13. BENTUKLAHAN SOLUSIONAL
13. BENTUKLAHAN SOLUSIONAL
13. BENTUKLAHAN SOLUSIONAL
KARSTIFIKASI atau proses pembentukan bentuklahan karst didominasi oleh proses pelarutan.
Proses pelarutan batugamping diawali oleh larutnya CO2 dalam air membentuk H2CO3.
FAKTOR PENGONTROL & FAKTOR PENDORONG
KARSTIFIKASI
Faktor pengontrol mentukan dapat tidaknya proses karstifikasi berlangsung . Faktor pendorong
terdiri dari:
1. Batuan mudah larut, kompak, tebal dan mempunyai banyak rekahan
2. Curah hujan yang cukup ( > 250 mm/tahun)
3. Batuan terekspos di ketinggian yang memungkinkan perkembangan sirkulasi air/drainase
secara vertical.
Faktor pendorong menentukan kecepatan dan kesempurnaan karstifikasi. Faktor pendorong tsb
adalah:
1. Temperatur
2. Penutupan vegetasi
KAWASAN KARST DI INDONESIA
• Luas kawasan karst > 15,4
juta Ha.
• Karst Gunung Sewu (World
Natural Heritage):
1. Persebarannya dari
Wonosari-Wonogiri-Pacitan,
2. Luas 13.000 km2.
3. Kubah 40.000.
Karst Karangbolong di
Gombong Selatan.
Karst Maros di Sulawesi
Selatan.
KLASIFIKASI KARST
BENTUKAN KARST
BENTUKAN KARST MINOR
Bentukan minor (Lapies/karren) Bentukan minor (Karst Split)
1 2
4
Bentukan minor (Parit Karst)
3
MORFOLOGI MAYOR
DI KARST
MORFOLOGI KARST
• Morfologi dengan Relief
Negatif :
Dolina, Uvala, Polje, Luweng
Vertikal, lapies/ pembuluh,
dan Gua.
• Morfologi dengan Relief
Positif : Pinnacle (bukit
terisolasi), Bukit-bukit Residual
(hum), Kerucut/Menara Karst (
turmkarst apabila lereng
vertikal, kegelkasrt apabila
lerengnya membentuk
kerucut, kubah apabila
bentuknya membulat.
DOLINA (SINKHOLE)/ SURUPAN
• Dolina merupakan bentuk
cekungan membundar atau depresi
tertutup dipermukaan topografi
karst.
• Apabila di bagian dasar dolina
dilapisi sedimen kedap air maka
cekungan tsb akan terisi air yang
disebut Telaga atau LOKVA.
• Dolina dapat terbentuk karena
proses: (A+B) pelarutan (disolusi),
(C+D) runtuhan (collapse),
kombinasi pelarutan dan runtuhan
(suffusion), dan proses runtuhnya
atap gua (subsiden)
Doline merupakan cekungan tertutup D
berbentuk bulat atau lonjong degan ukuran 0
beberapa meter hingga lebih kurang satu
L
kilometer (Ford dan Williams, 1992), sehingga
Sweeting (1972) mengkategorikan doline dalam I
bentuklahan karst berskala sedang. N
E
Doline di literatur-literatur karst sering disebut
dengan berbagai istilah, seperti sinkhole, sink,
swallow holes, cenote, dan blue hole.
Kemiringan lereng miring hingga vertikal
dengan kedalaman beberapa meter hingga
ratusan meter.
Bentuk doline di daerah tropis yang menyerupai
bintang disebut secara khusus dengan Cockpit.
Istilah ini pertama digunakan untuk menyebut
karst di Jamaika (Sweeting, 1972)
MACAM-MACAM BENTUK DOLINE
Doline, oleh Cvijic (1893)
dikelompokkan menjadi tiga katergori
yaitu:
1. Doline mangkok dicirikan oleh
perbandingan lebar dan
kedalaman 10:1 dan kemiringan
lereng doline berkisar antara 10° -
12°. Dasar rata dan tertutup oleh
tanah atau berawa.
2. Doline corong mempunyai
diameter dua atau tiga kali
kedalamannya dan lereng doline
berkisar antara 30°–40° dengan
dasar sempit dapat tertutup tanah
maupun berupa singakapan batuan.
3. Doline sumuran dicirikan oleh
diameternya yang lebih kecil dari
kedalamannya, lereng vertical
berupa singkapan batuan.
UVALA
• Uvala merupakan cekungan
yg membentuk lonjong atau
memanjang yg merupakan
gabungan dari doline (doline
majemuk)
3
2
MUSEUM KARST
SUMBERDAYA AIR
GUA BRIBIN
BANJIR KARST
Banjir pada kawasan karst terjadi karena system drainase mengalami penyumbatan
pada ponor sehingga air hujan tdk dapat masuk ke dalam system sungai bawah
tanah atau penyumbatan pada sungai bawah tanah sehingga terjadi pemunculan
air ke permukaan. Banjir ini terjadi pada doline atau uvala
TERIMA KASIH
P14.
BENTUKLAHAN
ASAL PROSES MARIN