Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Intraksi Edukatif Di Lingkungan Kampus (Nurtia)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

INTERAKSI EDUKATIF DI LINGKUNGAN KAMPUS

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan


yang diampu oleh bapak Jefri Kurniawan M.Pd I

Oleh
Siti Nurtia Fitriyani
233106700011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA
1446 H/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian makalah, sebagai tugas mata kuliah
Sosiologi Pendidikan, dapat berjalan dengan lancar.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada hamba pilihan Allah SWT,
Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan kita dari kegelapan dan kebodohan serta
membimbing kita pada jalan yang terang penuh cahaya keilmuan.

Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul
“Interaksi Edukatif di Lingkungan Kampus” Pemakalah mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.

Sesuai dengan kodrat manusia, keterbatasan yang ada pada diri penulis tentu
merupakan suatu kelemahan. Oleh karena itu, tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tentu
pemakalah akan mengalami berbagai macam kendala dan kesulitan. Kepada pembaca yang
budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, pemakalah mohon maaf,
karena pemakalah sendiri dalam tahap belajar.

Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca. Semoga
Allah memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat.

Semoga amal baik yang telah di sumbangkan kepada penulis mendapat ganjaran yang
berlipat ganda dari Allah SWT.

Jakarta, 13 Juni 2024

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II ISI................................................................................................................... 3
A. Pengertian Interaksi Edukatif ............................................................................ 3
B. Intreaksi Edukatif Antara Pendidik dengan Peserta Didik ................................. 3
C. Interaksi Edukatif ............................................................................................. 4
D. Interaksi Edukatif ............................................................................................. 5
E. Interaksi Edukatif ............................................................................................. 6
F. Interaksi Edukatif ............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Zhon Politicon, sehingga hidup manusia akan selalu
berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam berbagai bentuk situasi dan
komunikasi. Diantara berbagai jenis situasi itu terdapat satu jenis situasi khusus yakni
situasi edukatif, yakni interaksi yang berlangsung dalam tujuan pendidikan. Dalam
interaksi edukatif memunculkan istilah guru,disatu pihak, dan anak didik, dipihak lain.
Keduanya berbeda dalam interaksi edukatif dengan posisi, tugas, dan tanggung jawab
yang berbeda, namun bersama-sama mencapai tujuan.
Lingkungan kampus merupakan lingkungan sosial bagi mahasiswa sebagai
anggota masyarakat termasuk segala sesuatu yang mencakup gejala yang menyangkut
kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan mahasiswa di
kampus akan nampak dari partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kampus. Sosialisasi di
kampus disertai pula dengan adanya hubungan interpersonal yang baik antara
mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan guru, mahasiswa dengan staf, dan
mahasiswa dengan personil.
Teknik komunikasi dapat berfungsi untuk membentuk iklim organisasi yang
menggambarkan suasana kerja antara pendidik dan anak didik (mahasiswa) yang
mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara keduanya. Pendidik harus peka
dan tanggap terhadap gejolak dan fenomena yang terjadi pada anak didik dilingkungan
organisasi. Selain itu, diantara pendidik dan anak didik mampu berkomunikasi secara
efektif dan terbuka, yang pada akhirnya dapat mengatasi segala problema
pembelajaran. Hal itu dapat membuat anak didik termotivasi untuk lebih semangat
dalam belajar. Dan juga, anak didik dapat meningkatkan prestasinya. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya teknik komunikasi yang baik antara pendidik dan anak
didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Interaksi edukatif?
2. Bagaimana interaksi edukatif antara pendidik dan anak didik?
3. Bagaimana interaksi edukatif antar sesama anak didik?
4. Bagaimana interaksi edukatif antar sesama pendidik?
5. Bagaimana interaksi edukatif antara pendidik dengan staff?
6. Bagaimana interaksi edukatif antara peserta didik dengan staff?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari interaksi edukatif.
2. Agar dapat mengetahui interaksi edukatif antara pendidik dengan anak didik.
3. Agar dapat mengetahui interaksi edukatif antar sesama anak didik.
4. Agar dapat mengetahui interaksi edukatif antar sesama pendidik.
5. Agar dapat mengetahui interaksi edukatif antara pendidik dengan staff.
6. Agar dapat mengetahui interaksi edukatif antara peserta didik dengan staff.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Edukatif


Interaksi edukatif dapat diartikan sebagai suatu aktivitas relasi berbagai elemen
edukatif, baik pendidik, staf administrasi, maupun anak didik. Istilah interaksi pada
umumnya adalah suatu hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lain
yang terjadi pada lingkungan masyarakat atau selain lingkungan masyarakat. Mereka
dengan bersama-sama memiliki kesadaran dalam menciptakan suatu iklim pendidikan
dan pembelajaran di kampus atau sekolah untuk menghasilkan sumber daya manusia
(anak didik) yang berkualitas dan andal sesuai perkembangan zaman.
Interaksi edukatif menurut Shuyadi dan Abu Achmadi adalah “suatu
hubungan antara pendidik (Guru) dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan
pendidikan” Sedangkan menurut Sudirman A.M pengertian interaksi edukatif dalam
pengajaran adalah “proses interaksi yang disengaja, sadar akan tujuan, yakni untuk
mengantarkan anak didik ke tingkat kedewasaannya”.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian interaksi
edukatif antara guru dan murid adalah suatu proses hubungan timbal balik yang sifatnya
komunikatif, dilakukan dengan sengaja, direncanakan, serta memiliki tujuan tertentu.
Dengan demikian dalam interaksi edukatif ada dua unsur utama yang harus hadir dalam
situasi yang disengaja, yaitu antara Guru dan Siswa.
B. Interaksi Edukatif Antara Pendidik dan Anak Didik
Interaksi edukatif antara pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) merupakan inti dari
proses pendidikan yang efektif dan berkelanjutan. Berikut beberapa bentuk interaksi
edukatif yang dapat terjadi antara pendidik dan peserta didik:
1. Pembelajaran Aktif: Pendidik merancang pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif, seperti diskusi kelas, tanya jawab, atau kegiatan kelompok. Ini
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar mereka sendiri.
2. Pemberian Umpan Balik: Pendidik memberikan umpan balik terhadap kinerja
siswa, baik itu terkait tugas, ujian, atau proyek. Umpan balik yang konstruktif
membantu siswa memahami kekuatan mereka dan area yang perlu ditingkatkan
dalam pembelajaran.
3. Bimbingan Akademik: Pendidik menyediakan bimbingan kepada siswa untuk
membantu mereka memahami materi pembelajaran, menyelesaikan masalah yang
muncul, atau merencanakan pencapaian akademis mereka.
4. Pembinaan Karakter: Pendidik tidak hanya mengajar materi akademik, tetapi juga
membantu mengembangkan karakter dan nilai-nilai positif dalam siswa, seperti
kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab.
5. Diskusi Reflektif: Pendidik mendorong diskusi reflektif di kelas, di mana siswa
dapat mengeksplorasi gagasan, berbagi pendapat mereka, dan mempertanyakan
pemahaman mereka sendiri.
6. Mentorship: Beberapa pendidik bertindak sebagai mentor bagi siswa tertentu,
memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih pribadi dalam mencapai tujuan
akademis dan pribadi mereka.
7. Pengembangan Keterampilan: Pendidik membantu siswa mengembangkan
keterampilan akademis, seperti membaca, menulis, dan berpikir kritis, serta
keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk berhasil di sekolah dan
kehidupan.
8. Konseling Pendidikan: Pendidik memberikan saran dan bimbingan kepada siswa
mengenai pilihan pendidikan dan karir, membantu mereka merencanakan masa
depan mereka berdasarkan minat, bakat, dan tujuan pribadi mereka.

Interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik tidak hanya tentang penyebaran
pengetahuan, tetapi juga tentang membangun hubungan saling percaya, memotivasi,
dan menyediakan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan akademis dan
pribadi siswa. Melalui interaksi ini, siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara
maksimal dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan dengan
percaya diri.

C. Interaksi Edukatif Antar Sesama Anak Didik


Interaksi edukatif antar sesama peserta didik merujuk pada situasi di mana siswa
berinteraksi secara aktif untuk saling belajar dan berkembang. Berikut adalah beberapa
bentuk interaksi edukatif antar sesama peserta didik yang bisa terjadi di dalam kelas
atau di luar kelas:
1. Diskusi Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan
masalah atau membahas topik tertentu. Ini memungkinkan mereka untuk saling
bertukar ide, memperluas pemahaman mereka, dan belajar dari sudut pandang
yang berbeda.
2. Proyek Kolaboratif: Siswa bekerja bersama dalam tim untuk menyelesaikan
proyek atau tugas tertentu. Kolaborasi ini mengajarkan keterampilan kerja tim,
negosiasi, dan pengaturan waktu, sambil memungkinkan mereka untuk saling
mengajarkan dan belajar dari satu sama lain.
3. Peer Tutoring: Siswa yang lebih mahir dalam suatu mata pelajaran atau
keterampilan memberikan bantuan kepada teman-teman sekelas mereka yang
mungkin membutuhkan bantuan tambahan. Ini tidak hanya membantu siswa yang
menerima bantuan, tetapi juga memperkuat pemahaman siswa yang memberikan
bantuan.
4. Debat atau Presentasi: Siswa berpartisipasi dalam debat atau presentasi di depan
kelas. Ini memungkinkan mereka untuk membangun keterampilan berbicara di
hadapan umum, berargumentasi, dan mendengarkan dengan kritis terhadap
pandangan orang lain.
5. Kooperasi dalam Menyelesaikan Masalah: Siswa bekerja bersama-sama untuk
menyelesaikan masalah matematika, ilmiah, atau praktis lainnya. Mereka dapat
mencoba berbagai pendekatan untuk menemukan solusi terbaik dan belajar dari
kesalahan serta keberhasilan satu sama lain.
6. Penelitian Kelompok: Siswa melakukan penelitian dalam kelompok untuk
mengeksplorasi topik tertentu yang mungkin lebih luas atau kompleks dari apa
yang bisa mereka lakukan sendiri. Ini mengajarkan mereka bagaimana bekerja
dalam tim untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi.
Interaksi edukatif antar sesama peserta didik tidak hanya memperkaya pengalaman
belajar mereka tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan
komunikasi, dan keterampilan kerja tim yang sangat berharga untuk masa depan
mereka.
D. Intraksi Edukatif Antar Sesama Pendidik
Interaksi edukatif antar pendidik merupakan kolaborasi dan pertukaran ide antara
para pendidik untuk meningkatkan praktik mengajar, memperkaya kurikulum, dan
mendukung perkembangan profesional mereka. Berikut adalah beberapa bentuk
interaksi edukatif antar pendidik yang umum terjadi:
1. Diskusi Profesional: Para pendidik bertemu secara formal atau informal untuk
mendiskusikan strategi mengajar, penilaian, atau masalah yang muncul dalam
mengelola kelas. Diskusi ini dapat terjadi dalam rapat tim pengajaran, seminar,
atau dalam komunitas pendidik di media sosial atau platform daring.
2. Kolaborasi dalam Pengembangan Kurikulum: Pendidik bekerja sama untuk
merancang atau memperbarui kurikulum dan bahan pelajaran. Mereka dapat
saling berbagi sumber daya, ide, dan praktek terbaik untuk meningkatkan
pengajaran di sekolah mereka.
3. Observasi dan Umpan Balik: Pendidik mengamati satu sama lain mengajar dan
memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini membantu mereka untuk
meningkatkan teknik mengajar mereka dan menyesuaikan pendekatan mereka
sesuai dengan kebutuhan siswa.
4. Pelatihan dan Workshop Bersama: Menghadiri pelatihan atau workshop bersama
untuk meningkatkan keterampilan mengajar, memahami pendekatan pengajaran
baru, atau mempelajari strategi baru dalam penggunaan teknologi dalam
pendidikan.
5. Pengembangan Profesional Berkelanjutan: Berpartisipasi dalam program
pengembangan profesional berkelanjutan, baik yang diselenggarakan di dalam
sekolah maupun di luar sekolah. Ini dapat berupa kursus, konferensi, atau program
sertifikasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
6. Kolaborasi Proyek atau Penelitian: Beberapa pendidik mungkin berkolaborasi
dalam proyek penelitian atau pengembangan inovatif dalam pendidikan. Mereka
dapat bekerja sama untuk menyusun penelitian, mengumpulkan data, atau
merancang percobaan dalam konteks pengajaran.
Interaksi edukatif antar pendidik penting karena memungkinkan mereka untuk belajar
satu sama lain, berbagi ide dan praktik terbaik, serta mengintegrasikan pengetahuan
baru ke dalam pengajaran mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas
pengajaran secara keseluruhan tetapi juga mendukung perkembangan profesional
berkelanjutan di bidang pendidikan.
E. Interaksi Edukatif Antara Pendidik dengan Staff
Interaksi edukatif antara pendidik (guru) dengan staf pendukung (staff non-guru) di
sekolah atau lembaga pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan mendukung. Berikut beberapa bentuk interaksi
yang biasanya terjadi antara pendidik dan staf:
1. Kolaborasi dalam Pengelolaan Sekolah: Pendidik dan staf pendukung bekerja sama
untuk mengelola operasional harian sekolah, termasuk administrasi, keamanan,
kesehatan, dan kebersihan. Ini mencakup koordinasi untuk menjaga lingkungan
belajar yang aman, nyaman, dan efisien.
2. Pengelolaan Sumber Daya: Pendidik dan staf administrasi atau keuangan
berkolaborasi dalam mengelola anggaran sekolah, alokasi sumber daya, dan akuisisi
peralatan atau bahan ajar. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa semua
kebutuhan pengajaran terpenuhi secara efisien.
3. Pembinaan dan Dukungan: Staf pendukung, seperti konselor sekolah atau psikolog,
bekerja sama dengan pendidik untuk memberikan dukungan kepada siswa yang
membutuhkan, baik dari segi kesejahteraan mental maupun perkembangan pribadi.
Mereka dapat membentuk tim multidisiplin untuk memberikan pendekatan holistik
terhadap pendidikan siswa.
4. Pengembangan Profesional: Pendidik dan staf administrasi pendidikan dapat
bekerja sama dalam mengatur dan mengimplementasikan program pengembangan
profesional bagi guru dan staf non-guru. Ini termasuk pelatihan, workshop, atau
seminar yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam
mendukung pembelajaran.
5. Kolaborasi dalam Proyek Sekolah: Kadang-kadang, pendidik dan staf pendukung
dapat bekerja bersama dalam proyek-proyek sekolah tertentu, seperti perencanaan
acara besar, proyek renovasi atau pembangunan fasilitas, atau pengembangan
inisiatif pendidikan baru.
6. Komunikasi dan Koordinasi: Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif antara
pendidik dan staf pendukung penting untuk menjaga keefektifan dan keselarasan
dalam operasional sekolah. Ini meliputi pertemuan rutin, saling berbagi informasi,
dan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam mencapai tujuan pendidikan
sekolah.
Interaksi edukatif antara pendidik dan staf pendukung memainkan peran penting dalam
menyelenggarakan lingkungan pendidikan yang holistik dan mendukung
perkembangan siswa secara optimal. Kolaborasi yang baik antara berbagai komponen
sekolah membantu menciptakan atmosfer belajar yang inklusif dan menyeluruh bagi
semua anggota komunitas pendidikan.
F. Interaksi Edukatif Antara Peserta Didik dengan Staff
Interaksi edukatif antara peserta didik (siswa) dengan staf pendidikan (staff
sekolah) memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pengalaman belajar
siswa dan mendukung perkembangan mereka secara keseluruhan. Berikut adalah
beberapa bentuk interaksi edukatif yang bisa terjadi antara siswa dan staf pendidikan:
1. Bimbingan dan Konseling: Siswa dapat berinteraksi dengan konselor sekolah
untuk mendapatkan bimbingan akademik, sosial, atau pribadi. Ini termasuk
perencanaan karir, penyelesaian masalah pribadi, atau dukungan dalam mengatasi
tantangan belajar.
2. Pembimbingan Akademik: Siswa bisa mendekati guru atau pengawas akademik
untuk mendiskusikan kemajuan mereka dalam pelajaran, merencanakan tujuan
belajar, atau meminta saran mengenai cara meningkatkan pencapaian akademis
mereka.
3. Partisipasi dalam Kegiatan Luar Kelas: Staf pendidikan sering kali menjadi
pengawas atau fasilitator dalam kegiatan ekstrakurikuler atau luar kelas seperti
klub, tim olahraga, atau proyek seni. Ini memberi siswa kesempatan untuk belajar
dari staf yang memiliki minat dan keterampilan khusus di bidang tersebut.
4. Mentorship dan Pembimbingan: Beberapa staf pendidikan mungkin menjadi
mentor bagi siswa yang membutuhkan dukungan tambahan dalam
mengembangkan keterampilan tertentu atau mencapai tujuan pribadi mereka.
Mentorship ini dapat membantu siswa membangun kepercayaan diri dan motivasi
dalam mencapai potensi mereka.
5. Diskusi Kelas dan Konsultasi: Siswa dapat berinteraksi dengan staf pendidikan
dalam diskusi kelas, baik itu untuk menanyakan pertanyaan, berbagi pandangan,
atau mendapatkan klarifikasi tentang materi pembelajaran.
6. Partisipasi dalam Proyek Bersama: Kadang-kadang, siswa dan staf pendidikan
dapat bekerja bersama dalam proyek atau inisiatif sekolah tertentu, seperti proyek
penelitian, pengembangan kurikulum, atau kegiatan lingkungan yang melibatkan
pengelolaan sekolah atau keberlanjutan.
7. Umpan Balik dan Evaluasi: Interaksi terjadi ketika siswa menerima umpan balik
dari staf pendidikan terkait pekerjaan mereka, ujian, atau proyek. Ini membantu
siswa untuk memahami kekuatan mereka dan area yang perlu ditingkatkan dalam
pembelajaran mereka.

Interaksi edukatif antara siswa dan staf pendidikan bukan hanya tentang transmisi
pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan hubungan yang positif, pengembangan
keterampilan sosial, dan dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa mencapai
potensi maksimal mereka di sekolah dan di luar sekolah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti akan saling bergantung satu sama lain.
Mereka tidak mungkin bisa melakukan segala hal sendiri. Dan juga, kapanpun dan
dimanapun manusia pasti akan membutuhkan komunikasi dengan orang lain, baik itu
dengan keluarga dirumah, tetangga, di lingkungan kerja maupun sekolah. Termasuk
salah satunya di lingkungan kampus. Bagi mahasiswa sangat dibutuhkan interaksi
sosial yang aktif dan edukatif baik itu dengan dosen, staf ataupun sesama mahasiswa.
Hal itu dikarenakan, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dan terampil. Juga,
mahasiswa harus bisa berkomunikasi secara efektif agar bisa menyampaikan suatu
informasi dengan baik. Oleh karena itu, perlu diketahui beberapa teknik penyampaian
informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djmara, 2000, Guru dan Anak Didik, Dalam Interaksi Edukatif : Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta) hlm 11

Anda mungkin juga menyukai