Proposal Rev
Proposal Rev
Proposal Rev
Disusun Oleh :
1. Muhazirin Khoeroy 1150022071
2. Dwi Lestari 1150022072
3. Miftahul Umami 1150022073
4. Hascika Putri A. 1150022075
Ketua Kelompok
D3 Keperawatan Ruang KEmoterapi
Jascika Putri A
1150022075
Yang Menyetujui
Andikawati
Sri Wahyu Wilujeng Yeni Astuti S. Kep., Ns. S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep
S.Kep.,Ns.M.Tr.Kep NIP. 198809272023211005 NIP. 19051253
NIP. 197804132006042004
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Desen (2008), kemoterapi merupakan terapi modalitas kanker
yang paling sering digunakan pada kanker stadium lanjut lokal, maupun
metastatis dan sering menjadi satu-satunya pilihan metode terapi yang efektif.
Kemoterapi dapat diberikan sebagai terapi utama, adjuvant (tambahan), dan
neoadjuvant, yaitu kemoterapi adjuvant yang diberikan pada saat pra-operasi atau
pra-radiasi (Sukardja, 2000). Terapi adjuvant mengacu pada perawatan pasien
kanker setelah operasi pengangkatan tumor (Johnson, dkk., 2014).
Menurut Desen (2008) kanker yang dapat disembuhkan dengan kemoterapi
mencapai lebih dari 10 jenis atau 5% dari seluruh pasien kanker, termasuk kanker
derajat keganasan tinggi seperti kanker trofoblstik, leukemia limfosit akut anak,
limfom Hodgkin dan nonHodgkin, kanker sel germinal testis, kanker ovarium,
nefroblastoma anak, rabdomiosarkoma embrional, sarcoma Ewing, dan leukemia
granulositik akut dewasa. Kanker dengan jenis yang lain (misalnya kanker
mamae, kanker prostat, neuroblastoma, dan lain-lain) walaupun tidak dapat
disembuhkan dengan kemoterapi, namun lama survivalnya dapat diperpanjang
(Desen, 2008; Johnson, dkk.. 2014). Menurut Fasching, dkk. (2011), 52% pasien
kanker payudara dengan HER2- positif yang menerima pengobatan anti-HER2
(Trastuzumab) dalam kemoterapi neoadjuvant mengalami PCR (Prognosis
Complite Response). Menurut Rezkin (2009), diperkirakan sekitar 70% pasien
kanker ovarium stadium III atau IV yang diberikan kemoterapi sitostatika akan
memberikan respon klinik yang komplit.
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obat
yang dapat membunuh sel-sel kanker, sehingga obat kemoterapi juga bisa disebut
obat anti kanker. Pemberian kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang
paling sering dialami oleh pasien adalah mual dan muntah.
Mual yaitu perasaan tidak nyaman di belakang tenggorokan dan perut.
Mual merupakan fenomena subyektif dan tidak dapat diamati sehingga sangat
sulit untuk dinilai dan diobati secara akurat sedangkan muntah yaitu keluarnya isi
perut melalui mulut, muntah dapat terjadi dengan atau tanpa mual.
Kemoterapi yang menyebabkan mual dan muntah dikategorikan menjadi
tiga jenis berdasarkan waktu terjadinya sehubungan dengan pemberian kemoterapi
yaitu acute, delayed, dan anticipatoty. Acute adalah gejala mual dan muntah yang
terjadi kurang dari 24 jam setelah pemberian kemoterapi. Delayed adalah saat
timbulnya gejala mual dan muntah setelah 24 jam sampai 6 hari setelah pemberian
kemoterapi dan biasanya mengikuti fase akut. Anticipatory adalah gejala mual dan
muntah yang terjadi sebelum kemoterapi diberikan.
Mual dan muntah yang kurang terkontrol bisa berakibat pada fisik dan
psikososial anak usia sekolah termasuk anoreksia, gizi buruk, gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit , serta kecemasan.
1.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Penyuluhan manajemene mual pada pasien pasca kemoterapi di
RSAL Dr. Ramelan Suarabaya diharapkan pasien mampu untuk menerapkan
metode yang telah disampaikan penyaji.
b. Tujuan Khusus
1.2 Sasaran
1) Agar keluarga pasien mengetahui cara untuk mengontrol mual pada pasien pasca
kemoterapi
2) Agar pasien mampu untuk mengontrol rasa mual yang dialami
Keluarga pasien di Ruang Kemoterapi RSAL Dr. Ramelan Surabaya.
1.3 Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
1.4 Media
a. Leaflet
1.5 Materi Penyuluhan
a. Pengertian Mual pada efek kemoterapi
b. Manfaat mengontrol mual pada pasien Ca
c. Obat-obatan kemoterapi yang menyebabkan mual muntah
d. Cara Mengatasi Rasa mual pada pasien kemoterapi
1.6 Kegiatan Penyuluhan
2. Pelaksanaan 20 menit
a. Menjelaskan pengertian
Mual pada efek kemoterapi Mendengarkan
Menjelaskan manfaat mengontrol
mual
Menjelaskan obat-obatan
kemoterapi yang menyebabkan
mual muntah
Menjelaskan cara mengatasi rasa
mual pada pasien kemoterapi Mengajukan
Memberikan kesempatan pada pertanyaan
komunikan untuk bertanya
tentang materi yang
disampaikan
3. Penutup 5 menit
Memberikan sebagai evaluasi Menjawab
pertanyaan akhir Mendengarkan
Menyimpulkan Menjawab salam
bersama-sama hasil kegiatan
penyuluhan
Menutup penyuluhan
dan mengucapkan
salam
1.7 Pengorganisasian
Pembimbing : Yeni Astuti S.Kep.Ns
Moderator : M.Khoeroy
Penyaji : Hascika Putri A.L dan Dwi Lestari
Dokumentasi : Miftahul Umami
1.8 Deskripsi Tugas
1. Moderator
a. Memimpin jalannya acara
b. Membuka pertemuan
c. Mengatur setting tempat
d. Menutup kegiatan penyuluhan
2. Penyaji
a. Menjelaskan materi
b. Mengganti posisi moderator bila diperlukan
3. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan kegiatan saat acara dimulai hingga acara selesai