Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan59 halaman

Bab Iv

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 59

84

2) Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali, menikah dengan Tn. H ketika ibu
berumur 28 tahun dan Tn. A berumur 32 tahun. Lama pernikahan sudah
11 tahun. Status pernikahan sah dan tercatat di KUA.
3) Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan menarche umur 14 tahun. Siklus menstruasi teratur,
lama mestruasi 7 hari, bau khas darah, sifat darah encer, tidak
mengalami disminorhea. Banyaknya ganti pembalut 3-4 kali dalam
sehari. HPHT: 30 Oktober 2019, HPL: 6 Agustus 2020.
4) Riwayat kehamilan ini
a) Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan
Tabel 4.1 Riwayat ANC
TM Frekuensi Usia Kehamilan Keluhan
Trimester I 2 kali 1. UK 9 minggu 5 hari Pusing, mual
2. UK 13 minggu Mual, pinggang pegel
Trimester II 3 kali 1. UK 17 minggu 2 hari Tidak ada keluhan
2. UK 22 minggu Tidak ada keluhan
3. UK 26 minggu 3 hari Kram kaki
Trimester III 4 kali 1. UK 30 minggu 1 hari Sering BAK
2. UK 33 minggu 6 hari Tidak ada keluhan
3. UK 36 minggu 3 hari Tidak ada keluhan
4. UK 38 minggu 2 hari Kram pada kaki

b) Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 16 minggu


pergerakan janin dalam 12 jam terakhir ≥10 kali
c) Pola nutrisi
Tabel 4.2 nutrisi sebelum dan saat hamil
Pola nutrisi Sebelum hamil Saat hamil
Makan Minum Makan Minum
Frekuensi 2-3 kali 6-7 kali 3 kali sehari 8-9 kali
Macam Nasi, sayur, lauk, Air putih Nasi, sayur, lauk, Air putih dan
dan buah dan buah susu
Jumlah 1 piring 6-7 gelas 1 piring 8-10 elas
85

d) Pola eliminasi
Tabel 4.3 pola eliminasi sebelum dan saat hamil
Pola eliminasi Sebelum hamil Saat hamil
BAB BAK BAB BAK
Warna Kuning kecoklatan Kuning BAB Kuning
Bau Khas BAB Khas BAK Kuning kecoklatan Khas BAK
Konsistensi Lembek Cair Lembek Cair
Jumlah 1 kali sehari 6-7 kali 3-4 kali seminggu 10 kali

e) Pola aktivitas
(1) Kegiatan sehari-hari : mencuci. Menyapu. memasak
(2) Istirahat/tidur : siang 1 jam, malam 6-7 jam
(3) Seksualitas : 3 Minggu sekali
f) Pola hygiene
Ibu mengatakan kebiasaan mandi 2 kali/hari, kebiasaan
membersihkan alat kelamin setiap sehabis mandi, BAK, BAB.
Kebiasaan mengganti pakaian dalam setiap sehabis mandi dan jenis
pakaian dalam yang digunakan adalah bahan yang menyerap
keringat.
g) Imunisasi
Ibu mengatakan sudah imunisasi TT 4 kali
5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini hamil yang ke-2, tidak ada tanda bahaya atau
penyulit pada kehamilan atau nifas yang lalu, tiak pernah keguguran,
tidak ada komplikasi pada kehamilan dan nifas yang lalu.
6) Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan suntik 3 bulan
7) Riwayat kesehatan
a) Riwayat sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit
menular, menurun, dan menahun seperti HIV/AIDS, Hepatitis B,
hipertensi, DM, TBC, asma dan jantung.
86

b) Riwayat yang pernah/sedang diderita keluarga


Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit
menular, menurun, dan menahun seperti HIV/AIDS, Hepatitis B,
hipertensi, DM, TBC, asma dan jantung.
c) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki keturunan kembar
8) Keadaan psiko sosial spiritual
Ibu mengatakan kehamilan ini diinginkan dan keluarga sangat
mendukung kehamilan yang sekarang.
Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : Baik
b) kesadaran : Composmentis
c) Tanda-tanda vital :
TD : 100/80 mmhg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
Suhu : 36,7oC
d) TB : 160 cm
e) BB Sebelum Hamil : 57 kg
BB sekarang : 68 kg
f) LILA : 28 cm
g) Wajah : Simetris, tidak ada odema, tidak ada cloasma
gravidarum, tidak pucat
h) Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva merah
muda
i) Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada kelainan,
tidak ada stomatitis, epulis,gingivitis, dan
caries dentis
87

j) Leher : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar


limfe, dan bendungan jugularis, tidak nyeri
tekan dan nyeri telan
k) Payudara : Simetris, putting susu menonjol, tidak ada
pengeluaran ASI, tidak nyeri tekan
l) Abdoment : Tidak ada luka bekas operasi, tidak striae
gravidarum, tidak ada benjolan abnormal
Leopold I : Fundus teraba agak bulat, lunak dan tidak
melenting (bokong), TFU 29 cm
Leopold II : Pada bagian kanan ibu teraba keras,
memanjang (punggung)
Perut bagian kiri ibu teraba bagian terkecil
janin
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting (kepala)
Lepold IV : Belum masuk panggul (convergen)
TBJ : (29-12)x155 = 2635 gram
Auskultasi DJJ : 142 x/menit
m) Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises
dan tidak ada kelainan
n) Genetalia luar : Tidak dilakukan pemeriksaan
o) anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

ANALISA
Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 UK 33 minggu 6 hari dengan
kehamilan normal. Janin tunggal, hidup
DS
Ibu mengatakan ingin kunjungan ulang dan tidak ada keluhan
88

DO
Hasil pemeriksaan TTV TD : 100/80 mmhg, N : 82 x/menit, R : 23
x/menit, S : 36,7oC pemeriksaan fisik dalam batas normal, DJJ 142
x/menit.
PENATALAKSANAAN (Rabu, 24 Juni 2020 pukul 17.00 WIB)
Jam Tindakan Paraf
17.00 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Bidan
WIB TD: 100/80 mmhg, N: 82 x/menit, R: 23 x/menit, S: 36,7oC, Dan
punggung bayi berada di pada sisi kanan ibu, DJJ: Mhs
142x/menit.
17.30 Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan Bidan
WIB 2. Memberikan KIE tentang risiko tinggi pada kehamilan. dan
Pada kehamilan ibu yang kedua ini masuk kedalam risiko Mhs
tinggi kehamilan yaitu usia hamil ≥35 tahun. Risiko yang
dapat dialami oleh ibu yaitu hipertensi, perdarahan dan
BBLR.
Evaluasi : ibu mengerti tentang risiko tinggi pada
kehamilan
3. Memberika KIE nutrisi pada ibu hamil yaitu, mengonsumsi
makanan yang bergizi seperti bayam, kangakung, kacang-
kacangan, kol, tahu, tempe, daging merah, ikan, ayam,
pepaya, jeruk. Pilihlah sayur-sayuran dan buah-buahan
yang segar dan masak masakan hingga matang.
Evaluasi : ibu mengerti tentang nutrisi ibu hamil
4. Memberikan terapi berupa tablet penambah darah
(Etabion) 15 dan kalk (Trimakal ) 15 diminum 1 kali sehari.
Evaluasi : ibu telah menerima terapi dan bersedia minum
sesuai anjuran
5. Menganjurkan ibu kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia kunjungan ulang
89

b. Data Kunjungan Kedua (KNII)


ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A
UMUR 39 TAHUN MULTIGRAVIDA USIA KEHAMILAN
35 MINGGU 1 HARI DI PMB SUPRIYATI
BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Jumat, 3 Juli 2020


Tempat : melalui handphone via WhatsApp
Jam Tindakan Paraf
20. 23 Data Subyektif Bidan
WIB ibu mengatakan sering nyeri pada bagian punggung sudah 3 dan
hari Mhs

Data obyektif
Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik tidak
dilakukan karena pemantauan melalui handphone via
WhatsApp.

Analisa
Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 UK 35 minggu`1 hari
dengan kehamilan normal
DS
Ibu mengatakan nyeri pada bagian punggung sudah 3 hari
DO
Pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik tidak
dilakukan

Penatalaksanaan
1. Memberikan konseling kepada ibu bahwa nyeri punggung
yang dialaminya merupakan salah satu dari
ketidaknyamananan yang terjadi pada ibu hamil yang
90

Jam Tindakan Paraf


Bidan disebabkan oleh rahim yang bertambah besar sehingga Bidan
dan terjadi peregangan otot perut. Cara mengatasinya yaitu dan
Mhs tidur miring dan bantal diletakkan diantara kaki, saat Mhs
duduk letakkan kaki di bangku kecil dan mandi air hangat.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Menganjurkan ibu untuk mengikuti prenatal yoga yang
bermanfaat untuk meningkatkan stamina saat hamildan
mengatasi sakit punggung dan pinggang, yang akan
didampingi oleh penulis dan bidan.
Evaluasi : ibu tidak bersedia mengikuti prenatal yoga
3. Mengingatkan ibu untuk minum terapi tablet penambah
darah (Etabion)
Evaluasi : ibu telah meminum terapi penambah darah
91

c. Data Kunjungan Ketiga (KNIII)


ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A
UMUR 39 TAHUN MULTIGRAVIDA USIA KEHAMILAN
36 MINGGU 3 HARI DI PMB SUPRIYATI
BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Minggu, 12 Juli 2020


Tempat : PMB Supriyati
Jam Tindakan Paraf
17.30 Data Subyektif Bidan
WIB ibu mengatakn ingin kunjungan ulang dan tidak ada keluhan Dan
Data obyektif Mhs
Keadaan umum : Baik
kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,8oC
BB : 69 kg
Wajah : Simetris, tidak ada odema, tidak
ada cloasma gravidarum, tidak
pucat
Mata : Simetris, sclera putih,
konjungtiva merah muda
Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada
kelainan, tidak ada stomatitis,
epulis,gingivitis, dan caries
dentis
Leher : Normal, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, dan bendungan
92

Jam Tindakan Paraf


17.30 jugularis, tidak nyeri tekan dan Bidan
WIB nyeri telan dan
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, Mhs
tidak ada pengeluaran ASI, tidak
nyeri tekan
Abdoment : Tidak ada luka bekas operasi,
tidak striae gravidarum, tidak ada
benjolan abnormal
Leopold I : Fundus teraba agak bulat, lunak
dan tidak melenting (bokong),
TFU 32 cm
Leopold II : Pada bagian kanan ibu teraba
keras, memanjang (punggung)
Perut bagian kiri ibu teraba
bagian terkecil janin
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat,
keras dan melenting (kepala),
kepala belum masuk panggul
(convergen)
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ : (32-12)X155 = 3100 gram
Auskultasi DJJ : 138 x/menit
Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak
ada varises dan tidak ada kelainan
Genetalia luar : Tidak dilakukan pemeriksaan
anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

Analisa
Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 UK 36 minggu 3 hari
dengan kehamilan normal. Janin tunggal, hidup.
93

Jam Tindakan Paraf


17.30 DS Bidan
WIB Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan
DO Mhs
KU baik, TD: 110/80 mmhg, N:80 x/menit, R:22 x/menit, S:
36,8oC, DJJ: 138 x/menit, punggung kanan

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan KU baik, TD : 110/80 mmhg, N :80 x/menit,
R :22 x/menit, S : 36,8oC, DJJ : 138 x/menit, punggung
bayi berada disebelah kanan, DJJ 138 x/menit
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu,
seperti keluar lendir bercampur darah, perut mules dan
nyeri yang menjalar sampai ke pinggang sampai perut
bagian bawah secara teratur dan semakin sering dan
keluar cairan dari jalan lahir, dan menganjurkan ibu
untuk ke tenaga kesehatan jika mengalami tanda-tanda
persalinan tersebut.
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda-tanda persalinan
3. Menganjurkan ibu untuk sering melakukan
aktivitas/gerakan ringan seperti jalan-jalan santai setiap
pagi dan sore untuk membantu meregangkan otot-otot
panggul dan perineum.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia jalan-jalan pagi
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Evaluasi : ibu bersedia istirahat yann cukup
5. Memberikan ibu terapi tablet penambah darah
(Etabion) 10 dan kalk (Trimakal) 10 diminum 1 kali
sehari.
94

Jam Tindakan Paraf


17.30 Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia meminum sesuai Bidan
WIB dengan anjuran dan
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 10 hari lagi Mhs
atau jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia kunjungan ulang.
95

d. Data Kunjungan Keempat (KNIV)


ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A
UMUR 39 TAHUN MULTIGRAVIDA USIA KEHAMILAN
38 MINGGU 1 HARI DI PMB SUPRIYATI
BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Jumat, 24 Juli 2020


Tempat : PMB Supriyati
Jam Tindakan Paraf
16.30 Data Subyektif Bidan
WIB ibu mengatakan sering kram pada kaki sudah 2 hari Dan
Data obyektif Mhs
Keadaan umum : Baik
kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmhg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,8oC
BB : 69,5 kg
Wajah : Simetris, tidak ada odema, tidak
ada cloasma gravidarum, tidak
pucat
Mata : Simetris, sclera putih,
konjungtiva merah muda
Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada
kelainan, tidak ada stomatitis,
epulis,gingivitis, dan caries
dentis
Leher : Normal, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, dan bendungan
96

Jam Tindakan Paraf


16.30 jugularis, tidak nyeri tekan dan Bidan
WIB nyeri telan dan
Payudara : Simetris, putting susu menonjol, Mhs
terdapat pengeluaran ASI, tidak
nyeri tekan
Abdoment : Tidak ada luka bekas operasi,
striae gravidarum, tidak ada
benjolan abnormal
Leopold I : Fundus teraba agak bulat, lunak
dan tidak melenting (bokong),
TFU 34 cm
Leopold II : Pada bagian kanan ibu teraba
keras, memanjang (punggung)
Perut bagian kiri ibu teraba
bagian terkecil janin

Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat,


keras dan melenting (kepala),
kepala sudah masuk pannggul
(Divergen)
Leopold IV : 3/5
TBJ : (34-11)X155 = 3565 gram
Auskultasi DJJ : 124 x/menit
Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak
ada varises dan tidak ada kelainan
Genetalia luar : Tidak dilakukan pemeriksaan
anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Analisa
Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 UK 38 minggu 1 hari
dengan kehamilan normal. Janin tunggal, hidup.
97

Jam Tindakan Paraf


16.30 DS Bidan
WIB Ibu mengatakan kram kaki sudah 2 hari Dan
DO Mhs
KU baik, TD: 110/70 mmhg, N:84 x/menit, R:24 x/menit, S:
36,8oC, DJJ: 124 x/menit, punggung kanan

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
KU baik, TD: 110/70 mmhg, N :84 x/menit, R:24 x/menit,
S: 36,8oC, DJJ: 124 x/menit, punggung bayi berada
disebelah kanan,
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa kram pada kaki,
merupakam ketidaknyamanan pada kehamilan TM III yang
disebabkan oleh duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama,
aliran darah yang tidak lancar pada kaki akibat tekanan
uterus . Dan cara menanganinya yaitu, tidak berdiri terlalu
lama, olahraga ringan yang aman seperti jalan kaki, tidak
melipat kaki saat duduk.
Evaluasi : ibu mengerti tentang ketidaknyamanan pada
kehamilan dan sudah tau cara penanganannya
3. Memberikan KIE tentang tanda-tanda bahaya pada saat
hamil yaitu, terjadi perdarahan atau bercak dari jalan lahir,
sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat,
padangan kabur atau berkunang-kunang, bengkak pada
muka dan tangan dan tidak hilang dengan istirahat, dan
gerakan jani berkurang ≤ 10 kali dalam sehhari
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan
98

Jam Tindakan Paraf


16.30 4. Menganjurkan ibu untuk sering melakukan perawatan Bidan
WIB payudara setiap pagi dan sore sebelum mandi, untuk dan
persipan laktasi (menyusu) dengan cara menyiapkan kapas, Mhs
baby oil, dan air hangat (DTT), mencuci tangan, mengambil
kapas yang sudah dikasi minyak baby oil, mengompres
pada putting dan sekitar aerola selama 1-2 menit, kemudian
diangkatsambil sedikit ditekan, dan membilas atau
membersihkanmenggunakan air hangat.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan
payudara
5. Menanyakan persiapan apa saja yang sudah disiapkan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan
Evaluasi : ibu sudah mempersiapkan untuk persalinannya
seperti pakaiann dan transportasi
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Evaluasi : ibu bersedia istirahat yann cukup
7. Memberikan ibu terapi tablet penambah darah (Etabion) 10
dan kalk (Trimakal) 10 diminum 1 kali sehari.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia meminum sesuai
dengan anjuran
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
atau jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu bersedia kunjungan ulang.
99

2. ASUHAN PERSALINAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. A UMUR 39
TAHUN G3P2A0AH2 USIA KEHAMILAN 38 MINGGU
5 HARI DENGAN PERSALINAN NORMAL
Hari/ Tanggal Pengkajian : Minggu, 26 Juli 2020
Tempat : PMB Supriyati
Jam Tindakan Paraf
18.30 Kala I Bidan
WIB Data Subyektif dan
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak pukul 08.00 Mhs
WIB, tidak ada pengeluaran cairan dari jalan lahir, ibu
mengatakan terakhir makan pukul 15.30 WIB, terakhir minum
pukul 17.40 WIB. HPHT 30 Oktober 2020

Data obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmhg
Nadi : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,7oC
Wajah : Simetris, tidak ada odema, tidak ada
cloasma gravidarum, tidak pucat
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda
Mulut : Bibir simetris, lembab, tidak ada
kelainan, tidak ada stomatitis,
epulis,gingivitis, dan caries dentis
100

Jam Tindakan Paraf


18.30 Payudara : Simetris, putting susu menonjol, Bidan
WIB terdapat pengeluaran ASI, tidak nyeri dan
tekan Mhs
Abdoment : Tidak ada luka bekas operasi, tidak
striae gravidarum, tidak ada benjolan
abnormal
Leopold I : Fundus teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting (bokong), TFU 34 cm
Leopold II : Pada perut bagian kanan ibu teraba
keras memanjang seperti papan
(punggung), dan bagian perut kiri ibu
teraba bagian terkecil janin
(ekstremitas)
Leopold III : Bagian tebawah janin teraba bulat,
keras, melenting (kepala), kepala
sudang masuk panggul (Divergen)
Leopold IV : Ukuran perlimaan (3/5
Auskultasi DJJ : 142 x/menit
His 2x/10 menit lama 30 detik
Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
varises dan tidak ada kelainan
Genetalia : Tidak ada oedema, tidak ada varises,
eksternal tidak ada luka parut
Genetalia internal Vulva uretra tenang, dinding vagina
licin, portio tebal lunak, penipisan
20%, pembukaan 2 cm, selaput
ketuban utuh, tidak teraba bagian
terkecil janin, tidak ada
penumbungan atau lilitan tali pusat,
tidak ada molase, penurunan kepala di
101

Jam Tindakan Paraf


18.30 hodge II, POD teraba UUK, Bidan
WIB presentase kepala, STLD (+) dan
Observasi Persalinan Mhs
Jam Pem His Djj Ket Td S N
18.30 2 cm 2x10x30 142 Utuh 120/80 36,6 82
19.30 2x10x40 140 120/80
20.30 2x10x40 138 120/80
21.30 2x10x40 125 120/80
22. 30 2 cm 2x10x40 136 Utuh 110/80 36,5 84
23. 30 2x10x40 130 110/80
24. 30 2x10x40 132 120/80
01. 30 2x10x40 145 120/80
02. 30 2 cm 2x10x40 142 Utuh 120/80 36,6 84
03. 30 2x10x40 140 120/80
04. 30 2x10x40 136 120/80
05. 30 2x10x40 129 110/80
06. 30 2 cm 2x10x40 135 Utuh 110/80 36,4 83
07. 30 3x10x40 135 120/80
08. 30 4 cm 3x10x40 138 Utuh 120/80 36,4 84
09. 30 3x10x40 130 110/80
10. 30 4x10x40 142 110/80
11. 30 7 cm 4x10x45 143 Utuh 120/80 36,4 84
12. 30 4x10x50 143 120/80 36,7 84
13. 30 4x10x50 143 110/80
14.00 10 cm
Pemeriksaan penunjang
Protein urin : -
HB : 12gr%
102

Jam Tindakan Paraf


19.00 Analisa Bidan
WIB Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 usia kehamilan 38 minggu dan
5 hari inpartu kala I fase laten memanjang, janin tunggal, hidup, Mhs
intrauterine, punggung kanan, presentase kepala.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaaan yang telah dilakukan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam kenadaan normal TD:
110/80 mmhg, N: 78 x/menit, R: 24 x/menit S: 36,7oC,
pembukaan 2 cm, selaput ketuban utuh, presentase kepala
Evaluasi : Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk
memberikan dukungan dan mendampingi ibu agar ibu
merasa tenang dan senang
Evaluasi : suami dan keluarga bersedia memberikan
dukungan dan mendampingi ibu
3. Menganjurkan ibu makan dan minum saat tidak ada
kontraksi untuk menambah energi saat proses melahirkan
dan ibu kuat saat mengejan
Evaluasi : ibu bersedia untuk makan dan minum
4. Menganjurkan ibu tidur miring ke kiri untuk memberikan
oksigen pada janin dan membantu mempercepat
pembukaan
Evaluasi : ibu bersedia tidur miring ke kiri
5. Mengajari ibu melakukan relaksasi dengan cara taik nafas
panjang dalam melalui hidung dari hembuskan dari mulut
Evaluasi : ibu mengerti dan dapat melakukan relaksasi
6. Mengobservasi keadaan ibu dan janin tiap 30 menit
meliputi TTV, DJJ, HIS dan kemajuan persalinan serta
mencatat pada lembar observasi
103

Jam Tindakan Paraf


Evaluasi : observasi telah dilakukan dan di dicatat di lembar
observasi dan Lembar partograf (Lembar Observasi dan
Lembar Partograf terlampir)
7. Memberikan dukungan dan support kepada ibu agar ibu
tetap rileks dan berpikisr positif bahwa persalinan akan
berjalan dengan normal dan lancar
Evaluasi : ibu sudah merasa rileks dan nyaman
8. Melakukan massage punggung atau pemijatan di daerah
punggung ibu dengan cara memberikan usapan lembut,
lambat dan panjang untuk mengurangi rasa nyeri dan
membantu ibu agar merasa rileks dan nyaman
Evaluasi : massage punggung telah dilakukan dan ibu
merasa nyeri kontraksi berkurang
9. Melakukan dokumentasi tindakan
Evaluasi : dokumentasi telah dilakukan
104

Data asuhan persalinan kala II (Senin, 27 Juni 2020)


14.00 Kala II Bidan
WIB Data Subyektif dan
ibu mengatakan mules dan kenceng-kenceng semakin sering Mhs
dan seperti ingin BAB

Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,8oC
R : 24 x/menit
Pemeriksaan fisik :
Abdomen : DJJ 140 x/menit
Kontraksi : 5 x 10 menit lama 50 detik
Genetalia eksternal : Vulva membuka dan perineum
menonjol
Genetalia internal : Vulva uretra tenang, dinding vagina
licin, portio tidak teraba, penipisan
100%, pembukaan 10 cm, selaput
ketuban utuh, tidak teraba bagian
terkecil janin,tidak ada penumbungan
tali pusat, tidak ada molase,
penurunan kepala di hodge IV, UUK
arah jam 12, STLD (+)
Anus : Anus menonjol
105

Data asuhan persalinan kala II (Senin, 27 Juni 2020)


14.00 Analisa Bidan
WIB Ny. A umur 39 tahun G2P1A0AH1 usia kehamilan 38 minggu dan
5 hari inpartu kla II janin tunggal, hidup intrauterine, punggung Mhs
kanan, presentase kepala

Penatalaksanaan (senin, 27 juli 2020 pukul 14.00 WIB)


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
TD: 120/80 mmhg N : 84 x/menit R : 24 x/menit S : 36,8oC,
pembukaan 10 cm, ketuban belum pecah dan akan
dilakukan amniotomi
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia dilakukan amniotomi
2. Meminta suami atau keluarga untuk mendampingi dan
memberikan support, makan , dan minum saat tidak ada
kontraksi
Evaluasi : suami bersedia mendampingi dan memberikan
support, makan dan minum saat tidak ada kontraksi
3. Membantu memposisikan ibu posisi dorsal recumbent dan
mengajarkan ibu cara mengejan yang benar yaitu, kaki
ditekuk dan dibuka lebar, tangan memegang pergelangan
kaki,pandangan mengarah ke perut, dagu menempel kedada
ibu, saat ada kontraksi ibu silahkan menarik nafas panjang
dari hidung, ditahan kemudian mengejan, tidak boleh
bersuara, dan mata tidak boleh tertutup
Evaluasi : ibu sudah nyaman dengan posisi dorsal
recumbent dan mengerti cara mengejan yang benar
4. Melakukan amniotomi, mengambil klem ½ kocher diantara
2 jari, memasukkan klem ½ kocher secara terbalik kedalam
vagina kemudian dibalik, dan menggores selaput ketuban
dengan lembut dan hati-hati agar tidak terkena kepala bayi,
menggores saat tidak ada kontraksi
106

Data asuhan persalinan kala II (Senin, 27 Juni 2020)


14.00 Evaluasi : tindakan amniotomi sudah dilakukan air ketuban Bidan
WIB berwarna jernih dan
5. Melakukan pemeriksaan DJJ untuk memastikan kondisi Mhs
janin dalam keadaan normal
Evaluasi : DJJ dalam batas normal
6. Melakukan pertolongan persalinan kal II yaitu :
a. Membuka partus set
b. Memakai Alat Pelindung Diri (APD)
c. Meletakkan kain bersih di perut ibu
d. Setelah kepala bayi tampak membuka vulva,
melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
oleh kain, tangan yang lain menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala bayi. Anjurkan ibu untuk
meneran secra perlahan atau bernafas cepat dang
dangkal
e. Memeriksa adanya lilitan tali pusat, tidak ada lilitan tali
pusat
f. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar,
memegang kepala bayi secara biparietal dan
menganjurkan ibu mengejan saat ada kontraksi
g. Menggerakkan kepala secara perlahan dan lembut
kebawah untuk melahirkan bahu depan, dan
menggerakkan kepala secara perlahan dan lembut
keatas untuk melahirkan bahu belakang
h. Melakukan sangga susur dengan memindahkan tangan
kanan untuk menyangga kepala bayi, leher dan bahu
belakang, tangan kiri untuk menyusuri lengan, dada dan
punggung bayi serta bokong hingga kedua kaki, setelah
itu tangan kiri memegang kedua mata kaki bayi
107

Data asuhan persalinan kala II (Senin, 27 Juni 2020)


14.00 (memasukkan jari telunjuk penolong diantara kedua Bidan
WIB kaki bayi dan pegang masing-masing mata kaki bayi dan
dengan ibu jari penolong dan jari-jari lainnya) Mhs
i. Bayi lahir spontan pukul 14.40 WIB, isap lendir,
menangis kuat, bergerak aktif, warna kulit kemerahan
j. Mengeringkan bayi, klem tali pusat dari arah bayi
berjarak 3 cm dan arah ibu 2 cm ikat tali pusat dengan
umbillical cord clam
k. Meletakkan bayi pada perut ditengah-tengah payudara
ibu untuk dilakukan IMD dan tetap menjaga
kehangatan bayi
Evaluasi : pertolongan persalinan telah dilakuan bayi lahir
pada pukul 14.40 WIB menagis kuat, tonus otot aktif, JK
perempuan
108

Data asuhan persalinan kala III (senin, 27 Juli 2020)


14.47 Kala III Bidan
WIB Data Subyektif dan
Ibu mengatakan lega karena bayinya telah lahir dan ibu masih Mhs
merasakan mules

Data Obyektif
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,6oC
R : 23 x/menit
Pemeriksaan fisik :
Abdomen : Kontraksi keras, TFU setinggi pusat,
kandung kemih kosong, tidak ada
janin kedua
Genetalia : Perdarahan dalam batas normal

Analisa
Ny . A umur 39 tahun P2A0AH2 inpartu kala III

Penatalaksanaan (senin, 27 Juli 2020 pukul 14.45 WIB)


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
TD: 110/70 mmhg, N: 80x/menit, R: 23 x/menit, S: 36,6oC
dan akan dilakukan pengeluaran plasenta
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Dilakukan pengecekan janin kedua
Evaluasi : pengecekan sudah dilakukan dan tidak ada janin
kedua
109

Data asuhan persalinan kala III (senin, 27 Juli 2020)


14.47 3. Melakukan Manajemen Aktif Kala (MAK) III Bidan
WIB a. Dilakukan penyuntikan oksitosin 10 IU dengan dosis 1 dan
mg pada 1/3 paha kanan bagian luar secara IM. 2 menit Mhs
setelah bayi lahir
b. Mengamati tanada-tanda pelepasan plasenta yaitu
uterus menjadi globuler, terdapat semburan darah tiba-
tiba dan tali pusat memanjang dengan meletakkan
tangan kiri diatas simpisis untuk mendeteksi adanya
kontraksi pada uterus ibu, tangan kanan mmelakukan
peregangan tali pusat dan tangan kiri melakukan
dorongan kearah dorso kranial. Plasenta tampak
didepan vulva, lahirkan plasenta menggunakan kedua
tangan dengan cara diputar searah jarum jam secara
perlahan-lahan hingga plasenta lahir.
c. Setelah plasenta lahir, dilakukan massase pada uterus
selama 15 kali dalam waktu 15 detik
Evaluasi : Manajemen Aktif Kala III telah dilakukan
plasenta lahir pada pukul 14.47 WIB plasenta lahir lengkap
4. Melakukan pengecekan pelebaran atau laserasi jalan lahir
derajad 2
Evaluasi : terdapat laserasi derajad 2 (Mucosa vagina, kulit
perineum, otot perineum)
110

Data asuhan persalinan kala IV (Senin, 27 Juli 2020)


14.55 Kala IV Bidan
WIB Data Subyektif dan
Ibu mengatakan lega karena bayinya telah lahir dan ibu masih Mhs
merasakan mules
Data Obyektif
Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmhg
N : 85 x/menit
S : 36,7oC
R : 22 x/menit
Kontraksi uterus : Baik (keras)
TFU : 2 jari dibawah pusat
Jumlah perdarahan : 100 cc
Perineum : Terdapat luka laserasi derajad II

Analisa
Ny . A umur 39 tahun P2A0AH2 inpartu kala IV
Penatalaksanaan (senin, 27 Juli 2020 pukul 14.55 WIB)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal TD : 110/70 mmhg, N: 85 x/menit, R:
22x/menit, S: 36,7oC, kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah
pusat dan terdapat robekan pada jalan lahir
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu bahwa terdapat laserasi jalan lahir
derajad II dan akan dilakukan penjahitan perineum
Evaluasi : ibu bersedia dilakukan penjahitan luka perineum
3. Dilakukan penjahitan laserasi derajad II yaitu (mukosa
vagina dan kulit perineum), menjahit dengan teknik
111

Data asuhan persalinan kala IV (Senin, 27 Juli 2020)


14.47 satu-satu dari bagian dalam hingga ke permukaan
WIB perieneum Bidan
Evaluasi : menjahit luka perineum telah dilakukan dan
4. Membantu memposisikan dan membersihkan tubuh ibu Mhs
dari sisa darah dan caira ketuban dengan air dtt, membantu
ibu menggunakan pembalut di celana, memakai baju bersih
dan menggunakan jarik
Evaluasi : ibu sudah memakai baju bersih dan ibu sudah
merasa nyaman
5. Memastikan kontraksi uterus dan mengajari ibu atau
keluarga cara melakukan massase uterus, yaitu, tangan ibu
atau keluarga diletakkakn pada perut bagian bawah ibu
kemudian mengusap (pijatan lembut) searah jarum jam
sebanyak 15 kali dalam 15 detik
Evaluasi : kontraksi keras, ibu mengerti dan dapat
melakukan massase uterus dengan benar
6. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam
sekali dan apabila bayi tertidur lebih dari 2 jam ibu bisa
membangunkan bayinya setiap 2 jam sekali
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia menyusui bayinya
setiap 2 jam
7. Menganjurkan ibu untuk makakn dan minum untuk
memulihkan tenaga ibu yang hilang setelah melahirkan
Evaluasi : ibu bersedia makan dan minum
8. Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam post partum
yaitu, setiap 15 menit pada satu jam pertama dan setiap 30
menit pada satu jam kedua
Evaluasi : pemantauan dua jam post partum telah dilakukan
9. Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan
Evaluasi : dokumentasi telah dilakukan
112

3. ASUHAN MASA NIFAS


a. Data kunjungan pertama (asuhan KFI)
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY.
A UMUR 39 TAHUN P3A0AH3 POST PARTUM 1HARI
DENGAN KEADAAN NORMAL DI PMB
SUPRIYATI BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Selasa, 28 Juli 2020


Tempat : PMB Supriyati
Jam Tindakan Paraf
08.30 Data Subyektif Bidan
WIB Pada tanggal 27 Juli 2020 ibu melahirkan anaknya dengan dan
normal, ibu mengatakan nyeri dibagian luka jahitan, sudah bisa Mhs
BAK dan belum BAB

Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran Composmentis
TD : 110/80 mmhg
N : 82 x/menit
R : 23 x/menit
S : 36,7oC
Pemeriksaan fisik :
Wajah : Simetris, tidak oedema, t]dan tidak
pucat
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, tidak ada oedema
palpebra
Mulut : Simetris, lembab, tidak ada
stomatitis, epulis, gingivitis dan
caries dentis
113

Jam Tindakan Paraf


08.30 Leher : Normal, tidak ada pembesaran Bidan
WIB kelenjar limfe dan bendungan vena dan
jugularis, tidak ada nyeri tekan dan Mhs
nyeri telan
Payudara : Simetris, papila mame menonjol,
terdapat pengeluara ASI, tidak ada
nyeri tekan
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi,
kontraksi uterus keras, kandung
kemih kosong, TFU 2 jari bawah
pusat
Genetalia : Tidak ada kemerahan, tidak ada
kebiruan, tidak ada pembengkakan,
tidak ada nanah atau darah segar
terdapat jahitan derajad 2,
pengeluaran lochea rubra ± 10 cc
Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
varises dan tidak ada kelainan
Pemeriksaan penunjang :
HB : 12,3 gr%

Analisa
Ny. A umur 39 tahun P3A0AH3 postpartum 1 hari dalam
keadaan normal
DS :
Ibu mengatakan merasa nyeri pada daerah luka jahitan
DO :
Hasil pemeriksaan vital sign TD : 110/70 mmhg, nadi 82
x/menit, RR 23 x/menit, suhu 36,7oC, dalam batas normal,
114

Jam Tindakan Paraf


08.30 pemeriksaan fisik TFU 2 jari bawah pusat, luka jahitan masih Bidan
WIB basah, pengeruan lochea rubra ± 10 cc dan
Mhs
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
keadaan normal TD : 110/70 mmhg, N :82 x/menit, RR : 23
x/menit, S: 36,7oC dan kontraksi uterus baik
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang dialami adalah
dalam keadaan normal karena ibu dilakukan penjahitan
perineum baru 1 hari sehingga jahitan masih basah dan
terasa nyeri, tetapi hal tersebut adalah normal
Evaluasi : ibu mengerti dan tidak merasa khawatir
3. Menganjurkan ibu beristirahat sesuai yang cukup 7-8 jam
per hari. Ibu dapat berisitirahat pada saat bayi tertidur atau
meminta bantuan kepada keluarga untuk membantu
menjaga bayi saat ibu ingin tidur. istirahat
Evaluasi : ibu mengerti dan bersededia untuk istirahat yang
cukup
4. Memberikan KIE personal hygine khususnya pada daerah
perineum ibu dengan cara menjaga kebersihan seluruh
tubuh, terutama perineum. Membersihkan daerah kelamin
khususnya daerah perineum dengan sabun dan air minimal
2x sehari terutama setelah BAB dan BAK, dan mengganti
pembalut minimal 3x sehari
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan
tubuhnya
5. Memberikan KIE nutrisi selama masa nifas nifas kepada
ibu yaitu, tidak ada pantangan makanan dan mengkonsumsi
makanan cukup kalori, tinggi protein, dan banyak
115

Jam Tindakan Paraf


08.30 mengandung cairan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, Bidan
WIB kacang-kacangan, tahu, tempe, ikan, daging merah, ayam. dan
Dan mengkonsumsi air putih yang cukup 2 liter perhari Mhs
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Memberikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas yaitu
perdarahan pervaginam, pusing yang hebat dan tidak hilang
meskipun sudah istirahat, penglihatan mata kabur, panas
dan demam tinggi, terdapat pengeluaran nanah pada daerah
penjahitan dan berbau, payudara kemerahan, panas dan
terasa sakit. Dan segera datang ke fasilitas kesehatan jika
mengalami salah satu tanda bahaya nifas diatas
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda-tanda bahay masa
nifas dan bersedia ke fasilitas kesehatan jika mengalami
salah satu tanda bahaya masa nifas
7. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang benar yaitu,
memilih payudara yang akan disusukan, menopang bayi
menggunakan tangan ibu dengan sejajar, bisa
menggunakan penyangga seperti bantal, kepala dan badan
bayi tegak lurus, badan bayi dan badan ibu menempel,
seluruh badan bayi ditopang, muka bayi dan payudara ibu
berhadapan, keluarkan ASI dan oleskan disekitar aerola dan
putting ibu, rangsangan mulut bayi menggunakan jari
kelingking, setelah mulut bayi terbuka masukkan putting
susu hingga aerola bawah terlihat lebih sedikit dari pada
aerola atas, pastikan jalan nafas bayi tidak tertutup
payudara ibu, pastikan tidak ada suara mengecap hanya ada
suara menelan. Jika bayi sudah kenyang lepaskan payudara
dengan perlahan, menggunakan jari kelingking, oleskan
ASI pada aerola dan putting ibu, dan sendawakan bayi
Evaluasi : ibu mengerti dan mampu menerapkannya
116

Jam Tindakan Paraf


08.30 8. Menganjurkan ibu menyusui bayinya 2 jam sekali, jika bayi Bidan
WIB tertidur lebih dari 2 jam, bayi dapat dibangunkan dan dan
langsung menyusuinya dan menganjurkan ibu untuk Mhs
menjemuur setiap pagi jam 7-8 pagi selama 10-15 menit
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menjemur bayinya sesuai
dengan saran bidan
9. Memberika terapi amoxilin berfungsi mencegah terjadinya
infeksi oleh bakteri, asam mefenamat berfungsi mengatasi
rasa nyeri, dan pelancar ASI untuk membantu
memproduksi ASI
Evaluasi : terapi telah diberikan
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1
minggu lagi
Evaluasi : ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu lagi
117

b. Data kunjungan kedua (asuhan KFII)


ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY.
A UMUR 39 TAHUN P3A0AH3 POST PARTUM 7 HARI
DENGAN KEADAAN NORMAL DI PMB
SUPRIYATI BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Senin, 3 Agustus 2020


Tempat : Rumah Ny. A
Jam Tindakan Paraf
15.30 Data Subyektif Bidan
WIB Ibu mengatakan ASInya belum lancar, pengeluaran dara dan
sedikit, dan pada daerah penjahitan perineum sudah tidak nyeri Mhs
Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran Composmentis
TD : 120/70 mmhg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,6oC
Pemeriksaan fisik :
Wajah : Simetris, tidak oedema, dan tidak
pucat
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, tidak ada oedema
palpebra
Payudara : Simetris, papila mame menonjol,
terdapat pengeluara ASI, tidak ada
nyeri tekan
Abdomen : Kontraksi keras, TFU pertengahan
pusat dan simpisis
118

Jam Tindakan Paraf


15.30 Analisa Bidan
WIB Ny. A umur 39 tahun P3A0AH3 post partum 7 hari dalam dan
keadaan normal Mhs
DS :
Ibu mengatakan jahitan luka perineum sudah tidak nyeri, dan
ASI belum keluar banyak

DO :
Hasil pemeriksaan vital sign TD : 120/70 mmhg, nadi 80
x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,6oC, pemeriksaan fisik TFU
pertengahan pusat dan simpisis

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
TD : 120/70 mmhg, N : 80 x/menit, R : 22 x.menit, S :
36,6oC, TFU pertengahan pusat dana simpisis
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Mengevaluasi posisi ibu menyusui, saat bayi menyusu bayi
hanya menghisap bagian puting yang mengakibatkan
kelenjar-kelenjar susu tidak mengalami tekanan
Evaluasi : cara menyusui bayi kurang benar
3. Membantu ibu dalam memperbaiki cara menyusui bayi
yaitu memberi rangsangan pada pipi bayi menggunakan jari
kelingking agar bayi membuka mulutnya lebar-lebar.
Setelah bayi membuka mulut lebar-lebar masukkan puting
hingga aerola ke mulut bayi. Tangan ibu memegang
payudara sambil mengamati seperti huruf C, dan mencegah
agar tidak menutupi hidung bayi.
Evaluasi : ibu mengerti dan cara menyusui bayi sudah benar
119

Jam Tindakan Paraf


15.30 4. Memberikan KIE tentang ASI Ekslusif yaitu memberikan Bidan
WIB ASI saja minimal selama 6 bulan tanpa tambahan makanan dan
dan minuman, ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi Mhs
seperti ASI mengandung zat gizi yang sesuai dengan
kebutuhan bayi, mengandung zat protektif yang berguna
untuk kekebalan bayi
Evaluasi : ibu mengerti manfaat ASI dan bersedia
memberikan ASI minimal 6 bulan
5. Memberikan asuhan komplementer pijat oksitosin yang
bertujuan untuk meningkatkan relaksasi dan kenyamanan
ibu, meningkatkan dan memperlancar produksi ASI. Dan
mengajarkan pijat oksitosin pada suami yaitu kepalkan
kedua tangan ibu jari menunjuk kedepan, mulai pijatan
dengan membentuk gerakan ringan kecil sampai tulang
belikat atau bawah bra ibu, lakutan pijatan selama 3 menit
dan ulangi sebanyak 3x. Bahan yang digunakan untuk
memijat yaitu baby oil atau minyak zaitun
Evaluasi : ibu dan suami mengerti cara melakukan pijat
oksitosin
6. Menganjurkan ibu tetap minum obat yang diberikan oleh
PMB Supriyati
Evaluasi : ibu bersedia meminum obat dari PMB Supriyati
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang di PMB Supritai
pada masa nifas hari ke-29-42
Evaluasi : ibu bersedia untuk kunjungan ulang
120

c. Data kunjungan ketiga (asuhan KFIII)


ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY.
A UMUR 39 TAHUN P3A0AH3 POST PARTUM 29 HARI
DENGAN KEADAAN NORMAL DI PMB
SUPRIYATI BERBAH SLEMAN

Hari/ Tanggal Pengkajian : Selasa, 28 Agustus 2020


Tempat : PMB Supriyati
Jam Tindakan Paraf
16.30 Data Subyektif Bidan
WIB Ibu mengatakan ingin menggunakan KB IUD, dan tidak ada dan
keluhan Mhs
Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran Composmentis
TD : 100/80 mmhg
N : 83 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,6oC
Pemeriksaan fisik :
Wajah : Simetris, tidak oedema, dan tidak
pucat
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, tidak ada oedema
palpebra
Payudara : Simetris, papila mame menonjol,
terdapat pengeluara ASI, tidak ada
nyeri tekan
Abdomen TFU tidak teraba
121

Jam Tindakan Paraf


16.30 Genetalia Pengeluaran lochea alba, luka jahitan Bidan
WIB sudah menyatu dan tidak ada tanda dan
infeksi Mhs

Analisa
Ny. A umur 39 tahun P3AOAH3 post partum 29 hari dalam
keadaan normal
DS
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB IUD, dan tidak ada
keluhan
DO
Hasil pemeriksaan vital sign TD : 100/80 mmhg, nadi 83
x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,6oC, pemeriksaan fisik TFU
tidak teraba, lokhea alba, tidak ada tanda infeksi pada luka
jahitan perineum dan luka perineum sudah menyatu

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
TD : 100/80 mmhg, N : 83 x/menit, R : 24 x/menit, S :
36,6oC TFU tidak teraba, lokhea alba, tidak ada tanda-tanda
infeksi, luka perineum sudah menyatu
Evaluasi : ibu mengerti
2. Mengevaluasi pengeluaran ASI ibu setelah dilakukan
pemijatan oksitosin
Evaluasi : ibu mengatakan ASI sudah lancar dan dari hasil
pemeriksaan ASI yang keluar sudah banyak
3. Memberikan konseling KB IUD kepada ibu meliputi,
pengertian, cara kerja, manfaat, keuntungan, kerugian,
122

Jam Tindakan Paraf


16.30 indikasi, kontraindikasi dan waktu pemasangan serta lama Bidan
WIB pemakaian dan kunjungan ulang dan
Evaluasi : ibu mengerti dan sudah mengetahui tentang KB Mhs
IUD
4. Mengajari ibu cara mengecek KB IUD secara mandiri
dirumah, yaitu mencuci tangan sebelum mengecek,
kemudian posisi ibu duduk atau setengah jongkok,
masukkan jari tangan yang lebih panjang (jari tengah),
kedalam vagina, dan merasakan apabila masih teraba
benang artinya KB IUD masih terpasang aman didalam
rahim, setelah itu cuci tangan
Evaluasi : ibu sudah mengerti cara mengecek KB IUD
mandiri
5. Menganjurkan ibu kunjungan ulang apabila adat keluhan
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia kunjungan ulang
123

4. ASUHAN NEONATUS
a. Data kunjungan pertama (KNI)
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS BAYI NY. A UMUR 17 JAM
DI PMB SUPRIYATI
Hari/Tanggal Pengkajian : Selasa, 28 Juli 2020
Tempat : PMB Supriyati

Identitas Pasien
Nama bayi : By. Ny A
Tanggal lahir : 27 Juli 2020
Umur : 17 Jam
Jenis Kelamin : perempuan
Identitas orang tua
Nama ibu : Ny. A Nama ayah : Tn. H
Umur : 39 Tahun Umur : 43 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/indonesia Suku/bangsa : Jawa/indonesia
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Tidak bekerja pekerjaan : Swasta
Alamat : Pendem, Tegal tirto

Jam Tindakan Paraf


07.30 Data Subyektif Bidan
WIB Bayi lahir normal pada tanggal 27 Juli 2020, pukul 14.40 WIB dan
jenis kelamin perempuan. Sudah diberikan suntikan Vit K dan Mhs
salep mata 1 jam setelah lahir. Berat Badan 3600 gr, Panjang
Badan 48 CM, Lingkar Dada 33 cm, LILA 12 cm
Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
124

Jam Tindakan Paraf


07.30 Nadi : 121 x/menit Bidan
WIB RR : 48 x/menit dan
Suhu 36,6oC Mhs
Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk normal, tidak ada hematoma,
ataupun caput succadenum, tidak ada
molase
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, reflek cahaya (+)
Hidung : Bentuk normal, terdapat dua lubang
hidung, terdapat sekat hidung
Telinga : Simetris sejajar dengan mata,
terdapat lubang telinga, daun telinga
sudah membentuk sempurna,
Mulut : Simetris, tidak ada kelainan, terdapat
langi-langit pada mulut, tidak ada
kelainan seperti labioskizis dan
labiopalapokizis
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe
atau tyroid
Tangan, lengan dan : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada
bahu fraktur, tidak ada kelainan
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak
ada perdarahan tali pusat, tidak ada
kemerahan disekitar tali pusat
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan spina
bifida
125

Jam Tindakan Paraf


07.30 Genetalia : Benntuk normal, labia mayora Bidan
WIB menutupi labia minora, terdapat dan
lubang urethra dan lubang vagina Mhs
Anus : Berlubang (bayi sudah BAB)
Ekstremitas : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada
kelainan
Reflek :
Reflek rooting : Bayi menoleh kearah pipi yang
disentuh, normal
Reflek sucking : Bayi dapat menghisap dengan baik
Reflek tonick neck : Saat kepala bayi di arahkan kekiri
dan kenan kepala bayi kembali
dengan sendiri
Reflek moro : Reflek kejut bayi normal
Reflek grasping : Bayi dapat menggenggam dengan
baik
Reflek babynski : Saat kaki digores dengan perlahan,
bayi merespon dengan se,ua jari kaki
hypertensi dan ibu jari dorsofleksi,
normal

Analisa
Bayi Ny. A umur 17 jam dalam keadaan normal
DS
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 27 Juli 2020 pukul 14.40
WIB
DO
KU baik, Nadi 120 x/menit, R 48 x/menit, Suhu 36,7oC
126

Jam Tindakan Paraf


07.30 Penatalaksanaan bidan
WIB 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan
Nadi 120 x/menit, R 48 x/menit, Suhu 36,7oC Mhs
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
2. Memandikan bayi, menyiapkan air hangat, menyiapkan
baju, memandikan bayi dari bagian kepala, muka, dan
seluruh bagian tubuh bayi, menggunakan shampoo dan
sabun bayi, setelah itu mengeringkan bayi dan memakaikan
baju bersih dan kering
Evaluasi : bayi sudah dimandikan
3. Menyuntikkan HB-0 pada paha kanan bagian anterolateral,
menyiapkan obat sampai berbunyi klick, menentukan
lokasi penyuntikan, mengantisepsis, dan menyuntikkan
obat secara IM sudut 90o
Evaluasi : penyuntikkan HB-0 telah dilakukan
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan
menyelimuti bayi, dan memakaikan topi pada kepala bayi,
jika pakaian bayi basah maka segera diganti dengan yang
kering dan bersih untuk mencegah hipotermi (kedinginan)
dan tidak membedong bayi terlalu kencang
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia menjaga kehangatan
bayi
5. Menganjurkan ibu untuk menyusi bayinya sesering
mungkin secara on demand sesuai kebutuhan bayi atau
setiap 2 jam sekali
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia menyusui bayinya
sesering mungkin
6. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan perawatan tali
pusat agar tidak infeksi yaitu, membasuh tali pusat dengan
127

Jam Tindakan Paraf


air hangat lalu dikeringkan dan tidak boleh diberikan
apapun
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan
tali pusat
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
atau jika ada keluhan
Evaluasi : ibu mengeri dan bersedia kunjungan ulang
128

b. Data Kunjungan kedua (KNII)


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS PADA BAYI NY A UMUR 7 HARI
DI PMB SUPRIYATI

Tanggal/Waktu Pengkajian : Senin, 3 Agustus 2020

Tempat : Rumah Ny. A


Jam Tindakan Paraf
15.30 Data subyektif Bidan
WIB Ibu mengatakan bayinya tidur lelap, dan tali pusat sudah puput dan
Mhs
Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 110 x/menit
RR : 52 x/menit
Suhu 36,6oC
Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk normal, tidak ada hematoma,
ataupun caput succadenum, tidak ada
molase
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, reflek cahaya (+)
Hidung : Bentuk normal, terdapat dua lubang
hidung, terdapat sekat hidung
Telinga : Simetris sejajar dengan mata,
terdapat lubang telinga, daun telinga
sudah membentuk sempurna,
Mulut : Simetris, tidak ada kelainan, terdapat
langi-langit pada mulut, tidak ada
129

Jam Tindakan Paraf


15.30 kelainan seperti labioskizis dan Bidan
WIB labiopalapokizis dan
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, Mhs
tidak ada pembesaran kelenjar limfe
atau tyroid
Tangan, lengan dan : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada
bahu fraktur, tidak ada kelainan
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak
ada tanda-tanda infeksi, tali pusat
sudah puput
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan spina
bifida
Genetalia : Benntuk normal, labia mayora
menutupi labia minora, terdapat
lubang urethra dan lubang vagina
Ekstremitas : Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada
kelainan

Analisa
Bayi Ny. A umur 7 hari dalam keadaan normal
DS
Ibu mengatakan tali pusat sudah puput
DO
KU baik, Nadi 110 x/menit, R 52 x/menit, Suhu 36,6oC
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayi yang telah
dilakukan Nadi 110 x/menit, R 52 x/menit, Suhu 36,6oC,
pemeriksaan fisik dalam keadaan normal
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan
130

Jam Tindakan Paraf


15.30 2. Mengevaluasi posisi ibu menyusui, saat bayi menyusu bayi Bidan
WIB hanya menghisap bagian puting yang mengakibatkan dan
kelenjar-kelenjar susu tidak mengalami tekanan Mhs
Evaluasi : cara menyusui bayi kurang benar
3. Membantu ibu dalam memperbaiki cara menyusui bayi
yaitu memberi rangsangan pada pipi bayi menggunakan jari
kelingking agar bayi membuka mulutnya lebar-lebar.
Setelah bayi membuka mulut lebar-lebar masukkan puting
hingga aerola ke mulut bayi. Tangan ibu memegang
payudara sambil mengamati seperti huruf C, dan mencegah
agar tidak menutupi hidung bayi.
Evaluasi : ibu mengerti dan cara menyusui bayi sudah benar
4. Menganjurkan ibu menyusui bayinya 1-2 jam seklai, jika
bayi tertidur lebih dari 2jam segera dibangunkan untuk
disusui
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya
dengan mengganti popok segera setiap kali basah dan kotor.
Untuk menjaga kebersihan bayi
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengganti popok
setiap kali basah dan kotor
6. Menganjurkan ibu ke tenaga kesehatan apabila terdapat
tanda bahaya pada bayi seperti, bayi tidak mau minum ASI
atau bayi memuntahkan semua minumannya, bayi bernafas
cepat ≥ 60 x/menit, suhu tubuh ≤35,5 atau 37,5oC, mata
keluar nanah, kuning pada seluruh tubuh, terdapat darah
dalm tinja
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia ke tenaga kesehatan
jika bayi mengalami salah satu tanda bahaya yang telah
dijelaskan
131

Jam Tindakan Paraf


15.30 7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang yang telang Bidan
WIB dijadwalkan PMB Supriyati dan
Evaluasi : ibu bersedia kunjungan ulang Mhs
132

c. Data kunjungan ketiga (KNIII)


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
FISIOLOGIS PADA BAYI S UMUR 22 HARI
DI PMB SUPRIYATI

Tanggal/waktu pengkajian : Selasa, 18 Agustus 2020


Tempat : Rumah Ny. A
Jam Tindakan Paraf
10.00 Data Subyektif Bidan
WIB Ibu mengatakn bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada dan
keluhan, dan sudah menyusu dengan baik Mhs

Data Obyektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 121 x/menit
RR : 46 x/menit
Suhu 36,6oC
Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk normal, tidak ada
hematoma, ataupun caput
succadenum, tidak ada molase
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva
merah muda, reflek cahaya (+)
Hidung : Bentuk normal, terdapat dua
lubang hidung, terdapat sekat
hidung
Telinga : Simetris sejajar dengan mata,
terdapat lubang telinga, daun
telinga sudah membentuk
sempurna,
133

Jam Tindakan Paraf


10.00 Mulut : Simetris, tidak ada kelainan, Bidan
WIB terdapat langi-langit pada mulut, dan
tidak ada kelainan seperti Mhs
labioskizis dan labiopalapokizis
Leher : Tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe atau tyroid
Tangan, lengan dan : Simetris, jari-jari lengkap, tidak
bahu ada fraktur, tidak ada kelainan
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, tidak
ada tanda-tanda infeksi
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan spina
bifida
Genetalia : Benntuk normal, labia mayora
menutupi labia minora, terdapat
lubang urethra dan lubang vagina
Ekstremitas : Simetris, jari-jari lengkap, tidak
ada kelainan

Analisa
Bayi Ny. A umur 22 hari dalam keadaan normal
DS
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan sudah
menyusu dengan baik
DO
KU baik, N: 121 x/menit, R : 46 x/menit, S : 36,6oC

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
KU baik, N: 121 x/menit, R : 46 x/menit, S : 36,6oC,
134

Jam Tindakan Paraf


10.00 pemeriksaan fisik dalam batas normal, kondisi bayi dalam Bidan
WIB keadaan normal dan
Evaluasi : ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan Mhs
2. Melakukan pijat bayi yang bermanfaat untuk meningkatkan
BB bayi, meningkatkan konsentrasi dan membuat bayi
tidur lebih lelap
Evaluasi : pijat bayi telah dilakukan
3. Mengingatkan kembali kepada ibu agar tetap memberikasn
ASI Ekslusif pada bayi selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan dan minuman
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia memberikan ASI saja
selama 6 bulan
4. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang jadwal imunisasi
BCG pada bayinya yang telah ditentukan PMB Supriyati
pada tanggal 23 Agustus 2020
Evaluasi : ibu bersedia kunjungaan ulang imunisasi BCG
pada tanggal 23 A gustus 2020
135

B. PEMBAHASAN
Penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A umur 39 tahun
multigravida dimulai sejak pengkajian pada hari jumat tanggal 19 Juni 2020
pukul 16.00 WIB dengan usia kehamilan 31 minggu 1 hari sampai dengan
kunjungan ketiga masa nifas dan neonatus. Adapun asuhan yang dilakukan
meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan asuhan pada bayi baru lahir
sebagai berikut:
1. Asuhan Kehamilan
Dari hasil data sekunder didapatkan data bahwa selama kehamilan Ny.
A telah melakukan ANC sebanyak 9 kali, pada trimester pertama sebanyak
2 kali, pada trimester kedua sebanyak 3 kali, dan pada trimester ketiga
sebanyak 4 kali. Hal ini sesuai dengan Kemenkes RI (2013), yang
menyatakan bahwa kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali dalam
kehamilan yaitu 1 kali kunjungan pada trimester I, 1 kali kunjungan pada
trimester II, dan 2 kali pada kunjungan trimester III. Sehingga ny. A telah
memenuhi standar kunjungan ANC karena lebih dari 4 kali.
Pada pengkajian awal diperoleh data bahwa Ny. A mempunyai faktor
risiko tinggi. Menurut fairuza (2019) kehamilan disertai risiko tinggi dapat
menyebabkan kemungkinan komplikasi atau bahaya pada persalinan yang
mengakibatkan kematian atau kesakitan pada ibu dan bayi. Faktor risiko
pada Ny. A yaitu terlalu tua atau usia hamil ≥ 35 tahun. Menurut Rochjati
(2011), usia ibu yang terlalu tua atau ≥ 35 tahun dapat mengakibatkan
hipertensi, preeklampsia, persalinan macet/ tidak lancar, dan perdarahan
pasca persalinan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Islami & Ariyanti
(2019) yang mengatakan bahwa prenal yoga dapat membantu pernafasan
ibu, keseimbangan tubuh dan membuat otot-otot menjadi kuat yang
mendukung proses kehamilan, mengurangi kecemasan dan mempersiapkan
proses persalinan. Menurut penelitian Rosmadewi & Rudiyanti (2018) yang
mengatakan bahwa prenatal yoga dapat menurunkan tekanan darah,
meningkatkan peredaran darah untuk membuang sisa-sisa makanan yang
136

mengandung racun bagi tubuh, dan meredakan ketegangan disekitar leher


rahim, jalan lahir dan berfokus membuka pelvis.
Pada kunjungan ANC pertama (KNI) tanggal 24 Juni 2020 Ny. A
didapatkan data bahwa Ny. A mempunyai Risiko tinggi yaitu usia ibu hamil
≥35 tahun dan diberikan asuhan konseling tentang risiko tinggi dan nutrisi
pada ibu hamil. Pada kunjungan ANC ke dua (KNII) tanggal 3 Juli 2020
Ny. A mengalami ketidaknyamanan nyeri pada punggung. Hal ini sesuai
dengan teori Dewi dan Sunarsih (2011), yang menyatakan bahwa sakit
punggung karena usia kehamilan bertambah, maka rahim akan bertambah
besar, sehingga terjadi peregangan otot perut bagian bawah. Dan untuk
mengatasinya yaitu, tidur miring dan bantal diletakkan diantara kaki, saat
duduk letakkan kaki di bangku kecil dan mandi air hangat. Serta
memberikan konseling tentang Prenatal Yoga dan menganjurkan Ny. A
untuk mengikuti Prenatal Yoga, menurut hasil penelitian Komang & Tri
(2018), menyatakan bahwa Prenatal Yoga dapat mengatasi sakit punggung
dan pinggang, meningkatkan stamina tubuh saat hamil dan melatih otot
perineum untuk lebih kuat dan elastis sehingga mempermudah proses
kelahiran. Pada Ny. A Komplementer Prenatal Yoga tidak dapat terlaksana
dikarenakan terkait dengan kesibukan keseharian dan ibu merasa kurang
nyaman dikarenakan ibu belum pernah mengikuti Prenatal Yoga. Pada
kunjungan ANC ketiga (KNIII) tanggal 12 Juli 2020 didapatkan hasil bahwa
kehamilan Ny. A belum mengalami penurunan kepala diberikan konseling
untuk melakukan aktifitas gerakan ringan agar kepala mengalami
penurunan, dan diberikan knseling tentang tanda-tanda persalinan. Pada
kunjungan ANC keempat (KNIV) tanggal 24 Juli 2020 Ny. A mengalami
ketidaknyamanan kram pada kaki. Hal ini sesuai dengan teori Sunarsih
(2013), yang menyatakan bahwa salah satu ketidaknyamanan TM III yaitu,
kram pada kaki yang disebabkan karena duduk terlalu lama, berdiri terlalu
lama, aliran darah yang tidak lancar pada kaki akibat tekanan uterus. Maka
asuhan yang diberikan pada Ny. A yaitu memberikan konseling tentang
ketidak nyamanan kram pada kaki, memberikan konseling tentang tanda-
137

tanda bahaya kehamilan, menganjurkan melakukan perawatan payudara dan


mengevaluasi persiapan menghadapi persalinan. Dari hasil asuhan yang
telah diberikan Ketidaknyamanan pada Ny. A sudah teratasi dengan baik.
Asuhan yang diberikan pada Ny. A sudah sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan pada standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal, standar 5
palpasi abdomen dan standar 8 persiapan persalinan. Dan Asuhan yang
diberikan pada Ny. A sudah sesuai dengan kode etik kebidanan yaitu setiap
bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut klien.

2. Asuhan Persalinan Normal


Ny. A datang ke PMB Supriyati pada hari minggu tanggal 26 Juli 2020,
pukul 18.00 WIB, dengan keluhan kenceng-kenceng sejak pukul 08.00 WIB
tidak terdapat pengeluaran lendir darah atau cairan dari jalan lahir. Hasil
perhitungan HPHT 30 Agustus 2020 ditemukan HPL 6 Agustus 2020
sehingga didapatkan usia kehamilan 38 minggu 5 hari yang berarti
kehamilan ibu cukup bulan. Hal ini sesuai dengan teori Padila (2014) yang
menyatakan bahwa tanda-tanda persalinan diantaranya yaitu his yang kuat,
sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah, pada pemeriksaan dalam
terjadi pembukaan serviks.
a. Kala I
Ny. A datang ke PMB Supriyati dengan keluhan kenceng-kenceng
sejak pukul 08.00 WIB belum keluar lendir darah atau cairan dari jalan
lahir, dilakukan pemeriksaan dalam, dengan hasil pembukaan 2,
kemudian Ny. A dianjurkan dianjurkan istirahat di PMB Supriyati untuk
dilakukan pemantauan karena sudah memasuki persalinan kala I fase
laten dengan pembukaan 2 cm. Setelah dilakukan pemantauan Ny. A
mengalami kala I fase laten memanjang yang berlangsung selama 14
Jam. Maka terdapat kesenjangan antara teori dan praktik karena dalam
pemantauan kala 1 fase laten berlangsung selama 14 jam, dan kala 1 fase
aktif berlangsung selama 6 jam. Menurut Damayanti (2014),
138

menyatakan bahwa pada multipara kala I fase laten berlangsung selama


± 8 jam, dan kala 1 fase aktif berlangsung selama ± 7 jam. Hal ini
dikarenakan psikologis ibu terganggu. Menurut hasil penelitian yang
dituliskan Hayati (2018), megatakan bahwa tingkat kecemasan ibu
bersalin mempengaruhi lama persalinan, karena perasaan cemas yang
dialami selama persalinan dapat merangsang hipotalamus sebagai pusat
sistem limbik yang mengatur emosional. Hipotalamus akan merangsang
kerja sistem saraf simpatis sehingga terjadi vasokontriksi pada organ dan
jaringan, termasuk pada uterus, akibatnya asupan darah ke uterus
berkurang sehingga oksigen dan nutrisi ke jaringan dan sel otot uterus
tidak adekuat. Hal ini akan mengganggu metabolisme sel otot uterus
sehingga energi yang dihasilkannya pun berkurang yang pada akhirnya
menyebabkan gangguan pada kontraksi uterus
Saat melakukan pemantauan kala I Ny. A mengeluh terasa nyeri
pada daerah punggung dan perut, dan diberikan asuhan massage
punggung dengan teknik pemijatan Counterpressure yang bermanfaat
untuk mengurangi nyeri. Hal ini sesuai dengan teori Puspitasari & Astuti
(2017), yang menyatakan bahwa Massage punggung membantu
relaksasi dan menurunkan nyeri melalui peningkatan aliran darah pada
daerah-daerah yang terpengaruh, merangsang reseptor-reseptor raba
kulit dan secara umum memberikan perasaan yang nyaman pemijatan
berupa tekanan, usapan lembut, dan lambat dapat menimbulkan efek
relaksasi dan menghilangkan sakit pada punggung. Asuhan yang telah
diberikan pada Ny. A sudah sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
pada standar 9 Asuhan saat persalinan.
b. Kala II
Persalinan kala II Ny. A berlangsung selama kurang lebih 40 menit
yaitu dari pukul 14.00 WIB sampai 14.40 WIB, bayi lahir spontan pada
pukul 14.40 WIB tanggal 27 Juli 2020 bayi lahir, menangis kuat, warna
kulit kemerahan dan tonus otot baik. Pada kasus ny. A lama proses
persalinan kala II terjadi kurang dari 1 jam. Pada kasus ini tidak terdapat
139

kesenjangan dengan teori yang ada. Hal ini sesuai dengan Damayanti
(2014), yang menyatakan bahwa persalinan kala II multigravida
berlangsung ±1jam. Asuhan yang diberikan pada Ny. A sudah sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan pada standar 10 persalinan yang
aman.
c. Kala III
Persalinan kala III Ny. A berlangsung kurang lebih 7 menit. Dari
bayi lahir sampai dengan plasenta lahir. Pada kasus Ny. A tidak terdapat
kesenjangan dengan teori yang ada. Hal ini sesuai dengan teori
Damayanti (2014), yang menyatakan bahwa kala III berlangsung selama
30 menit. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan tanda
uterus menjadi bundar, tali pusat memanjang, dan semburan darah
secara tiba-tiba. Asuhan yang diberikan pada Ny. A sudah juga sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan pada standar 11 pengeluaran
plasenta dengan penegangan tali pusat.
d. Kala IV
Pada kala ini dilakukan penjahitan perineum derajad II setelah itu
dilakukan pemantauan selama 2 jam post partum yaitu 1 jam pertama
setiap 15 menit sekali dan setiap 30 sekali pada 1 jam kedua.
Pemantauan yang dilakukan meliputi TTV (tekanan darah, nadi,
respirasi dan suhu), kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan
perdarahan. Hal ini sesuai dengan teori Damayanti (2014), menyatakan
bahwa observasi yang harus dilakukan pada kala IV yaitu, tekanan
darah, nadi, suhu, pernafasan, TFU, kandung kemih dan perdarahan.
Hasil pemantauan selama 2 jam kondisi ibu dalam keadaan normal.
Asuhan yang diberikan pada Ny. A sudah juga sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan pada standar 14 penanganan pada 2 jam pertama
setelah persalinan. Selain itu asuhan yang diberikan jiuga sudah sesuai
dengan kode etik kebidanan yang menyatakan bahwa setiap bidan dalam
menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
140

3. Masa Nifas
Ny. A memasuki dalam masa nifas dan tidak ada kesenjangan antara
praktik dan teori menurut Rini & Kumala (2016), masa nifas (puerperium)
dimulai sejak 2 jam setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil, dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42
hari.
Pada kunjungan pertama (KF1) tanggal 28 Juli 2020 pukul 08.30 WIB,
didapatkan data bahwa Ny. A mengeluh nyeri dibagian luka jahitan. Pada
pemeriksaan didapatkan hasil Vital Sign dan Pemeriksaan Fisik semua
dalam keadaan normal dan ibu mengalami ketidaknyamanan dalam nifas.
Dan diberikan asuhan berupa konseling ketidaknyamanan dan cara
menjaga personal hygine, cara menyusui yang benar, tanda bahaya nifas,
dan nutrisi selama nifas. Hal ini sudah sesuai dengan teori Nugroho (2014),
yaitu memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara perawatan
kesehatan diri dan nutrisi.
Pada kunjungan kedua (KF2) 7 hari post partum dilakukan tanggal 3
Agustus 2020 pukul 15.30 WIB. Didapatkan data bahwa ASInya belum
lancar, hal ini menunjukkan terjadinya kesenjangan antara teori dan praktik,
karena menurut penelitian Badriyah & Laili (2017), menyatakan bahwa
pada hari ke 3 ASI sudah mulai lancar dan ASI merembes keluar dari puting
tanpa dipencet sebelum menyusui. Pada pemeriksaan TTV dan Pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Maka asuhan yang diberikan yaitu pijat oksitosin
dan memberikan konseling ASI Ekslusif. Hal ini sesuai dengan teori
Kemenkes RI (2017), yang menyatakan pelayanan yang diberikan pada ibu
nifas yaitu, pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital), pemeriksaan TFU, dan
anjuran pemberian ASI Ekslusif. Pijat oksitosin membantu memperlancar
dan memperbanyak produksi ASI, membuat ibu rileks, dan nyaman.
Berdasarkan hasil penelitian Tuti (2018), menyebutkan bahwa pijat
oksitosin dapat meningkatkan relaksasi dan tingkat kenyamanan bagi ibu,
sehingga dapat mempengaruhi pengeluaran ASI. Menurut Delima dkk
141

(2016), menyatakan bahwa pijat oksitosin dapat membantu merangsang


proses pengeluaran ASI karena efeknya yang membuat ibu merasa nyaman
sehingga akan membantu pengeluaran oksitosin.
Pada Kunjungan ketiga (KF3) dilaukan saat 29 hari post partum yang
dilakukan tanggal 25 Agustus 2020 pukul 16.30 WIB, di PMB Supriyati.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil TTV dan pemeriksaan fisik dalam
keadaan normal pengeluaran lochea berwarna putih kekuningan. Hal ini
sesuai dengan teori Nugroho dkk, (2014) yang menyatakan bahwa lochea
akan berubah menjadi putih kekuningan pada masa nifas ≥14 hari, disebut
dengan lochea alba. Ny. A memutuskan inginmenggunakan KB IUD . hal
ini sesuai dengan teori Handayani (2010), yang mengatakan kelebihan dari
KB IUD ini salah satunya tidak mempengaruhi ASI.
Asuhan yang diberikan pada Ny. A sudah sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan pada standar 15 yaitu pelayanan bagi ibu dan bayi
pada masa nifas, dan sudah sesuai dengan kode etik kebidanan yang
menyatakan bahwa setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.

4. Masa Neonatus
Kunjungan neonatus pertama (KN1) pada tanggal 27 Juli 2020, pukul
14.40 WIB By. Ny. A umur 17 Jam di PMB Supriyati. Asuhan kebidanan
yang diberikan pada Kunjungan Neonatus I (6-48 jam) dilakukan pada saat
KNI yaitu memandikan bayi, menyuntikan HB-0, menjaga kehangatan bayi,
menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin, memastikan bayi
sudah BAK. Hal ini sudah sesuai dengan teori Dewi (2014), yang
menyatakan bahwa asuhan pada bayi baru lahir yaitu, memastikan bayi
menyusu sesering mungkin, memastikan bayi sudah BAK dan BAB.
Kunjungan Neonatus kedua (KN2) dilakukan pada tanggal 3 Agustus
2020 pukul 15.30 WIB, ibu mengatakan bayinya tidur dengan lelap, dan tali
pusat bayi sudah puput. Asuhan yang dilakukan pada saat KN2 yaitu,
142

mengevaluasi posisi bayi menyusu, menganjurkan ibu menyusui bayi


sesering mungkin minimal 2 jam sekali,memastikan bayi cukup tidur dan
menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi. Hal ini sudah sesuai
dengan teori Dewi (2014), yang menyatakan bahwa kebersihan kulit harus
terjaga meskipun bayi sudah dimandikan agar tidak terjadi iritasi kulit pada
bayi dan orangtua harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang
bayi.
Kunjungan neonatus ketiga (KN3) dilakukan pada tanggal 18 Agustus
2020 pukul 10.00 WIB. ibu mengatakan tidak ada keluhan, bayi menyusu
dengan kuat. Pada saat kunjungan ketiga (KN3) dilakukan pada hari ke 22,
hal ini sesuai dengan ketentuan Permenkes ayat 1, pasal 11 (2014) yang
menyatakan bahwa kunjungan Neonatus ketiga (KN3) dilakukan pada saat
bayi berumur 8-28 hari. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan
konseling tentang pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan dan minuman, dan memberikan asuhan tambahan pijat bayi.
Menurut penelitian yang dilakukan Sawitry (2019) menyatakan bahwa
manfaat dilakukan pijat bayi salah satunya meningkatkan berat badan.
Peningkatan berat badan bayi disebabkan karena bayi yang dipijat
mengalami peningkatan aktivitas nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan
menyebabkan bayi cepat merasa lapar sehingga frekuensi menyusuinya
meningkat, selain itu adanya peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin
dan insulin, dengan demikian, penyerapan makanan lebih baik. Menurut
hasil penelitian dari Wulandari (2018), menyatakan bahwa pijat bayi
memiliki manfaat untuk meningkatkan BB, meningkatkan pertumbuhan,
meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat bayi tidur lebih lelap.
Asuhan yang diberika kepada Bayi Ny. A sudah sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan pada standar 15 yaitu pelayanan bagi ibu dan bayi
pada masa nifas. Asuhan yang diberikan juga sudah sesuai dengan kode etik
kebidanan yaitu setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai