Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pak Edi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Pak Edi : Baiklah anak-anak, sekarang silahkan membuka buku tematik kita.

Kenapa wajah
kamu sedih dan ketakutan Dewi? Ada yang bisa bapak bantu?

Dewi : Buku tematik saya ketinggalan Pak. Saya takut bapak akan memarahi saya.

Pak Edi : Kenapa buku tematik kamu bisa ketinggalan?

Dewi : Saya lupa Pak memasukkan ke dalam tas.

Pak Edi : Apakah kamu tidak Menyusun jadwal pelajaran di malam hari Dewi?

Dewi : Saya minta maaf Pak. Saya Menyusun jadwal pelajaran di malam hari. Tapi
(menunjukkan wajah bersalah )

Pak Edi : Tapi apa Dewi?

Dewi : Saya tadi malam saya benar-benar lupa untuk memasukkan buku tematik.

Pak Edi : Baiklah, untuk kedepannya jangan diulangi lagi ya Dewi. Sebaiknya dimalam hari
jadwal belajar untuk besok pagi disekolah dengan teliti diperiksa. Sehingga kamu bisa mengikuti
pelajaran dengan baik di sekolah.

Dewi : Iya Pak, saya minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi.

Pak Levi : Selamat pagi Andro dan Edi. Tadi di kantor guru, bapak mendengar kamu ribut
Ketika belajar agama. Benarkah itu Andro?

Andro dan Edi : Iya pak (dengan wajah sedih)

Pak Levi : Kenapa kalian berdua ribut? Ada yang perlu kita bicarakan Bersama-sama?

Andro : Tadi sebelum belajar agama, kami belajar matematika Pak. Kebetulan ada soal yang
belum selesai dikerjakan. Jadi kami membahas soal itu lagi Pak.

Edi : Iya Pak, kami penasaran dengan soal itu. Jadi kami tidak menghiraukan Ibu Nita
menjelaskan dan suara kami berisik Pak.

Pak Levi : Baiklah, bapak piker kalian sudah diajari untuk saling menghargai. Menurut kalian,
apakah kalian sudah menunjukkan sikap saling menghargai dalam kejadian ini?

Edi dan Andro : Tidak Pak. Kami minta maaf.

Pak Levi : Menurut kalian, apakah sikap saling menghargai itu sangat penting?

Edi dan Andro : Iya Pak.

Pak Levi : Nah, kalian sudah mengerti dengan sikap saling menghargai. Dan kalian sudah
sadar akan kesalahan kalian. Mari kita saling menghargai satu dengan yang lain.
Kalian menghargai guru, guru juga menghargai kalian.

Anda mungkin juga menyukai