BAB I Baru
BAB I Baru
BAB I Baru
PENDAHULUAN
pangan rakyat Indonesia, berkontribusi nyata dalam penyediaan bahan baku industri,
penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan dan
menjaga pelestarian lingkungan. Pada saat ini, kualitas sumber daya manusia yang
bekerja pada sektor pertanian masih dapat dikatakan rendah. Dilihat dari tingkat
disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar merekamau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
hidup.
upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan membentuk
1
dimiliki. Petani dalam hal ini adalah pelaku utama yang harus diberdayakan.
atas dasar inovasi-inovasi yang ada, ditetapkan secara partisipatoris yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat dan hal-hal yang bersifat praktis, baik dalam bentuk
kelompok tani merupakan salah satu metode pemberdayaan masyarakat yang tepat
ini merupakan suatu bentuk organisasi kerja sama yang membuat masyarakat mampu
mengembangkan respon yang sesuai dengan logika dan menjadi suatu wadah yang
gabungan kelompok tani oleh balai penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan
Tengah terhadap petani mengenai cara budidaya tanaman yang baik dan benar.
2
3. Terbatasnya sumber daya atau tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai
Tengah.
melakukan penelitian yang lebih lanjut lagi, sehingga judul yang diangkat dalam
B. Rumusan Masalah
Sinjai?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Sinjai.
3
D. Manfaat Penelitian
berfikir lebih maju dengan menerapkan pola agribisnis, dan simpan pinjam serta
kelompok tani (gapoktan) untuk merubah pola pikir anggota gabungan kelompok
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “strategos” yang
berarti kepemimpinan militer. Strategi adalah usaha untuk mencapai tujuan dengan
rencana, keputusan dan tindakan yang tepat. Menurut Wiyanti Wahyuni (2018:18)
Strategi adalah usaha untuk mencapai tujuan dengan melihat dan memadukan
tindakan yang tepat. Definisi lain dari strategi adalah sarana bersama dengan tujuan
jangka panjang yang hendak dicapai. Dengan demikian srategi merupakan tindakan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan.Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai
dari apa yang terjadi. Strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan, strategi
memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak
jelas, maka keputusan yang diambil bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi
Strategi adalah arah atau tujuan yang akan ditempuh organisasi dalam
rangka menjalankan misinya untuk menuju pencapaian visi. Menurut Kamus Besar
5
Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah ilmu dan seni menggunakan, semua sumber
daya untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang maupun damai. Secara
eksplisit, strategi adalan rencana tindakan yang menyebarkan lokasi sumber daya dan
sasaran. Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau
mata memenuhi kebutuhan dasar (basic need) masyarakat tetapi lebih sebagai
sebagai antitesis terhadap model pembangunan dan model industrialisasi yang kurang
memihak pada rakyatmayoritas, konsep ini dibangun dari kerangka logik sebagai
berikut:
6
1. Bahwa proses pemusatan kekuasaan terbangun dari pemusatan penguasaan faktor
produksi.
sistem hukum dan sistem idiologi yang manipulatif untuk memperkuat legitimasi.
4. Pelaksanaan sistem pengetahuan, sistem politik, sistem hukum dan idiologi secara
Akhirnya yang terjadi ialah dikotonom, yaitu masyarakat yang berkuasa dan
maka harus dilakukan pemberdayaan melalui proses pemberdayaan bagi yang lemah
upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam
kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak
merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga
7
mereka memeiliki kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom) dalam arti bukan saja bebas
yang mereka perlukan dan berpatisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-
terjemah dari kata empowerment mulai ramai digunakan dalam bahasa sehari-hari di
sejak digulirkannya Program Inpres No. 5/1993 yang kemudian lebih dikenal sebagai
Inpres Desa Tertinggal (IDT). Sejak itu, istilah pemberdayaan dan pengentasan
kemiskinan merupakan “saudara kembar” yang selalu menjadi topik dan kata kunci
breakdown dari hubungan atau relasi antara subjek dengan objek. Proses ini
yang dimiliki objek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya mengalir daya
Mengalirnya daya ini dapat berwujud suatu upaya dari objek untuk meningkatkan
8
hidupnya dengan memakai daya yang ada padanya serta dibantu juga dengan daya
atau upaya untuk lebih memberdayakan “daya” yang dimiliki oleh manusia itu berupa
atau breakdown dari hubungan atau relasi antara subjek dengan objek. Proses ini
yang dimiliki objek. Secara garis besar, proses ini melihat pentingnya mengalir daya
Mengalirnya daya ini dapat berwujud suatu upaya dari objek untuk meningkatkan
hidupnya dengan memakai daya yang ada padanya serta dibantu juga dengan daya
kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka
9
dapat memenuhi keinginan -keinginannya, termasuk aksebilitasnya terhadap
pikiran, perasaan, dan keterampilan) yang akan diingat untuk jangka waktu yang
lebih lama.
yang baik atau bermanfaat. Karena perasaan senang puas atau tidak senang,
10
yang baik, melihat tanaman yang kerdil atau subur akan mengingatkannya pada
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
4. Terjaminnya keamanan
diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis bertani perbaikan usaha tani (better
bisiness), dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya (better living). Untuk
11
2. Perbaikan kehidupan masyarakat (better community) yang tercermin dalam
diharapkan, manakala petani tidak memiliki cukup dana yang didukung oleh
stabilitas politik dan keamanan serta pembangunan bidang dan sektor kehidupan
yang lain.
dan pestisida secara berlebihan dan tidak seimbang berpengaruh negatif terhadap
12
penyaluran informasi, pelatihan yang tujuannya untuk meningkatkan kemandirian
masyarakat.
tujuan yang jelas dan harus dicapai, oleh sebab itu, setiap pelaksanaan
tertentu yang dilaksanakan demi tercapainya suatu tujuan atau penerima manfaat
yang dikehendaki.
Lebih lanjut menurut Suharto (Dalam Andika Adi Sanjaya Putra, 2016: 37)
menghambat.
13
3. Perlindungan yaitu melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok
persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan
5. Pemeliharaan dalam arti memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi
perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang dapat menunjukan seseorang itu
berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pemberdayaan itu diberikan,
segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran
14
kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses kemanfaatan kesejahteraan, dan
1. Sasaran
paling efektif karena melalui kelompok akan lebih mudah dalam mengubah pola
tingkah laku individu -individu yang terikat dalam suatu kelompok dari pada secara
efektif dari pada kelompok-kelompok yang lebih besar. Dalam kelompok, terutama
kelompok kecil memiliki potensi yang dapat digunakan untuk membantu individu-
masalah.
2. Teknik
Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan atau pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Peranan peserta
didik dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
15
D. kerangka konseptual
STRATEGI
BP3K
KELOMPOK TANI
PENINGKATAN KAPASITAS
MELALUI PEMBERDAYAAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kabupaten Sinjai.
B. Jenis Penelitian
16
Adapun jenis penelitian ini yaitu kualitatif. Bogdan dan Taylor (Hamid
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller (Hamid Potilima,
2012:8) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
sebagai berikut:
1. Observasi
aktif peneliti dalam meninjau secara lansung subjek penelitian. Menurut Emzir (2012:
37-38) observasi atau pengamatan adalah perhatian yang terfokus pada kejadian,
gejala, atau sesuatu. Pada penelitian yang akan dilakukan, peran peneliti hanya
sebatas mengamati kegiatan yang berkaiatan dengan topik penelitian atau dalam hal
2. Wawancara
pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh peneliti untuk diajukan kepada seseorang
mengenai topik penelitian secara tatap muka, dan peneliti merekam jawaban-
17
jawabannya sendiri. Bentuk wawancara yang akan dipergunakan dalam penelitian
banyak informasi yang apa adaanya dan tanpa intervensi peneliti (Emzir, 2012: 51).
3. Dokumentasi
cenderung merupakan data sekunder (Usman dan Akbar, 2014: 69). Data-data yang
D. Informan
dimaksud adalah:
1. Kepala Kantor
2. Sekretaris Kantor
data, sebab besar jumlahnya data, tinggi nilai data yang terkumpul sebagai hasil
pelaksanaan pengumpulan data apabila tidak disusun dalam suatu sistematik yang
18
baik niscaya data itu merupakan bahan yang kurang dipahami. Oleh karena itu
pada waktu melakukan pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai.
Kemudian data tersebut akan dianalisa secara cermat dan teliti sebelum disajikan
menganalisis data, menurut model analisis interaktif Miles dan Huberman (dalam
penyederhanaan data kasar yang muncul dari tahap pengumpulan data. Data yang
akan direduksi dalam penelitian ini yaitu data hasil wawancara dan observasi
sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekunder untuk memeperoleh
penyajian data pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan berupaya
menyusun pola hubungan dari seluruh data yang ada agar lebih mudah untuk
dipahami.
pegumpulan data, dimana dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah
ditampilkan. Berdasarkan data yang telah diorganisir pada penelitian yang akan
19
dilakukan maka, peneliti akan memberikan interpretasi dan kemudian akan
20
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Marzuki. dkk. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Sinjai. Muhammadiyah Sinjai
Idrus , Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
21
Suradisastra, Kedi. 2012. Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum Agro-
Ekonomi, Vol. 26 (2).PSE-KP.Hal. 82-91
Usman , Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. 2012. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Noor, Munawar. 2011. Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Ilmiah Civis, Volume I,
No 2, Hal.88-97.
Wahyuni,Wiyanti. 2018. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui
Pengembangan Agribisnis (Studi Kasus Pada Gapoktan Subur Desa
Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga). Tesis,
Dipublikasikan, Purwokerto.
Hidayanti, puji.2019 repository.umy.ac.id › bitstream › handle.diakses pada tanggal
29 oktober 2019.
22