Makalah Mikro Kel3
Makalah Mikro Kel3
Makalah Mikro Kel3
MIKROBIOLOGI
(DEFINISI PERTUMBUHAN BAKTERI, PEMBELAHAN,
RENTANG WAKTU, PARAMETER UKURAN DAN
PENGARUH LINGKUNGAN)
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: mikrobiologi dan parasitologi
Dosen pengampu: Dr. dr. Andi Yulia Rifiana, M.Kes
Disusun oleh :
DELA AMELIA PUTRI (21404007)
IIS SITI AISAH (214008)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpah rahmat dan berkah-Nya, saya
bisa menyelesaikan makalah presentasi mengenai (definisi pertumbuhan bakteri, pembelahan,
rentang waktu, parameter ukuran dan pengaruh lingkungan) ini. Shalawat serta salam juga
saya curahkan kepada junjungan alam, nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat,
dan insya Allah kepada kita semua para pengikutnya, Aamiin.
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen mata kuliah keterampilan dasar
kebidanan, yaitu ibu Dr. dr. Andi Yulia Rifiana, M.Kes atas tugas yang diberikan, dan juga
kepada semua rekan-rekan yang telah mensupport kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu, saya memohon kebijaksanaan dan dukungan dari pembaca, agar
dalam pembuatan makalah yang akan datang saya bisa lebih baik lagi.
Sekian Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang
disebut medium. Untuk mengembangbiakkan mikroorganisme seperti jamur, bakteri, ataupun
yang lainnya diperlukan media. Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan jasad renik
(mikroorganisme). Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat (semi solid). Didalam
laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk isolasi, pengujian sifat-sifat
fisik dan biokimia bakteria serta untuk diagnosa suatu penyakit (Sutarma, 1999).
Menurut Dwidjoseputro (1987) dasar makanan yang paling baik untuk pertumbuhan
bakteri ialah medium yang mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-
sayuran sisa-sisa makanan atau ramuan-ramuan yang dibuat oleh manusia. Medium yang
banyak digunakan dalam pekerjaan rutin di laboratorium ialah kaldu cair dan kaldu agar.
Medium ini tersusun dari pada : kaldu bubuk 3 g, pepton 5 g, dan air suling 1000 g. Jika
diperlukan medium padat, maka ditambahkan 15 g agar-agar.
Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan mudah. hal
ini dapat tercermin dari keberadaannya di semua lingkungan dalam jumlah yang sangat
banyak. Bakteri termasuk organisme mikroskopis yang sering di temui dalam kehidupan
sehari hari. seperti halnya dalam tubuh kita terdapat ribuan bahkan bisa sampai jutaan bakteri.
selain itu, terdapat 100 juta bakteri di dalam 1 liter susu. Bisa dibayangkan bagaimana
cepatnya pertumbuhan dari bakteri. Pertumbuhan dari bakteri yang cepat erat kaitannya
dengan cara reproduksi 5Perkembangbiakan6 yang dilakukan oleh bakteri tersebut.
Bakteri mengadakan Perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel, Proses
pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada prokariotik. Pada
prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan
sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang
didahului dengan pembentukan dinding sel baru. 0ontohnya pada sel bakteri, tubuh bakteri
berasal dari pembelahan sel bakteri induknya. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi
secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan
terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua
sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik).
sedangkan pada Perkembangbiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi,
transduksi, dan konjugasi. namun, proses Perkembangbiakan sara seksual berbeda dengan
eukariota lainnya. sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel
sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika
(rekombinas igenetik ).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Definisi pertumbuhan bakteri
2. Pembelahan bakteri
3. Rentang waktu bakteri
4. Parameter ukuran pengaruh lingkungan
Lalu, ada jenis eukariot yang dapat bereproduksi yang menggunakan jenis pembelahan sel
meiosis untuk mengurangi konten genetik di dalam selnya. Proses ini sangat penting dalam
reproduksi seksual, karena masing-masing sel orang tua harus memberikan hanya setengah
dari material genetik yang dibutuhkan kepada keturunannya. Kalau tidak, keturunannya itu
akan memiliki DNA yang terlalu banyak jumlahnya.
3. Pembelahan meiosis
Lain dengan pembelahan mitosis, pembelahan sel meiosis terjadi justru hanya pada organ
kelamin. Proses pembelahan ini bertujuan menghasilkan sel gamet untuk bereproduksi, yaitu
sel telur dan sel sperma. Proses pembelahan meiosis sendiri terjadi dua kali, Detikers.
Masing-masing kemudian dikenal dengan istilah meiosis I dan meiosis II.
Pada proses meiosis I, proses ini dilakukan untuk memisahkan kromosom yang sama
(homologous chromosome). Adanya kromosom homologus dalam sebuah sel
merepresentasikan dua alel dari masing-masing gen yang dimiliki oleh sebuah organisme.
Kedua alel tersebut dikombinasi ulang dan dipisahkan, sehingga sel anak yang dihasilkan
hanya akan memiliki satu alel untuk masing-masing gen, serta tidak ada pasangan homologus
kromosom.
Sedangkan pada proses meiosis II, proses ini memisahkan dua salinan DNA, dengan cara
yang mirip seperti dalam proses pembelahan sel mitosis. Hasil akhir dari pembelahan meiosis
adalah empat sel dari satu sel, dan masing-masing hanya memiliki separuh kromosom
induknya, alias hanya satu salinan dari genom induk.
B. SUHU TINGGI
Apabila mikroba dihadapkan pada suhu tinggi diatas suhu maksimum, akan
memberikan beberapa macam reaksi. (1) Titik kematian thermal, adalah suhu yang dapat
memetikan spesies mikroba dalam waktu 10 menit pada kondisi tertentu. (2) Waktu kematian
thermal, adalah waktu yang diperlukan untuk membunuh suatu spesies mikroba pada suatu
suhu yang tetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik kematian thermal ialah waktu, suhu,
kelembaban, spora, umur mikroba, pH dan komposisi medium.
C. SUHU RENDAH
Apabila mikroba dihadapkan pada suhu rendah dapat menyebabkan gangguan
metabolisme. akibat-akibatnya adalah (1) Cold shock , adalah penurunan suhu yang tiba-tiba
menyebabkan kematian bakteri, terutama pada bakteri muda atau pada fase logaritmik, (2)
Pembekuan (freezing), adalah rusaknya sel dengan adanya kristal es di dalam air intraseluler,
(3) Lyofilisasi, adalah proses pendinginan dibawah titik beku dalam keadaan vakum secara
bertingkat. Proses ini dapat digunakan untuk mengawetkan mikroba karena air protoplasma
langsung diuapkan tanpa melalui fase cair (sublimasi).
3.TEKANAN OSMOSE
Tekanan osmose sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kandungan air. Apabila
mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka selnya akan mengalami plasmolisis, yaitu
terkelupasnya membran sitoplasma dari dinding sel akibat mengkerutnya sitoplasma.
3.2 SARAN
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai manusia biasa
penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-mudahan memenuhi
fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat pencerahan
mengenai bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana yang
merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5511009/pembelahan-sel-pengertian-dan-
jenisnya
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/624/4/Chapter 2.doc.pdf
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengintip-4-fase-pertumbuhan-bakteri-apa-
saja-2113/