Bab 1 Nisa
Bab 1 Nisa
Bab 1 Nisa
Oleh:
Annisa Rizki
O1A121011
Diajukan oleh:
Annisa Rziki
O1A121011
Mengetahui
Ketua Jurusan Farmasi UHO,
1. 1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang
prevalensinya terus meningkat di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung,
pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf (ADA, 2020). International Diabetes
Federation (IDF) menyatakan jumlah penderita diabetes di dunia pada tahun 2021
mencapai 537 juta. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 783 juta
pada tahun 2045. Indonesia sendiri menduduki peringkat kelima negara dengan
jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi
akan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045 (IDF, 2021). Prevalensi diabetes mellitus di
provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan pada tahun 2018 sebanyak 3.710 kasus
dan akan terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan diagnosis dokter pada
penduduk usia ≥15 tahun adalah sebesar 1,30%, dengan peningkatan prevalensi DM
yaitu dari 1,1% pada tahun 2013 menjadi 1,3% pada tahun 2018, dengan Jumlah
penderita DM Tipe 2 lebih banyak (90-95% dari total penderita DM) dibandingkan
DM Tipe 1 (5-10% dari total penderita DM) (Dinkes Prov. Sultra, 2018; Riskesdas,
2020).
Pengembangan terhadap penelitian obat diabetes mellitus hingga kini masih terus
dilakukan terutama memanfaatkan bahan obat dari tanaman. Kayu kuning merupakan
salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bahan obat dan telah lama dijadikan
sumber alternatif oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan berbagai penyakit,
termasuk diabetes. Batang kayu kuning diketahui mengandung senyawa bioaktif
seperti flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Alkaloid yang terdapat pada batang
kayu kuning termasuk golongan alkaloid isokuinolin, salah satunya adalah berberin.
Berberin yang terkandung pada batang kayu kuning memiliki aktivitas sebagai
antidiabetes. Berberin berperan dalam metabolisme glukosa, meningkatkan sekresi
insulin, menstimulasi glikolisis, mengaktifasi jalur 5- Adenosine monophosphate-
activated protein kinase (AMPK) dan juga meningkatkan kadar glucose transforter-4
(GLU-4) dan glucagon-like piptide-1 (GLP-1) (Fatmawati et al., 2020). Namun,
potensi antidiabetes dari ekstrak etanol batang kayu kuning belum dikembangkan
secara menyeluruh, terutama melalui pendekatan kombinasi uji in vivo dan in vitro.
Pengujian toleransi glukosa oral (OGTT) merupakan salah satu uji untuk
mengetahui kemampuan bahan uji dalam mengembalikan kadar glukosa darah setelah
pemberian larutan glukosa. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji kadar
gula darah yaitu secara in vivo. Uji in vivo dilakukan menggunakan hewan uji berupa
mencit (Mus musculus) (Sihombing, Marice., 2010). Di sisi lain, metode pengujian
dengan cara in vitro pada enzim pencernaan seperti α-amilase dan α-glukosidase,
dapat memberikan wawasan mengenai mekanisme molekuler ekstrak tersebut dalam
menghambat aktivitas enzim tersebut dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa
(Kim et al., 2008; Uddin et al., 2014). Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini
bertujuan untuk menguji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol kulit batang kayu
kuning secara in vivo dengan metode toleransi glukosa oral pada mencit, serta secara
in vitro terhadap aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Diharapkan, penelitian
ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan obat antidiabetes dari bahan
alam yang lebih aman dan efektif.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah yang akan dikaji dalam penelitian
ini yaitu :
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Manfaat Penelitian
International Diabetes Federation. 2021. IDF Diabetes Atlas 10th edition. IDF 2021.
https://idf.org/about-diabetes/diabetes-facts-figures/
Dinkes, Prov. Sultra, (2018). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari:
Dinas Kesehatan Provinsi Sultra
Fatmawati, Susilawati, Liniyanti D., Oswari, Dzakiyah, Fahira A. 2020. Uji Aktivitas
Antidiabetes Akar Kayu Kuning (Arcangelisia flava). Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas
SriwijayaVolume 7, No. 3, p-ISSN 2406-7431; e-ISSN 2614-0411
Kim, KA, N., H, K., & SM, K. 2008. Potent α-glucosidase Inhibitors Purified from
the Red Alga Grateloupia elliptica. Phytochemistry, 2820-2825.
Madelina, W., Untari, E. K., & Nansy, E. (2018). Efek Perseptif Penggunaan
Kombinasi Antidiabetes Oral-Insulin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
Kota Pontianak dan Sekitarnya. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 7(3), 209–
216.
Reti, Puji., H., Dewi R., Listhia H. R. 2023. Pembuatan Teh Herbal Akar Kayu
Kuning (Archangelisia flava (L.) Merr.) dengan Penambahan Daun Stevia
(Stevia Rebaudiana) Sebagai Pemanis Alami Untuk Memelihara Kesehatan
Penderita Diabetes. Jurnal Farmasi Higea, Vol. 15 (1) e-ISSN : 2541-3554 p-
ISSN : 2086-9827
Sihombing, Marice., R. (2010). Status Gizi dan Fungsi Hati Mencit (Galur CBS-
Swiss) dan Tikus Putih (Galur Wistar) di Laboratorium Hewan Percobaan
Puslitbang Biomedis dan Farmasi, XX, 33–40.
Uddin, N., & al, e. 2014. In vitro α-amylase inhibitory activity and in vivo
hypoglycemic effect of methanol extract of Citrus macroptera Montr. Fruit.
Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 473-479.