Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kelompok 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

PSIKOLOGI KELUARGA

Perkawinan
PRESENTED BY
01 Kelompok 3
Anggota Kelompok

Ida Bagus Aussie M. Zulfidar


Bimasakti Haqqil Maulawiy
11040120111 11040120121

02
Bab Perkawinan
Perkawinan berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang
mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang
diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk
melanjutkan ke pernikahan, sesuai peraturan yang
diwajibkan oleh Islam

03
Dalam Ilmu Pengetahuan
perkawinan memiliki multi dimensi
diantaranya

Sosiologis Psikologis
Perkawinan merupakan cara Dengan adanya perkawinan,
untuk melangsungkan kedua insan suami dan istri yang
kehidupan umat manusia di semula merupakan orang lain
muka bumi, karena tanpa kemudian menjadi satu. Mereka
adanya regenerasi, populasi saling memiliki, saling menjaga,
manusia di bumi ini akan saling membutuhkan, dan tentu
punah. saja saling mencintai dan saling
menyayangi, sehingga terwujud
04 keluarga yang harmonis.
Perkawinan dalam
Pandangan Islam
Merupakan salah satu syarat penyempurna
keagamaan seseorang. Walaupun seseorang itu
memiliki keshalehan yang tinggi, namun jika belum
menikah, maka orang tersebut baru menjalani
separuh kewajiban agama. Pernikahan dan agama
karenanya identik dan saling melengkapi satu sama
lainnya. Perkawinan
05
Aspek Perkawinan
Perkawinan

Aspek Ibadah Aspek Hukum


Melaksanakan pernikahan Pernikahan yang sesuai dengan
berarti melaksanakan sebagian syariat Islam merupakan suatu
dari ibadah, yang berarti pula perjanjian yang kuat, yang di
menyempurnakan sebagian dalamnya mengandung suatu
dari agama. komitmen bersama dan
menuntut adanya penunaian
hak dan kewajiban bagi
keduanya.
06
Aspek Perkawinan

Aspek Sosial
Pernikahan bertujuan membentuk keluarga yang
diliputi rasa saling cinta dan rasa kasih sayang antar
sesama anggota keluarga, yang pada gilirannya
terwujud sebuah komunitas masyarakat yang
marhamah,di bawah naungan Allah SWT.

07
Bab Perkawinan
Landasan Kehidupan
Bersama
Islam telah menetapkan hak-hak dan ketentuan-
ketentuan dalam kehidupan suami istri. Salah satu
karakteristik yang merefleksikan aqidah Islam adalah
penegasan terhadap pentingnya pernikahan.

Dengan demikian, pihak laki-laki maupun perempuan


mustahil melanggengkan kehidupan membujang atau
melajang betapapun mereka berusaha matimatian
untuknya.

08 Bab Perkawinan
Jalan bagi Kelanggengan
bersama
Adalah adanya sikap saling menghargai dan saling
memahami di antara kedua belah pihak, bukan
sebaliknya dengan sikap saling menghinakan dan
merendahkan.

Islam menganjurkan untuk melaksanakan pernikahan


dan membina keluarga. Himbauan religius ini sesuai Kelompok 3
dengan tatanan dan peradaban sehingga akan
memberikan kemanfaatan dan urgensitas kesuciannya
dalam meniti kehidupan bersama.
09
PSIKOLOGI KELUARGA

HUKUM NIKAH
10 Bab Perkawinan | Kelompok 3
Nikah memiliki hukum asal adalah mubah. Nikah akan menjadi sunnah
hukumnya apabila seseorang yang memerlukannya. Allah berfirman dalam
Al-Qur'an Surah An-Nur ayat 32 sebagai berikut:

‫َو َاۡنِك ُحوا اَاۡلَياٰم ى ِم ۡن ُكۡم َو الّٰص ِلِح ۡي َن ِم ۡن ِع َب اِد ُك ۡم َو ِاَم ٓإِٮ ُكۡم‌ ؕ ِاۡن َّيُكۡو ُنۡو ا‬
‫ُف َق َرٓاَء ُيۡغ ِن ِه ُم ُهّٰللا ِم ۡن َف ۡض ِلٖه‌ ؕ َو ُهّٰللا َو اِس ٌع َع ِل ۡي ٌم‬
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui"

11
Tujuan Nikah
Secara umum tujuan pernikahan menurut Islam
adalah untuk memenuhi hajat manusia (pria
terhadap wanita atau sebaliknya) dalam rangka
mewujudkan rumah tangga yang bahagia, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan agama Islam.

12
Tujuan pernikahan dalam Islam
dalam diuraikan sebagai berikut:

Memperoleh Ketenangan Saling Mengisi


(sakinah)
Tujuan pernikahan adalah memperoleh Pernikahan memberikan pengaruh
ketenangan jiwa, fisik, pikiran dan akhlak. yang sangat besar dan penting
Dalam kehidupan bersama, hendaklah terhadap perilaku seseorang. Sejak
suami istri selalu berusaha meneguhkan itu, dimulailah fase kematangan dan
keadaan tersebut, sehingga kesempurnaan yang mampu
memungkinkan keduanya tumbuh menutupi ketidakharmonisan dalam
sempurna. beraktivitas dan bergaul (di mana
masing-masing pihak berusaha
merelakan, meluruskan, dan
menasehati satu sama lain).
13
Bab Perkawinan
Tujuan pernikahan dalam Islam
dalam diuraikan sebagai berikut:

Memelihara Agama Saling Mengisi


Pernikahan tidak hanya Allah SWT telah menumbuhkan
menyelamatkan seseorang dari keinginan dalam diri seseorang
lembah dosa, bahkan lebih dari itu, untuk melanjutkan keturunan.
memungkinkan dirinya menghadap Namun ada kalanya manusia
dan beribadah kepada Allah SWT tidak mau direpotkan dengan
sehingga menjadikan jiwanya anak. Oleh karena itu dimensi
tenteram. spiritual dari pernikahan
hendaknya dijadikan pegangan
hidup agar rumah tangga dapat di
bangun ke jalan kesempurnaan.
14
Bab Perkawinan
Rukun dan Syarat Nikah
Rukun Syarat-syarat
Beragama Islam, Atas Kehendak Sendiri, Bukan Muhrimnya Wanita, Tidak
Calon Suami
Sedang Ihrom Haji

Beragama Islam, Tidak Terpaksa atau Dipaksa, Bukan Muhrim, Tidak


Calon Istri
Bersuami, Tidak sedang masa Idah, Tidak sedang Ihrom Haji atau Umroh

Mukallaf (Islam, Dewasa, Sehat Akal), Laki-laki merdeka, Tidak Fasiq, Tidak
Adanya Wali
Sedang Ihrom Haji atau Umroh

Ialam, Baligh, Berakal, Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak
Adanya 2 Orang Saksi terlalu banyak melakukan dosa-dosa kecil), Hadir dalam akad nikah

Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran, Tidak secara taklik (Tidak ada
sebutan prasyarat sewaktu ijab dan qabul dilafalkan), Tidak diikatkan
Adanya Ijab dan Qobul
dengan tempo waktu seperti mutaah (Seperti nikah kontrak), Diucapkan oleh
wali atau wakilnya (Ijab), Dilafalkan oleh calon suami atau wakilnya
15
PSIKOLOGI KELUARGA

MAHAR /
MASKAWIN
16
Bab Perkawinan
Pemberian wajib dari calon suami kepada calon
istri sebagai ketelusan hati calon suami untuk
menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang istri
kepada calon suaminya

17
Penjelasan Lanjut
Mengenai Mahar
Suami berkewajiban memberikan mahar kepada calon
istrinya. Mahar adalah lambang kesiapan dan kesediaan
suami untuk memberikan nafkah lahir kepada istri dan anak-
anaknya. Selama mahar itu bersifat simbolis atau sekedar
formalitas, maka jumlahnya sedikit pun tidak ada masalah.

18
Kewajiban Suami Perkawinan
Istri
Agar tujuan pernikahan tercapai, suami istri
harus melakukan kewajiban-kewajiban hidup
berumahtangga dengan sebaik-baiknya dengan
landasan niat ikhlas karena Allah Swt semata.

19
Kewajiban Seorang Kewajiban Suami yang Terpenting adalah
Suami Istri
Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri dan
anak-anaknya sesuai dengan kemampuan yang diusahakan

Menggauli istri secara makruf, yaitu dengan cara yang layak


dan patut misalnya dengan kasih sayang,
menghargai,memperhatikan dan sebagainya.

Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, memelihara


semua anggota keluarga dengan penuh tanggung jawab

Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam


mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar menjadi anak
yang saleh
20
Kewajiban Istri yang Terpenting adalah

Patuh dan taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran Islam. Perintah suami yang
bertentangan dengan ajaran islam tidak wajib ditaati oleh seorang istri.

Memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga serta harta benda suami.

Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsi ibu sebagai kepala rumah tangga.

Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan agama. Allah swt, berfirman yang Artinya :"Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (At-Tahrim : 6)

Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta bijaksana pada suami
21
Hak-hak Suami atas Istri
Islam juga mengatur dan menetapkan hak-hak yang jelas bagi
suami atas istrinya. Berikut ini dikemukakan hak-hak suami
atas istrinya sebagai mana dikemukakan Umar (1990) sebagai
berikut.
1. Hak memperoleh pemeliharaan rumah, harta dan putra
putrinya.
2. Hak untuk ditaati dan meminta tanggung jawab.
3. Hak mendapatkan pergaulan dengan baik.
4. Hak mendapatkan sikap dan penampilan yang baik.
22
Hak-hak Istri atas Suami
Islam menjadikan ikatan antara suami istri di atas dasar-dasar
yang jelas dan benar sesuai prinsip-prinsip agama yang telah
ditentukan. Berikut ini dikemukakan hak-hak istri atas
suaminya sebagai mana dikemukakan Umar (1990) sebagai
berikut.
1. Hak meminta nafkah
2. Hak mendapatkan perlakuan baik

23
Demikianlah Islam telah menyempurnakan keseimbangan
ikatan antara suami istri secara adil agar kehidupan
rumah tangganya tercipta bangunan yang kokoh, sehingga
keluarga dapat melahirkan keturunan-keturunan yang
berkualitas baik keimanannya, akhlak maupun aspek
lainnya.

24
PSIKOLOGI KELUARGA/ 28 SEPTEMBER 2022

THANK YOU
Bab Perkawinan | Kelompok 3
25

Anda mungkin juga menyukai