Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

13. BENTUKLAHAN SOLUSIONAL

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 36

BENTUKLAHAN

ASAL PROSES SOLUSIONAL (PELARUTAN)


APA ITU KARST ?
Jennings (1971)
Karst adalah suatu kawasan yg memiliki karakteristik berupa relief dan drainase yg khas
yang disebabkan oleh tingginya keterlarutan batuan didalam air.
Bloom, 1979
Bentang alam yg terbentuk pd daerah dng litologi berupa batuan yg mudah larut, menunjukkan relief yg khas,
aliran sungainya tiba-tiba masuk ke dlm tanah dan meninggalkan lembah kering yg kemudian keluar di tempat lain
sebagai mata air yg besar. (Bentang alam yg terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yg mudah larut,
menunjukkan relief yg khas, aliran sungainya tiba-tiba masuk ke dalam tanah dan meninggalkan lembah kering yg
kemudian keluar di tempat lain sebagai mata air yg besar.
Ford dan Williams (1989)
Karst adalah medan dengan kondisi hidrologi yg khas sebagai akibat dari batuan yg mudah
larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik.
Milanovic (1991)
Topografi kars: bentuk bentang alam tiga dimensional yg terbentuk akibat proses pelarutan
lapisan batuan dasar, khususnya batuan karbonat spt batugamping kalsit/dolomit. Bentang
alam ini mengakibatkan bentuk permukaan bumi yg khusus&drainase bawah permukaan
• Secara etimologis karst adalah nama
KARST suatu daerah di timur laut Kota Trieste
di Slovenia, karena kekhasannya maka
Cvijic (seorang geologiwan abad 19)
menamakan dengan istilah karst (bhs
Inggris) atau kars (Bhs Slovenia) dan
carso (Bhs Italia)
• Karst adalah suatu kawasan
batugamping yang ditandai oleh
adanya cekungan, lereng terjal,
tonjolan bukit berbatu, tidak
beraturan, bergua dan mempunyai
sistem aliran bawah tanah.
SYARAT TERBENTUKNYA KARST
1. Adanya batuan yang mudah larut yang terletak di permukaan atau dekat permukaan dan
batuan yang paling cocok adalah batuan kapur.
2. Batuan tersebut mempunyai celah (diaklas/retakan) atau susunannya berlapis-lapis
3. Terdapat lembah yang dalam dan lebih rendah dari permukaan rata-rata batuan yang
mudah larut tersebut.
4. Daerah yang bersangkutan harus cukup mendapatkan curah hujan (daerah tropis) sebagai
media pelarutan.
5. Vegetasi penutup yang lebat untuk menghasilkan humus.
KARSTIFIKASI
Fenomena Kars terutama terjadi pada daerah yang terbentuk dan tersusun dari endapan
batuan karbonat (linestone) dengan mineral utama kalsit (CaCO3), aragonit (CaCO3) dan
dolomit (CaMg(CO3)2 tetapi dapat juga terjadi pada batuan lain yang terbentuk dari mineral-
mineral mudah larut oleh air lainnya seperti gipsum (Ca2SO4. 2H2O), anhidrit (CaSO4), halit
(NaCl), batuan sedimen kalsit dengan semen yang mudah larut, maupun batuan lain dimana
proses pelarutan mineral bisa dan mudah terjadi (Ibnu Maryanto, 2006: 56).

KARSTIFIKASI atau proses pembentukan bentuklahan karst didominasi oleh proses pelarutan.
Proses pelarutan batugamping diawali oleh larutnya CO2 dalam air membentuk H2CO3.
FAKTOR PENGONTROL & FAKTOR PENDORONG
KARSTIFIKASI
Faktor pengontrol mentukan dapat tidaknya proses karstifikasi berlangsung . Faktor pendorong
terdiri dari:
1. Batuan mudah larut, kompak, tebal dan mempunyai banyak rekahan
2. Curah hujan yang cukup ( > 250 mm/tahun)
3. Batuan terekspos di ketinggian yang memungkinkan perkembangan sirkulasi air/drainase
secara vertical.
Faktor pendorong menentukan kecepatan dan kesempurnaan karstifikasi. Faktor pendorong tsb
adalah:
1. Temperatur
2. Penutupan vegetasi
KAWASAN KARST DI INDONESIA
• Luas kawasan karst > 15,4
juta Ha.
• Karst Gunung Sewu (World
Natural Heritage):
1. Persebarannya dari
Wonosari-Wonogiri-Pacitan,
2. Luas 13.000 km2.
3. Kubah 40.000.
 Karst Karangbolong di
Gombong Selatan.
 Karst Maros di Sulawesi
Selatan.
KLASIFIKASI KARST
BENTUKAN KARST
BENTUKAN KARST MINOR
Bentukan minor (Lapies/karren) Bentukan minor (Karst Split)

1 2

Bentukan minor (Fito Karst)

4
Bentukan minor (Parit Karst)

3
MORFOLOGI MAYOR
DI KARST
MORFOLOGI KARST
• Morfologi dengan Relief
Negatif :
Dolina, Uvala, Polje, Luweng
Vertikal, lapies/ pembuluh,
dan Gua.
• Morfologi dengan Relief
Positif : Pinnacle (bukit
terisolasi), Bukit-bukit Residual
(hum), Kerucut/Menara Karst (
turmkarst apabila lereng
vertikal, kegelkasrt apabila
lerengnya membentuk
kerucut, kubah apabila
bentuknya membulat.
DOLINA (SINKHOLE)/ SURUPAN
• Dolina merupakan bentuk
cekungan membundar atau depresi
tertutup dipermukaan topografi
karst.
• Apabila di bagian dasar dolina
dilapisi sedimen kedap air maka
cekungan tsb akan terisi air yang
disebut Telaga atau LOKVA.
• Dolina dapat terbentuk karena
proses: (A+B) pelarutan (disolusi),
(C+D) runtuhan (collapse),
kombinasi pelarutan dan runtuhan
(suffusion), dan proses runtuhnya
atap gua (subsiden)
Doline merupakan cekungan tertutup D
berbentuk bulat atau lonjong degan ukuran 0
beberapa meter hingga lebih kurang satu
L
kilometer (Ford dan Williams, 1992), sehingga
Sweeting (1972) mengkategorikan doline dalam I
bentuklahan karst berskala sedang. N
E
Doline di literatur-literatur karst sering disebut
dengan berbagai istilah, seperti sinkhole, sink,
swallow holes, cenote, dan blue hole.
Kemiringan lereng miring hingga vertikal
dengan kedalaman beberapa meter hingga
ratusan meter.
Bentuk doline di daerah tropis yang menyerupai
bintang disebut secara khusus dengan Cockpit.
Istilah ini pertama digunakan untuk menyebut
karst di Jamaika (Sweeting, 1972)
MACAM-MACAM BENTUK DOLINE
Doline, oleh Cvijic (1893)
dikelompokkan menjadi tiga katergori
yaitu:
1. Doline mangkok dicirikan oleh
perbandingan lebar dan
kedalaman 10:1 dan kemiringan
lereng doline berkisar antara 10° -
12°. Dasar rata dan tertutup oleh
tanah atau berawa.
2. Doline corong mempunyai
diameter dua atau tiga kali
kedalamannya dan lereng doline
berkisar antara 30°–40° dengan
dasar sempit dapat tertutup tanah
maupun berupa singakapan batuan.
3. Doline sumuran dicirikan oleh
diameternya yang lebih kecil dari
kedalamannya, lereng vertical
berupa singkapan batuan.
UVALA
• Uvala merupakan cekungan
yg membentuk lonjong atau
memanjang yg merupakan
gabungan dari doline (doline
majemuk)

Uvala terbentuk pada


. perkembangan karst yang lebih
lanjut. Bentuk tidak teratur. dengan
diamater pada umumnya 500 –
1000 m dan kedalaman 100 – 200
m (Sweeting, 1972).
POLJE
Polje merupakan depresi tertutup yang
luas dimana bagian dasar berupa dataran
yang ditutupi oleh endapan aluvial. Polje
dapat disebut pula basin.
Polje merupakan istilah di Karst Dinaric
yang berasal dari bahasa Slovenia yang berarti ladang yang dapat ditanami. Istilah polje di
negara asalnya tidak mempunyai kaitan dengan bentuklahan karst.
Definisi formal pertama tentang polje dikemukaan oleh Cvijic tahun 1985 (dalam Gams, 1978)
bahwa polje merupakan bentuklahan karst yang mempunyai elemen: cekungan yang lebar,
dasar yang rata, drainase karstik, bentuk memanjang yang sejajar dengan struktur lokal, dasar
polje mempunyai lapisan batuan Tersier. Publikasi selanjutnya oleh Cvijic (1990)
mengungkapkan bahwa polje merupakan bentukan dari evolusi/perkembangan uvala.
Syarat Polje :
1. Dasar yg rata dapat merupa batuan dasar (dapat berteras) maupun tertutup sedimen Lepas/aluvium, rata
harus mempunyai lebar minimum 400 meter.
2. Cekungan tertutup yang dibatasi oleh perbukitan dengan lereng terjal pada dua sisi atau salah satu sisinya,
3. Mempunyai drainase karstik, dan
LUWENG VERTIKAL
• Luweng vertikal (vertical
shaft) depresi yg berbentuk
silindris, mulut bundar, dan
dinding vertikal memotong
tegak lurus struktur
perlapisannya.
• Lubang-lubang tsb saling
berhubungan yang
membentuk terowongan dan
gua yang apabila dialiri air
akan membentuk sungai
bawah tanah.
LEMBAH KARST
LEMBAH atau alur
yang besar yang
terdapat pada
lahan karst.
Lembah ini
terbentuk oleh
aliran air
permukaan yang
mengerosi batuan
Sungai Bengawan Solo Purba
yang dilaluinya.
Cockpit karst
BENTUKAN POSITIP (RESIDUAL)
Kawasan Karst
KERUCUT KARST
Bukit Kars yang
berbentuk kerucut
dan berlereng
terjal dan
dikelilingi oleh
depresi/bintang
(Bloom, 1979).
MENARA KARST
Bukit sisa pelarutan
dan erosi berbentuk
menara dengan lereng
yang terjal, tegak atau
menggantung,
terpisah satu dengan
yang lain dan
dikelilingi oleh dataran
alluvial.
MOGOTE KARST
Bukit terjal yang
merupakan sisa
pelarutan dan erosi,
umumnya dikelilingi
oleh dataran alluvial
yang hampir rata (Flat).
SISTEM HIDROLOGI KARST
Jankowski (2001) mengatakan bahwa terdapat tiga komponen utama
pada sistem hidrologi karst, yaitu : akuifer, sistem hidrologi
permukaan, dan sistem hidrologi bawah permukaan.

Di karst, cekungan bawah permukaan dapat diidentifikasi dengan


mencari hubungan antara sungai yang tertelan (swallow holes) dan
mata air.
HIDROLOGI KARST
TATA AIR KARST
AKUIFER
DI KARST

Aliran Rembesan Aliran Gabungan (R + L) Aliran Lorong


PENELUSURAN GUA
POTENSI KAWASAN KARST
• POTENSI SUMBER AIR
• POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI
• POTENSI BAHAN TAMBANG
• POTENSI WISATA DAN BUDAYA
5
1

3
2
MUSEUM KARST
SUMBERDAYA AIR

GUA BRIBIN
BANJIR KARST
Banjir pada kawasan karst terjadi karena system drainase mengalami penyumbatan
pada ponor sehingga air hujan tdk dapat masuk ke dalam system sungai bawah
tanah atau penyumbatan pada sungai bawah tanah sehingga terjadi pemunculan
air ke permukaan. Banjir ini terjadi pada doline atau uvala
TERIMA KASIH
P14.
BENTUKLAHAN
ASAL PROSES MARIN

Anda mungkin juga menyukai