Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Gangguan Depresi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 85

Gangguan

Depresi
Imelva Yulviani Girsang

Tujuan Pembelajaran

Definisi dan Klasifikasi


Faktor Resiko
Psikodinamik
Gejala
Diagnosis
Terapi
Prognosis
Bunuh diri.

Definisi

Depresi
Depresi merupakan satu masa terganggunya
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya
termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotor, kosentrasi, kelelahan, rasa
putus asa, rasa tak berdaya serta gagasan bunuh
diri.

Depresi
Depresi merupakan gangguan mood atau kondisi
emosional seseorang secara berkepanjangan
yang mempengaruhi seluruh proses mental
( kognisi, afektif dan konatif ).

Depresi
Depresi adalah kemuraman hati yang bersifat
patalogis yang biasanya muncul oleh rasa inferior,
sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan
berbagai trauma psikis. Depresi juga merupakan
keadaan kehilangan minat serta rasa gembira
terhadap sesuatu.

(Kartono, 2007)

Klasifikasi depresi

Gejala A :

Perasaan depresif
Kehilangan minat dan kesenangan
Mudah menjadi lelah

Gejala B :

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan
diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang

Episode Depresif Ringan

Sekurang-kurangnya dua gejala A


Paling sedikit 2 dari gejala B
Telah berlangsung paling sedikit 2 minggu
Tidak boleh ada gejala yang berat
Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan
sosial.

Episode Depresif Sedang

Paling sedikit dua dari gejala A


Paling sedikit tiga dari gejala B
Paling sedikit dua minggu
Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

Episode Depresif Berat Tanpa Gejala


Psikotik
Tiga dari gejala A
Paling sedikit empat dari gejala B dan
intensitas berat.
Paling sedikit telah berlangsung dua minggu
atau gejala amat berat dan onset sangat
cepat.
Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan
kegiatan sosial.

Episode Depresif Berat dengan


Gejala Psikotik
Sama seperti ad. 3 disertai dengan
waham atau halusinasi, atau stupor
depresif.

Fator resiko

Faktor Resiko

Biologic
Psychological
Social
Alkohol dan penggunaan obat-obatan

Biologic:
Orang orang yang kurang percaya diri
sering merasa cemas
perfeksionist (maunya sempurna)
Menderita penyakit berat yang lama dan hidup
menderita dalam jangka lama juga sering menjadi
faktor penyebab depresi

Psychological :
Lingkungan yang menekan dan Kejadian dalam
hidup

Social :
pada perempuan yang mengalami stres serius,
didapatkan bahwa 10% diantara perempuan yang
memilki teman berbagi rahasia yang memiliki
depresi dibanding 37% perempuan yang tidak
memilki hubungan dekat yang suportif

Alkohol dan penggunaan obat-obatan:


Banyak obat-obatan yang bisa mendatangkan
gejala depresi. Mengkonsumsi alkohol dan
penyalahgunaan obat-obatan juga merupakan hal
biasa pada orang yang depresi, dan tindakan
tersebut malah semakin memperburuk keadaan
depresi yang dialami.

PSIKODINAMIK
GANGGUAN SUASANA
PERASAAN EPISODE
DEPRESI

PSIKODINAMIK
Telaah Klinikus
Mengenai Cara
BERFIKIR
Pasien
Pendekatan
Konseptual
dalam Psikiatri

DIAGNOSIS
DAN TERAPI

Depresi termasuk dalam gangguan mood.


Mood : Subjektivitas peresapan emosi, untuk
perasaan yang dihayati secara sadar. Dapat
diutarakan dan terpantau orang lain.
Ex : Marah, depresi.

Pasien depresi : terlihat kehilangan minat, merasa


bersalah, tak konsentrasi, ingin mati, tak nafsu
makan.

Faktor Psikodinamik pada


depresi
Menurut Karl Abraham:
1.
2.
3.
4.

Gangguan hubungan ibu dan anak ( 10 18 ) bulan,


jadi faktor predisposisi rentan depresi
Dihubungkan dengan cinta yang nyata maupun fantasi
dan kehilangan objek
Terjadinya introyeksi, sebagai mekanisme pertahanan
kehilangan objek.
Kehilangan objek diekspresikan dengan benci, marah
pada diri sendiri.

Edward Biebring :
Terjadi ketika seseorang menyadari
ketidakmampuannya untuk mewujudkan cita cita
ideal.

Trias Kognitif Depresi Aaron


Beck
1. Pandangan terhadap diri sendiri berupa persepsi
negatif
2. Kecenderungan menganggap dunia
memusuhinya.
3. Bayangan mengenai masa depan yang penuh
kegagalan.

Beberapa stresor umum


penyebab depresi

Masalah ekonomi
Kehilangan pasangan
Penyakit fisik Berat
Isolasi sosial

Keluhan somatik
akibat/penyerta depresi :

Lelah berkepanjangan
Sulit konsentrasi
Gangguan tidur
Nafsu makan berkurang
Kehilangan berat badan.

Manifestasi klinis

GEJALA UTAMA
Afek depresif
Kehialangan minat dan kegembiraan
Mudah lelah

GEJALA LAIN
Konsentrasi
dan perhatian

kepercayaan
diri

Merasa
bersalah dan
tidak beguna

Pesimistis

Melakukan
perbuatan
yang
membahayak
an diri

Tidur
terganggu

Nafsu makan

EPISODE
DEPRESI RINGAN

DEPRESI SEDANG

Minimal harus ada 2


gejala utama yang tampak

Minimal ditemukan 2
gejala utama

Ditambah dengan minimal 2


gejala lainnya

Ditambah sekurangkurangnya 3 dari gejala


lainnya

Tidak ada gejala berat


Lamanya gejala tampak sekurangkurangnya 2 minggu
Hanya ada sedikit kesulitan dalam
melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial lainya yang biasa dilakukan.

Seluruh gejala minimal


nampak selama 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata
untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan sehari-hari
dan urusan rumah tangga.

EPISODE DEPRESI BERAT


Di bagi menjadi 2 :
Tanpa gejala psikotik
Dengan gejala psikotik

TANPA GEJALA PSIKOSIS


Seluruh gejala utama harus ada
Di tambah dengan sekurang kurang.a 4 dari
gejala lainnya.
Onset sekurang kurangnya 2 minggu

DENGAN GEJALA PSIKOSIS


Sama seperti gejala tanpa psikosis
Disertai waham, depresi atau stupor depresif
Retradasi psikomotor yg berat

Diagnosis

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan berat badan tinggi badan, suhu
tubuh, tekanan darah dan detak nadi,
mendengarkan jantung dan paru paru serta
memeriksa perut.
Pemeriksaan laboratorium
Dokter mungkin akan memerintahkan
pemeriksaan darah rutin,

Pemeriksaan Psikologis
-kapan mulainya
-apakah pernah mengalami hal yang sama
dulu
- apakah ada pemikiran kearah menganiaya
diri sendiri atau bunuh diri.
Pasien mungkin akan diminta untuk mengisi
daftar pertanyaan untuk membantu menentukan
ada tidaknya depresi.

Agar bisa didiagnosa sebagai major depression,


maka pasien harus mempunyai lima atau lebih
gejala selama kurun waktu minimal 2 minggu
atau lebih. Salah satu gejala yang ada haruslah
berupa suasana hati yang tertekan atau rendah
(depressed mood) atau berupa adanya gejala
kehilangan minat atau keinginan. Gejala yang ada
bisa seperti yang dirasakan pasien atau seperti
yang terlihat oleh orang lain yang mengamati.

Diagnostic and Statistical manual


of Mental Disorders (DSM)
Perasaan hati yang tertekan atau rendah
(depressed mood) sepanjang hari, hampir setiap
hari, seperti perasaan sedih, hampa, menangis
(Pada anak anak atau remaja, depressed mood
bisa terlihat sebagai gejala mudah tersinggung
secara terus menerusconstant iritability).
Berkurangnya minat terhadap hampir semua
kegiatan atau tidak ada gairah terhadap sesuatu
yang menyenangkan selama sepanjang hari,
hampir setiap hari.

Berkurangnya berat badan secara bermakna


ketika tidak sedang diet atau puasa, atau
bertambah berat badan, berkurangnya atau
meningkatnya nafsu makan hamper setiap hari
(pada anak anak, bila berat badan anak tidak naik
sesuai perkembangan umur, bisa merupakan
salah satu gejala depresi).
Susah tidur atau mengantuk/ ingin tidur
sepanjang hari, hampir setiap hari.

Terlihat gelisah (restless) atau berperilaku lambat


sehingga bisa terlihat oleh orang lain.
Kelelahan atau kehilnagn kekuatan/ energi yang
dirasakan hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang
tidak pada tempatnya yang terjadi hampir setiap
hari

Kesulitan dalam mengambil keputusan, atau


kesulitan berpikir atau berkonsentrasi yang terjadi
hampir setiap hari
Berulang kali timbul keinginan untuk mati atau
bunuh diri, atau berniat/ mencoba bunuh diri.

DIAGNOSIS BERDASARKAN GEJALA


Gejala Utama :
Perasaan tertekan
Kehilangan minat dan kegembiraan
Mudah lelah (rasa lelah yang nyata setelah melakukan sedikit pekerjan
saja) dan menurunnya aktivitas

Gejala Lainnya :

Konsentrasi dan perhatian berkurang


Harga diri dan rasa percaya diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang

DIAGNOSIS BERDASARKAN
KATEGORI
DEPRESI RINGAN

DEPRESI SEDANG

Minimal harus ada 2


gejala utama yang tampak

Minimal ditemukan 2
gejala utama

Ditambah dengan minimal 2


gejala lainnya

Ditambah sekurangkurangnya 3 dari gejala


lainnya

Tidak ada gejala berat


Lamanya gejala tampak sekurangkurangnya 2 minggu
Hanya ada sedikit kesulitan dalam
melakukan pekerjaan dan kegiatan
sosial lainya yang biasa dilakukan.

Seluruh gejala minimal


nampak selama 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata
untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan sehari-hari
dan urusan rumah tangga.

DEPRESI BERAT
jika memenuhi syarat :
Harus ditemukan ketiga gejala utama
Ditambah minimal 4 gejala lainnya dan beberapa
diantaranya berintensitas berat
Minimal telah tampak selama dua minggu, namun jika
gejala-gejala yang tampak benar-benar menunjukkan
tingkat intensitas yang parah, dapat dikategorikan sebagai
depresi berat meskipun belum tampak selama dua minggu.
Penderita sangat tidak mungkin untuk meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga
lainnya kecuali pada tingkat yang sangat terbatas.

STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
2. Kesadaran : Jernih
3. Perilaku dan aktivitas prikomotor : Hipoaktif
4. Pembicaraan : Lambat -> akibat retardasi
5. Sikap terhadap pemeriksa : Wajar dapat di pertahankan

B. Alam perasaan

1. Mood
: Depresi
2. Afek
: Disforik
3. Hidup Emosi: Serasi dengan suasana hati

C. Fungsi Intelektual (kognitif) :


1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
-> Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Daya konsentrasi :
->Baik
3. Orientasi (waktu, tempat, situasi dan orang) :
->Baik
4. Daya ingat : (Jangka panjang, pendek , segera)
-> Baik
5. Pikiran abstrak :
->Baik
6. Bakat kreatif :
7. Kemampuan menolong diri sendiri :
->cukup

D. Gangguan Persepsi :
1. Halusinasi

: Tidak ada

2. Ilusi

: Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada


4. Derealisasi

: Tidak ada

E. Proses Berpikir :
1. Bentuk Pikiran
-> Realistik
2.Arus pikiran
-> Lancar
3. Isi pikiran :
->Waham (-)
-> Phobia (-)
-> Obsesi (-)

F. Pengendalian Impuls :
-> baik

G. Daya Nilai (Sosial, Reabilitas):


-> Baik

H. Tilikan (insight) :
-> Pasien memiliki kesadaran bahwa dirinya saat ini dirinya
sakit dan memiliki motivasidan keinginan untuk sembuh dan
ingin mengubah sikap dan perilaku yang selama inisalah.
(tilikan derajat 6)
I.

Taraf dapat dipercaya :


-> Dapat dipercaya

Diagnosis Multiaksial
Axis I : F 32.2
Onset > 2 minggu, ditambah
#gejala utama dan 4 gejala tambahan
Axis II : Tidak ada gangguan keopribadian
dan retardasi mental
Axis III : gangguan sistem
pencernaan dan pernapasan

Axis IV : masalah dengan primary


support group (keluarga)
Axis V : global assessment of
functioning (GAF) scale : 50
karena Reality Testing Ability (RTA)
bagus

Terapi Depresi

Sasaran Terapi
Sasarannya :
Perubahan biologis/efek berupa mood pasien.
Karena mood pasien dipengaruhi kadar serotonin
dan nor-epinefrin di otak sasarannyamodulasi
serotonin dan norepinefrin otak dengan agenagen yang sesuai

Tujuan Terapi
1. Keselamatan pasien terjamin
2. Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien harus
dilaksanakan
3. Rencana terapi bukan hanya untuk gejala tapi
kesehatan jiwa pasien kedepannya harus
diperhatikan.

Terapi Non-Farmakoterapi
RAWAT INAP
Indikasi:
Kebutuhan prosedur
diagnostik
Risiko bunuh diri dan
melakukan pembunuhan.
kemampuan perawatan diri
dan pelindungan.
Riwayat gejala berulang.
Gejala klinis: BB,
perbaikan minimal pada
insomnia
Tiap perubahan gejala yg
kurang baik pd pasien

TERAPI KELUARGA
Jarang sebagai terapi
primer
Bermanfaat utk
mengurangi stres dan
kekambuhan
INDIKASI:
Untuk gangguan yang
membahayakan
perkawinan pasien
Gangguan dapat
ditangani oleh
keluarga.

PSIKOTERAPI

Terapi Alternatif

Terapi pengembangan
yang digunakan untuk
menghilangkan atau
mengurangi keluhan
keluhan serta mencegah
kambuhnya gangguan
pola perilaku maladatif
(Depkes, 2007).
Psikoterapi merupakan
terapi pilihan utama
utuk pasien dengan
menderita depresi
ringan atau sedang

ECT (Electro Convulsive


Therapy)
Terapi dengan mengalirkan
arus listrik ke otak (Depkes,
2007
INDIKASI:
Tidak berespon terhadap
farmakoterapi dengan dosis
adekuat
Tidak dpt mentoleransi
farmakoterapi
Tampilan klinis yang sangat
berat yang memperlihatkan
perbaikan sangat cepat
dengan ECT.

Farmakoterapi
(gangguan depresi berat)
- Penggunaan secara spesifik kemungkinan
sembuh 2x lipat dalam 1 bulan.

- PROBLEMA:
1.Ada pasien tidak berespon pada terapi pertama
2.Butuh waktu 3-4 minggu utk timbul efek terapi
3.Toksik pada dosis yang berlebihan dan efek
samping
.Obat lama: golongan trisiklik
.Obat baru: selective serotonine reuptake
inhibitor (SSRIs) , dll

Obat Antidepresan
SSRIs:
- Paling sering diguna di US
- Obat pilihan: efektif, gampang diguna, relatif
kurang efek samping meski pd dosis tinggi
Bupropion, venlafaxine, nefazodone:
- Obat baru
- lebih aman dari trisiklik, tetrasiklik dan MAOIs
- trisiklik, tetrasiklik, trazadone dan mirtazapine
sedasi

Edukasi
- Kegunaan antidepresan
- Tidak akan menjadi ketergantungan obat
- Dosis obat akan diturunkan perlahan-lahan sesuai
evaluasi gejala
- Efek optimal timbul dalam 3-4 minggu
- Efek samping menunjukkan obat bekerja
- Jika dalam 3 minggu pemberian obat masih belum
ada perbaikan minimal 20% dari gejala ganti
dgn gol.antidepresan lain

Durasi Pengobatan

Terapi antidepresan
dipertahankan minimal
6 bulan atau sesuai
lama pengobatan
sebelumnya
Terapi stop dosis
diturunkan bertahap di
atas 1 atau 2 minggu.

Tujuan: jumlah &


Terapi Profilaksis
keparahan
rekurens
Lama pemberian: 5
tahun
Indikasi:
- ep.depresi kurang 2
thn
- Tahap keseriusan
episode depresi
sebelumnya
- Pikiran bunuh diri /
ketidak mampuan
fungsi psikososial
- Ep.depresi 2x dlm 5
thn
- Onset usia 50 thn
- Riwayat sulit diterapi

Prognosis

Kemungkinan
prognosis baik
Episode ringan
Tidak ada gejala
psikotik
Waktu rawat inap
singkat
Indikator psikososial
stabil
Lima tahun sebelum
sakit secara umum
fungsi sosial baik

Kemungkinan prognosis
buruk

Depresi berat
bersamaan dengan
distimik
Penyalahgunaan
alkohol dan zat lain
Ditemukan gejala
cemas
Ada riwayat lebih dari
sekali episode depresi
sebelumnya

Bunuh diri

DEFINISI

Keadaan berisiko,
menyakiti diri sendiri
atau lakukan tindakan
yg dapat mengancam
kehidupan

Kematian yang
ditimbulkan diri sendiri
dan disengaja the
other word tindakan
sadar dilakukan pasien
untuk akhiri
kehidupan.

PENDAHULUAN
..
Pembunuhan 2 (dua) arah
membunuh orang lain (Homicide)
membunuh diri sendiri (Suicide)

Era Global :
Angka kejadian BD meningkat
Akibat :
Persaingan
Budaya tertentu
Derajat stressor

ISTILAH DAN

BD adalah :
Tindakan merusak diri
sendiri
Menggunakan zat
(racun/obat)
Bisa mengakibatkan
kematian
Termasuk dalam
kedaruratan
psikiatri

BD terselubung (Masked
BATASAN
Suicide) / BD tak
langsung (Indirect
Suicide) : Karin R.
Andriolo
Mengatur suatu
kesempatan yang baik
Dengan membiarkan
dirinya terbunuh
Secara kultural bisa
diterima
Dihargai oleh
sekelompok orang
(mis : harakiri,
juramentado, carok,
siri)

(Percobaan) Bunuh diri


Dari sudut pandang pskiatri
adalah :

Yg paling umum dan mudah


adalah :

Segala
perbuatan
seseorang
yg
dapat
mengakhiri
hidupnya
sendiri
dalam
waktu
singkat.

Merupakan
suatu
usaha
seseorang untuk mengatasi
masalah
hidupnya,
bukan
suatu pemusnahan dirinya,
akan tetapi justru untuk
menyelesaikan frustasi atau
konfliknya, untuk menghindari
keadaan
yang
tidak
menyenangkan atau suatu
pernyataan
amarah
dan
gelisah dgn tujuan untuk
mendapatkan keadaan tidur
tenang dan damai.
69

ETIOLOGI
1. Faktor Sosial
TEORI DURKHEIM

BD Egoistik : sulit integrasi dg lingkungan,


kepribadian kegagalan

BD Altruistik : loyalitas berlebih thd agama dan


kepercayaan.

BD Anomik : integrasi thd masyarakat


terganggu, tdk ikut norma perilaku dan
kebiasaan.
exam : perceraian, PHK

2.

Faktor Psikologis

. Teori Freud : Agresi dibelokkan kedalam


Ragu BD tanpa keinginan untuk bunuh org lain yg telah
direpresikan.
. Teori Menninger
BD sbg pembunuhan yg diretrofleksikan, pembunuhan
yg dibalik arah akibat marah kpd orang lain.
. Teori Aaron Beck
Depresi yg mulai pulih (paradoxal suicide)
Putus asa (hopelessness) indikator akurat risiko BD
jangka panjang

3.

Faktor Biologis

Genetika
Riset : 10x lebih besar tjd pada keluarga laki-laki
percobaan bunuh diri

Neurokimiawi
Riset : ada korelasi fungsi neurokimia dg SSP
Kadar enzim terendah pada trombosit prevalensi BD 8 x
lebih besar.

MYTHS VERSUS FACTS


ABOUT SUICIDE

73

Myths versus Facts


MYTH:
People who talk about suicide don't complete
suicide.
FACT:
Many people who die by suicide have
given definite warnings to family and
friends of their intentions. Always take
any comment about suicide seriously.

74

Myths versus Facts


MYTH:
Suicide happens without warning.
FACT:
Most suicidal people give clues and
signs regarding their suicidal intentions.

75

Myths versus Facts


MYTH:
Men are more likely to be suicidal.
FACT:
Men are four times more likely to kill
themselves than women. Women
attempt suicide three times more often
than men do.

76

Myths versus Facts


MYTH:
Asking a depressed person about suicide will
push him/her to complete suicide.
FACT:
Studies have shown that patients with
depression have these ideas and talking
about them does not increase the risk of
them taking their own life.

77

Myths versus Facts


MYTH:
Improvement following a suicide attempt or crisis
means that the risk is over.
FACT:
Most suicides occur within days or weeks of
"improvement," when the individual has the
energy and motivation to actually follow
through with his/her suicidal thoughts. The
highest suicide rates are immediately after
a hospitalization for a suicide attempt.
78

Myths versus Facts


MYTH:
Once a person attempts suicide, the pain and
shame they experience afterward will keep
them from trying again.
FACT:
The most common psychiatric illness
that ends in suicide is Major Depression,
a recurring illness. Every time a patient
gets depressed, the risk of suicide
returns.
79

Myths versus Facts


MYTH:
Sometimes a bad event can push a person to
complete suicide.
FACT:
Suicide results from having a serious
psychiatric disorder. A single event may just
be the last straw.

80

Myths versus Facts


MYTH:
Suicide occurs in great numbers around holidays
in November and December.
FACT:
Highest rates of suicide are in May or June,
while the lowest rates are in December.

81

You Can Help!


(Adapted with permission from the Washington Youth Suicide
Prevention Program)
82

You Can Help

Know warning signs


Intervention

83

You Can Help


Most suicidal people don't really want to die
they just want their pain to end
About 80% of the time people who kill
themselves have given definite signals or
talked about suicide

84

Preventing Suicide
Treatment
Antidepressants
Psychotherapy

85

Anda mungkin juga menyukai