Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kiat Menuju Rumah Tangga Bahagia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Kiat Menuju Rumah Tangga Bahagia

A. Pendahuluan

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil dalam masyarakat


yang membangun sebuah bangsa. Keluarga mempunyai andil yang besar dalam
keberhasilan membangun suatu bangsa. Bangsa yang besar itu dapat tercermin
dari masing-masing keluarganya. Hal tersebut berkaitan dengan peran keluarga
sebagai tempat untuk mencurahkan segala kasih sayang antara orang tua terhadap
anak nya atau pun sebaliknya. Keluarga juga akan memberikan kehangatan,
kedekatan, serta rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya. Pernikahan
dalam pandangan islam merupakan hal yang sakral. Pernikahan dibangun dengan
dasar-dasar yang mulia. Ada sebuah cita-cita indah bersama dari kedua pasangan
itu untuk diwujudkan dimasa depan. Jadi, pada dasarnya suatu perkawinan itu
hendaknya berlangung seumur hidup. Artinya seorang muslim dalam membangun
rumah tangganya agar diusahakan untuk tidak berakhir dengan perceraian.
Terkecuali karena salah satu diantara suami atau isteri wafat.

Demikian juga dengan sebuah keluarga, karena yang dinamakan keluarga


adalah minimal terdiri atas seorang suami dan seorang istri yang selanjutnya
muncul adanya anak atau anak-anak dan seterusnya. Sesungguhnya keharmonisan
dalam rumah tangga adalah salah satu tujuan yang diinginkan oleh islam. Akad
nikah yang diucapkan oleh pasangan lakilaki dan perempuan diharapkan akan
bertahan selama-lamanya hingga ajal menjemput keduanya, sehingga suami dan
istri dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahma. Keluarga
dapat dibentuk terlebih dahulu dengan melakukan pernikahan.

Menurut Undang-undang No 1 Tahun 1974 perkawinan adalah ikatan


lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Allah SWT menciptakan manusia secara
berpasang-pasangan yaitu laki-laki dan perempuan. Allah SWT telah menentukan
dan memilihkan jodoh untuk setiap masing-masing makhlukNya untuk mereka
cari agar menjalin sebuah hubungan dan berlanjut pada jenjang yang akan dijalani
setiap pasangan yaitu menuju pada pernikahan. Setiap orang memperoleh sifat
dan karakter yang berbeda-beda. 1

Rumah tangga yang bahagia merupakan dambaan setiap pasangan suami


istri. Dalam Islam, keluarga dianggap sebagai pondasi masyarakat yang kuat dan
harmonis. Untuk mencapai rumah tangga yang bahagia, Islam menawarkan
pedoman yang jelas dan komprehensif. Dalam makalah ini, kita akan membahas
beberapa kiat menuju rumah tangga bahagia berdasarkan ajaran Islam.

B. Pembahasan

Keluarga merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari suami , istri dan
anak. Dimana mereka mempunyai peran masing-masing dalam keluarga tersebut.
Setiap orang yang berkeluarga tentunya memiliki tujuan masingmasing, tak lain
halnya dengan pasangan suami istri yang berusaha untuk menciptakan hubungan
keluarga yang baik, harmonis dan bahagia dalam kehidupan rumah
tangganya.Pasangan suami istri diharapkan dapat membina hubungan yang baik
antara suami, istri dan anak-anak mereka. Karena tujuan hidup seorang laki-laki
dan perempuan yang telah melaksanakan pernikahan adalah membina bahtera
rumah tangga didalam sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera. Usaha
dalam mengatasi problematika rumah tangga dan menjaga hubungan baik antara
satu dengan yang lain hanyalah karena Allah yaitu mencapai keluarga Sakinah,
Mawaddah, Warahmah .

1
A.Zuhdi Muhdlor, Memahami Hukum Perkawinan (Nikah,Talak, Cerai, dan Rujuk), (Bandung: Al-
Bayan, cet.Pertama th 1994),hlm.11
Salah satu cara untuk membangun rumah tangga yang kokoh, kuat,
bahagia dan sejahtera, adalah lembaga rumah tangga yang mampu menjalankan
tugasnya dengan baik. Di dalam syari’at islam telah menyempurnakan ajarannya
unt uk mengatur ke ketertiban manusia agar mencapai kebahagiaan hidup duniawi
dan ukhrawi yaitu dengan menetapkan “pernikahan” sebagai suatu dasar pertama
untuk meletakkan pembangunan keluarga yang bahagia. 2Diantara kiat dalam
meraih keluarga bahagia ini diantaranya adalah:

1. Iman dan Taqwa

Iman yang kuat dan taqwa (kesadaran akan Allah) merupakan landasan
utama dalam membangun rumah tangga yang bahagia. Pasangan yang saling
mendukung dalam meningkatkan iman dan taqwa mereka akan merasakan
kedekatan spiritual yang kuat, yang akan membantu mereka mengatasi segala
cobaan.

Iman, sebagai keyakinan yang teguh pada Allah SWT, adalah pondasi
utama dalam membina sebuah rumah tangga yang kokoh. Ketika suami dan istri
memiliki iman yang kuat, mereka memiliki kerangka moral yang jelas untuk
memandu setiap aspek kehidupan mereka, termasuk dalam hubungan pernikahan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Ar-Rum ayat 21:

‫َو ِم ْن ٰاٰيِتهٖٓ َاْن َخ َلَق َلُك ْم ِّم ْن َاْنُف ِس ُك ْم َاْز َو اًج ا ِّلَتْس ُك ُنْٓو ا ِاَلْيَه ا َو َجَعَل َبْيَنُك ْم َّم َو َّدًة َّو َر َمْحًۗة ِاَّن‬

‫ٍت ِّل ٍم َّك‬ ‫ِل‬


َ‫ْو ن‬
‫ْيِف ٰذ َك ٰاَلٰي َق ْو َّيَتَف ُر‬

2
Fa’rid Ma’ruf Noor, Menuju Keluarga Sejahtera Dan Bahagia, (Bandung:
PT.AlMa’arif,cetakan kedua th 1983),hml.23
"Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih
dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."

Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah salah satu tanda kebesaran
Allah SWT, dan iman membimbing pasangan untuk saling mencintai, merasa
tenang, dan saling mendukung dalam kebaikan.

Selanjutnya, taqwa, atau kesadaran akan Allah dan kepatuhan pada-Nya,


adalah kualitas yang penting dalam mempertahankan ketenangan dan kedamaian
dalam rumah tangga. Taqwa memandu suami dan istri untuk selalu berlaku adil,
jujur, dan bertanggung jawab satu sama lain. Allah SWT berfirman dalam Al-
Qur'an Surah An-Nisa ayat 1:

‫َخ َلَق ُك ْم ِّم ْن َّنْف ٍس َّو اِح َد ٍة َّو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َجَه ا َو َبَّث‬ ‫ِذ‬
‫َه ا الَّناُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّل ْي‬
‫ِا ّٰل‬ ‫ِب‬ ‫ّٰل ِذ‬ ‫ِم ا ِر ااًل َك ِث ا َّو ِن ۤاًۚء‬
‫َو اَّتُقوا ال َه اَّل ْي َتَس ۤاَءُلْو َن هٖ َو اَاْلْر َح اَۗم َّن ال َه َك اَن َعَلْيُك ْم‬ ‫ْيًر َس‬ ‫ْنُه َم َج‬
‫َر ِقْيًبا‬
"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Dia menciptakan pasangan
hidupnya, dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan banyak
laki-laki dan perempuan. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
mengawasi kamu."

Dari ayat ini, kita memahami bahwa taqwa mengingatkan pasangan suami
istri untuk saling menghormati, saling meminta maaf, dan menjaga ikatan
silaturahmi antara keluarga yang dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah
SWT.
Dengan iman dan taqwa yang kokoh, suami dan istri dapat menghadapi
tantangan dan cobaan dalam pernikahan dengan penuh kesabaran, pengertian, dan
cinta yang tulus. Mereka memahami bahwa hubungan pernikahan bukan hanya
tentang kebahagiaan duniawi semata, tetapi juga merupakan ibadah kepada Allah
SWT yang memerlukan komitmen dan dedikasi yang tinggi. Dengan demikian,
rumah tangga yang dibangun di atas fondasi iman dan taqwa akan menjadi
sumber keberkahan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga.

Kesetiaan dan Kehormatan


Islam menekankan pentingnya kesetiaan dan kehormatan dalam hubungan
suami istri. Pasangan harus saling menjaga kepercayaan dan menghormati satu
sama lain. Menghindari perilaku yang melanggar kepercayaan seperti selingkuh
atau berbohong akan menjaga kedamaian dan kebahagiaan dalam rumah tangga.

3. Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik adalah kunci dalam setiap hubungan. Islam


mendorong pasangan suami istri untuk berbicara secara terbuka dan jujur satu
sama lain. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan berbicara dengan lembut
serta sopan akan membantu mengatasi perbedaan pendapat dan konflik.

4. Pemahaman dan Pengertian

Memiliki pemahaman yang mendalam tentang hak dan kewajiban masing-


masing sebagai suami dan istri sangat penting. Islam memberikan pedoman yang
jelas tentang tanggung jawab dan hak-hak dalam rumah tangga. Pasangan yang
saling memahami dan menghormati peran masing-masing akan menciptakan
lingkungan yang harmonis.

5. Kompromi dan Kerelaan Berbuat Baik

Kompromi adalah kunci dalam menyeimbangkan kepentingan dan


kebutuhan antara suami dan istri. Islam mengajarkan untuk saling memberikan
dan berbuat baik satu sama lain. Kesediaan untuk mengalah dalam hal-hal yang
tidak prinsipil akan membantu menciptakan atmosfer saling pengertian dan
kerjasama.

6. Doa Bersama

Membangun kebiasaan untuk berdoa bersama sebagai pasangan adalah


cara yang baik untuk memperkuat ikatan spiritual. Berdoa bersama untuk
keberkahan, kesabaran, dan kebijaksanaan akan membantu mengatasi segaDOA
la tantangan dalam rumah tangga.

7. Membangun Keluarga yang Islami

Memperkuat hubungan keluarga dengan mempraktikkan nilai-nilai Islam


dalam kehidupan sehari-hari akan membawa berkah dan kedamaian dalam rumah
tangga. Mendidik anak-anak dalam lingkungan yang islami juga akan membantu
membentuk generasi yang taat dan bertanggung jawab.

C. Kesimpulan

Rumah tangga yang bahagia dalam pandangan Islam adalah rumah tangga
yang didasarkan pada iman, komunikasi yang baik, saling pengertian, dan
komitmen untuk saling mendukung. Dengan mengikuti pedoman yang ditetapkan
oleh ajaran Islam, pasangan suami istri dapat menciptakan lingkungan yang
harmonis, penuh dengan cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan yang abadi.

Anda mungkin juga menyukai