Proposal Elly Kusuma Dewi
Proposal Elly Kusuma Dewi
Proposal Elly Kusuma Dewi
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditangani dengan cara yang tepat dan ahli oleh anggota staf yang memahami
dengan fungsi manajemen tersebut di atas harus dilakukan dengan cara yang
cermat, baik itu di bawah pengawasan yang ketat maupun bekerja sama
kebutuhan kesehatan di era global. Sebagai hasil dari situasi ini, kualitas
1
2
selama 5 hingga 30 hari dengan angka 23,6%. Selain itu, kekurangan dari
infeksi 5-8 kali lebih tinggi. Pneumonia merupakan infeksi yang paling sering
unit bedah infeksi luka operasi dan infeksi luka bakar merupakan kejadian
infeksi terkait pelayanan kesehatan yang utama. Angka infeksi akan lebih
tinggi bila dilakukan pada luka bersih dan luka kotor dibanding pada luka
opersi bersih. Infeksi dapat mencapai 79%. Peran peralatan bedah yang
Forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security
agenda yang dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan
bakteri yang ada di udara di dalam rumah sakit adalah penerapan universal
Rumah Sakit dilakukan untuk tujuan darurat atau untuk merawat pasien lanjut
usia. Namun, jika hal ini dilakukan tidak sesuai dengan protokol, hal ini dapat
kejadian tidak diharapkan yang terjadi selama pasien dirawat di rumah sakit,
sehingga sangat merugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit.
Salah satu aspek yang paling penting dalam kebersihan tangan dikarenkan
dampak yang optimal seperti peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja pada
pengawasan
sarung tangan pada saat melakukan injeksi, 40% tidak melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah memasang infus dan tidak menggunkan masker pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pelayanan.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perawat
nosokomial.
E. Ruang Lingkup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
atau pembatas antara petugas dan penderita. Alat ini dipakai atau
patogen merupakan tugas pokok dari penderita masuk rumah sakit untuk
mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
c. Jenis-Jenis APD
1) Sarung tangan
2) Masker
mukosa mulut dari cipratan darah dan cairan tubuh dari pasien atau
permukaan lingkungan udara dari petugas pada saat batuk atau bersin.
2017).
11
melalui airborne.
3) Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung
3) Gaun Pelindung
pelindung kedap air, gaun steril, gaun non steril (Kemenkes RI,
2017).
b) Indikasi:
Department).
5) Sepatu pelindung
6) Topi pelindung
2. Kepatuhan
a. Pengertian
(Marzuki.dkk, 2021).
bilamana sakit.
mungkin.
behavior).
sebagai berikut:
sebagain tubuh.
pada seseorang.
Notoatmodjo, 2020).
17
a) Pengawasan
keselamatan kerja.
b) Kebijakan
pihak.
c) Motivasi
direspon.
d. Domain perilaku
tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif (kognitif domain), ranah affektif
1) Pengetahuan (knowlegde)
yang dihadapi.
2) Sikap (attitude)
(support).
1) S = Selalu
2) Sr = Sering
3) J = Jarang
4) TP = Tidak Pernah
skor mean > skor T dan tidak mendukung jika skor mean ≤ skor T.
3. Supervisi
a. Pengertian
b. Sasaran
2014).
(Dedi, 2020).
a) Perencanaan (Planning)
2020).
b) Pengorganisasian (Organizing)
c) Pelaksanaan (Actuating)
d) Pengawasan (Controlling).
b) Melalui supervisi/observasi.
c) Evaluasi.
3) Tugas supervisor
(Wijono, 2019).
23
4) Tujuan supervisi
berikut:
8) Manajemen anggaran
9) Manfaat supervisi
diri.
d) Pembelajaran
10)Teknik supervisi
teknik :
a) Langsung
1) Saran pengamatan
2) Objektifitas pengamatan
maka diperlukan suatu daftar isian atau check list yang telah
dipersiapkan.
28
3) Pendekatan pengamatan
dampak kesan negatif, misal rasa takut, tidak senang, atau kesan
otoriter.
b) Tidak langsung
(Bakri, 2017).
B. Penelitian Terkait
supervisi kepala ruang dalam kategori tidak baik sebesar 56%. Kepatuhan
tenaga keperawatan 60% dalam kategori tidak patuh. Hasil uji nilai p value
angka kuman udara dalam ruang perawatan dengan jumlah kejadian infeksi
nosokomial pada pasien rawat inap di ruang perawatan Rumah Sakit Umum
C. Kerangka Teori
variabel digambarkan dengan lengkap dan menyeluruh dengan alur dan skema
Faktor predisposisi:
- Pengetahuan
- Sikap
- Kepercayaan
- Keyakinan
- Motivasi
Faktor Pendukung:
- Peraturan
kesehatan
Kepatuhan penggunaan
- Fasilitas Kesehatan
APD
- Sarana kesehatan
Faktor Pendorong:
- Sikap dan perilaku
petugas kesehatan
- Informasi
kesehatan
(Notoatmodjo, 2020)
D. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau variabel satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).
E. Hipotesis
konsep satu atau terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
data dan pengambilan data yang berhubungan dengan angka-angka baik yang
diperoleh dari hasil pengukuran maupun nilai suatu data yang diperoleh
(Notoatmodjo, 2018).
C. Desain Penelitian
antara faktor risiko dengan efeknya (point time approach), artinya variabel
29
33
1. Populasi
2021). Populasi dalam penelitian ini seluruh Perawat di RS Asy Syifa Medika
2. Sampel
3. Teknik sampling
metode total sampling, yaitu sampel diambil dari keseluruhan total populasi.
E. Variabel Penelitian
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
Rachmat., Supardi, 2016). Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
F. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional variabel
Alat Cara
Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Variabel Perilaku ketaatan Kuesioner Mengisi 0. Tidak patuh jika Ordinal
Independent perawat dalam kuesioner skor <
Kepatuhan penggunaan alat mean/median.
penggunaan pelindung diri
1. Patuh jika skor ≥
APD
mean/median
)
G. Alat Ukur
1. Instrumen penelitian
a. Validitas
semua item pernyataan kuesioner adalah valid jika r hitung > r table. pada
b. Reliabilitas
Dasar pengambilan keputusan adalah reliable jika r alpha > konstanta (0,6)
1. Pengumpulan data
a. Data Primer
ditentukan.
b. Data Sekunder
36
a) Langkah persiapan
Bawang Barat.
b) Langkah-langkah pelaksanaan
ditetapkan.
c) Langkah akhir
37
2. Pengolahan Data
dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk uji hipotesis atau
2. Coding data, yaitu proses memberi kode pada data dilakukan bertujuan
tersedia, baik tabel untuk data mentah maupun untuk data yang digunakan
I. Analisis Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
38
statistik Chi-Square (X2) dengan derajat kepercayaan 95% dan alpha (α) 5%.
Jika p value ≤ 0,05, artinya ada hubungan bermakna secara statistik atau Ha
diterima dan jika p value > 0,05 tidak ada hubungan secara statistik atau Ha
di tolak. Selain itu ditampilkan juga nilai Odds Ratio (OR) dari masing-
masing variabel untuk melihat faktor resiko atau derajat hubungan. Uji Chi-
B. Prosedur penelitian
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk anda simpan
dan satu untuk peneliti.
D. Resiko penelitian
Tidak ada efek samping dan risiko dalam penelitian ini.
E. Manfaat
40
F. Kerahasiaan
Tidak ada informasi pribadi akan disertakan pada penelitian.Data penelitian
dikembalikan secara anonim dan tanggapan elektronik tidak dapat dilacak
kepengirim.
G. Kompensasi
Penelitian ini tidak menyediakan dana. Sehingga responden dalam penelitian
ini tidak mendapatkan kompensasi berupa materi (uang/barang).
H. Informasi tambahan
Jika ada hal-hal yang belum jelas berkenaan dengan penelitian ini maka
responden diperbolehkan bertanya kepada peneliti secara langsung atau dapat
menghubungi No. telp ()
Tulang Bawang Barat, Juni 2024
Peneliti
(INFORMED CONSENT)
(………………..)
Nama terang
KUESIONER
42
A. Identitas Responden :
1. Inisial : ...................................
2. Umur : ...................................
3. Jenis Kelamin
a. Laki-Laki ( )
b. Perempuan ( )
B. Pendidikan
1. D3 ( )
2. S1/Ners ( )
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah diruangan anda bekerja pernah dilakukan
supervisi oleh kepala ruangan mengenai penggunaan
APD
2 Apakah di ruangan anda bekerja dilakukan evaluasi
mengenai kepatuhan penggunaan APD
3 Apakah kepala ruangan melakukan pengawasan langsung
terhadap perawat dalam penggunaan APD
4 Apakah kepala ruangan menasehati jika anda tidak
menggunakan APD saat bekerja
5 Apakah kepala ruangan memotivasi perawat dalam
penggunaan APD
KISI-KISI