(Journal1) Judul 3
(Journal1) Judul 3
(Journal1) Judul 3
Ju rn a l Ke p e r a w a t a n Mu h a m m a d i y a h
Alamat Website : http ://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM
1
Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
71
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023
72
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023
73
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023
Tingkat Pengetahuan
Umur (Tahun) Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
< 20 tahun 0 0 1 20 2 40 2 40 5 100
20-25 tahun 5 50 2 20 3 30 0 0 10 100
26-30 tahun 10 66,7 3 20 2 13,3 0 0 15 100
PEMBAHASAN
Pendidikan ibu yang semakin rendah berpengaruh
Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan pada kurangnya kemampuan dasar berpikir untuk
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan mengambil keputusan,. Pengetahuan bisa di dapatkan
resiko kehamilan melalui penyuluhan kesehatan, brosur dan pemberian
Pengetahuan tentang risiko kehamilan ini perlu informasi petugas kesehatan saat datang ke posyandu.
diberikan secara dini agar ibu hamil bisa mengenali Jika tinggi pendidikan seseorang, dapat semakin tinggi,
tanda bahaya sehingga mampu membuat keputusan maka seseorang tersebut akan semakin berkualitas
untuk segera mencari pelayanan kegawatdaruratan dari segi pengetahuannya dan dapat semakin matang
yang tepat. Melihat kenyataan ini, maka pengetahuan intelektualnya. Dengan adanya pendidikan tinggi
tentang kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada dapat cenderung lebih memperhatikan kesehatan
remaja pranikah. diri serta kesehatan keluarganya. Menurut Hawari
Tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur 2018, tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh
menunjukkan pengetahuan sangat baik sebanyak terhadap proses serta kemampuan berfikir sehingga
10 (66,7%) pada kelompok umur 26 – 30 dan dapat mampu menangkap informasi-informasi baru
pengetahuan kurang senayak 2 (40%). hal ini dengan cepat.
menunjukkan adanya hubungan, dapat dijelaskan Hubungan umur dengan sikap Kesehatan reproduksi
bahwa saat semakin cukup umur tingkat kematangan pranikah tentang pencegahan resiko kehamilan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir melalui pengeta-huan yang telah dimiliki Sikap responden berdasarkan umur menunjukkan
sebelumnya, pengalaman sendiri, pengalaman orang sikap mendukung sebanyak 9 (50%) responden Umur
lain, lingkungan dan faktor intrinsik lainnya dapat 26-30 tahun dan tidak mendukung sebanyak 6 (40%)
membentuk pengetahuan seseorang dalam jangka responden yang berarti tidak terdapat hubungan antara
waktu yang lama dan akan tetap bertahan sampai tua. umur ibu dengan sikap pranikah tentnag pencegahan
resiko kehamilan. Umur ibu sangat menentukan
Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan kehamilan, persalinan dan nifas.. Ibu yang berumur
resiko kehamilan kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum
Sikap responden berdsarkan Pendidikan menunjukkan siap secara jasmani dan sosial dalam menghadapi
responden mendukung Pendidikan D3 sebanyak kehamilan, persalinan, dan nifas.
5 (33,3%) dan tidak Mendukung 10 (66,7%) Hal Hubungan pendidikan dengan sikap Kesehatan
menunjukan tidak ada hubungan terdapat hubungan reproduksi pranikah tentang pencegahan resiko
antara pendidikan ibu dengan sikap pranikah tentnag kehamilan
pencegahan resiko kehamilan
74
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023
Sikap responden berdsarkan Pendidikan menunjukkan pengetahuan kesehatan reproduksi responden. Media
responden mendukung Pendidikan D3 sebanyak booklet memiliki manfaat antara lain membantu
5 (33,3%) dan tidak Mendukung 10 (66,7%) Hal sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan
menunjukan tidak ada hubungan antara pendidikan cepat, membuat sasaran pendidikan tertarik dan ingin
ibu dengan sikap pranikah tentang pencegahan resiko tahu lebih dalam untuk meneruskan pesan-pesan yang
kehamilan. Pendidikan ibu yang semakin rendah diterima kepada orang lain, mempermudah penemuan
berpengaruh pada kurangnya kemampuan dasar informasi oleh sasaran pendidikan serta mendorong
berpikir untuk mengambil keputusan,. Pengetahuan keinginan orang untuk mengetahui lalu mendalami
bisa di dapatkan melalui penyuluhan kesehatan, dan akhirnyamendapatkan pengertian yang lebih baik.
brosur dan pemberian informasi petugas kesehatan
saat datang ke posyandu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk perilaku atau tindakan seseorang.
Ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja pranikah Peningkatan pengetahuan remaja pranikah tidak selalu
yang signifikan terkait kesehatan reproduksi sesudah menyebabkan perubahan perilaku, namun sudah
diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok banyak terbukti adanya hubungan positif antara
intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan keduanya. Perubahan perilaku seseorang terjadi salah
hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan satunya adalah karena seseorang mengetahui tentang
pengetahuan setelah diberikan perlakuan pada perilaku baik maupun manfaat perilaku tersebut.
kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan Perilaku calon pengantin yang didasari pengetahuan
rata- rata skor pengetahuan kelompok dengan media akan lebih langgeng daripada perilaku calon pengantin
booklet lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
metode ceramah (Puspitaningrum & A.Mawarni., 2018).
2017).
KESIMPULAN
Efektifitas Booklet terhadap pengetahuan dan sikap
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan 1. Hasil uji statistik chi square pada ibu nifas
resiko kehamilan persalinan normal diperoleh p value sebesar 0,008
< α=0,05 terdapat hubungan antara pengetahuan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa dengan perawatan masa nifas. Selain itu hasil uji
pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terbukti statistik chi square pada ibu nifas persalinan section
dapat meningkatkan pengetahuan responden caesarea diperoleh p value sebesar 0,001 < α=0,05
(Napitupulu et al., 2018). Hal ini sebagai akibat yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan
dari penerimaan informasi yang baru serta pemberian dengan perawatan masa nifas di puskesmas Danau
media yang dapat dibaca oleh responden untuk Indah.
menambah pemahaman dan informasi tentang
kesehatan reproduksi. Kemampuan responden dalam 2. Hasil uji statistik chi square pada ibu nifas
menangkap informasi melalui indera pendengaran persalinan normal diperoleh p value sebesar 0,024
sangat terbatas sehingga pengetahuan yang didapat < α=0,05 terdapat hubungan antara budaya dengan
oleh setiap responden akan berbeda. Oleh karenan perawatan masa nifas. Selain itu hasil uji statistik
itu di perlukan Pendidikan Kesehatan yang efektif. chi square pada ibu nifas persalinan section caesarea
diperoleh p value sebesar 0,020 < α=0,05 yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan berarti terdapat hubungan antara budaya dengan
pendidikan kesehatan, meliputi faktor pendidik perawatan masa nifas di puskesmas Danau Indah.
(fasilitator), kurikulum, kondisi peserta didik, proses
penyelenggaraan, sarana yang dipergunakan serta SARAN
metode dan media yang dipakai. Media pembelajaran Diharapkan remaja pranikah agar lebih aktif dalam
mampu mempengaruhi efektifitas pembelajaran mecari informasi terkait pencegahan resiko kehamilan
sehingga mampu meningkatkan peserta didik dalam dalam upaya meningkatkan pengetahuan, dan petugas
belajar dan mampu membantu meningkatkan kesehatan khususnya bidan dapat menerapkan media
penyerapan materi dan memfokuskan informasi berbasis booklet pada penyuluhan pasangan usia
pengetahuan (Oktarina et al., 2017). subur yang ingin mempersiapkan kehamilan sehat dan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa aman.
media booklet terbukti efektif dalam meningkatkan
75
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023
76