Raih Kesucian Di Hari Yang Fitri
Raih Kesucian Di Hari Yang Fitri
Raih Kesucian Di Hari Yang Fitri
Khutbah I
Adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah
SWT dengan mengucapkan "Alhamdulillahirabbil Alamin" karena kita telah diberikan berbagai
macam kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Mudah-mudahan kenikmatan yang
selalu kita syukuri ini akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT dan kita digolongkan menjadi
kaum yang pandai bersyukur. Amin ya Rabbal Alamin.
Dan juga sebagai Ummat Nabi Akhiruz Zaman Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya kita
senantiasa menyampaikan shalawat dan salam kepadanya. Jangankan kita manusia biasa, Allah
dan para Malaikat pun bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semogalah kita
termasuk kaumnya yang akan mendapatkan hidayah dan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin.
ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل اْل َح ْم ُد، َو ُهللا َأْك َب ُر،ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini kita bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan tiada tara. Kita sudah sampai
pada hari dimana kita kembali fitri dan kita bisa menunaikan shalat Id bersama dengan keluarga
tercinta ditempat yang mulia ini. Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang
menjalankan Ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh. Hari ini adalah hari dimana orang
beriman yang berpuasa satu bulan penuh dikembalikan kepada fitrahnya, kepada kesuciannya
laksana bayi yang baru terlahir kembali ke dunia.
Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Nabi Kuhammad SAW dalam Haditnya:
َم ْن َص اَم َر َمَض اَن إْي َم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِبِه
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan
benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat".
Perjuangan di Bulan Ramadhan adalah sebuah perjuangan keimanan. Iman kita diuji apakah
lebih berat mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga
ataukah mengikuti perintah Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa.
Jujur kita saksikan bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang
mengaku Islam dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu
menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat umum.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untuk
berupaya meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu mengalahkan
rasa lapar. Kita harus mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah waktu untuk berlomba-
lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Bukan malah kalah dengan godaan
Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan makan dan minum yang sebenarnya itu adalah
sebuah dosa yang besar.
Kini bulan Suci itu telah berlalu. Bulan dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat
suci Al Quran di Masjid dan surau dikumandangkan selalu. Semua Ibadah diterima, doa
dikabulkan dan dosa diampuni serta Surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa
dibulan suci Ramadhan.
Ya Allah.. anugerahkanlah kepada kami umur yang panjang untuk senantiasa beribadah
kepadaMu. Bukakanlah pintu rahmat dan taubatMu. Kami meminta kepadaMu pintu taubat
belum terkunci dan Engkau akan senantiasa menerima amal ibadah kami. Sebelum kematian
menghampiri kami. Sebelum semuanya menjadi penyesalan berkepanjangan. Terimalah segala
amal ibadah kami di Bulan Ramadhan ini dan pertemukanlah kami dengan ramadhan-
Ramadhan selanjutnya di tahun depan. Amin.
ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل اْل َح ْم ُد، َو ُهللا َأْك َب ُر،ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengagungkan
Nama dan ciptaan Nya dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Setelah kita sempurnakan
puasa di Bulan Ramadhan kita juga diwajibkan mengungkapkan rasa syukur terhadap berjuta
nikmat yang telah dianugerahkan Nya. Sudah selayaknya kita bersujud, bersyukur seraya
berharap semoga kita termasuk orang yang pandai mensyukuri nikmat. Hal ini telah difirmankan
oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 185 yang berbunyi:
َو ِلُتْك ِم ُلْو ا الِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُروا َهللا َع لَى َم ا َه َداُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َت ْشُك ُرْو َن
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-
Nya yang diberikan kepada kamu semoga kamu bersyukur (kepada-Nya)."
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, kita juga meneguhkan dalam hati kita bahwa
Allah lah Dzat yang paling besar. Ketika takbir kita kumandangkan saat berpuasa kita juga
meneguhkan untuk mengecilkan pengaruh hawa nafsu dan mengagungkan kebesaran Allah
didalam sanubari kita. Lalu apa sebenarnya tujuan kita selalu takbir dalam kehidupan kita?
Hadirin rahimakumullah,
Takbir mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita
besar-besarkan dalam kehidupan kita. Dalam keseharian kehidupan, kita harus mengakui bahwa
sering kita takbir dalam shalat namun diluar shalat kita masih sering mengagungkan kekayaan,
kekuasaan dan jabatan. Diluar shalat kita masih dibanggakan dan diperbudak oleh nafsu dengan
memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita.
Kita sering takbir dalam shalat namun dikehidupan sehari-hari kita ditengah masyarakat sering
melupakan Allah SWT. Mulut kita bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur,
bangga dengan ke-akua-an kita. Kita sering merasa paling penting, paling hebat dan paling
segala-galanya. Kita sering memanfaatkan jabatan, harta dan gelar yang seharusnya
dipergunakan untuk kemaslahatan ummat namun malah kita manfaatkan untuk kemafsadatan
dan kepentingan diri sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi mengaplikasikan Firman Allah dan Hadits Rasul tentang
kejujuran, keikhlasan, kasih saying dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan
mengikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan
hati. Kebesaran Allah yang selalu kita besarkan dalam shalat dan do'a, telah kita lupakan dalam
kehidupan nyata.
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus
di lakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan
kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar
dengan tidak mimun dan makan namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Dalam puasa kita kehausan dan menahan lapar serta seluruh anggota badan kita merasakan
keletihan tapi disisi lain kita tetap melakukan kemaksiatan. Kita khusyuk dalam shalat namun kita
juga sering merampas hak sesama setiap saat. Banyak dari kita fasih dan hafal dengan Hadits
dan Al Quran namun digunakan untuk menyalahkan dan mengkafirkan. Banyak dari kita
berpuasa penuh di bulan Ramadhan namun kita memenuhi dunia ini dengan kemaksiatan dan
kedzoliman.
Ya Allah... Ya Ghaffar... karuniakanlah ampunan Mu kepada kami atas dosa-dosa dan kealpaan
kami. Kami sering tersesat dan diperbudak oleh nafsu. Oleh karena itu anugerahkanlah kepada
kami kekuatan untuk dapat mengendalikan nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam
takbir diseluruh kehidupan kami.
ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل اْل َح ْم ُد، َو ُهللا َأْك َب ُر،ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Hadirin rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan
selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan
kita semuanya kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah.
Dalam kehidupan yang fana ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan dan jabatan.
Semua itu akan kita tinggalkan karena semua hanya sebuah titipan belaka yang suatu saat akan
diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah SWT. Tidak perlu kita menyombongkan dan
pamer prestasi dan kekayaan kita karena hakikatnya semua itu tidak ada manfaatnya jika
keimanan dan ketaqwaan tidak ada dalam jiwa kita.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri. Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun
waktunya, Allah telah melarang kita untuk berlaku sombong sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya:
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri..
ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل اْل َح ْم ُد، َو ُهللا َأْك َب ُر،ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menanggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada
sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita.
Dalam tuntunan ajaran Agama Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan
memperlakukannya secara baik dalam bentuk perkataan dan juga sikap kita. Orang tua adalah
Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia.
Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
ِر َضى ِهللا فِى ِر َض ى اْلَو اِلَد ْي ِن َو ُس ْخ ُط ِهللا ِفى ُس ْخ ِط اْلَو اِلَد ْي ِن
"Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung
kemarahan orang tua"
Hadirin rahimakumullah....
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih
bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah
sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini?
Sudahkah kita menjenguknya? Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya
sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi
kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga
sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya sambil
berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita peduli dengan hal
ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi
kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih
sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan
perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun
yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan
setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan
penuh cinta mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti
sekarang ini. Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian
dirumahnya? Sempatkah kita menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya,
menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika ia terbaring sakit diatas tempat tidurnya?
Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari tersenyum sebagaimana ia lakukan
saat kita kecil dipangkuannya?
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk meraih kedua tangannya yang sudah
nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar
mengasuh kita namun sekarang sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya.
Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga mereka
tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT mereka menjadi hamba yang
khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam menghadapinya.
Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia.
Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara
mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat
kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita
tidak datang mendoakan karena hanya itulah yang mereka harapkan dialam sana.
ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل اْل َح ْم ُد، َو ُهللا َأْك َب ُر،ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul
Fitri ini kita tebar aura positif kepada orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan
kepada semua dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar
tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang.
Hal ini dapat diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan seraya mengucapkan permohonan
maaf kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita
dibulan Ramadhan dan idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah semua dosa kita kepada
Allah dan dosa kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali
suci mendapatkan kemenangan seperti harapan dalam doa kita "Jaalanalahu Minal Aidin wal
Faizin".
Demikianlah Khutbah Idul Fitri 1438 H. Semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita
semua dan marilah kita berdo'a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan
tahun ini diterima Allah SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal 1438 H ini pula kita berharap
mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang bertaqwa.
بارك هللا لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم
Khutbah II
هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا أكبر ،هللا
أكبر
الحمد هلل أفاض نعمه علينا وأعظم .وإن تعدوا نعمة هللا ال تحصوها ,أشهد أن ال
إله إال هللا وحده ال شريك له .أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا
عبده ورسوله .رسول اصطفاه على جميع البريات .ملكهاوإنسها وجّنها .اللهم
صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع األرض
.بدوها وقراها ,بلدانها وهدنها
هللا أكبر أما بعد :إخوانى الكرام! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر هللا متى
نعمل بكتاب هللا ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا هلل ولرسوله إذا دعاكم لما
.يحييكم واعلموا أن هللا يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون
هللا أكبر .اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد .كما صليت على
إبراهيم وعلى أل إبراهيم ,وبارك على محمد وعلى أل محمد ,كماباركت على
.إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد
هللا أكبر .اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات األحياء منهم
واألموات .إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات .اللهم وفقنا لعمل
صالح يبقى نفعه على ممر الدهور .وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور .اللهم
أصلح والة أمورنا .وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا .اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح
ذات بيننا .اللهم اجعلنا نعظم شكرك .ونتبع ذكرك ووصيتك .ربنا أتنا فى الدنيا
حسنة وفى األخرة حسنة وقنا عذاب النار .ربنا ال تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب
.لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
هللا أكبر .عباد هللا! إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن
الفحشاء والمنكر .يعذكم لعلكم تذكرون .فاذكروا هللا يذكركم واشكروا على نعمه
يشكركم .ولذكر هللا أكبر
- Khutbah Idul Fitri: Islam dan Tantangan Konsumerisme di Dunia Global
- Khutbah Idul Fitri: Pembentukan Jati Diri Pasca-Ramadhan
Khutbah I
Adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT
dengan mengucapkan "Alhamdulillahirabbil Alamin" karena kita telah diberikan berbagai macam
kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Mudah-mudahan kenikmatan yang selalu kita syukuri
ini akan senantiasa ditambah oleh Allah SWT dan kita digolongkan menjadi kaum yang pandai bersyukur.
Amin ya Rabbal Alamin.
Dan juga sebagai Ummat Nabi Akhiruz Zaman Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya kita senantiasa
menyampaikan shalawat dan salam kepadanya. Jangankan kita manusia biasa, Allah dan para Malaikat pun
bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW. Semogalah kita termasuk kaumnya yang akan
mendapatkan hidayah dan syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin.
ُهللا َأْك َبُر َوِهلل اْلَحْم ُد، َو ُهللا َأْك َبُر،ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini kita bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan tiada tara. Kita sudah sampai pada hari
dimana kita kembali fitri dan kita bisa menunaikan shalat Id bersama dengan keluarga tercinta ditempat
yang mulia ini. Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang menjalankan Ibadah puasa
Ramadhan selama 1 bulan penuh. Hari ini adalah hari dimana orang beriman yang berpuasa satu bulan
penuh dikembalikan kepada fitrahnya, kepada kesuciannya laksana bayi yang baru terlahir kembali ke
dunia.
Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Nabi Kuhammad SAW dalam Haditnya:
َم ْن َص اَم َر َم َض اَن إْيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذْنِبِه
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia
diampuni dosa-dosanya yang telah lewat".
Perjuangan di Bulan Ramadhan adalah sebuah perjuangan keimanan. Iman kita diuji apakah lebih berat
mengikuti ajakan setan untuk tidak berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti
perintah Allah SWT untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa. Jujur kita saksikan bersama
selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku Islam dengan gampangnya tidak
berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat
umum.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untuk berupaya
meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu mengalahkan rasa lapar. Kita harus
mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah waktu untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan
kuantitas amal ibadah. Bukan malah kalah dengan godaan Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan
makan dan minum yang sebenarnya itu adalah sebuah dosa yang besar.
Kini bulan Suci itu telah berlalu. Bulan dimana kita sering mendengarkan lantunan alunan ayat suci Al
Quran di Masjid dan surau dikumandangkan selalu. Semua Ibadah diterima, doa dikabulkan dan dosa
diampuni serta Surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa dibulan suci Ramadhan.
Hanya di bulan Ramadhanlah, Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk beribadah yang
nilainya sama dengan seribu bulan. Allah telah menganugerahkan sebuah malam yang walaupun hanya
satu malam, namun apabila kita bertemu dengannya, berarti kita sudah beribadah sepanjang dan selama
umur kita. Malam itu adalah malam laolatil qadar.
Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan pertanyaan kepada kita semua. Apa yang sudah kita dapatkan
dari Ramadhan? Apakah kita akan diberikan kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk dapat menjumpai
Ramadhan tahun depan? Apakah sebaliknya kita tidak akan lagi dapat merasakan kesucian Bulan
Ramadhan tahun depan? Kita akan berpisah dengan orang yang saat ini ada disamping kita. Kita akan
berpisah dengan anak kita, istri, keluarga dan orang-orang yang kita cintai.
Ya Allah.. anugerahkanlah kepada kami umur yang panjang untuk senantiasa beribadah kepadaMu.
Bukakanlah pintu rahmat dan taubatMu. Kami meminta kepadaMu pintu taubat belum terkunci dan
Engkau akan senantiasa menerima amal ibadah kami. Sebelum kematian menghampiri kami. Sebelum
semuanya menjadi penyesalan berkepanjangan. Terimalah segala amal ibadah kami di Bulan Ramadhan ini
dan pertemukanlah kami dengan ramadhan-Ramadhan selanjutnya di tahun depan. Amin.
ُهللا َأْك َبُر َوِهلل اْلَحْم ُد، َو ُهللا َأْك َبُر،ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Pada hari ini, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mengagungkan Nama dan
ciptaan Nya dengan lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Setelah kita sempurnakan puasa di Bulan Ramadhan
kita juga diwajibkan mengungkapkan rasa syukur terhadap berjuta nikmat yang telah dianugerahkan Nya.
Sudah selayaknya kita bersujud, bersyukur seraya berharap semoga kita termasuk orang yang pandai
mensyukuri nikmat. Hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 185
yang berbunyi:
َو ِلُتْك ِم ُلْو ا الِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُروا َهللا َع لَى َم ا َهَد اُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن
"Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepada kamu semoga kamu bersyukur (kepada-Nya)."
Dengan takbir yang kita kumandangkan saat ini, kita juga meneguhkan dalam hati kita bahwa Allah lah
Dzat yang paling besar. Ketika takbir kita kumandangkan saat berpuasa kita juga meneguhkan untuk
mengecilkan pengaruh hawa nafsu dan mengagungkan kebesaran Allah didalam sanubari kita. Lalu apa
sebenarnya tujuan kita selalu takbir dalam kehidupan kita?
Hadirin rahimakumullah,
Takbir mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengecilkan hal-hal duniawi yang sering kita besar-
besarkan dalam kehidupan kita. Dalam keseharian kehidupan, kita harus mengakui bahwa sering kita
takbir dalam shalat namun diluar shalat kita masih sering mengagungkan kekayaan, kekuasaan dan jabatan.
Diluar shalat kita masih dibanggakan dan diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk
menuruti kemauan kita.
Kita sering takbir dalam shalat namun dikehidupan sehari-hari kita ditengah masyarakat sering melupakan
Allah SWT. Mulut kita bertakbir namun hati kita ditutupi dengan rasa takabbur, bangga dengan ke-akua-an
kita. Kita sering merasa paling penting, paling hebat dan paling segala-galanya. Kita sering memanfaatkan
jabatan, harta dan gelar yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan ummat namun malah kita
manfaatkan untuk kemafsadatan dan kepentingan diri sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Dalam kehidupan kita sering tidak lagi mengaplikasikan Firman Allah dan Hadits Rasul tentang kejujuran,
keikhlasan, kasih saying dan amal sholeh. Dan sebaliknya, kita malah mengamini dan mengikuti petunjuk
syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati. Kebesaran Allah yang
selalu kita besarkan dalam shalat dan do'a, telah kita lupakan dalam kehidupan nyata.
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus di
lakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar
terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan makan
namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Dalam puasa kita kehausan dan menahan lapar serta seluruh anggota badan kita merasakan keletihan tapi
disisi lain kita tetap melakukan kemaksiatan. Kita khusyuk dalam shalat namun kita juga sering merampas
hak sesama setiap saat. Banyak dari kita fasih dan hafal dengan Hadits dan Al Quran namun digunakan
untuk menyalahkan dan mengkafirkan. Banyak dari kita berpuasa penuh di bulan Ramadhan namun kita
memenuhi dunia ini dengan kemaksiatan dan kedzoliman.
Ya Allah... Ya Ghaffar... karuniakanlah ampunan Mu kepada kami atas dosa-dosa dan kealpaan kami.
Kami sering tersesat dan diperbudak oleh nafsu. Oleh karena itu anugerahkanlah kepada kami kekuatan
untuk dapat mengendalikan nafsu dan dapat terus mengagungkan-Mu dalam takbir diseluruh kehidupan
kami.
ُهللا َأْك َبُر َوِهلل اْلَحْم ُد، َو ُهللا َأْك َبُر،ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Hadirin rahimakumullah,
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain
Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya
kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Dalam kehidupan yang fana
ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan dan jabatan. Semua itu akan kita tinggalkan karena
semua hanya sebuah titipan belaka yang suatu saat akan diambil kembali oleh sang pemiliknya yaitu Allah
SWT. Tidak perlu kita menyombongkan dan pamer prestasi dan kekayaan kita karena hakikatnya semua
itu tidak ada manfaatnya jika keimanan dan ketaqwaan tidak ada dalam jiwa kita.
Janganlah kita menyombongkan diri sendiri. Siapapun kita, di mana pun kita, kapan pun waktunya, Allah
telah melarang kita untuk berlaku sombong sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 18
yang artinya:
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan
di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri..
ُهللا َأْك َبُر َوِهلل اْلَحْم ُد، َو ُهللا َأْك َبُر،ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menanggalkan kesombongan diri, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih
kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam tuntunan ajaran Agama
Islam kita diperintahkan untuk memuliakan orang tua dengan memperlakukannya secara baik dalam
bentuk perkataan dan juga sikap kita. Orang tua adalah Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan
menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah
bencana dalam kehidupan kita.
ِر َض ى ِهللا فِى ِر َض ى اْلَو اِلَد ْيِن َو ُس ْخ ُط ِهللا ِفى ُس ْخ ِط اْلَو اِلَد ْيِن
"Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan
orang tua"
Hadirin rahimakumullah....
Adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan masih bersama
kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling
berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya?
Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal pergi anak-anaknya.
Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan
bekerja masih ada namun tenaga sudah tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur
semua isi hatinya sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita
peduli dengan hal ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku
anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu
meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa
kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah
kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka
membesarkan kita.
Mari kita ingat perjuangan mereka ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan penuh cinta
mereka menggendong kita, mencium kita dan merawat kita sampai kita bisa seperti sekarang ini.
Bagaimana sebaliknya ketika saat ini mereka tergeletak sakit sendirian dirumahnya? Sempatkah kita
menengoknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan pakaiannya ketika
ia terbaring sakit diatas tempat tidurnya? Seringkah kita memeluknya dengan penuh cinta sembari
tersenyum sebagaimana ia lakukan saat kita kecil dipangkuannya?
Namun hadirin rahimakumullah, jika mereka saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia. Marilah kita
luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu
doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan.
Sebaliknya mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah
yang mereka harapkan dialam sana.
ُهللا َأْك َبُر َوِهلل اْلَحْم ُد، َو ُهللا َأْك َبُر،ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini
kita tebar aura positif kepada orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua dengan
penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar tercipta suasana yang penuh
kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang.
Hal ini dapat diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan seraya mengucapkan permohonan maaf
kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita dibulan Ramadhan dan
idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama
akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan seperti
harapan dalam doa kita "Jaalanalahu Minal Aidin wal Faizin".
Demikianlah Khutbah Idul Fitri 1438 H. Semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan
marilah kita berdo'a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah
SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal 1438 H ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan menjadi
insan yang bertaqwa.
بارك هللا لي ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم
Khutbah II
هللا، هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر، هللا أكبر،هللا أكبر
أكبر
أشهد أن ال, وإن تعدوا نعمة هللا ال تحصوها.الحمد هلل أفاض نعمه علينا وأعظم
أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا.إله إال هللا وحده ال شريك له
اللهم صل. ملكهاوإنسها وجّنها. رسول اصطفاه على جميع البريات.عبده ورسوله
وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع األرض بدوها
بلدانها وهدنها,وقراها.
إخوانى الكرام! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر هللا متى:هللا أكبر أما بعد
نعمل بكتاب هللا ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا هلل ولرسوله إذا دعاكم لما
.يحييكم واعلموا أن هللا يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون
هللا أكبر .اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد .كما صليت على
إبراهيم وعلى أل إبراهيم ,وبارك على محمد وعلى أل محمد ,كماباركت على
.إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد
هللا أكبر .اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات األحياء منهم
واألموات .إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات .اللهم وفقنا لعمل
صالح يبقى نفعه على ممر الدهور .وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور .اللهم
أصلح والة أمورنا .وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا .اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح
ذات بيننا .اللهم اجعلنا نعظم شكرك .ونتبع ذكرك ووصيتك .ربنا أتنا فى الدنيا
حسنة وفى األخرة حسنة وقنا عذاب النار .ربنا ال تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب
.لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
هللا أكبر .عباد هللا! إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن
الفحشاء والمنكر .يعذكم لعلكم تذكرون .فاذكروا هللا يذكركم واشكروا على نعمه
يشكركم .ولذكر هللا أكبر