Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Bioteknologi Biologi Dasar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOLOGI DASAR
“BIOTEKNOLOGI”

Disusun oleh:
Kelompok 11

Nama Prodi NIM


1. Elfin Novita Hidayati Biologi 2303409018
2. Lisda Pendidikan Biologi 2301412006

Dosen Pengampu:
Eva Sohriati, S.Pd., M,Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN BIOLOGI


UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan
dan kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah kelompok ini
dengan baik dan tepat waktu. Kami pun juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terlibat untuk memberi dukungan bagi kami dalam penyelesaian makalah ini.
Tidak lupa, kami selaku anggota kelompok sebelas ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Eva Sohriati, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi Dasar yang
sudah membantu kami dalam proses penggarapan makalah ini yang membahas tentang
“Bioteknologi”.
Makalah ini dibuat dan disusun dalam rangka memenuhi tugas dan tanggung jawab
penyusun kepada dosen pengampu. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bioteknologi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Harapan kami, makalah ini bisa memberikan manfaat
sebesar mungkin bagi siapa pun yang membacanya. Terima kasih.

Palopo, 6 Desember 2023

Tim Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Metode Penelitian ..................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Definisi ...................................................................................................................... 2
B. Sejarah Perkembangan Bioteknologi ........................................................................ 2-3
C. Jenis-jenis Bioteknologi ............................................................................................ 3-4
D. Penerapan Bioteknologi.............................................................................................5-6
E. Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi.......................................................6-7
F. Ilmu-Ilmu Pendukung Bioteknologi..........................................................................7-8
G. Dampak bioteknologi.................................................................................................8-9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 10
B. Saran .......................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peradaban manusia yang semakin maju mengakibatkan perkembangan terhadap ilmu
pengetahuan semakin cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan juga akan berdampak pesat
pada teknologi. Salah satu bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini
adalah bioteknologi. Bioteknologi merupakan salah satu perkembangan di dunia biologi
untuk keperluan manusia khususnya produktivitas produksi pangan. Kita tahu bahwasanya
manusia adalah makhluk tersempurna yang Tuhan ciptakan, diantara mahluk-mahluk yang
lain. Salah satu bukti kecerdasan dan kehebatan manusia adalah cara bertahan hidup dengan
memproduksi makanan. Misal proses fermentasi pembuatan tempe, tahu, yogurt dan masih
banyak lagi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus
dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.
Penerapan bioteknologi akan berhasil bila dilakukan pembauran beberapa disiplin ilmu
pengetahuan alam dan teknologi. Beberapa ilmu pengetahuan alam tersebut ialah
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, rekayasa genetika dan teknik kimia.
Bagaiamanpun bioteknologi terdengar sebagai sesuatu yang baru. Bioteknologi
sebenarnya telah diterapkan oleh manusia sejak jaman sebelumnya dan belum dipastikan
apakah penerapan bioteknologi tersebut secara sadar atau tidak sadar dan apakah proses
mikroba tersebut diketahui secara kebetulan atau berdasarkan suatu percobaan wawasan.
Perkembangan bioteknologi selanjutnya adalah salah satu contoh dari kemampuan manusia
menggunakan aktivitas penting suatu mikroorganisme guna memenuhi kebutuhannya.
Pada mulanya bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.
Seiring dengan perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar
dapat memperoleh suatu produk yang bermanfaat. Dan akhirnya mereka berhasil
menemukan produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme. Hal ini yang
melatar belakangi perlunya memahami lebih mendalam tentang perkembangan bioteknologi.

B. Metode Penelitian
Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel,
dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan analisis sistem. Data
dan Informasi yang digunakan yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber dari internet,
serta dari beberapa contoh makalah dengan pembahasan yang sama. Selanjutnya
dikembangkan dan disusun menjadi makalah yang sistematis.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Bagaimana Sejarah perkembangan bioteknologi?
3. Apa saja jenis-jenis bioteknologi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional dan modern?
5. Apa saja penerapan bioteknologi dalam kehidupan?
6. Apa dampak dari penerapan bioteknologi?
7. Ilmu apa saja yang mendukung bioteknologi?
8. Bagaimana sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bioteknologi.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bioteknologi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bioteknologi konvensional dan
modern.
5. Untuk mengetahui penerapan bioteknologi dalam kehidupan.
6. Untuk mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
7. Untuk mengetahui ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi.
8. Untuk mengetahui sifat-sifat mikroorganisme dalam bioteknologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Istilah bioteknologi pertama kali digunakan oleh insinyur dari Hungaria, Karl Ereky,
pada tahun 1919, Bioteknologi adalah gabungan dua kata yakni biologi dan teknologi,
sehingga dapat kita artikan sebagai ilmu dan teknologi terapan yang memanfaatkan makhluk
hidup untuk memproduksi barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi atau
penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip
biologi. Dengan demikian bioteknologi juga dapat diartikan sebagai pemanfaatan makhluk
hidup secara utuh maupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk
yang bermanfaat melalui cara, prinsip atau teknologi tertentu. Yang artinya, mahkluk
hidupnya langsung dipakai secara utuh untuk menghasilkan produk atau jasa bioteknologi.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), bioteknologi adalah penggunaan biologi untuk
memecahkan permasalahan dan membuat produk yang bermanfaatkan bagi manusia.
Penerapan bioteknologi telah dipraktekkan oleh nenek moyang kita ribuan tahun yang
lalu. Bioteknologi ini sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, tepatnya kurang lebih 6000
tahun yang lalu. Dalam European Federation of Biotechnology (1989) dijelaskan bahwa
bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu "bio" yang berarti makhluk hidup dan "teknologi"
yang berarti untuk cara untuk memproduksi barang.
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menciptakan barang dan jasa
yang dapat digunakan oleh manusia.
Bioteknologi secara generik berarti menaikkan kualitas suatu organisme melalui
penerapan teknologi. Penerapan teknologi tersebut dapat mengubah fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau dengan memodifikasi gen
organisme tersebut.
Daftar Universitas dengan Jurusan Bioteknologi Terbaik di Indonesia
Dalam buku Pengaturan Baku Mutu Bioteknologi (2019) menerangkan jika bioteknologi
adalah penerapan teknik-teknik yang sesuai untuk mendayagunakan organisme (sel, jaringan
makhluk hidup) dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan.
Adapun menurut European Federation of Biotechnology (EFB), pengertian
bioteknologi adalah perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa. Perpaduan
ini punya tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan organisme hidup, sel, bagian dari
organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.
Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi,
menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan melibatkan banyak
disiplin ilmu.
Ada sejumlah ilmu pendukung dalam bioteknologi, beberapa di antaranya adalah
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.

B. Sejarah Perkembangan Bioteknologi


Perkembangan itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Bioteknologi Tradisional (8000 SM)
Sejarah mencatat bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik
bioteknologi konvensional berupa pengembangbiakan ternak dengan metode selektif
artifisial pada tahun 8000 SM. Bangsa Tionghoa juga telah membuat produk fermentasi
susu seperti yoghurt dan keju sejak tahun 4000 SM. Ditandai dengan penggunaan
mikroorganisme (fermentasi) untuk menyiapkan atau mengawetkan makanan dan
minuman. Periode ini, yang terjadi sebelum tahun 1800 M, dimulai dengan produksi bir
dari ragi Babilonia. Selain bir, ada juga makanan dan minuman yang diolah melalui
fermentasi. Misalnya: roti, tempe, lakban, sake, oncom dan kecap. Namun, orang dahulu
tidak mengenal istilah bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskannya.
2. Era Bioteknologi Ilmiah (1800 SM – pertengahan abad ke 19)
Orang-orang mulai menyadari bahwa fermentasi tidak terjadi secara kebetulan.
Penasaran, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip ilmiah. Hasilnya
adalah penemuan enzim yang diekstraksi dari ragi yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol. Hal ini diikuti dengan penggunaan istilah bioteknologi oleh Karl Ereky pada
tahun 1919. Saat itu, buah dari bioteknologi tidak hanya makanan tetapi juga obat-obatan,
seperti antibiotik dan penisilin.

2
Istilah pertama kali bioteknologi diterapkan secara luas pada teknologi molekuler
dan seluler mulai muncul pada 1960-an dan 1970-an. Industri biotek baru mulai manyatu
pada pertengahan hingga akhir 1970-an di perusahaan farmasi. Awalnya dimulai dengan
memproduksi zat rekayasa genetika terutama untuk keperluan medis dan lingkungan.
Pada 1800, para peneliti menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembangbiakan hewan. Pada 1856, peneliti Gregor Mendel mengawali genetika
tumbuhan rekombian. Di tahun 1857 ditemukan hasil fermentasi dengan melibatkan
mikroorganisme oleh seorang peneliti Louis Pasteur. Pada 1920, proses fermentasi
dengan melibatkan mikroorganisme mulai digunakan untuk membuat larutan kimia yang
lebih kompleks, seperti pembuatan alkohol. Pada 1978 peneliti Amerika Serikat membuat
insulin dengan menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar. Kemudian pada 1980
insulin diproduksi dan juga obat lain.
3. Era Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Upaya
sedang dilakukan untuk memproduksi makanan dan obat-obatan melalui proses yang
lebih efisien dan efektif. Era Bioteknologi modern sudah ada saat ditemukannya enzim
restriksi endonuklease. Enzim ini memungkinkan kita memotong dan menempelkan
DNA ke dalam organisme hidup. Dikutip situ resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Kemenlhk), sejak awal ditemukan, bioteknologi terus mengalami
perkembangan hingga sekarang. Bioteknologi tidak hanya dipakai pada bidang pertanian
(pangan), dan juga di bidang medis. Pada bidang pangan dulu sudah ada pembuatan roti,
bir, maupun keju. Bahkan pemanfaatan tanaman dengan menghasilkan verietas-varietas
baru dibidang pertanian dan reproduksi hewan. Sementara pada bidang medis dengan
adanya penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat tersebut, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Kemajuan-kemajuan tersebut ditandai
dengan ditemukannya berbagai macam teknologi, seperti:
a. Rakayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk,
klonik. Teknologi tersebut memungkinkan penyembuhan penyakit-penyakit genetika
maupun kronis, seperti kanker.
b. Pada penelitian di bidang pengemban sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke atau penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh.
c. Di bidang pangan dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan
dan DNA rekombinan.

C. Jenis-Jenis Bioteknologi
Bioteknologi dapat dibagi berdasarkan kompleksitasnya menjadi dua jenis, yaitu
bioteknologi tradisional atau konvensional dan bioteknologi modern sebagai berikut:
1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional)
Bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang
menggunakan bakteri, proses biokimia, serta proses genetik alami berupa mutasi atau
rekombinasi gen. Prinsip bioteknologi ini telah dikenal umat manusia selama ribuan
tahun. Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau metode pembuatan produk
tradisional.
Bioteknologi konvensional dilakukan tanpa dilandasi prinsip-prinsip ilmiah dan
pada dasarnya dilakukan hanya didasarkan atas pengalaman yang turun temurun.
Dengan kata lain, dilakukan dengan secara sederhana. Umumnya, bioteknologi
konvensional belum dapat diproduksi secara masif dan massal.
Misalnya pembuatan tape singkong. Proses ini membutuhkan bantuan sejumlah
jenis jamur dan bakteri. Hasilnya singkong akan berubah menjadi lunak dan manis. Ada
juga proses pembuatan tempe dengan menggunakan biji kedelai dan ragi. Proses ini
juga dikenal dengan teknik fermentasi. Contoh lainnya seperti membuat lakban dengan
cara menaburkan ragi pada permukaan akar singkong dan diamkan selama 3 hari.
Proses ini membutuhkan bantuan mikroorganisme seperti jamur Saccharomyces
cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Akibatnya,
mikroorganisme tersebut mengubah rasa singkong menjadi manis dan beraroma khas.
a. Ciri-ciri bioteknologi konvensional (tradisional)

3
1) Belum dapat diproduksi secara masif dan massal.
2) Umumnya, aplikasi dari produk bioteknologi tradisional digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga.
3) Teknik berupa fermentasi bahan makanan oleh mikroorganisme.
b. Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional
Berikut kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional
1) Kelebihan bioteknologi konvensional
 Membuat makanan dan minuman memiliki daya tahan yang lebih baik.
 Hemat biaya.
 Meningkatkan nilai gizi produk makanan dan minuman.
 Menciptakan sumber makanan baru.
2) Kekurangan bioteknologi konvensional
 Memerlukan waktu yang lebih lama
 Menurunkan keragaman plasma nutfah.
 Potensi timbulnya bahan makanan yang menyebabkan alergi.
 Mengganggu keseimbangan ekosistem.

2. Bioteknologi Modern
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk
dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat
menggunakan bagian-bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern mulai mengalami perkembangan yang signifikan setelah
ditemukannya struktur DNA pada tahun 1950. Bioteknologi modern paling dikenal
sebagai salah satu jenis bioteknologi yang berbasis rekayasa, rekayasa DNA atau
manipulasi genetik dengan menggunakan biokimia dan mikrobiologi.
Rekayasa genetika atau genetic engineering adalah manipulasi gen secara
langsung untuk tujuan praktis. Salah satu teknik rekayasa genetika adalah DNA
rekombinan dimana gen tertentu dimasukkan ke dalam sel dengan teknik kloning yang
disebut juga dengan kultur jaringan.
Misalnya, microarray DNA yang diwakili oleh titik-titik berwarna ditafsirkan
sebagai tingkat ekspresi relatif dari 2.400 gen manusia. Analisis mikro aril sering
digunakan untuk membandingkan ekspresi gen pada beberapa sampel yang berbeda,
seperti sampel jaringan normal dan sampel kanker.
Pengetahuan ini kemudian dikembangkan dan digunakan sebagai teknik untuk
melakukan penelitian tentang penyakit kanker dan penyakit lainnya. Seiring dengan
perkembangannya, bioteknologi modern diterapkan di berbagai bidang kehidupan.
a. Ciri-ciri bioteknologi modern
1) Dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
2) Dilakukan tidak hanya turun temurun, melainkan berdasarkan pengkajian yang
mendalam.
3) Umumnya dapat diproduksi secara massal, misalnya produk pabrik bir, roti,
dan kecap.
4) Melibatkan rekayasa fermentasi serta pengetahuan biokimia dan biomolekuler.
5) Umumnya untuk kebutuhan industri.
6) Melibatkan berbagai macam teknik dari berbagai ilmu pengetahuan.
b. Kelebihan dan kekurangan bioteknologi modern
1) Kelebihan bioteknologi modern
 Memungkinkan perbaikan genetik yang terarah.
 Mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik.
 Menciptakan organisme dengan sifat baru yang tidak ada dalam alam.
 Meningkatkan kualitas produk.
2) Kekurangan bioteknologi modern
 Biaya produksi cenderung lebih tinggi.
 Membutuhkan teknologi canggih.
 Harus mempertimbangkan dampak jangka panjang yang mungkin muncul.

4
D. Penerapan Bioteknologi
1. Bidang Pangan
Berikut adalah contoh produk bioteknologi di bidang pangan:
 Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai menggunakan enzim protease dan
fungi Rhizopus oligosporus sebagai agen hayatinya.
 Tauco, dibuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen
hayati Aspergillus oryzae.
 Kecap, terbuat dari kacang kedelai dengan menggunakan enzim protease dan agen
hayati kedelai Aspergillus.
 Oncom, dibuat dari bungkin kacang menggunakan enzim protease dan probiotik
Monilia sitophila.
 Yogurt, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan agen biologis dari
bakteri Streptococcus thermophilus dan Streptococcus vulgaris.
 Keju, terbuat dari susu dengan enzim Lipase dan agen biologi Lactobacillus.
 Mentega, yang terbuat dari susu memiliki enzim lipase, tetapi juga mengandung
bakteri Lactobacillus lactis atau Streptococcus lactis.
 Beras ketan tapai, terbuat dari beras ketan dan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cereviceae.
 Asian, dibuat dari kubis dengan menggunakan enzim laktase dan
bakteri Lactobacillus plantarum.
 Sirup gula, menggunakan enzim amilase dan bakteri Bacillus subtilis.
 Nata de coco, dibuat dari air kelapa dengan menggunakan enzim selulase dan
bakteri Acetobacter xylinum.
 Es Krim, dibuat dari susu dengan menggunakan enzim laktase dan
bakteri Saccharomyces Mushroomlis.
 Radiasi atau disebut juga penyinaran adalah suatu cara penggunaan gelombang
elektromagnetik untuk mengawetkan makanan
2. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian bioteknologi yang umum terlihat di masyarakat antara lain :
 Hidroponik adalah metode pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media
tanam, melainkan menggunakan air dan bahan berpori atau berpori.
 Aeroponik merupakan suatu metode bertanam dengan cara membiarkan akar
tanaman menggantung di udara sehingga akar tersebut tidak menempel pada media
tanam apapun.
 Tumbuhan mustard alami mengalami seleksi manusia untuk menghasilkan brokoli,
kembang kol, dan kubis.
 Radiasi atau disebut juga penyinaran adalah suatu cara penggunaan gelombang
elektromagnetik untuk menghambat pertumbuhan pucuk tanaman dan mencegah
pematangan buah
 Transplantasi nukleus (kloning) adalah mencangkok atau menyetek tanaman untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis dengan induknya.
 Rekayasa genetik pada tumbuhan adalah proses manipulasi genetik pada tumbuhan
untuk mengubah atau memperoleh sifat baru yang dimiliki. Untuk rekayasa pada
tumbuhan, atau tanaman penghasil buah, tujuannya untuk meningkatkan produksi,
dan mutu produksi, agar tahan lama, meningkatkan kandungan gizi, tahan terhadap
serangan hama, dan penyakit tertentu.
3. Bidang Peternakan
Bioteknologi juga banyak diterapkan di bidang peternakan, contoh penerapannya adalah
sebagai berikut.
 Domba Ankon, khususnya yang berkaki pendek dan bengkok karena proses mutasi
alami.
 Sapi Jersey, khususnya sapi perah, mengandung lebih banyak krim setelah dimutasi
oleh manusia.
 Memproduksi obat dan vaksin serta hormon pertumbuhan ternak.
 Hewan dapat tumbuh lebih cepat dan makannya lebih sedikit atau menjadi ternak
yang lebih unggul
4. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, bioteknologi juga banyak diterapkan untuk menghasilkan obat-
obatan dan juga penunjang pemeriksaan seperti:
 Antibiotik adalah produk medis yang terbuat dari jamur dan bakteri.

5
 Vaksin adalah produk antigen yang digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan mikroorganisme atau bagiannya
yang telah dibunuh sebelum diracuni. Pemberian vaksin sering disebut dengan
vaksinasi atau imunisasi.
 Interferon, obat yang diproduksi untuk meningkatkan kekebalan dan melawan
infeksi. Biasanya diberikan pada penderita kanker dan hepatitis.
 Insulin, hormon buatan manusia yang digunakan untuk mengontrol gula darah.
Hormon ini biasanya diberikan pada penderita diabetes.
 Penisilin, antibiotik yang digunakan sebagai obat untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri dan jamur.
 Hormon pertumbuhan, merupakan hormon yang diproduksi sebagai obat untuk
mencegah stunting dan sebagai bahan dalam proses penyembuhan.
 Beta-endorphin, hormon buatan manusia yang berguna untuk menghilangkan rasa
sakit. Hormon ini sering diberikan pada penderita gangguan jiwa seperti skizofrenia.
 Aktivator plasminogen, obat yang berguna untuk mencegah stroke dan juga
melarutkan bekuan darah.
 Interleukin 2, suatu protein juga bermanfaat untuk mengaktifkan kembali sistem
imun tubuh.
 Antibodi monoklonal buatan manusia digunakan untuk menyerang dan kemudian
menghancurkan tumor dan sel kanker.
 Enzim, obat yang berguna untuk meningkatkan reaksi atau bertindak sebagai katalis
biologis yang baik. Penggunaannya biasa digunakan untuk keperluan manusia dan
bidang industri.
 Zat sintetis untuk memerangi penyakit yang disebabkan oleh antigen dan bibit
penyakit lain
 Protopin untuk menambah hormon pertumbuhan bagi laki-laki
 Sinar X dalam radiologi untuk pengambilan foto paru-paru dan organ dalam.
 Sinar laser yang digunakan dalam operasi alat-alat dalam tubuh manusia.
 Sinar radioaktif untuk mensterilkan alat-alat kedokteran.
5. Bidang Reproduksi
Teknologi reproduksi adalah cara reproduksi yang menggunakan alat dan proses
tertentu. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi agar
menjadi lebih baik sesuai dengan harapan manusia. Ada beberapa bentuk teknik
reproduksi yang diterapkan, yaitu:
 Kultur jaringan, suatu cara memperbanyak jumlah tanaman dengan cara
mengkulturkan jaringan tertentu sehingga berkembang menjadi individu yang
memiliki ciri-ciri yang sama dengan induknya. Cara ini dapat menghasilkan benih
berkualitas tinggi dalam waktu singkat, dalam jumlah banyak dan bebas penyakit.
 Intrauterine Insemination (IUI) buatan, metode pembuahan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan manusia. Metode inseminasi ini biasanya diterapkan pada
ternak sapi dan kadang juga bagi manusia.
 In Vitro Fertilizaton (IVF) atau bayi tabung, metode menghasilkan bayi melalui
proses pembuahan yang tidak dilakukan di dalam tubuh. Metode ini sering dilakukan
oleh pasangan suami istri yang sulit mendapatkan keturunan.
 Cloning atau pengklonan, metode menghasilkan keturunan yang sangat identik
dengan induknya berdasarkan sifat aseksual.
 Pemuliaan, metode persilangan organisme dari keturunan yang berbeda.
 Bank sperma atau Perbankan sperma adalah proses pengumpulan, pembekuan, dan
penyimpanan sperma. Ini juga disebut pembekuan sperma atau kriopreservasi
sperma. Sperma dapat dicairkan dan nantinya digunakan untuk prosedur
seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau inseminasi intrauterin (IUI)

E. Sifat-Sifat Mikroorganisme dalam Bioteknologi


Sumber agen biologi yang diperlukan dalam proses bioteknologi, dapat diperoleh
dengan cara mengembangbiakan atau menumbuhkan organisme tertentu. Sebagian besar
organisme yang digunakan adalah mikroorganisme. Oleh karena itu, pengetahuan dan
kemampuan menumbuhkan mikroorganisme menjadi hal yang penting dalam bioteknologi.
Sebelum ilmuwan dapat menggunakan mikroorganisme untuk keperluan fermentasi
atau proses bioteknologi lainnya, mereka harus dapat menumbuhkan kultur murni yang tidak
terkontaminasi oleh mikroorganisme jenis lain. Kultur tersebut hanya mengandung
mikroorganisme yang diperlukan.

6
Mikroorganisme merupakan agen yang digunakan secara luas dalam proses
bioteknologi. Pada dasarnya, mikroorganisme tidak menyediakan suatu produk untuk kita,
tetapi mikroorganisme melakukan proses-proses dasar metabolisme untuk dirinya sendiri
dalam berkembang biak. Pada proses pembuatan yoghurt, susu merupakan media yang kaya
akan protein dan sangat digemari oleh bakteri ataupun jamur. Bakteri Lactobacillus
bulgaricus yang ditambahkan ke dalam susu akan memfermentasi susu tersebut dan
menghasilkan produk olahan yang kita sebut dengan yoghurt.
Protein dalam susu seperti kasein diubah menjadi asam laktat oleh bakteri sehingga
rasa yoghurt menjadi asam. Semakin banyak asam laktat yang diproduksi, semakin banyak
juga jumlah bakteri Lactobacillus bulgaricus yang ada.
Selain produksi enzim, yang merupakan dasar dari pembuatan produk berbasiskan
bioteknologi konvensional, mikroorganisme juga dimanfaatkan karena pertumbuhannya
yang sangat cepat. Pembelahan sel mikroorganisme terjadi dalam waktu singkat dan cepat
sehingga dalam waktu 24 jam dapat diperoleh keturunan berjumlah banyak. Dalam waktu
singkat dengan jumlah yang banyak, maka efisiensi penggunaan waktu oleh mikroorganisme
menjadi sangat tinggi.
Beberapa alasan yang menyebabkan mikroorganisme tersebut digunakan dalam
bioteknologi adalah karena mikroorganisme memiliki sifat-sifat dasar seperti sebagai
berikut:
1. Perkembangbiakkan mikroorganisme relatif sangat cepat.
2. Sifat dasar dari mikroorganisme relatif mudah dimodifikasi, misalnya dengan teknik
rekayasa genetik.
3. Mikroorganisme mampu memproses bahan baku lebih cepat dibandingkan yang
dilakukan hewan maupun tumbuhan sehingga mampu mempercepat kecepatan
produksi.
Diketahuinya sifat dasar dari mikroorganisme, seperti pengetahuan mengenai adanya
plasmid, menggugah penelitan yang lebih jauh lagi mengenai potensi transgenik
(pemindahan gen). Dalam dunia kesehatan, bakteri ini digunakan dalam memproduksi enzim
atau hormon yang berguna dalam pengobatan pasien seperti penggunaan bakteri dalam
produksi hormon insulin.
Contoh metabolisme mikroorganisme yang dimanfaatkan di dalam dunia kesehatan
adalah penemuan zat antibiotik dari jamur Penicillium sp. yang ditemukan oleh Alexander
Flemming pada 1928.
Dalam perkembangan selanjutnya, ide mengenai kemampuan metabolisme
mikroorganisme, plasmid, dan kemampuan reproduksi menjadi fokus utama dalam
penelitian bioteknologi. Selain itu, dikembangkan juga bioteknologi berbasis hewan dan
manusia dalam teknologi kloning.

F. Ilmu-Ilmu yang Mendukung Bioteknologi


Cabang ilmu yang berperan dalam Bioteknologi di antaranya adalah Mikrobiologi,
Biokimia, Genetika, Biologi Sel, Teknik Kimia, Enzimologi, Fisiologi, Mikologi, Virologi,
serta ilmu pangan. berikut penjelasannya:
1. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan sebuah cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari
mikroorganisme dengan objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup)
termasuk makhluk hidup mikroskopis, seperti bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan archaea.
Awal mula ilmu Mikrobiologi terbentuk dimulai sejak ditemukannya mikroskop
dan menjadi bidang yang sangat penting dalam Biologi setelah Louis Pasteur dapat
menjelaskan proses fermentasi anggur dan membuat vaksin rabies. Perkembangan
Biologi yang pesat terjadi pada abad ke-19 dan memberikan landasan bagi terbukanya
bidang penting lain, yaitu Biokimia.
2. Biokimia
Biokimia adalah bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang struktur,
fungsi, dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme reaksi katalisis enzim,
energetika, dan reaksi-reaksi metabolisme sel. Selain itu, ilmu ini juga mempelajari
pengetahuan tentang proses sinyal transduksi yang berkaitan dengan fungsi biologis dan
fisiologis sel pada tingkat molekuler dan informasi genetik.

7
Kebangkitan Biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim diastase
pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wohler menerbitkan buku
tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat secara
mandiri.
3. Genetika
Genetika merupakan cabang ilmu Biologi yang membahas tentang cara sifat-sifat
makhluk hidup diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui mekanisme
pewarisan genetik. Penemuan dasar genetika telah memberikan wawasan yang luar
biasa tentang struktur dan fungsi molekul genetik, proses pewarisan sifat, serta peran
genetika dalam memahami keragaman dan evolusi kehidupan di bumi.
4. Biologi Sel
Biologi sel adalah salah satu cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang sel.
Seperti sudah diketahui bahwa tingkatan kehidupan dari makluk hidup yang amat
menukik dalam, yakni sel. Sel merupakan satuan struktural dan fungsional dari makhluk
hidup.
5. Teknik Kimia
Teknik kimia merupakan cabang ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi
ataupun barang setengah jadi.
Dalam bioteknologi peran teknik kimia salah satunya terdapat dalam proses
fermentasi. Fermentasi lebih umum dan mengacu pada setiap proses yang dilakukan
untuk menghasilkan produk biologis menggunakan mikroorganisme.
6. Enzimologi
Enzimologi merupakan cabang ilmu biokimia, dan sebagai cabang ilmu mandiri
yang mempelajari struktur organisasi, dan fungsi materi hidup pada tingkat molekul.
Bioteknologi modern tidak hanya melibatkan organisme secara langsung dalam
prosesnya tetapi juga memanfaatkan komponen-komponennya sepertisel (kultur sel
hewan maupun tumbuhan) dan enzim serta DNA.
7. Fisiologi
Beberapa contoh hasil kajian fisiologi yang diterapkan di pertanian adalah
teknologi pemberian pupuk kimia untuk meningkatkan hasil dan penggunaan zat
pengatur tumbuh untuk merangsang keserempakan pembungaan.
8. Mikologi
Dalam hal ini, ilmu mikologi berperan penting untuk mengembangkan fungsi dari
jamur serta memanfaatkannya dengan menggunakan kajian bioteknologi. Ilmu mikologi
juga berfokus pada pengembangan obat-obatan obat-obatan, vitamin, asam amino,
hormon, protein dan sebagainya yang memanfaatkan jamur di dalam prosesnya.
9. Virologi
Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan
untuk cloning gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik). Sebagai contoh adalah
virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga.
10. Ilmu Pangan
Ilmu pangan merupakan ilmu yang menyangkut kebutuhan manusia yang paling
mendasar. Di dunia internasional perkembangan ilmu pengetahuan tentang pangan
meningkat pesat. Perlu adanya kesiapan yang matang pada aspek sumber daya
manusia jika dilihat dari segi pemahaman, ilmu serta penguasaan kemudian pengelolaan
sumber hayati bahan pangan. Ilmu pangan sebagai disiplin ilmu di
mana keteknikan, biologi, dan sains fisik, digunakan untuk mempelajari sifat dari bahan
pangan, penyebab penurunan kualitas bahan pangan, prinsip yang mendasari
pemrosesan pangan, dan peningkatan konsumsi bahan pangan di masyarakat.

G. Dampak Bioteknologi
Dampak dari perkembangan bioteknologi ini sangat luas dan juga bisa memudahkan
para manusia untuk memproduksi bahan pangan ataupun bidang lainnya lebih cepat dan
efisien. Berikut penjelasan terkait dampak yang ditimbulkan oleh bioteknologi.
1. Dampak Positif Bioteknologi

8
a. Meningkatkan produksi sumber makanan
Makanan dari tanaman dapat ditingkatkan produksinya dengan bioteknologi.
Misalnya dengan mengubah gen agar tanaman menjadi lebih cepat berbuah.
b. Meningkatkan kekebalan terhadap hama
Bioteknologi dapat meningkatkan kekebalan tanaman terhadap hama. Misalnya
dengan rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman padi yang tahan wereng.
c. Mengolah produk makanan
Produk makanan dapat dihasilkan dengan bioteknologi melalui fermentasi
menggunakan mikroorganisme. Contoh makanan dan minuman yang dihasilkan
dengan bioteknologi termasuk tempe, kecap, keju, yoghurt dan nata de coco.
d. Menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
Sumber energi alternatif dihasilkan bioteknologi antara lain adalah Bioetanol yang
dibuat dari fermentasi karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman. Bahan baku
bioetanol misalnya adalah tanaman tebu dan jangung.
e. Membantu mengatasi pencemaran
Pecemaran lingkungan dapat dikurangi dengan menggunakan mikroba pengurai,
seperti bakteri pengurai plastik dan jamur yang memakan sisa tanaman.
2. Dampak negatif bioteknologi:
a. Berkurangnya keanekaragaman hayati
Meski bermanfaat, ada beberapa resiko bioteknologi ini, antara lain adalah
resiko terjadinya kontaminasi gen yang berakibat berkurangnya keanekaragaman
hayati. Gen dari tanaman atau hewan yang mengalami rekayasa genetika dapat
masuk ke tanaman atau hewan di alam, melalui perkembangbiakan seksual, misalnya
penyerbukan pada tanaman.
Misalnya, kedelai yang dimodifikasi agar tahan pestisida (Roundup Ready
soy) memiliki resiko melakukan perkawinan silang dengan kedelai alami. Ini akan
berakibat pada hilangnya varietas alami akibat perkawinan silang. Padahal varietas
alami memiliki keunggulan, meski tidak tahan pestisida, seperti rasa yang lebih enak
atau lebih besar bijinya.
Adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun hewan yang menghasilkan
keturunan yang sama akan mengurangi keanekaragaman organisme.
b. Menimbulkan pencemaran lingkungan
Penggunann bioteknologi yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan
pencemaran, misalnya pembuangan limbah kecap dan tempe, yang langsung ke
saluran air tanpa dikelola dengan baik.
c. Polusi gen
Polusi gen adalah proses pencemaran gen yang terjadi di lingkungan akibat
organisme transgenic sehingga menyebabkan keseimbangan alam menjadi terganggu.
Keseimbangan alam akan terganggu karena adanya pelepasan organisme transgenik
ke lingkungan.Organisme transgenik yang memiliki susunan gen modifikasi akan
mencemari keanekaragaman gen secara alami, jika tidak dikelola dengan baik.
d. Meningkatnya limbah
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, manusia tentu akan melakukan beragam
uji coba dalam menemukan produk bioteknologi. Tentu akan ada limbah dari hasil
percobaan tersebut, sehingga limbah tersebut dapat mencemari lingkungan.
e. Bahaya lainnya, seperti:
 Hewan ternak yang disuntik hormon pertumbuhan BGH (bovine growth
hormone) ternyata mengandung zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan
manusia.
 Tanaman jagung yang direkayasa dan mengandung zat berbahaya, maka saat
jagung tersebut diberikan untuk hewan ternak dan dimakan manusia, maka juga
berbahaya untuk kesehatan manusia dan hewan ternak.
 Munculnya virus seperti Severe acute respiratory syndrome (SARS) digosipkan
sebagai bentuk rekayasa genetika, yang membahayakan manusia

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa bioteknologi diartikan sebagai cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alcohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sejarah bioteknologi sangat panjang, sudah diimplementasikan sejak 8000
SM yang lalu tanpa adanya prinsip-prinsip ilmiah dan pada dasarnya dilakukan hanya
didasarkan atas pengalaman yang turun temurun. Dengan kata lain, dilakukan dengan secara
sederhana. Kemudian terus berkembang sampai dengan sekarang mengikuti perkembangan
zaman yang semakin maju dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat.
Jenis-jenis bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi konvensianal
(tradisional) yang dilakukan secara turun-temurun tanpa menerapkan prinsip-prinsip ilmiah
dan bioteknologi modern dimana orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam
jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih.
penerapan bioteknologi terjadi pada berbagai bidang, diantaranya: bidang pangan,
pertanian, peternakan, kesehatan, reproduksi dan lain-lain. Adapun penerapan cabang ilmu
dalam bioteknologi yaitu mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia,
enzimologi, fisiologi, mikologi, virologi dan lain-lain.
Bioteknologi merupakan hasil perkembangan zaman yang semakin canggih, namun
begitu tentunya ada dampak yang disebabkan oleh bioteknologi, baik dampak positif
maupun dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungannya.
B. Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan alangkah baiknya kita mengenali dan
memahami terlebih dahulu perinsip-prinsip bioteknologi sehingga dapat
menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar dampak negatif dari
penerapan bioteknologi dapat dinetralisir. Karena tentu saja penerapan
suatu ilmu tanpa adanya pemahaman yang mendalam dapat berdampak
negatif yang akan sangat merugikan makhluk hidup lainnya dan juga
lingkungan sekitar.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://fst.unisayogya.ac.id/biologi-mengenal-bioteknologi-tradisional-dan-modern/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bioteknologi/#google_vignette
https://mediaindonesia.com/humaniora/559852/pengertian-bioteknologi-jenis-dan-contoh-
penerapan

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/30/160000969/bioteknologi-arti-sejarah-dan-
perkembangan?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/26/083000469/dampak-positif-dan-negatif-
penggunaan-bioteknologi

https://brainly.co.id/tugas/1078990

https://kids.grid.id/read/473714265/8-contoh-dampak-positif-dan-negatif-penerapan-
bioteknologi-terhadap-lingkungan?page=all

https://bakai.uma.ac.id/2023/02/16/ini-dampak-negatif-dan-positif-bioteknologi-modern/

https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-bioteknologi/

https://kumparan.com/ragam-info/6-cabang-ilmu-yang-berperan-dalam-bioteknologi-beserta-
penjelasannya-21JB4IWbXww/full

11

Anda mungkin juga menyukai