Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pengaruh Mekanisme (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Masa Pandemi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023

E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP


KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM MASA PANDEMI COVID-19

Khairunnisa1), Eugenius Besli2)


1
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bumigora, Mataram, 83127, Indonesia
2
Kewirausahaan,Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, Maumere, 86152, Indonesia
*E-mail: nisa@universitasbumigora.ac.id

Submit: 15 September 2023 Revisi : 6 Oktober 2023 Disetujui: 16 Oktober 2023

ABSTRAK

Pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan banyak perusahaan, salah
satunya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Salah satu upaya yang menentukan
keberlangsungan hidup perusahaan yakni dengan memiliki kinerja yang bagus yang tergambar dalam
good corporate governance. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari Good Corporate
Governance (GCG) terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia pada tahun 2017-2019. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi yang terjadi antara
variabel independen dan variabel dependen. Populasi yasng digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel
penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan total perusahaan yang terdaftar sebanyak
183 perusahaan. Good Corporate Governance (GCG) dalam penelitian ini di gambarkan oleh variabel
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris dan komite audit, sedangkan
kinerja perusahaan digambarkan dengan Return On Aset (ROA). Data yang digunakan dalam penelitian
ini yakni laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di laman website BEI.
Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jika kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris dan komite audit memiliki pengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan.

Kata kunci: dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite


audit, dan return on aset (ROA)
ABSTRACT

The covid-19 pandemic had big impact on the lives of many companies, including those in the
manufacturing sector. One of the factors that determines a company’s survival is having good
performance, as reflected in good corporate governance (GCG). This research was conducted to
determine the effect of Good Corporate Governance (GCG) on company performance in manufacturing
companies listed on the Indonesian stock exchange in 2017-2019. This study aims to determine the
correlation that occurs between the independent variables and the dependent variable. The population
used in this study are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The
selection of the research sample used a purposive sampling method with a total of 183 companies
registered. Good Corporate Governance (GCG) in this study is described by the variables of managerial
ownership, institutional ownership, board of commissioners and audit committees, while company
performance is described by Return On Assets (ROA). The data used in this study are annual reports
issued by companies listed on the IDX website. Testing the data in this study using SPSS. The results of
the study show that managerial ownership, institutional ownership, the board of commissioners and
the audit committee have an influence on the company's financial performance.

308
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Keywords: board of commissioners, ownership institutional, managerial ownership, audit committee,


and return on assets (ROA)

DOI:

Copyright © 2023 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka. All rights
reserved.

PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 memberikan banyak pengaruh pada aspek perekonomian. Perusahaan
merupakan salah satu bagian yang cukup terpengaruh akibat adanya pandemi, sehingga
perusahaan harus berupaya lebih untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Salah
satu dampak adanya pandemi pada perusahaan adalah kinerja perusahaan yang menurun.
Kinerja merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan, hal ini
berkaitan dengan bagaimana berlangsungnya aktivitas pada suatu perusahaan. Kinerja yang
dimiliki pun harus diukur, ini berguna untuk menentukan perencanaan dimasa yang akan
datang. Adanya pengukuran kinerja yang dilakukan oleh perusahaan dapat memberikan
informasi yang berkaitan dengan kekurangan maupun kelebihan yang akan berdampak pada
proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Keputusan yang diambil berdasarkan
pada evaluasi kinerja akan berkaitan pada seluruh aspek didalam perusahaan, salah satunya
adalah kinerja keuangan.
Ikatan Akuntan Indonesia menyebutkan jika kinerja keuangan merupakan indikator
pengukuran untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam melakukan pengelolaan serta
pengendalian terhadap sumberdaya yang dimiliki. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh
Komara et al., (2016) menyatakan jika kinerja keuangan merupakan hal yang kompleks yang
berada didalam suatu perusahaan, hal ini dikarenakan kinerja keuangan berkaitan dengan
efektivitas pemanfataan modal dan efisiensi terhadap aktivitas suatu perusahaan. Pihak internal
maupun eksternal perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan, memprediksi, serta
mengambil keputusan berdasarkan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
tersebut.
Bursa Efek Indonesia berpendapat bahwa Good Corporate Governance (GCG) adalah
suatu sistm yang dapat memberikan arahan terhadap pengelolaan perusahaan yang dilakukan
secara profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, keadilan serta indepedensi. Selain itu Good Corporate Governance adalah
suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan hubungan yang kondusif antar
pemangku kepentingan pada perusahaan. Hubungan yang kondusif menciptakan kinerja
perusahaan yang baik dan selanjutnya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Implementasi GCG
secara konsisten dan optimal merupakan langkah awal bagi suatu perusahaan yang berdampak
pada kehidupan perusahaan di masa mendatang.
Agency Theory merupakan teori yang berfokus pada hubungan yang dimiliki oleh
prinsipal dan agen. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada tahun
1976. Teori keagenan menggambarkan hubungan kontrak antara prinsipal sebagai pemilik
modal dan agen yakni manajemen yang bertindak sebagai pengelola bisnis (Jensen & Meckling
1976). Oleh karena itu, agen di anggap lebih banyak memiliki informasi dibandingkan dengan
prinsipal. Kondisi inilah yang membuat dibutuhkannya pihak ketiga yang memiliki sikap yang
independen serta berfungsi sebagai mediator bagi prinsipal dan agen. Selain berfungsi sebagai
mediator, pihak ketiga juga berfungsi sebagai pengawas untuk agen. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk memastikan jika agen sudah bertindak sesuai dengan ketentuan prinsipal.
Penelitian siapa

309
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Auditor melakukan pengawasan terhadap agen melalui laporan keuangan, laporan


keuangan yang disajikan oleh agen juga sebagai bentuk pertanggungjawaban agen kepada
prinsipal. Melalui laporan keuangan prinsipal juga dapat mengetahui pencapaian dari agen.
Laporan keuangan tersebut oleh auditor harus dinilai dan akan menjadi dasar pemberian opini
terhadap laporan keuangan entitas yang diaudit.

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yakni metode kuantitatif, dimana penelitian ini
berawal dari suatu teori, kemudian menggunakan logika deduktif untuk menarik hipotesis
penelitian serta pengukuran dan pengujian empiris dilakukan secara statsistik guna memperoleh
hasil penelitian.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2019. Sampel di pilih menggunakan
metode purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria yang telah di
tentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dari 183 perusahaan yangterdaftar
dibursa efek, hanya 72 perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian. Sehingga, penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 72 perusahaan.
Metode analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh mekanisme good corporate
governance terhadap kinerja keuangan perusahaan meliputi analisis statistika deskriptif serta
analisis inferensial. Analisis inferensial pada penelitian ini terdiri dari beberapa pengujian data
yang dilakukan dengan program statistical Program for Social Science (SPSS) 25.0, yakni: 1) uji
asumsi klasik (terdiri atas uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi), 2) analisis regresi berganda, 3) uji T, dan 4) uji F. Hipotesis pada penelitian ini diuji
dengan menggunakan analisis linear pada tingkat signifikansi 5%.

Definisi Operasional Variabel


Kepemilikan manajerial yakni pemegang saham yang sekaligus bertindak sebagai
pengelola pada suaatu perusahaan sehingga, secara aktif juga ikut serta dalam pengambilan
keputusan. Kepemilikan saham manajerial dapat membantu dalam penyatuan kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham. Pemegang saham yang sekaligus bertindak sebagai
manajer akan menyelaraskan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. Sehingga,
kepemilikan manajerial dapat diasumsikan sebagai salah satu cara untuk melakukan
pengendalian internal dalam suatu perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai bentuk
pengawasan untuk mengurangi konflik keagenan.
Kepemilikan institusional merupakan bagian saham pada suatu perusahaan yang dimiliki
oleh instansi tertentu yang dapat berupa suatu lembaga ataupun kelompok lainnya. Keberadaan
investor institusional diprediksi dapat menjadi suatu mekanisme pengamatan yang efektif untuk
keputusan yang diambil oleh pihak manajemen. Meningkatnya kepemilikan atas saham
institusional berdampak pada perkembangan perusahaan yang dilakukan dengan cara
mencegah adanya kepribadian oportunis yang dimiliki oleh para manajer melalui tindakan
pengawasan yang dilakukan oleh pihak diluar perusahaan. Hal ini juga berdampak pada
berkurangnya biaya keagenan dan meningkatnya nilai suatu perusahaan.
Dewan komisaris yang terdapat pada suatu perusahaan berfungsi sebagai pengawas
terhadap proses pengelolaan. Selain itu, dewan komisaris juga dapat bertindak sebagai pemberi
saran kepada dewan direksi terkait dengan perwujudan dari prinsip transparansi, akuntabilitas,
keadilan serta responsibilitas. Dewan komisaris tidak diperkenan untuk turut serta dalam proses
pengambilan keputusan yang berada dalam perusahaan. Peran utama dewan komisaris sebagai
pengontrol dapat membantu menurunkan aksi kecerobohan ataupun perilaku oportunistik yang
dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan demikian manajemen akan bekerja sesuai dengan

310
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

kepentingan terbaik bagi keberlangsungan hidup perusahaan bukan untuk kepentingan


peribadi.
Komite audit adalah kelompok baru yang dibentuk oleh dewan komisaris yang berperan
sebagai pembantu dewan komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai
pengontrol internal. Hadirnya komite audit diharapkan mampu memenuhi prinsip good
corporate governance (GCG) pada suatu perusahaan terutama prinsip independen. Penerapan
prinsip independensi pada komite audit diharapkan mampu memberikan laporan yang sebenar-
benarnya terkait dengan kinerja keuangan perusahaan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan
pihak lainnya. Sehingga, komite audit ini memiliki peran yang penting dalam tercipta dan
terpeliharanya kredibilitas dalam proses penyusunan laporan keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan dan konflik keagenan akibat adanya kepentingan pribadi manajer dapat
diminimalisir.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Statistika Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk memberikan informasi terkait setiap variabel yang berada dalam
penelitian. Berikut tabel yang menampilkan hasil analsis statistika deskriptif dari masing-masing
variabel:
Tabel 1. Hasil Uji Statistika Deskriptif

Variabel N Mean Maximum Minimum Standar Deviasi

KM 72 0,1203 0,87 0,00 0,22838

KI 72 23,6704 55,53 0,00 111,63801

DK 72 3,4722 6,00 2,00 1,25566

KA 72 2,9861 4,00 2,00 0,26500

ROA 72 0,0245 0,16 -0,15 0,06349

Sumber: Hasil olahan SPSS


Keterangan: Kepemilikan Manajerial(KM), Kepemilikan Institusional (KI), Dewan
Komisaris (DK), Komite Audit (KA), Return On Aset (ROA).
Kepemilikan manajerial memiliki angka minimum 0,000 yang menggambarkan jika data dalam
penelitian ini memiliki perusahaan yang tidak mempunyai kepemilikan atas saham oleh pihak
tata kelola. Kepemilikan institusional memiliki nilai maksimum sebesar 55,53, artinya dari 72
perusahaan dalam sampel terdapat perusahaan yang kepemilikan sahamnya lebih banyak
dimiliki oleh pihak instansi, dan nilai minimum 0,00 menggambarkan bahwa ada perusahaan
yang saham perusahaan tidak dimiliki oleh kepemilikan institusional. Dewan komisaris memiliki
nilai minimum 2,00 yang bermakna bahwa dewan komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
sekurang-kurangnya 2 orang, dan nilai maksimum 6,00 yang bermakna bahwa paling banyak
anggota dewan komisaris yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebanyak 6 orang. Komite audit
memiliki nilai minimum 2,00 yang bermakna bahwa komite audit yang dimiliki oleh perusahaan
sekurang-kurangnya 2 orang, dan nilai maksimum 3,00 yang bermakna bahwa paling banyak
anggota komite audit yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebanyak 3 orang. Return On Aset
memiliki nilai minimum -0,15 yang menggambarkan jika jumlah aset yang semestinya
dipergunakan oleh perusahaan untuk memperoleh keuntungan mendapati kemerosotan
sebesar 15%, dan nilai maksimum sebesar 0,16 bermakna bahwa jumlah aset yang dipergunakan
oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan maksimal adalah 16%.

311
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas digunakan untuk membuktikan data dalam penelitian telah berdistribusi normal.
Uji normalitas menggunakan uji kolomogorov-smirnov dengan melihat nilai α=5%. Berdasarkan
data hasil pengujian, terlihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov residual Return on Aset (ROA)
yakni 0,887, nilai Asymp sig (2-tailed) terbilang 0,628, angka signifikan yakni 0,628 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan jika data berdistribusi normal.
Tabel 2. Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 72
Normal Parameters(a,b) Mean 0,0000000
Standar Deviation 0,05287851
Most Extreme Diferences Absolute 0,088
Positive 0,088
Negative -0,079
Kolmogorov-Smirnov Z 0,750
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,628
Sumber: Hasil olahan SPSS

Uji Multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi antara variabel dalam
penelitian. Uji multikolinearitas menggunakan nilai Tolarance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF < 10 maka dapat dikatakan jika tidak
terdapat masalah multikolinearitas.
Tabel 3. Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tol VIF
Error
1 (Constant) -0,075 0,076 -0,992 0,325
KM -0,120 0,031 -0,430 -3,818 0,000 0,815 1,228
KI 0,000 0,000 0,187 1,731 0,088 0,883 1,133
DK -0,018 0,006 -0,350 -3,065 0,003 0,794 1,260
KA 0,058 0,026 0,242 2,232 0,029 0,882 1,134
Sumber: Hasil olahan SPSS
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Penelitian ini menguji
heteroskedastisitas dengan uji glejser, dimana jika nilai signifikansi > dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,009 0,049 0,191 0,849
KM -0,003 0,020 -0,022 -0,164 0,870
KI 4.06E-006 0,000 0,013 0,101 0,920
DK 0,006 0,004 0,201 1,498 0,139
KA 0,003 0,017 0,026 0,206 0,837
Sumber: Hasil olahan SPSS

312
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Uji Autokorelasi
digunakan untuk menunjukkan apakah suatu model regresi memiliki hubungan dengan
kesalahan pengganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-
1). Penelitian ini menggunakan uji durbin watson untuk mendeteksi autokorelasi. Hasil uji
autokorelasi dengan menggunakan uji durbin-watson sebesar 2,024 yang terdapat disela angka
4-Dua dan juga Dua adalah 2,2634 > 2,065 > 1,7366. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan jika
dalampenelitian ini tidak terdapat masalah autokorelasi pada regresi.
Tabel 5. Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 0,553(a) 0,306 0,265 0,05443 2,065
Sumber: Hasil olahan SPSS

Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dalam suatu penelitian.
Tabel 6. Regresi Berganda
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -0,075 -0,992 0,325
KM -0,120 -0,430 -0,430 -3,818 0,000
KI 0,000 0,187 0,187 1,731 0,088
DK -0,018 -0,350 -0,350 -3,065 0,003
KA 0,058 0,242 0,242 2,232 0,029
Sumber: Hasil olahan SPSS
Berdasarkan tabel hasil pengujian regresi tersebut, dapat disimpulkan jika:
ROA = -0,075 – 0,120 KM + 0,000 KI – 0,018 DK + 0,058 KA.
Koefisien regresi -0,075 dapat di interpretasikan apabila seluruh variabel independen
yakni kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris dan komite audit
dianggap konstan, karena memiliki nilai 0. Koefisien variabel kepemilikan manajerial -0,120
dapat di interpretasikan jika kepemilikan manajerial mengalami kenaikan sebanyak satu satuan
sehingga mengakibatkan ROA menurun sebanyak 0,120 dengan perkiraan variabel independen
yang lain konstan. Koefisien variabel kepemilikan institusional memiliki nilai sebesar 0,000 dapat
di interpretasikan jika kepemilikan institusional tidak memiliki dampak terhadap variabel
dependen atau ROA. Koefisien variabel dewan komisaris -0,018 dapat di interpretasikan apabila
nilai dewan komisaris bertambah sebanyak satu, maka angka ROA mengalami penurunan
sebanyak 0,018 sesuai perkiraan variabel independen konstan. Koefisien variabelkomite audit
0,058 dapat di interpretasikan bahwa nilai komite audit bertambah satu, maka akan membuat
nilai ROA meningkat sebesar 0,058 dengan perkiraan variabel dependen bersifat konstan.

Uji Hipotesis
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk membuktikan model yang digunakan dapat memberikan gambaran
hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel independen memiliki dampak
apabila nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan jika variabel dependen
memiliki pengaruh terhadap variabel independen, karena nilai signifikansinya sebesar 0,000
yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari α (0,05). Sehingga model analisis ini dapat digunakan.

313
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Tabel 7. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Model Sum of Df Mean F Sig.
Square Square
1 Regression 0,088 4 0,022 7,398 0,000(a)
Residual 0,199 67 0,003
Total 0,286 71
Sumber: Hasil olahan SPSS

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji R2 ini mengukur kekuatan model untuk menjelaskan ragam dari variabel dependen. Angka
dalam pengujian ini ditetapkan menggunakan angka adjusted R square. Nilai adjusted R square
sebesar 0,265 atau sebesar 26,5% mampu memprediksi variabel independen dalam
penelitian,dan sisanya 73,5% di pengaruhi oleh aspek selain penelitian ini.
Tabel 8. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjuzted R Std. Error of the
Square Estimate
1 0,553(a) 0,306 0,265 0,05443
Sumber: Hasil olahan SPSS

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)


Uji ini dapat mengetahui pengaruh dari variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen. Apabila nilai signifikasi < 0,05artinya hipotesis diterima, dan sebaliknya.
Tabel 9. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -0,075 0,076 -0,992 0,325
KM -0,120 0,031 -0,430 -3,818 0,000
KI 0,000 0,000 0,187 1,731 0,088
DK -0,018 0,006 -0,350 -3,065 0,003
KA 0,058 0,026 0,242 2,232 0,029
Sumber: Hasil olahan SPSS
Kepemilikan manajerial memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,120 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000, artinya nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis pertama diterima.
Kepemilikan institusional memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,000 dan nilai signifikansi
sebesar 0,088, artinya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis ke dua ditolak.
Dewan komisaris memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,018 dan nilai signifikansi sebesar
0,003, artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis ketiga diterima. Sedangkan
komite audit memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,058 dan nilai seignifikansi sebesar 0,029,
artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis ke empat diterima.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.


Hasil uji t angka signifikansi yakni 0,000 < 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan jika
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kepemilikan
manajerial merupakan kepemilikan saham atas perusahaan yang dimiliki oleh manajemen
dimana manajemen merupakan pihak yang secara aktif terlibat dalam proses pengambilan

314
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

keputusan serta menjadi pengelola atas aktivitas perusahaan. Artinya peran kepemilikan
manajerial atas saham perusahaan tersebut akan membuat manajemen memiliki sikap yang
lebih hati-hati lagi dalam proses pengambilan keputusan dan akan berusaha lebih dalam
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Analisis dalam penelitian ini membuktikan adanya pengaruh pada kepemilkan
manajerial terhadap kinerja keuangan perusahaan yang di indikatorkan dengan Return On Aset
(ROA), artinya hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Jensen & Meckling, (1976) dalam
penelitiannya membuktikan jika kepemilikan manajerial mampu mengurangi konflik
kepentingan antara manajemen dan pemegang saham dengan melakukan penyeimbangan
antara tujuan manajer dan pemegang saham sehingga dapat menimbulkan pengaruh yang
positif antara kinerja manajerian dengan kinerja keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2020), Maridkha & Himmati (2021),
Kusumardana et al., (2022), Romadoni & Pradita (2020), serta Sutrisno (2022) juga memiliki hasil
penelitian yang sama yakni kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja internal suatu
perusahaan. Adanya pengaruh ini di indikasikan karena pihak manajerial dianggap mengetahui
yang terbaik bagi kelangsungan kinerja keuangan perusahaan sehingga semakin besar proporsi
kepemilikan manajerial semakin bagus kinerja keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.


Tabel uji t terlihat angka signifikansi sebesar 0,088 > 0,05, artinya kepemilikan institusional tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kepemilikan institusional yakni
kepemilikan saham pada suatu perusahaan dengan kepemilikan oleh instansi tertentu. Proporsi
kepemilikan saham institusional yang besar dapat meningkatkan usaha pengawasan oleh pihak
institusi sehingga dapat menghalangi perilaku yang oportunistik manajer serta dapat membantu
mengambil keputusan bagi perusahaan, sehinga dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
Analisis dalam penelitian ini membuktikan tidak adanya pengaruh antara kepemilikan
institusional terhadap kinerja keuangan perusahaan, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini
ditolak. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang juga membuktikan hal sama, misalnya
penelitian yang dilakukan oleh Nilayanti & Suaryana (2019), Saifi (2019), Dewi et al., (2019), Sari
et al., (2020), Hartati (2020), Holly & Lukman (2021), dan Wardhani & Suwarno (2021)
membuktikan jika kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Tidak adanya pengaruh variabel kepemilikan institusional terhadap kinerja
keuangan dapat diindikasikan dimana kepemilikan institusional merupakan kepemilikan yang
sementara dan lebih memfokuskan pada laba jangka pendek.

Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.


Tabel uji t menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,003 < 0,05, artinya dewan komisaris
memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dewan komisaris memiliki fungsi
utama dengan melakukan pengamatan terhadap kelengkapan serta kualitas suatu data pada
laporan kinerja dewan direksi.
Penelitian Irma (2019), Intia & Azizah (2021), Karlinda et al., (2021), Sitanggang (2021)
membuktikan jika dewan komisaris memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Tingkat pengaruh yang signifikan menggambarkan bahwa besar atau kecilnya ukuran dewan
komisaris yang terdapat pada suatu perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan.
Sehingga, hadirnya dewan komisaris dalam perusahaan mampu meminimalisir adanya
kecurangan dalam perusahaan selain itu juga mampu mempermudah proses pengawasan dalam
perusahaan. Adanya fungsi pengawasan ini juga mampu berdampak pada kinerja keuangan yang
baik dalam perusahaan.

315
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.


Tabel uji t memiliki angka signifikansi 0,029 < 0,05 yang artinya komite audit memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan pada suatu perusahaan. Angka signifikansi yang lebih kecil
dari alfa membuktikan jika hipotesisi ke empat dalam penelitian ini diterima. Komite audit
memiliki jumlah paling sedikit sebanyak tiga orang dengan fungsi yakni ikut serta dengan dewan
komisaris dalam menjalankan suatu fungsi pengamatan pada laporan keuangan yang dimiliki
oleh suatu perusahaan.
Analisis dalam penelitian ini menunjukkan jika komite audit memiliki pengaruh terhadap
kinerja keuangan pada suatu perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena fungsi yang berjalan
dengan baik. Berperannya komite audit untuk memastikan kredibilitas atas laporan memacu
kinerja pada manajemen dalam suatu perusahaan untuk menciptakan kinerja perusahaan yang
bagus, dengan menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yunina & Nisa (2019), Nurhidayah (2020), Sari et al., (2020),
Shanti (2020), Syadeli (2021), Febrina & Sri (2022), Suryandani (2022) dimana hasil penelitian
masing-masing membuktikan jika hadirnya komite audit pada suatu perusahaan akan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan, karena komite audit dianggap membantu dewan
komisaris dalam mengawasi pelaporan keuangan. menunjukkan jika hadirnya komite audit
dalam perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial (X1), dewan
komisaris (X3), komite audit (X4) memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (Y),
sedangkan variabel kepemilikan institusional (X2) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
kinerja keuangan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor lain selain dalam
penelitian ini yang dapat memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Suatu perusahaan harus
mempertimbangkan hal-hal yang dapat memberikan dampak peningkatan terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan dampak yang baik serta citra baik
untuk perusahaan.

316
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Dita Silfana, Arik Susbiyani, and Achmad Syahfrudin. 2019. “Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance, Total Asset Turn Over Dan Kepemilikan Institusional Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan.” International Journal of Social Science and Business
3(4):473. doi: 10.23887/ijssb.v3i4.21642.
Febrina, Viola, and Dewi Sri. 2022. “Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit,
Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Keuangan.” Jurnal Informasi Akuntansi
1(1):77–89.
Hartati, Nani. 2020. “Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit Dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.” EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis
1(02):175–84. doi: 10.37366/ekomabis.v1i02.72.
Holly, Anthony, and Lukman Lukman. 2021. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan.” Ajar 4(01):64–86. doi:
10.35129/ajar.v4i01.159.
Intia, Laras Clara, and Siti Nur Azizah. 2021. “Pengaruh Dewan Direksi, Dewan Komisaris
Independen, Dan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
Di Indonesia.” Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi 7(2):46–59. doi:
10.25134/jrka.v7i2.4860.
Irma, Amelya Dwi Ade. 2019. “Pengaruh Komisaris, Komite Audit, Struktur Kepemilikan, Size Dan
Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Properti, Perumahan Dan Konstruksi
2013-2017.” Jurnal Ilmu Manajemen 7(3):697–712.
Jensen, Michael C., and William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure.” Journal of Financial Economics 3(4):305–60. doi:
10.1016/0304-405X(76)90026-X.
Karlinda, Ai Elis, Putri Azizi, and Mardhatila Fitri Sopali. 2021. “Pengaruh Pengalaman Kerja,
Prestasi Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir Pada PT. PLN
(Persero) Kota Padang Rayon Kuranji.” Journal of Information System, Applied,
Management, Accounting and Research. 5(2):523–31. doi: 10.52362/jisamar.v5i2.
Komara, Achmad, Sri Hartoyo, and Trias Andati. 2016. “Analisis Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.” Jurnal Keuangan Dan Perbankan 20(1):56–68.
doi: 10.26905/jkdp.v20i1.141.
Kusumardana, Tri Rychy, Hendra Kartika Titisari, and Dimas Rois, Nur Ilham. 2022. “384-Article
Text-699-1-10-20220805.” Seminar Nasional UNIBA Surakarta 978–79.
Maridkha, Antin, and Risdiana Himmati. 2021. “Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Periode 2017-2020.” Journal of
Accounting and Digital Finance 1(3):195–205. doi: 10.53088/jadfi.v1i3.208.
Nilayanti, Mila, and I. Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2019. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Kebijakan
Deviden Sebagai Pemoderasi.” E-Jurnal Akuntansi 26:906. doi:
10.24843/eja.2019.v26.i02.p03.
Nurhidayah, Vivie. 2020. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Perbankan Di BEI.” Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 01(02):132–42.
Romadoni, Dwi Setyo, and Nungki Pradita. 2020. “Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan
Dewan Komisaris Independen Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.” Jurnal Pendidikan
Tambusai 6(2):577–80.
Saifi, Muhammad. 2019. “Pengaruh Corporate Governance Dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan.” Profit 13(02):1–11. doi: 10.21776/ub.profit.2019.013.02.1.
Sari, Diah Tri, Henda Kartika Titisari, and Siti Nurlaela. 2020.

317
J-AKSI: Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi Volume 4, Nomor 3, Oktober 2023
E-ISSN: 2745-5343 / P-ISSN: 2721-060X https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi

“novie_lucky,+Journal+manager,+2_V4N1_SARI.” Upajiwa Dewantara VOL.4(VOL.4 ISSN :


2614-0888):15–26.
Sembiring, Yan Christin Br. 2020. “Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftardi
Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Mutiara Akuntansi 5(1):91–100.
Shanti, Yunita Kurnia. 2020. “Pengaruh Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Dengan Dewan Komisaris Sebagai Variabel Intervening.” IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah
Ekonomi Kita 9(2):147–58. doi: 10.46367/iqtishaduna.v9i2.241.
Sitanggang, Abdonsius. 2021. “Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit,
Kepemilikn Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2016-2018).”
Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan 7(2):181–90. doi: 10.54367/jrak.v7i2.1401.
Suryandani, Wulan. 2022. “Pengaruh Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan
Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2020).” Journal of Global
Business and Management Review 4(1):109. doi: 10.37253/jgbmr.v4i1.6693.
Sutrisno, Yusuf Amiyanto Eko. 2022. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi 11(1):1–22.
Syadeli, Mochamad &. Sa’adah Lailatus. 2021. “Pengaruh Komite Audit,Kepemilikan Institusional
Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan.” Jurnnal Administrasi
Dan Bisnis 15(1):28–40.
Wardhani, Yashinta Ariana, and Agus Endro Suwarno. 2021. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2017-2019).” Seminar Nasional Manajemen Dan Akuntansi 2(1):1–
18.
Yunina, Fitri, and Nurul Nisa. 2019. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2015-2017.” Jurnal Akuntansi Muhammadiyah
10(1):44–56.

318

Anda mungkin juga menyukai