Viola Febrina - Jurnal FIX
Viola Febrina - Jurnal FIX
Viola Febrina - Jurnal FIX
Dewi Sri
dewi_sri@ukmc.ac.id
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Board of commissioners, Board of
Directors, audit committee, and managerial ownership on the implementation of
financial perfomance by focusing on consumer goods companies listed on
Indonesia Stock Exchange with a research period of 2018-2020. The data used in
this study is secondary data. The population in this study is consumer goods
company listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used is
purposive sampling method and obtained 63 samples consisting of 21 companies.
Hypothesis testing is done by multiple linear regression analysis. The result of the
hypothesis in this study indicate that board of commissioners, audit committee,
has an effect on the financial performance. While board of directors, managerial
ownership does not affect the financial performance.
Keywords: Good Corporate Governance, board of commissioners, board of
directors, audit committee, managerial ownership, financial performance.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dewan Komisaris,
Dewan Direksi, Komite Audit, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja
Keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indoneisa (BEI). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode purposive sampling dan diperoleh 63 sampel yang terdiri dari 21
perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear
berganda. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
Dewan Komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Sedangkan Dewan Direksi dan Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan.
Kata kunci: Good Corporate Governance, Dewan Komisaris, Dewan Direksi,
Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Kinerja Keuangan.
PENDAHULUAN
Untuk mempersiapkan era persaingan global setiap perusahaan diharuskan
untuk mampu meningkatkan potensi yang dimilikinnya, karena munculnya
perusahaan baru membuat persaingan antar usaha semakin sengit dan kompetitif.
78 | Viola Febrina dan Dewi Sri
Oleh sebab itu para pelaku usaha diharapkan mampu untuk mengelola sumber
daya yang mereka miliki agar dapat digunakan secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan perusahaan secara maksimal. Secara umum, kinerja keuangan
merupakan penilaian kinerja perusahaan yang dapat menilai sehat atau tidaknya
perusaahan dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan (Amelya, 2019).
Bagi perusahaan meningkatkan dan menjaga kinerja keuangan merupakan
suatu keharusan untuk meningkatkan minat calon investor berinvestasi pada
perusahaan. Investor yang melakukan investasi terhadap suatu perusahaan tentu
mengharapkan keuntungan, oleh sebab itu mengukur kinerja keuangan sangat
penting dilakukan sebelum melakukan investasi. Sedangkan mengukur kinerja
keuangan juga sangat penting bagi pihak manajer, melalui pengukuran kinerja
keuangan manajer dapat memutuskan strategi terbaik bagi perusahaan
kedepannya.
Dalam mencapai tujuan perusahaan tentu terdapat banyak kendala-kendala
yang harus dihadapi pihak manajemen. Dalam pengambilan keputusan atau
melaksanakan suatu kebijakan, tidak jarang manajemen melakukan praktik
kecurangan yang akibatnya akan mempengaruhi kinerja keuangan dari
perusahaan. Konflik yang terjadi akibat adanya kepentingan tersendiri dari pihak
manajemen dengan pihak pemilik tentu akan merusak citra perusahaan dan
menurunkan kinerja dari perusahaan tersebut. Untuk melakukan pencegahan
terhadap faktor-faktor yang mungkin bisa mempengaruhi kinerja keuangan, maka
dibutuhkan sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan perusahaan. Secara teoritis, praktik Good Corporate Governance
(GCG) dapat meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja keuangan,
mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-
keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan secara umum meningkatkan
kepercayaan investor (Newell & Wilson, 2002).
Dewan Komisaris merupakan inti dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance. Fungsi utama dari Dewan Komisaris adalah mengawasi jalannya
perusahaan dengan mewajibakan terlaksananya prinsip akuntabilitas. Peran
Dewan Komisaris dalam suatu perusahaan sangat krusial. Dewan Komisaris
diharapkan dapat menjembatani kepentingan principal sehingga dapat terwujud
kinerja keuangan yang baik. Sebab Dewan Komisaris bertugas untuk bertindak
demi kepentingan terbaik bagi perusahaan dengan menghindari kepentingan
pribadi.
Dewan Direksi merupakan perwujudan dari prinsip transparansi, keadilan,
akuntabilitas, dan responsibilitas. Apabila Dewan Direksi mampu menjalankan
fungsinya dengan baik, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja
keuangan yang baik sehingga pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja
perusahaan. Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan
Komiaris untuk membantu mengawasi jalannya perusahaan dan menjadi
penghubung bagi pihak manajemen dengan dewan komisaris. Komite Audit
didorong untuk memenuhi prinsip-prinsip GCG, terutama prinsip independensi.
Independensi mengharapkan Komite Audit dapat memberikan laporan mengenai
kinerja keuangan secara nyata tanpa terpengaruh dari kepentingan pihak
manapun.
Jurnal Informasi Akuntansi, Vol, No1, Juni 2022 | 79
Komite Audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam
hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya
menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta
dilaksanakannya Good Corporate Governance. Dengan berjalannya fungsi
Komite Audit secara efektif, maka kontrol terhadap perusahaan akan lebih baik
sehingga, konflik keagenan yang terjadi akibat keinginan manajemen untuk
meningkatkan kesejahteraannya sendiri dapat diminimalisasi (Makhrus, n.d.,
2012). H3 Komite Audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
Perusahaan
Kepemilikan Manajerial adalah sistem pengelolaan internal perusahaan
yang mempuyai misi utama mengolah resiko yang baik untuk mencapai misi
bisnisnya dengan melindungi aset perseroan dan mengembangkan harga investasi
pemegang saham untuk jangka yang panjang. Kepemilikan Manajerial dapat
digunakan untuk mengatasi konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen
(Hermiyetti & Erlinda, 2016). Kepemilikan Manajerial akan berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan meningkatnya kepemilikan saham
maka manajemen akan lebih giat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
demi kepentingan pemegang saham termasuk pihak manajemen itu sendiri.
Dengan meningkatnya kepemilikan saham oleh manajer, maka akan
meningkatkan kinerja perusahaan (Gie, n.d., 2013). Maka H4 Kepemilikan
Manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan
Berdasarkan jenis data serta analisis data yang digunakan, penelitian ini
termasuk dalam penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2018-2020, sebanyak 56 perusahaan. Sampel dalam
penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan penelitian ini. Kriteria yang
digunakan adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia untuk periode 2018-2020, perusahaan yang tidak mengeluarkan laporan
keuangan dan laporan tahunan untuk periode 2018-2020, perusahaan yang
melaporkan rugi selama periode 2018-2020 dan perusahaan yang tidak memiliki
saham manajerial selama periode tahun 2018-2020.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
dapat bersumber dari laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 maupun
melalui website resmi masing-masing perusahaan. Ukuran Variabel Kinerja
Keuangan (Y)
Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan menggunakan ROA
(Return On Assets) sebagai ukuran kemampuan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba dari penggunaan seluruh sumber daya atau asset yang
dimilikinya (Aprianingsih, 2016). Rumus ROA (Return On Assets).
Peran manajemen bertanggung jawab terhadap peningkatkan efisiensi dan
daya saing perusahaan, sedangkan Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk
mengawasi manajemen. (Adestian, 2015).
Ukuran Dewan Komisaris dapat dihitung dengan (Thesarani, 2017):
Dewan Komisaris = Jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris
82 | Viola Febrina dan Dewi Sri
DAFTAR PUSTAKA
Adestian, Y. (2015). Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan
Komisaris Independen, Komite Audit Dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja
Perusahaan Yang Listing Di Bei Pada Tahun 2012-2014. Jurnal Bisnis Dan
Manajemen, 1–13.
Alfian, N. (2020). Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. JIAFE
(Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi), 5(2), 209–
218. https://doi.org/10.34204/jiafe.v5i2.2057
Amelya, D. (2019). Pengaruh komisaris, komite audit, struktur kepemilikan, size
dan leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan properti, perumahan
dan konstruksi 2013-2017. 7, 697–712.
Anggreni Made Ria, & Suardhika I Made Sadha. (2014). Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 9.1 (2014), 1(ISSN: 2302-8556), 27–37.
Aprianingsih, A. (2016). Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance,
Struktur Kepemilikan, Dan Ukuran Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI.
Jurnal Profita, 17(1), 1–13.
Aprinita, B. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Sektor Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2014 Beatrick Stephani Aprinita 1. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen, 52(11), 3253.repository.unej.ac.id/bitstream
/handle /123456789/.../SHERLY HERIYANTO.pdf?...%0A%0A
86 | Viola Febrina dan Dewi Sri