Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

(Journal1) Judul 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

Ju rn a l Ke p e r a w a t a n Mu h a m m a d i y a h
Alamat Website : http ://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Pengaruh Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kesehatan Reproduksi Pranikah


Tentang Pencegahan Resiko Kehamilan Di Puskesmas Danau IndahTahun 2023

Yayah Ratnaningsih 1, Resi Galaupa 2

1
Program Studi Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia

INFORMASI ABSTR ACT


Korespondensi: One of the causes of high death rates for pregnant women is the low knowledge
yayahratnaningsih291179@ of women’s reproduction, especially regarding coping with increasing the
gmail.com knowledge of prospective brides, one of which is by providing health education
using booklets. The purpose of this study was to determine the effect of books
on the knowledge and attitudes of the bride and groom’s reproductive health
related to the risk of pregnancy prevention. Quantitative research uses statistical
analysis to process research data. The research design was a pre-experimental
design with the type of one group pretest-posttest (initial test, single group final
test), which means that there was an experimental class that was given a pre-test,
then given treatment with Android-based digital pocket book media, followed
by giving a post-test to find out increased knowledge of preventing stunting from
the preconception period after treatment. The values of the pre-test and post-test
were processed and compared using paired t-test to test the research hypothesis.
The results showed an increase in reproductive health knowledge after the
Keywords: intervention between the intervention group and the control group (p=0.000
Reproductive Health, < 0.05) It can be interpreted that booklets can be used to improve reproductive
Knowledge, Attitude, Booklet, health knowledge and attitudes of prospective brides in preventing pregnancy
Bride And Groom risks

71
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

PENDAHULUAN sebanyak 1.077 kasus. (Kemenkes 2021)


Remaja menurut WHO adalah penduduk dalam Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan
rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Menteri dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2020, remaja adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan
rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan
termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
organ reproduksi. Seiring dengan pertumbuhan fisik, bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
remaja juga mengalami perubahan emosi. Perubahan komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana (KB)
emosi menjadikan remaja sebagai individu agresif termasuk KB pasca persalinan. upaya kesehatan ibu
dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja yang disajikan terdiri dari pelayanan kesehatan ibu
mulai mampu berpikir abstrak, mengkritik, dan ingin hamil. (Kemenkes 2021)
mengetahui hal baru. Apabila tidak didasari dengan
pengetahuan cukup, remaja dapat mencoba hal baru Calon pengantin sebagai seseorang yang akan
yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan memasuki gerbang pernikahan sangat memerlukan
bisa memberikan dampak yang negatif. adanya informasi dan edukasi tentang kesehatan
reproduksi khususnya tentang perencanaan kehamilan
Keberhasilan program kesehatan ibu dapat dinilai yang tepat agar kelak mempunyai keturunan yang
melalui indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI). sehat dan ibu melahirkan dengan selamat. Informasi
Kematian ibu dalam indikator ini didefinisikan sebagai dan edukasi perlu diberikan karena masih banyaknya
semua kematian selama periode kehamilan, persalinan, anggapan yang salah tentang kesehatan reproduksi
dan nifas yang disebabkan oleh pengelolaannya tetapi sehingga diperlukan persamaan persepsi dan informasi
bukan karena sebab lain seperti kecelakaan atau agar tidak salah perilaku dalam kesehatan reproduksi.
insidental. AKI adalah semua kematian dalam ruang (Evrianasari 2016)
lingkup tersebut di setiap 100.000 kelahiran hidup.
(asna 2011) Pendidikan kesehatan yang dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan calon pengantin salah
Indicator program kesehatan ibu ini juga mampu satunya adalah kegiatan kursus calon pengantin
menilai derajat kesehatan masyarakat, karena yang diadakan di KUA, dimana salah satu materi
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan yang diberikan adalah tentang kesehatan reproduksi.
kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Materi kesehatan reproduksi dalam kursus catin masih
Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama disampaikan dengan metode penyuluhan konvensional
periode 1991- 2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 sehingga diperlukan adanya inovasi dalam pendidikan
kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah
penurunan angka kematian ibu, angka ini tidak berhasil dengan menggunakan booklet. (Irawati 2019)
mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun METODE
2015. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus(SUPAS) Penelitian kuantitatif menggunakan analisis bersifat
tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga statistik untuk mengolah data penelitian. Desain
kali lipat dibandingkan target MDGs. Gambaran AKI penelitian pre-experimental design dengan jenis one
di Indonesia dari tahun 1991 hingga tahun 2015. group pretest-posttest (tes awal tes akhir kelompok
(Kemenkes 2021) tunggal) yang berarti terdapat kelas eksperimen yang
Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan diberikan pre-test selanjutnya diberikan perlakuan
program kesehatan keluarga di Kementerian dengan media buku saku digital berbasisi android
Kesehatan meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021 dan dilanjutkan dengan memberikan post-test untuk
menunjukkan 7.389 kematian di Indonesia. Jumlah mengetahui peningkatan pengetahuan cegah stunting
ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sejak masa prakonsepsi setalah perlakuan. Nilai dari
2020 sebesar 4.627 kematian. Berdasarkan penyebab, pre-test dan post-test diolah serta dibandingkan dengan
sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait menggunakan paired t-test (Uji t berpasangan) untuk
COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan menguji hipotesis penelitian.
sebanyak 1.330 kasus, dan hipertensi dalam kehamilan

72
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

HASIL Sikap responden berdasarkan umur menunjukkan


sikap mendukung sebanyak 9 (50%) responden Umur
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei di 26-30 tahun dan tidak mendukung sebanyak 6 (40%)
Danau Indah Tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah responden yang berarti tidak terdapat hubungan antara
pendekatan Quasy Eksperiment. Populasi dalam umur ibu dengan sikap pranikah tentnag pencegahan
penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum diperoleh resiko kehamilan. Umur ibu sangat menentukan
sampel sebanyak 30 orang. kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi
Analisis Univariat kehamilan, persalinan dan nifas.. Ibu yang berumur
kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum
Tingkat pengetahuan responden tabel 1 berdasarkan siap secara jasmani dan sosial dalam menghadapi
umur menunjukkan pengetahuan sangat baik kehamilan, persalinan, dan nifas.
sebanyak 10 (66,7%) pada kelompok umur 26 – 30
dan pengetahuan kurang senayak 2 (40%). hal ini Sikap responden berdsarkan Pendidikan menunjukkan
menunjukkan adanya hubungan, dapat dijelaskan responden mendukung Pendidikan D3 sebanyak
bahwa saat semakin cukup umur tingkat kematangan 5 (33,3%) dan tidak Mendukung 10 (66,7%)
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam Hal menunjukan tidak ada hubungan terdapat
berfikir melalui pengeta-huan yang telah dimiliki hubungan antara pendidikan ibu dengan sikap
sebelumnya, pengalaman sendiri, pengalaman orang pranikah tentnag pencegahan resiko kehamilan
lain, lingkungan dan faktor intrinsik lainnya dapat Pendidikan ibu yang semakin rendah berpengaruh
membentuk pengetahuan seseorang dalam jangka pada kurangnya kemampuan dasar berpikir untuk
waktu yang lama dan akan tetap bertahan sampai tua. mengambil keputusan,. Pengetahuan bisa di dapatkan
melalui penyuluhan kesehatan, brosur dan pemberian
Tingkat pengetahuan responden berdasarkan informasi petugas kesehatan saat datang ke posyandu.
pendidikan menunjukkan pengetahuan sangat baik
sebanyak 10(50%) pada kelompok Pendidikan Analisis Bivariat
D3, sebanyak 4 (80%) pada kelompok Pendidikan Tabel 3. Efektifitas Booklet terhadap pengetahuan
S1. Adanya hubungan antara tingkat pendidikan dan sikap Kesehatan reproduksi pranikah tentang
dengan tingkat pengetahuan karena tidak dapat pencegahan resiko kehamilan
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang
semakin tinggi pula mereka menerima informasi Variabel Responden P Value
dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan Tingkat pengetahuan
yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang 30
sebelum
tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat P = 0,001
Tingkat pengetahuan
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan 30
sesudah
informasi.
Sikap sebelum 30
Tabel 2. sikap berdasarkan Umur dan Pendidikan P = 0,000
Sikap sesudah 30
Sikap Hasil analisis dengan uji Independent Sample
Umur Men- Tidak Total T-Test menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat
(Tahun) dukung Mendukung pengetahuan yang signifikan terkait pencegahan
∑ % ∑ % ∑ % risiko kehamilan sesudah diberikan pendidikan
< 20 tahun 3 60 2 40 5 100 kesehatan antara kelompok intervensi dan kelompok
20-25 tahun 5 50 5 50 10 100 kontrol (p= 0,001). ada perbedaan perubahan sikap
26-30 tahun 9 60 6 40 15 100 calon pengantin yang signifikan terkait kesehatan
reproduksi antara kelompok intervensi dan kelompok
Men- Tidak
kontrol (p= 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa
Pendidikan Total booklet lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan
dukung Mendukung
∑ % ∑ % ∑ % dan sikap remaja pranikah terkait pencegahan risiko
SMA 5 50 5 50 10 100
kehamilan.
D3 5 33,3 10 66,7 15 100
S1 4 80 1 20 5 100

73
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

Tabel 1. Tingkat Pengetahuan berdasarkan Umur dan


Pendidikan

Tingkat Pengetahuan
Umur (Tahun) Sangat baik Baik Cukup Kurang Total
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
< 20 tahun 0 0 1 20 2 40 2 40 5 100
20-25 tahun 5 50 2 20 3 30 0 0 10 100
26-30 tahun 10 66,7 3 20 2 13,3 0 0 15 100

Pendidikan Sangat baik Baik Cukup Kurang Total


∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
SMA 0 0 0 0 5 50 5 50 10 100
D3 10 50 2 20 3 30 0 0 15 100
S1 4 80 1 20 0 0 0 0 5 100

PEMBAHASAN
Pendidikan ibu yang semakin rendah berpengaruh
Hubungan umur dengan tingkat pengetahuan pada kurangnya kemampuan dasar berpikir untuk
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan mengambil keputusan,. Pengetahuan bisa di dapatkan
resiko kehamilan melalui penyuluhan kesehatan, brosur dan pemberian
Pengetahuan tentang risiko kehamilan ini perlu informasi petugas kesehatan saat datang ke posyandu.
diberikan secara dini agar ibu hamil bisa mengenali Jika tinggi pendidikan seseorang, dapat semakin tinggi,
tanda bahaya sehingga mampu membuat keputusan maka seseorang tersebut akan semakin berkualitas
untuk segera mencari pelayanan kegawatdaruratan dari segi pengetahuannya dan dapat semakin matang
yang tepat. Melihat kenyataan ini, maka pengetahuan intelektualnya. Dengan adanya pendidikan tinggi
tentang kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada dapat cenderung lebih memperhatikan kesehatan
remaja pranikah. diri serta kesehatan keluarganya. Menurut Hawari
Tingkat pengetahuan responden berdasarkan umur 2018, tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh
menunjukkan pengetahuan sangat baik sebanyak terhadap proses serta kemampuan berfikir sehingga
10 (66,7%) pada kelompok umur 26 – 30 dan dapat mampu menangkap informasi-informasi baru
pengetahuan kurang senayak 2 (40%). hal ini dengan cepat.
menunjukkan adanya hubungan, dapat dijelaskan Hubungan umur dengan sikap Kesehatan reproduksi
bahwa saat semakin cukup umur tingkat kematangan pranikah tentang pencegahan resiko kehamilan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir melalui pengeta-huan yang telah dimiliki Sikap responden berdasarkan umur menunjukkan
sebelumnya, pengalaman sendiri, pengalaman orang sikap mendukung sebanyak 9 (50%) responden Umur
lain, lingkungan dan faktor intrinsik lainnya dapat 26-30 tahun dan tidak mendukung sebanyak 6 (40%)
membentuk pengetahuan seseorang dalam jangka responden yang berarti tidak terdapat hubungan antara
waktu yang lama dan akan tetap bertahan sampai tua. umur ibu dengan sikap pranikah tentnag pencegahan
resiko kehamilan. Umur ibu sangat menentukan
Hubungan pendidikan dengan tingkat pengetahuan kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan kehamilan, persalinan dan nifas.. Ibu yang berumur
resiko kehamilan kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum
Sikap responden berdsarkan Pendidikan menunjukkan siap secara jasmani dan sosial dalam menghadapi
responden mendukung Pendidikan D3 sebanyak kehamilan, persalinan, dan nifas.
5 (33,3%) dan tidak Mendukung 10 (66,7%) Hal Hubungan pendidikan dengan sikap Kesehatan
menunjukan tidak ada hubungan terdapat hubungan reproduksi pranikah tentang pencegahan resiko
antara pendidikan ibu dengan sikap pranikah tentnag kehamilan
pencegahan resiko kehamilan

74
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

Sikap responden berdsarkan Pendidikan menunjukkan pengetahuan kesehatan reproduksi responden. Media
responden mendukung Pendidikan D3 sebanyak booklet memiliki manfaat antara lain membantu
5 (33,3%) dan tidak Mendukung 10 (66,7%) Hal sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan
menunjukan tidak ada hubungan antara pendidikan cepat, membuat sasaran pendidikan tertarik dan ingin
ibu dengan sikap pranikah tentang pencegahan resiko tahu lebih dalam untuk meneruskan pesan-pesan yang
kehamilan. Pendidikan ibu yang semakin rendah diterima kepada orang lain, mempermudah penemuan
berpengaruh pada kurangnya kemampuan dasar informasi oleh sasaran pendidikan serta mendorong
berpikir untuk mengambil keputusan,. Pengetahuan keinginan orang untuk mengetahui lalu mendalami
bisa di dapatkan melalui penyuluhan kesehatan, dan akhirnyamendapatkan pengertian yang lebih baik.
brosur dan pemberian informasi petugas kesehatan
saat datang ke posyandu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk perilaku atau tindakan seseorang.
Ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja pranikah Peningkatan pengetahuan remaja pranikah tidak selalu
yang signifikan terkait kesehatan reproduksi sesudah menyebabkan perubahan perilaku, namun sudah
diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok banyak terbukti adanya hubungan positif antara
intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan keduanya. Perubahan perilaku seseorang terjadi salah
hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan satunya adalah karena seseorang mengetahui tentang
pengetahuan setelah diberikan perlakuan pada perilaku baik maupun manfaat perilaku tersebut.
kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan Perilaku calon pengantin yang didasari pengetahuan
rata- rata skor pengetahuan kelompok dengan media akan lebih langgeng daripada perilaku calon pengantin
booklet lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
metode ceramah (Puspitaningrum & A.Mawarni., 2018).
2017).
KESIMPULAN
Efektifitas Booklet terhadap pengetahuan dan sikap
Kesehatan reproduksi pranikah tentang pencegahan 1. Hasil uji statistik chi square pada ibu nifas
resiko kehamilan persalinan normal diperoleh p value sebesar 0,008
< α=0,05 terdapat hubungan antara pengetahuan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa dengan perawatan masa nifas. Selain itu hasil uji
pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terbukti statistik chi square pada ibu nifas persalinan section
dapat meningkatkan pengetahuan responden caesarea diperoleh p value sebesar 0,001 < α=0,05
(Napitupulu et al., 2018). Hal ini sebagai akibat yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan
dari penerimaan informasi yang baru serta pemberian dengan perawatan masa nifas di puskesmas Danau
media yang dapat dibaca oleh responden untuk Indah.
menambah pemahaman dan informasi tentang
kesehatan reproduksi. Kemampuan responden dalam 2. Hasil uji statistik chi square pada ibu nifas
menangkap informasi melalui indera pendengaran persalinan normal diperoleh p value sebesar 0,024
sangat terbatas sehingga pengetahuan yang didapat < α=0,05 terdapat hubungan antara budaya dengan
oleh setiap responden akan berbeda. Oleh karenan perawatan masa nifas. Selain itu hasil uji statistik
itu di perlukan Pendidikan Kesehatan yang efektif. chi square pada ibu nifas persalinan section caesarea
diperoleh p value sebesar 0,020 < α=0,05 yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan berarti terdapat hubungan antara budaya dengan
pendidikan kesehatan, meliputi faktor pendidik perawatan masa nifas di puskesmas Danau Indah.
(fasilitator), kurikulum, kondisi peserta didik, proses
penyelenggaraan, sarana yang dipergunakan serta SARAN
metode dan media yang dipakai. Media pembelajaran Diharapkan remaja pranikah agar lebih aktif dalam
mampu mempengaruhi efektifitas pembelajaran mecari informasi terkait pencegahan resiko kehamilan
sehingga mampu meningkatkan peserta didik dalam dalam upaya meningkatkan pengetahuan, dan petugas
belajar dan mampu membantu meningkatkan kesehatan khususnya bidan dapat menerapkan media
penyerapan materi dan memfokuskan informasi berbasis booklet pada penyuluhan pasangan usia
pengetahuan (Oktarina et al., 2017). subur yang ingin mempersiapkan kehamilan sehat dan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa aman.
media booklet terbukti efektif dalam meningkatkan

75
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (4) 2023

DAFTAR PUSTAKA Indonesia 2020.


Kementrian Kesehatan. (2018). Kesehatan Reproduksi
Asna, Khodijatul. (2011). Hubungan Antara dan Seksual Bagi Calon Pengantin. Kementrian
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kesehatan Keseharan.
Reproduksi Dengan Perilaku Seksual Pra Nikah Nurasni Vita Sari. (2019). Pengaruh Video Learning
Pada SIswa Di SMA Negeri 14 Kota Semarang Multimedia Tentang Kesehatan Reproduksi
Tahun Ajaran 2010/2011. Terhadap Peningkatan Pengetahuan,Sikap Dan
Angriani D & Nelisma Y. (2022). “Konseling Pranikah Perilaku Vaginal Hygiene Pada Remaja Putri.
Dalam Mereduksi Budaya Pernikahan Dini”. Universitas Hasanuddin Makassar.
Jurnal Ilmia BK. Vol 5 No 1 Rokhanawati, D., & Edi Nawangsih, U. H. (2018).
Azwar S. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pendidikan pranikah terhadap kesiapan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. menghadapi kehamilan pertama pada calon
Budiman dan Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta pengantin putri. Jurnal Kebidanan Dan
Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Keperawatan Aisyiyah, 13(1), 81–87. https://doi.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika org/10.31101/jkk.317
Brigita D. Simanjorang. (2022). “Kajian Salekha, D. F., Nugraheni, S. A., & Mawarni,
Hukum Perkawinan Anak Dibawah Umur A. (2019). Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Menurut Undang Undang Nomor 16 Kesehatan Reproduksi Yang Mengikuti Dan Tidak
Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Mengikuti Suscatin (Studi Pada Calon Pengantin
Undangundang Nomor 1 Tahun 1974. Tentang Yang Terdaftar Di Kua Kabupaten Grobogan).
Perkawinan”. Jurnal hukum keluarga islam Jurnal Kesehatan Masyarakat (eJournal), 7(4),
675–682.
Elia Prahesti. (2018). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Susanti, D. Rustam Y & Doni, W.A. (2018). “Pengaruh
Reproduksi Terhadap pengetahuan Pernikahan Pendidikan Kesehatan Pranikah Terhadap
Dini Pada Siswakelas X Di SMAN 1 Banguntapan Pengetahuan Dan Sikap Calon Pengantin Di
Bantul. Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Lubuk Begalung Padang”. Politeknik Kesehatan
Diploma IV. Universitas Aisyiyah. Yogyakarta. Kemenkes Padang. Jurnal Sehat Mandiri. Vol 3
No.2
Evrianasari, N., & Dwijayanti, J. (2016). Pengaruh Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix
Buku Saku Kesehatan Reproduksi Dan Seksual Methods).
Bagi Catin Terhadap Pengetahuan Catin Tentang Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
Reproduksi Dan Seksual Di Kantor Urusan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D.
Agama (Kua) Tanjung Karang Pusat Tahun 2017. Alfabeta.
Jurnal Kebidanan, 3(4), 211–216. Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif,
Hapsari, Cindy Melinda.2013. Efektifitas Komunikasi kualitatif, dan R&D (edisi ke2). Bandung:
Media Booklet “Anak Alami” Sebagai Media Alfabeta. 18. Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
Penyampai Pesan Gentle Birthing Service. penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Jurnal e- 109 Komunikasi Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya,
Vol 1 No 3
Irnawati, I., Suriah, S., & Yusriani, Y. (2019). Pengaruh
Edukasi Melalui Media Whats App dan Leaflet
Terhadap Perubahan Perilaku Berisiko Pada Siswa.
Window of Health: Jurnal Kesehatan, 297-306.
Irawati, H., Kartini, A., & Nugraheni, S. A. (2019).
Pengaruh Booklet Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Terkait Pencegahan Risiko Kehamilan di
Kabupaten Pemalang. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 7(2), 124– 131. https://doi.
org/10.14710/jmki.7.2.2019.124- 131
KEMENKES. (2020).Kemenkes. In Profil Kesehatan

76

Anda mungkin juga menyukai