Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Proposal Nahdatul Ilmi BTL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

i

USULAN PENELITIAN
HALAMAN SAMPUL

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP

PEROLEHAN LABA PADA CV. TANI

ABADI CELEBES

Oleh :

NAHDATUL ILMI
NPM: 202010072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUJAHIDIN
TOLITOLI
2024

i
USULAN PENELITIAN

HALAMAN JUDUL

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP

PEROLEHAN LABA PADA CV. TANI

ABADI CELEBES

Oleh :

NAHDATUL ILMI
NPM: 202010072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUJAHIDIN
TOLITOLI
2024

2
3

PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA

TERHADAP PEROLEHAN LABA PADA

CV. TANI ABADI CELEBES

Nama : NAHDATUL ILMI

NPM : 202010072

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Tolitoli, Maret 2024

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

JULISTIONO WIDODO,SE.,MM RENDY AZIZ SYAHPUTRA,SE.,M.Ak


NIDN :0920076401 NIDN: 0901019208

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Manajemen

SUPARMAN.,SE.,MM
NIDN: 0918088

3
DAFTAR ISI
v

DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

vi
BAB I

PENDAHULUAAN
1.1 Latar Belakang
Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, dunia

usaha pun semakin bertumbuh dengan pesat, baik usaha yang di laksanakan oleh

pemerintah ataupun usaha yang di laksanakan oleh swasta. Saat ini indonesia

merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan di berbagai

bidang. Pada bidang ekonomi sektor pertanian pemerintah menaruh perhatian

khusus, karena semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka harus

di imbangi dengan peningkatan hasil pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan

pokok makanan. Agar petani dapat mencukupi pokok makanan yang semakin

meningkat,salah satu cara yang dapat di lakukan adalah dengan melakukan input

secara intensif,seperti modal,tenaga kerja,pestisida,dan bahan pupuk kimia.

Pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian merupakan usaha yang memiliki

peluang yang sangat dibutuhkan. Semakin tingginya kebutuhan masyarakat,

membuat para pelaku ekonomi di sektor pertanian berlomba-lomba untuk

menciptakan usaha dagang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di zaman

semakin berkembang ini. Dengan menggabungkan faktor-faktor sehingga

menghasilkan usaha yang dapat memberikan keuntungan agar memperoleh laba

yang maksimal.

Perolehan laba tentu merupakan tujuan setiap perusahaan karena laba

merupakan tolak ukur dari sukses atau tidaknya suatu perusahaan yang dijalankan.

Oleh sebab itu berbagai cara akan dilakukan pengelolah perusahaan agar
2

memperoleh laba perusahaan. Dengan adanya laba yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan yang dijalankan maka hidup perusahaan ataupun usaha dapat

berlangsung. Di dalam melaksanakan kegiatan penjualan dan dalam memperoleh

laba perusahaan tentunya di perlukan pengelolaan dan penggunaan modal kerja

yang efesien.

Modal kerja adalah aktiva lancar yang dapat di jual baik kas,persediaan dan

piutang yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional yang di

lakukan oleh perusahaan. Pada usaha dagang modal kerja di gunakan untuk

pembayaran gaji karyawan, biaya sewa gedung,dan biaya lainnya untuk

membiayai usaha. Modal kerja yang di keluarkan di harapkan agar dapat kembali

masuk dalam waktu jangka pendek melalui hasil penjualan agar digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan dimasa yang akan datang atau

oeriode berikutnya.

Modal kerja mempunyai sifat yang fleksibel, karena besar atau kecilnya modal

kerja dapat di tambah atau di kurangi sesuai kebutuhan perusahaan. Penetapan

modal kerja harus di manfaatkan seefesien mungkin sebab besarnya modal kerja

haruss sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena baik itu kelebihan atau

kekurangan modal kerja sama-sama membawa dampak yang negative bagi

perusahaan.

Modal kerja yang berlebihan terutama modal kerja dalam bentuk uang tunai

dan surat berharga dapat merugikan perusahaan karena menyebabkan besarnya

2
3

dana tanpa penggunaan yang produktif. Selain iu kelebihan modal kerja juga akan

dapat menimbulkan inefisiensi atau pemborosan dalam operasi perusahaan.

Untuk melihat perkembangan pengelolaan modal kerja pada suatu perusahaan

dapat di lihat pada laporan keuangan perusahaan. Modal kerja apat di lihat dari

perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran piutng (receivable

turnover), perputaran persediaan (inventory turnover). Perputaran modal kerja

dimulai dari kas di investasikan dalam komponen modal kerja sampai saat

kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja, maka makin

cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan

perusahaan makin efesien yang ada akhirnya rentabilitas semakin meningkat.

CV. Tani Abadi Celebes merupakan salah satu unit usaha dagang yang

bergerak dibidang penyaluran alat dan bahan pertanian berupa pestisida,

semprotan pestisida dan pupuk. Laporan keuangan yang di Kelola oleh bagian

keuangan CV. Tani Abadi Celebes sejauh ini relatif baik. Kemampuan perusahaan

dalam mengoptimalkan modal kerja diharapkan mampu memenangkan persaingan

usaha maupun peningkatan laba usahanya. Jika tidak adanya modal kerja berarti

perusahaan tidak dapat memaksimalkan kegiatan. Oleh karena itu untuk

mengetahui apakah perusahaan memiliki kelebihan atau kekurangan modal kerja

serta menilai seberapa besar perolehan laba pada CV. Tani Abadi Celebes,

sehingga perlu dilakukan analis perputaran modal kerja terhadap peroleh laba

dibeberapa periode sebelumnya.


4

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul

“Analisis Perputaran Modal Kerja Terhadap Perolehan Laba Pada CV. Tani

Abadi Celebes” sebagai judul penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang yang yang dipaparkan diatas, maka

rumusan masalah yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah: “Apakah

perputaran modal kerja dapat meningkatkan perolehan laba pada CV. Tani Abadi

Celebes?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana perputaran modal kerja terhadap

tingkat perolehan laba pada CV. Tani Abadi Celebes.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi

dan informasi tambahan dalam pengembangan masalah dan solusi

dibidang kajian ilmu analisis laporan keuangan.

2. Dapat menjadi tambahan literatur bagi peneliti-peneliti selanjutnya

maupun pihak lain yang berkepentingan atas masalah yang sama


5

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

manajemen CV. Tani Abadi Celebes dalam pengambilan keputusan serta

kebijakan perusahaan khususnya mengenai perputaran modal kerja

perusahaan untuk memperoleh laba.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian ini digunakan sebagai

landasan atau acuan dalam melakukan penelitian. Berikut ini penelitian terdahulu

yang terkait judul penelitian sebagai berikut:

1. Rachmawati & Suparno (2022) dengan judul “Analisis Perputaran

Modal Kerja Dalam Menilai Return On Equity Pada PT. Astra

International Tbk”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perputaran

modal kerja dala menilai return on equity pada PT. Astra International Tbk

untuk periode 2015 sampai 2019. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kuantitatif pada PT. Astra International,Tbk sebagai

objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata perputaran

modal kerja selama periode 2015-2019 adalah 9,21 kali perputaran,hal ini

termasuk dalam kategori sangat baik dan return on equity sebesar 14.03%

juga termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan standar rata-rata.

Untuk perputaran modal kerja,dalam menilai return on equity, hasil

penelitian menunjukan bahwa perputaran modal kerja memberikan

kontribusi terhadap return on equity sebesar 64,83% dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Pitriani (2017) dengan judul “Analisis Perputaran Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Perusahaan Pada Pabrik Gula (PG) Takalar. Penelitian ini

5
6

bertujuan untuk menganalisis manajemen modal kerja terhadap

profitabilitas pada pabrik gula (PG) takalar saat menjalankan kegiatan

sehari-hari. Penelitian ini meliputi analisis perputaran modal kerja dan

analisis rasio profitabilitas. Hasil analisis data selama tahun 2014-2016

menunjukan bahwa perputaran modal kerja pada tahun 2014 paling kecil

dan pada tahun 2016 paling besar yaitu 0,71 kali. Sedangkan analisis

protabilitas menunjukan bahwa penurunan terjadi pada tahun 2014 dan

mengalami peningkatan pada tahun 2016.

3. Tumi Sundari & Maya Rina Dwita (2023) dengan judul “Analisis

Perputaran modal kerja dalam Meningkatkan Laba Pada Bengkel Mulia

Jaya DiMedan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

efektifitas pengelolaan modal kerja serta pengaruh modal kerja terhadap

laba usaha pada UMKM Bengkel Mulia Jaya Yang Terletak Di Paya Pasir,

Kecamatan Medan Marelan, Rengas Pulau,Provinsi Sumatera Utara.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif

dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menunjukan bahwa modal

kerja sangat berpengaruh secara signifikan terhadap laba usaha, hal

tersebut dibuktikan bahwa semakin banyak modal kerja yang di gunakan

untuk operasional perusahaan maka semakin tinggi pula hasil

pendapatannya sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba usahanya,

hasil penelitian memperlihatkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh

signifikan dengan laba bersih di karenakan biaya-biaya yang di keluarkan

untuk kegiatan operasional suatu perusahaan tersebut.


7

Tabel 2.1
Matriks Persamaan Dan Perbedaan Penelitian

No Penelitian Perbedaan Persamaan Hasil Penelitian


Terdahulu
1. Analisis Menilai Perputaran Penelitian
Perputaran Modal Return On Modal kerja menunjukan bahwa
Equity
Kerja Dalam rata-rata perputaran
Menilai Return On modal kerja selama
Equity Pada PT. periode 2015-2019
Astra International adalah 9,21 kali
Tbk perputaran,hal ini
Rachmawati & termasuk dalam
Suparno (2022) kategori sangat baik
dan return on equity
sebesar 14.03%
juga termasuk
dalam kategori
sangat baik
berdasarkan standar
rata-rata. Untuk
perputaran modal
kerja,dalam menilai
return on equity,
hasil penelitian
menunjukan bahwa
perputaran modal
kerja memberikan
kontribusi terhadap
return on equity
sebesar 64,83% dan
8

sisanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor
lain yang tidak
diteliti dalam
penelitian ini
2. Analisis Profitabilitas Perputaran Analisis data selama
Perputaran Modal perusahaan Modal tahun 2014-2016
Kerja Terhadap Kerja
menunjukan bahwa
Profitabilitas
Perusahaan Pada perputaran modal
Pabrik Gula (PG) kerja pada tahun
Takalar. Pitriani
2014 paling kecil
(2017)
dan pada tahun
2016 paling besar
yaitu 0,71 kali.
Sedangkan analisis
protabilitas
menunjukan bahwa
penurunan terjadi
pada tahun 2014
dan mengalami
peningkatan pada
tahun 2016.
3. Analisis Meningkatka Perputaran Penelitian ini
Perputaran modal n laba Modal menunjukan bahwa
kerja dalam Kerja
modal kerja sangat
Meningkatkan
Laba Pada berpengaruh secara
Bengkel Mulia signifikan terhadap
Jaya DiMedan
laba usaha, hal
tersebut dibuktikan
bahwa semakin
banyak modal kerja
9

yang di gunakan
untuk operasional
perusahaan maka
semakin tinggi pula
hasil pendapatannya
sehingga hal
tersebut dapat
meningkatkan laba
usahanya, hasil
penelitian
memperlihatkan
bahwa modal kerja
tidak berpengaruh
signifikan dengan
laba bersih di
karenakan biaya-
biaya yang di
keluarkan untuk
kegiatan
operasional suatu
perusahaan tersebut.

Sumber: Data Diolah, 2024


Penelitian terdahulu ini digunakan sebagai upaya peneliti untuk mencari

perbandingan dan berfungsi sebagai sumber kreatifitas yang nantinya dapat

membantu peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Penelitian terdahulu ini

juga menyajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti. Relevan yang peneliti maksud bukan berarti sama dengan

yang akan di teliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama.


10

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,

penganggaran, pengelolaan, pengendalian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Manajemen keuangan adalah

semua kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

bagaimna cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau

mengalokasikan dana, serta mengelola asset yang dimiliki untuk mencapai

tujuan utama perusahaan.

Irfani (2020), mendefinisikan manajemen keuangan “sebagai

aktivitas pengelolaan keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

upaya mencari dan menggunakan dana secara efisien dan efektif untuk

mewujudkan tujuan perusahaan”. Sedangkan Menurut Utari, Purwanti dan

Prawironegoro (2014), memberikan pengertian tentang manajemen

keuangan yaitu “aktifitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan secara

efektif, efesien dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, maka disimpukan

bahwa manajemen keuangan merupakan kegiatan keseluruhan yang

berkaitan dengan upaya untuk mendapatkan, menggunakan dan mengelola

dana untuk memaksimalkan nilai efesiensi operasi yang dijalankan oleh

perusahaan. Manajemen keuangan merupakan hal yang penting untuk di


11

terapkan pada perusahaan. Hal ini dikarenakan,keuangan merupakan salah

satu pondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

2.2.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Pada umumnya manajemen keuangan memiliki lima tujuan,

diantaranya:

1. Memaksimalkan keuntungan

Laba perusahaan yang masuk secara konsisten tanpa dikelola

dengan baik akan membuat perusahaan tidak berkembang. Setiap

pebisnis tentu ingin bisnisnya berjalan dengan baik hingga

menghasilkan keuantungan yang di harapkan. Perusahaan dapat

memaksimalkan keuntungan dengan mengurangi biaya anggaran

perusahaan, pengelolaan uang yang baik maupun investasi.

2. Pengawasan

Manajemen keuangan tidak hanya merencanakan dan mengelola

tetapi juga mengendalikannya. Dengan pengawasan yang

dilakukan maka aka nada penilaian yang menjadi bahan untuk

perbaikan perusahaan kedepannya.

3. Menjaga arus kas perusahaan

Tidak sedikit perusahaan mengalami kebangkrutan karena mereka

tidak memikirkan arus kas perusahaan yang mereka simpan.

Dengan manajemen keuangan, perusahaan dapat terhindar dari

ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran, karena


12

perusahaan dapat melihat dan mengontrol arus kas perusahaan

secara transparan.

4. Mengurangi risiko

Mengurangi risiko adalah salah satu tujuan manajemen keuangan

yang perusahaan lakukan sejak awal. Dengan manajemen

keuangan yang terorganiir dengan baik, dapat membantu

perusahaan memutuskan strategi mana yang akan di gunakan

unttuk memliki risiko kerugian yang paling kecil.

5. Pengembalian dana pemegang saham

Setiap perusahaan pastinya membutuhkan dana untuk keperluan

pengembangan. Modal yang diperoleh sering kali diperoleh dari

seseorang yang disebut pemegang saham. Oleh karena itu setelah

memperoleh dana, perusahaan wajib mengembalikan modal yang

diperoleh berdasarkan kesepakatan yang di capai.

2.2.3 Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan yang harus diketahui, antara lain:

1. Perencanaan (Planning)

Merencanakan keuangan dalam sebuah peusahaan sangatlah

penting. Dengan manajemen perencanaan yang baik, perusahaan

dapat merencanakan seperti apa prospek perusahaan dimasa yang

akan datang. Perusahaan dapat membuat perencanaan atau

perkiraan mengenai untuk rugi yang disesuaikan dengan kebutuhan


13

perusahaan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun

untuk jangka Panjang.

2. Penganggaran (Budgeting)

Penganggaran merupakan fungsi manajemen keuangan yang

berkaitan dengan pengalokasian dana untuk kebutuhan perusahaan.

Dengan pengalokasian dana atau anggaran yang dilakukan

seefesien mungkin maka perusahaan akan mendapatkan hasil yang

maksimal.

3. Pengawasan (Controlling)

Fungsi pengawasan merupakan fungsi manajemen keuangan

selanjutnya. Pengawasan adalah melakukan pengontrolan dan

evaluasi terhadap keuangan yang sedang berjalan. Perusahaan

dapat mengetahui apa yang menjadi masalah yang dihadapi oleh

perusahaan. Dengan fungsi ini, perusahaan dapat mengetahui jika

terdapat ke janggalan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

4. Audit (Auditing)

Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Tujuan

dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memvalidasi atau

memastikan bahwa manajemen atau pengelola keuangan yang ada

didalam perusahaan berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada

penyimpangan dari aturan yang telah ditetapkan. Kegiatan audit

yang dilakukan secara rutin akan dapat mengurangi risiko kerugian

atas kelalaian yang dilakukan oleh karyawan.


14

5. Pelaporan (Reporting)

Reporting adalah melaporkan keuangan perusahaan. Fungsi

manajemen keuangan ini memudahkan perusahaan dalam

mengambil keputusan bisnis kedepannya, karena dari sini

perusahaan dapat melakukan analisa terhadap bisnis yang

dijalankannya. Melaporkan keuangan perusahaan harus dilakukan

secara transparan di semua kalangan perusahaan.

2.2.4 Laporan Keuangan

Bagi suatu perusahaan, laporan keuangan disusun menurut

prinsip-prinsip akuntansi dan karenanya para pemakai laporan keuangan

perlu memahami cara penyajian informasi keuangan tersebut.

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses

pencatatan kegiatan transaksi keuangan dalam suatu perusahaan yang

menggambarkan keadaan keuangan perusahaan itu di satu periode

akuntansi serta merupakan gambaran umum tentang kinerja suatu

perusahaan.

Munawir (2010:5) menurut pendapat munawir, laporan keuangan

pada umumnya terdiri atas neraca serta perhitungan laba rugi dan juga

perubahan ekuitas. Neraca ini menunjukan sejumlah aset, kewajiban

dan juga equitas dari sebuah perusahaan dalam periode tertentu.


15

Sementara laba rugi menggambarkan berbagai hasil dan juga beban

perusahaan yang berhasil diraih.

Sedangkan Kasmir (2013:7) menyatakan bahwa laporan keuangan

adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada

saat ini ata dalam suatu periode tertentu.

2. Jenis-jenis Laporan keuangan

Menurut Kasmir (2019:28) secara umum ada lima macam jenis

laporan keuangan yang biasa disusun yaitu:

1. Neraca

Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan

posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan

yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode

tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan

dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga

tergambar jumlah biaya da jenis-jenis biaya yang dikeluarkan

selama periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah

dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini
16

juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya

perubahan modal di perusahaan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua

aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang

berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang

memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang

memerlukan penjelasan tertentu.

2.2.5 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

bagian lainnya dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan selalu

membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari

misalnya untuk pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh, gaji

pegawai dan lain sebagainnya. Modal kerja dapat diperoleh baik dari (laba

ditahan dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman).

Menurut Jumingan (2014) modal kerja yaitu jumlah dari aktiva

lancar pada neraca perusahaan. Konsep modal kerja bersih pengurangan

antara aktiva lancar atau aset saat ini dengan pasiva lancar atau hutang

lancar. sehingga dapat diketehui bahwa terdapat modal kerja bersih dan

modal kerja kotor.


17

Sedangkan pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250)

yaitu: “Pengertian modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk

melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai

investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek,

seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persedian, dan aktiva

lancar”.

Modal kerja sangat penting karena merupakan salah satu unsur

aktiva dalam perusahaan, tanpa modal kerja maka perusahaan tidak dapat

memenuhi kebutuhan dana untuk dapat menjalankan aktivitasnya, karena

dengan modal kerja yang mencukupi akan menguntungkan perusahaan.

Modal kerja berkaitan erat dengan tingkat profitabilitas perusahaan.

Profitabilitas perusahaan diukur dari laba bersih yang diterima oleh

perusahaan. Laba bersih yang menentukan jumlah target penjualan yang

dicapai perusahaan dalam satu periode sehingga dapat sebagai alat ukur

untuk tingkat profitabilitas perusahaan.

2.2.6 Konsep Modal Kerja

Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum

digunakan, yaitu:

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini berfokus pada kuantum yang diterapkan untuk meliputi

keperluan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin

atau menggambarkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan


18

operasi jangka pendek. Konsep ini beraggapan bahwa modal kerja

adalah seluruh aktiva lancar yang memenuhi seluruh kebutuhan dana

untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini biasa

disebut modal kerja kotor, atau gross working capital.

2. Konsep Kualitatif

Konsep ini berfokus terhadap kualitas modal kerja. Pada konsep ini,

definisi modal kerja yaitu selisih aktiva lancar dan hutang jangka pendek

(net working capital), yakni jumlah aktiva lancar yang bersumber dari

pinjaman jangka panjang ataupun para pemilik usaha. Keuntungan

konsep ini adalah diketahuinya tingkat likuiditas perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini berfokus terhadap fungsi dana yang dimiliki dalam rangka

menghasilkan pendapatan (laba) usaha pokok perusahaan. Yang

menitikberatkan pada dana dalam menghasilkan income dari usaha

pokok perusahaan itu sendiri. Menghasilkan pendapatan pada suatu

periode akuntansi (current income) serta periode berikutnya (future

income). Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja

diharapkan dapat meningkatkan perolehan laba.

2.2.7 Jenis Modal Kerja

Manajemen harus dapat mengetahui jenis modal kerja mana yang

harus selalu ada atau yang hanya sewaktu-waktu saja dibutuhakan.

Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu
19

sama. Menurut Riyanto (2011:61), jenis-jenis modal kerja bisa

dikelompokkan ke dalam dua jenis modal kerja sebagai berikut:

a. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada

perusahaan untuk dapat untuk dapat menjalankan fungsinya, atau

dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan

untuk kelancaran perusahaan. Modal kerja permanen dibagi menjadi

dua macam, yaitu:

1. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal kerja primer adalah modal kerja minimum yang harus ada

dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Modal kerja normal yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan

untuk menyelenggaran luas produksi yang normal. Pengertian

“normal” disini adalah dalam artian yang dinamis.

b. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)

Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-

ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variable

dibedakan antara lain:

1. Modal Keja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja musiman yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-

ubah disebabkan karena fluktuasi musim.

2. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)


20

Modal kerja siklis yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

disebabkan fluktuasi konjungtur.

3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja darurat yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah

karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumya

(misalnya adanya pemogokan buruh, banjir,perubahan keadaan

ekonomi).

2.2.8 Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja (working capital management) adalah

kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen yang terdiri dari unsur-

unsur aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan dari manajemen modal kerja

adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar menjamin tingkat

likuiditas badan usaha. Hal utama dalam manajemen modal kerja adalah

manajemen aktiva lancar perusahaan yang berupa kas, surat-surat berharga,

piutang, persedian dan pendanaan yang akan diperlukan untuk mendukung

aktiva lancar.

Manajemen modal kerja menurut Muslich (2014:142) menyatakan

bahwa manajemen modal kerja merupakan manajemen terhadap aktiva dan

passive lancar. Manajemen modal kerja mempunyai arti penting untuk

perusahaan. Yang pertama, modal kerja menggambarkan ukuran besarnya

investasi yang dijalankan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim

terhadap perusahaan yang diwakili utang lancar. Kedua, investasi pada


21

aktiva likuid, piutang barang merupakan yang paling sensitive pada tingkat

proaktivitas dan penjualan.

Tujuan manajeme modal kerja menurut Kasmir (2012:253) yaitu:

a. Guna memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.

b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memliki kemampuan untuk

memenuhi kewajiban pada waktunya.

c. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari pada

kreditor apabila rasio keuangan memenuhi syarat.

d. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan

penjualan dan laba.

e. Melindungi diri apabila teerjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai

aktiva lancar.

2.2.9 Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja (working capital tunnover) merupakan salah

satu rasio yang digunakan untuk mengukur atau meniliai keefektifan modal

kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal

kerja perusahaan berputar selama suatu periode tertentu atau dalam suatu

periode. Untuk mengukur rasio ini, dengan membandingkan antara

penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata.

Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan

dalam komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Tingkat

perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan neto

dengan jumlah modal kerja atau modal kerja rata-rata. Perputaran modal
22

kerja diharapkan terjadi dalam waktu yang relatif pendek, agar modal kerja

yang ditanamkan dalam perusahaan akan cepat kembali.

Menurut kasmir (2011) perputaran modal kerja atau working capital

turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai

keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya

seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode. Sedangkan

menurut Munawir (2010:80) “Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan

modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya persedian, piutang atau

adanya saldo kas yang terlalu besar”.

Formulasi dari Working Capital Turnover (WTC) adalah sebagai berikut:

pendapatan
Perputaran Modal Kerja= ×100
aktiva lancar−hutang lancar

Tingkat perputaran mdal kerja yang tinggi mengindikasikan

perusahaan telah mengelola modal kerjanya secara baik dan efesien,

sebaliknya pada tingkat perputaran modal kerja yang rendah maka

mengindikasikan perusahan mengelola modal kerjanya dengan buruk.

Dengan perputaran modal kerja yang baik maka kegiatan operasional

perusahaan pun akan berjalan dengan baik dan secara tidak langsung

membawa perusahaan kedalam kondisi yang menguntungkan.

Modal kerja akan selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahan yang bersangkutan beroperasi secara aktif.

Dana yang diinvestasikan dalam modal kerja dapat dilihat dari tingkat
23

perputaran modal kerja beserta komponen-komponennya yang terdiri dari

kas, piutang dan persediaan.

2.2.10 Perputaran Piutang

Perputaran piutang merupakan tagihan kepada pihak lain (kepada

kreditur langsung atau langanan) sebagai akibat dari penjualan barang yang

dilakukan secara kredit. Piutang juga merupakan elemen modal kerja yang

selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang menunjukkan periode

terikatnta modal kerja dalam piutang. Rasio perputaran piutang memberikan

gambaran mengenai berapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam

piutang berputar dari bentuk piutang ke bentuk uang tunai, kemudian

kembali kebentuk piutang lagi. Semakin cepat piutang berputar maka berarti

perusahaan semakin efesien dalam memutar aktivanya dan berarti pula

bahwa kesempatan perusahaan memperoleh laba semakin besar.

Perputaran piutang menurut Kasmir (2012:177) perputaran piutang

(receivable turnover) adalah “Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

lama penagihan piutang selama satu periode atau berpa kali dana yang

ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode”

Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana

yang tertanam dalam piutang cepat kembali. Dengan begitu, resiko tidak

dilunasinya piutang atau resiko kerugian piutang menjadi kecil. Kembalinya

kas karena pelunasan piutang sangat menguntungkan bagi perusahaan

karena kas akan selalu tersedia dan dapat dipergunakan kembali. Dengan
24

demikian, pada tingkat perputaran yang tinggi, satu sisi akan menghasikan

laba dalam jumlah yang banyak dan satu sisi lain adalah meminimalkan

biaya dan membuat laba yang diterima meningkat.

Menurut Riyanto (2011:90) rumus perputaran piutang (Account

Receivable Turnover) sebagai berikut:

pendapatan
Perputaran Piutang= ×100
piutang

2.2.11 Perputaran Persediaan

Perputaran persedian dapat diperoleh dengan membandingkan

antara harga pokok penjualan dengan persedian rata-rata. Persedian dapat

diartikan sebagai bahan atau barang yang akan dijual kembali oleh

perusahaan tanpa atau setelah mengalami pengolahan. Semakin tinggi

tingkat perputaran persedian, maka semakin tinggi pula tingkat perputaran

dana yang tertanam dalam persediaan.

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) menurut Baridwan

(2008:149) “secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk

menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau

digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual”.

Sedangkan menurut Harahap (2015:308), perputaran persediaan

merupakan rasio yang menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan


25

dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

beban pokok pendapatan


Perputaran Persediaan= × 100
persediaan

Semakin tinggi perputaran persediaan maka makin baik bagi

perusahaan. Inventory turnover diperoleh dengan cara membagi harga

pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rata-rata persedian diperoleh

dengan cara persedian awal ditambah dengan persedian akhir lalu dibagi

dua.

2.2.12 Rasio Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu

ukuran dalam presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana

perusahaan mampu menghasilkan laba atau biasa disebut profit.

Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai dengan membandingkan

komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan menggunakan rasio

profitabilitas.

Menurut Harahap (2015:309), rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuannya

dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, ekuitas, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.


26

Rasio profitabilitas menrupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan, hal ini dilihat oleh laba

yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk mencatat transaksi

keuangan, biasanya dinilai oleh investor ataupun kreditur (bank) untuk

melihat dan menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor

dan jumlah laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan

membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset dan

sumber daya lainnya agar terlihat tingkat efesiensi perusahaan.

Rasio profitabilitas dihitung dengan rumus:

laba bersih
ROA= ×100
total asset

2.2.13 Pengertian Perolehan Laba

Perolehan laba secara umum adalah kelebihan penghasilan diatas

biaya selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut

oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan

dan biaya-biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu (Harnanto,2010).

Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada

ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya (Harahap, 2014:113). Laba

adalah perbedaan antara pendapatan dengan beban jika pendapatan melebihi

beban maka hasilnya adalah laba bersih (simamora, 2013).


27

Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial

perusahaan. Jika terdapat kenaikan permintaan saham suatu perusahaan,

maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham perusahaan

tersebut, sehingga nilai dari perusahaan pun akan meningkat. Sedangkan

laba bersih merupakan kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya

untuk suatu periode tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang

disajikan dalam bentuk laporan laba rugi.

Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban untuk satu

periode waktu tertentu berdasarkan konsep perbandingan (matching cocept).

Laporan laba rugi juga menyajikan selisih lebih pendapatan terhadap beban

yang terjadi. Menurut (Warren,2015: 22) jika pendapatan lebih besar dari

pada beban, selisihnya disebut laba bersih (net income atau net profit) jika

beban melebihi pendapatan, selisihnya disebut rugi bersih (net loss).

Laba merupakan tujuan suatu perusahaan, karena dengan laba

perusahaan bisa memperluas usaha yang dimilki. Kemampuan perusshaan

dalam memperoleh laba merupakan salah satu petunjuk mengenai kualitas

manajemen serta operasi perusahaan atau mencerminkan nilai perusahaan.

Laba adalah pos yang penting dari laporan keuangan dan mempunyai

pengunaan yang bermacam-macam untuk berbagai tujuan. Pengambilan

keputusan adalah penggunaan informasi yang utama, baik itu keputusan

investasi, pembayaran deviden, maupu keputusan penting lainnya.

Laba usaha adalah selisih dari pendapatan usaha (revenue) dengan

beban usaha (operation cost). Laba usaha mencerminkan kinerja operasional


28

perusahaan yang sebenarnya. Komponen laba usaha bisa dijadikan alat

untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Jenis-jenis

laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba, yaitu

1. Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan

penjualan dengan harga pokok penjualan

2. Laba dari operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan total

beban operasi

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

CV. TANI ABADI CELEBES

PEROLEHAN LABA

PERPUTARAN
MODAL KERJA
KERJAAK

METODE ANALISIS
29

ANALISIS ANALISIS KUANTITATIF


DESKRIPTIF
- Rasio Profitabilitas
- Perputaran Modal
Kerja
- Perputaran Piutang
- Perputaran
Persediaan

KESIMPULAN
BAB III

METODE PENELITAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan metode deskriptif

(pendekatan kuantitatif) yaitu memberikan gambaran terhadap data-data keuangan

berupa kas, penjualan, persediaan, dan piutang yang digunakan dalam penjualan

barang dagang pada CV. Tani Abadi Celebes. Metode ini bertujuan untuk

membuat gambaran atau deskriptif tentang keadaan suatu objek yang

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut dan hasilnya.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Tani Abadi Celebes yang terletak di

Jalan Usma Binol, Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.

Lokasi ini dipilih sebagai objek penelitian karena adanya pertimbangan penelitian

dan telah mendapatkan izin dari pihak perusahaan. Sedangkan waktu yang

dibutuhkan dalam mengadakan penelitian guna mengumpulkan data selama

kurang lebih 3 bulan yaitu mulai Maret sampai dengan Mei 2024.

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi dalam suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan CV. Tani Abadi Celebes periode 2021-2023.

29
30

Sampel merupakan sebagian untuk diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan di anggap mewakili seluruh populasi. Adapun kriteria pengambilan

sampel dalam penelitian ini yaitu neraca dan laporan laba rugi CV. Tani Abadi

Celebes periode 2021-2023.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan (Library search)

Penelitian kepustakaan merupakan sumber yang diperoleh dari buku-

buku baik teks perkuliahan, jurnal, artikel, dokumen, internet, dan sumber

referensi lain yang juga diambil dari contoh penelitian sebelumnya.

2. Penelitian lapangan

Penelitian lapagan adalah suatu bentuk pengumpulan data yang

dilakukan melalui penelitian langsung pada objek penelitian dengan

menggunakan bebrapa Teknik pengumpulan data antata lain sebagai

berikut:

a. Wawancara adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

tanya jawab langsung dengan narasumber yang bersangkutan dengan

penelitian ini

b. Observasi melibatkan bebrapa indera peneliti, terutama penglihatan

dan pendengaran untuk menangkap fenomena yang akan dijadikan

data penelitian.
31

c. Dokumen merupakan salah satu sumber data untuk melengkapi

penelitian. Dokumen dapat berupa sumber tertulis,film dan gambar.

3.5 Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data

1. Data Kualitatif

Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk keterangan-keterangan

secara tertulis seperti sejarah singkat, profil perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, kegiatan perusahaan serta proses penjualan

pada CV. Tani Abadi Celebes.

2. Data Kuantitatif

Yaitu data yang diperoleh dari CV. Tani Abadi Celebes yang

berisikan angka-angka atau hitungan-hitungan serta data lainnya

yang dapat menunjang pembahasan ini dalam bentuk buku laporan

keuangan perusahaan pertahun yang diperoleh dari karyawan CV.

Tani Abadi Celebes.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari CV. Tani Abadi

Celebes melalui wawancara dengan karyawan, dan sejumlah

personalia yang dapat menunjang pembahasan ini.

b. Data Sekunder
32

Yaitu data yang diperoleh denga cara mengumpulkan dokemen-

dokumen berupa buku laporan keuangan dan profil perusahaan CV.

Tani Abadi Celebes yang menunjukkan data keungan seperti

neraca, laporan laba rugi, serta dokumen yang menunjang

pembahasan dalam penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam pembahasaan ini adalah sebagai

berikut:

1. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran

dalam presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan

mampu menghasilkan laba atau biasa disebut profit. Profitabilitas suatu

perusahaan dapat dinilai dengan membandingkan komponen-komponen

yang ada dalam laporan keuangan menggunakan rasio profitabilitas. Untuk

mengetahui perbandingan antara laba bersih dengan total asset, rumusnya

yaitu:

laba bersih
ROA= ×100
total asset

2. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja (working capital tunnover) merupakan salah

satu rasio yang digunakan untuk mengukur atau meniliai keefektifan modal

kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal


33

kerja perusahaan berputar selama suatu periode tertentu atau dalam suatu

periode. Untuk mengukur rasio ini, dengan membandingkan antara

penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Rumus

perputaran modal kerja yaitu:

pendapatan
Perputaran Modal Kerja= ×100
aktiva lancar−hutang lancar

3. Perputaran Piutang

Perputaran piutang adalah salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur waktu penagihan piutang dalam periode tertentu. Perputaran

piutang merupakan tagihan kepada pihak lain (kepada kreditur langsung

atau langanan) sebagai akibat dari penjualan barang yang dilakukan secara

kredit. Piutang juga merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam

keadaan berputar. Perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya

modal kerja dalam piutang. Rumus perputaran piutang yaitu:

pendapatan
Perputaran Piutang= ×100
piutang

4. Perputaran Persediaan

Perputaran persedian dapat diperoleh dengan membandingkan antara

harga pokok penjualan dengan persedian rata-rata. Persedian dapat diartikan

sebagai bahan atau barang yang akan dijual kembali oleh perusahaan tanpa

atau setelah mengalami pengolahan. Semakin tinggi tingkat perputaran

persedian, maka semakin tinggi pula tingkat perputaran dana yang tertanam

dalam persediaan. Rumus perputaran persediaan yaitu:


34

beban pokok pendapatan


Perputaran Persediaan= × 100
persediaan

3.7 Definisi Operasional

1. Rasio Profitabilitas adalah rasio keuangan untuk mengukur kemampuan

manajemen perusahaan untuk memperoleh keuntungan (laba)

2. Perputaran modal kerja adalah rasio yang menunjukkan hubungan

antara modal kerja dengan pendapatan dan menunjukkan banyaknya

pendapatan yang dapat diperoleh perusahaan dalam satu periode.

3. Perputaran Piutang adalah rasio untuk mengukur berapa lama

penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang

ditanamkan dalam piutang ini berputar dalam satu periode tertentu.

4. Perputaran Persediaan adalah rasio untuk mengukur efesiensi

persediaan. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang

tertanam dalam persediaan berputar dalam satu periode tertentu.


DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE-Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPPE-Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2014. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.:
Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara

Harnanto, 2010. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 2003/2004. Yogyakarta:


BPFE-Yogyakarta.

Indonesia Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Irfani, A. S. (2020) Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

James M. Reeve, Carl S. Warren et al. 2015. Pengantar Akuntansi Adaptasi

Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan : PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keduabelas.


PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Munawir S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta

Muslich, Muhamad. 2014. Manajemen Keuangan Modern. Cetakan Ketiga.


Simamora, Henry, 2013. Manajemen Pemasaran Internasional (jilid 1), Jakarta:
Salemba Empat

Utari, D., Purwanti, A. and Prawironegoro, D. (2014) Manajemen Keuangan:


Kajian Praktek dan Teori dalam Mengelola Keuangan Organisasi
Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media

Anda mungkin juga menyukai