Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SULFONAMIDA

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

SULFONAMIDA

Kuliah 10

Sulfonamida

Sulfonamida adalah kemoterapeutik


pertama kali digunakan secara sistemik
untuk pengobatan dan pencegahan
penyakit infeksi pada manusia.
Sulfonamida merupakan kelompok obat
penting pada penanganan infeksi
saluran kemih (ISK).

ISK

Infeksi saluran kemih (ISK)


Hampir selalu diakibatkan oleh bakteri
aerob dari flora usus.
Penyebab infeksi bagian bawah atau
cystitis ( radang kandung) adalah
pertama kuman Gram negatif.
Seseorang dianggap menderita ISK bila
terdapat lebih dari 100.000 kuman
dalam 1 ml urin.
3

Sifat sifat golongan sulfonamida

kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,


tetapi garam natriumnya mudah larut.
Rumus dasarnya adalah sulfanilamide. Berbagai
variasi radikal R pada gugus amida (-SO2NHR)
dan substitusi gugus amino (NH2)
menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia dan
daya antibakteri sulfonamida.
Bersifat amfoter, karena itu sukar dipindahkan
dengan cara pengocokan yang digunakan dalam
analisa organik.
4

Rumus umum golongan


sulfonamida

Indikasi sulfonamida

Kemoterapeutikum : Sulfadiazin,
Sulfathiazol
Antidiabetikum : Nadisa, Restinon, dll.
Desinfektan saluran air kencing :
Thidiour
Diuretikum : Diamox

Kelarutan

Umumnya tidak larut dalam air, tapi adakalanya akan larut dalam
air anas.
Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter,
Larut baik dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan
Elkosin.
Sulfa-sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas
akan mudah larut dalam HCl encer.
Irgamid dan Irgafen tidak larut dalam HCl encer.
Sulfa-sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam
HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam
HCl, akan tetapi larut dalam NaOH.
Sulfa dengan gugusan SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak
dengan asam kuat HCl atau HNO3.
7

A. Kelarutan dan Reaksi Umum Sulfonamida

1. Larut dalam air


Garam-garam natriumnya
Sulfasetamid
Sulfonamida = larut sebagian air

2. Diasamkan dengan asam cuka 3 %


a. Larut :
Sulfanilamid, sulfasetamid, soluseptazin.
b. Tidak larut :
Sulfadiazin, sulfamorazin, sulfametazin,
sulfatiazol, sulfapyridin, irgafen, irgamid.
8

3. Larut dalam asam cuka 7%


Sulfanalamid, Sulfasetamid,
Soluseptazin.

4. Larut dalam alkohol 96%


Sulfasetamid, Irgamid, Igafen,
5. Tidak larut dalam alkohol 96 %
Sulfadiazin Na, Sulfamerazin Na,
Sulfametazin Na, Sulfapyridin Na, dan
Sulfathiazol Na

10

11

6. Tidak larut dalam air; larut dalam air panas


Sulfanalamid, sulfasetamid, marfenil.

7. Larut dalam NaOH 10% dan HCl 1%


Sulfaciazin, sulfamerazin, elkosin, sulfa piridin, sulfamezatin.

8. Tidak larut dalam NaOH 10 %


Irgafen, Septazin, Radilon, Sulfaguanidin.

9. Tidak larut dalam HCl 1%


Irgafen, Radilon, Sulfaguanidin.
12

Reaksi Umum
Reaksi elementer terhadap C, N, S :
positif
Reaksi terhadap gugus-gugus amin :
reaksi diazotasi, reaksi dengan pDABHCl, reaksi korek api, dan
reaksi indophenol.

13

Reaksi Umum sulfonamida

Reaksi elementer terhadap C, N, S :


positif
Reaksi terhadap gugus-gugus amin :
reaksi diazotasi, reaksi dengan p-DAB
HCl, reaksi korek api, dan reaksi
indophenol.
Positif untuk amin-amin bebas.

14

Reaksi terhadap gugus


sulfon :

Zat + H2O2 30% + 1 tetes FeCl3 + HNO3


dan BaCl2 atau Barium Nitrat
endapan BaSO4 putih (BaSO4 sukar
larut, bahkan dalam aqua regia).

15

Reaksi Furfural

terhadap gugus amin bebas:


1 tetes pereaksi ( furfural 2% dalam
asam asetat glasial ) + zat memberi
warna merah tua segerah berubah
menjadi ungu.
Semua sulfa memberikan hasil positif,
kecuali sulfasuksidin, pthalazol,
septazin.

16

Reaksi Vanilin : Huckhal dan


Turftiti

Reaksi Vanilin : Huckhal dan Turftiti


Terhadap derivat metil piridin, diatas kaca arloji
atau objek : 1 tetes H2SO4 + beberapa kristal
vanilin, tambahkan zat uji, panaskan diatas
nyala api kecil kuning atau hijau muda
Kecuali :
Sulfamerazin Na : merah tua
Sulfamezathin Na : merah tua
Irgamid : hijau tua hitam dengan tepi merah
17

18

Reaksi Korek Api

Reaksi korek api


Zat + HCl encer lalu kedalamnya
dicelupkan korek api, maka timbul
warna jingga sampai jingga kuning.
Asam sulfanilat : kuning

19

Reaksi diazotasi

Reaksi Diazotasi : untuk amin aromatik primer


Zat + 2 tetes HCl 2 N + 1 ml air + NaOH/NaNO 2
dan teteskan larutan 0,1 g beta-naftol dalam 2 ml
NaOH, endapan jingga kemudian merah darah.
Bila penggunaan beta-naftol diganti dengan alfa
naftol, maka endapan akan berwarna merah ungu.
Gratisin : kekeruhan jingga kuning
Negatif : sulfasuksidin, thalazol, septazin

20

Reaksi Erlich dengan p-DABHCl

Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl : reaksi yang


umum dengan amin aromatik.
Pereaksi : 1 gram p-DAB, 10 ml HCl, tambahkan
aquades hingga 100 ml.
Cara melakukan reaksi:
Zat padat pada plat tetes + 2 tetes pereaksi kuning
jingga
Kuning sitrun : Sulfametazin, Sulfadiazin, Sulfamerazin,
Gratisin
Kuning : Elkosin
Kuning tua : Thazalol, Sulfanalamid
Jingga : Sulfaguanidin
21

Reaksi dengan CuSO4

Larutan CuSO4 dalam air yang encer


Reaksi ini diberikan oleh sulfa yang heterosiklik
dalam NaOH dengan CuSO4 endapan dan warna
Cara melakukan reaksi:
Zat dalam tabung reaksi + 2 ml air dipanaskan
sampai mendidih + NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1
tetes HCl encer sampai netral atau asam lemah
lihat warna yang terjadi.
Hijau : Elkosin, Globuoid, Eucacil, Sulfapyridin
Ungu : Sulfadiazin, Sulfasuksidin, Sulfatiazol
Putih : Irgafen, Sulfanalamid
22

Reaksi Indophenol

Khusus untuk gugus amin aromatik dengan tempat para


yang kosong.
Cara melakukan reaksi:
Panaskan zat 100 mg dalam tabung reaksi + 2 cc air
sampai mendidih lalu segera + 2 tetes NaOH dan 2 ml
kaporit + 1 tetes fenol liquafectum segera. Amati
perubahan warna yang terjadi.

Albuoid : Hijau (hijau tua)


Sulfaddiazin : Merah rosa
Elkosin : Coklat
Sulfaguanidin : kuning
Cantrisin : Merah coklat
Sulfamerazin : Merah rosa

Irgafen : Hijau
Sulfametazin : merah rosa
Lucosil : Coklat merah
Sulfanalamid : biru
Sulfapyridin : coklat
Sulfasuksidin : kuning lemah
Sulfa thiazol : kuning jingga
Thalazol : tak berwarna

23

Pereaksi Roux
Pereaksi : Na Nitroprusida 10 ml, aquadest 100 ml, NaOH 2 ml, dan
KMnO4 5 ml.
Na-Nitroprusid dilarutkan dalam air lalu tambahkan NaOH kemudian
tambahkan KMnO4, terjadi endapan. Saring ke dalam botol berwarna
coklat.
Cara melakukan reaksi:
Zat padat diletakkan diatas plat tetes lalu + 1 tts pereaksi lalu diaduk
dengan batang pengaduk. Dilihat perubahan warna yang terjadi.

Albuoid : Coklat hijau hijau


Sulfapyridin : ungu
Elkosin : ungu coklat-ungu
Sulfasuksidin : hijau kuning
Sulfadiazin : ungu-hijau biru

sulfathiazol : hijau kining


Sulfaquanidin : ungu- coklat
Sulfatiooreum: merah biru
Sulfamezatinus : ungu hijau tua
Irgafen : hijau kuning
Lucosil : hijau kuning hiaju
Thazalol : (-)
24

Reaksi dengan KBrO3

Tablet harus diisolasi dahulu.


Caranya melakukan reaksi:
Dalam tabung reaksi kecil 10 mg zat + 1 cc H2SO4 + 1 tetes
KBrO3 jenuh. Amati perubahan yang terjadi
As. Sulfanilat : ungu coklat
Sulfanalamid: ungu,
merah lama-lama keruh
Gratisin : coklat
Sulfasuksidin: ungu
coklat
Marfanil : keruh putih kuning
Thiadicur: kuning coklat
Nadisan : coklat-ungu-coklat
Sulfadiazin : kuning
jingga coklat merah
Ftalazol : tidak berwarna

25

Pirolisa

Semua sulfida bila dipanaskan diatas titik leburnya akan terurai


dan timbul warna dari residu. Prinsip: dengan api kecil.
Perubahan warna
Sulfadiazin : jingga
Sulfaguanidin : ungu
Sulfanilamid : ungu
Sulfatiazol : coklat merah
Membebaskan H2S
Elkosin Na Sulfamezatin
Septazin Na Sulfamerazin
Soluseptazain Na Sulfathiazol
Sulfamerazain Na Sulfadiazin
Ultraseptyl Sulfamezatin
Sulfatiazol Na-Irgamid

Perhatian : yang melepaskan H2S adalah garamnya !

26

Melepaskan NH3
Lucosil
Sulfapyridin
Melepaskan gas SO2
Sulfaguanidin
Sulfanalmid
Sulfathiazol

27

Sublimasi

Untuk beberapa sulfa yakni: Sulfadiazin, Sulfamerazin, Sulfamezatin,


Thalazol, Elkosin.

- Cara rowen

Cara aseton-air
Dalam tabung reaksi zat dilarutkan dengan aseton lalu disaring filtratnya,
tambahkan air secukupnya. Larutan ditetesklan di kaca objek, lihat kristal
yang terjadi.

28

Reaksi Kristal

- Aseton air

- Alkohol air
- Dragendorf
- Bouchardat
- Eder
- Asam pikrat 1 % dalam air

- Asam pikrolon

- Mayer
- Fe kompleks
- Cu kompleks
- p-DAB-HCl
- Asam sikikowolframat
- AuBr3
- PtCl
- Asam dliitur

29

Reaksi identifikasi

1. Koniferil alkohol (reaksi untuk amin aromatik primer)

Reagen
Panaskan 0,1 g koniferil alkohol sampai melebur (T.L. 74oC)
larutkan dalam 3 mL etanol dan diencerkan dengan etanol ad
10 mL.
Metode
Teteskan larutan sampel pada kertas saring, tambahkan 1
tetes reagen dan diberi uap HCl.
Indikasi
Warna jingga mengindikasikan adanya amin aromatik primer
yang terikat secara langsung pada cincin benzen.

30

2. Tembaga sulfat
Metode 1
Larutkan sampel dalam 0,1 M NaOH
dan tambahkan 1% (b/v) larutan
tembaga sulfat sampai larutan berubah
sempurna.
Indikasi
Timbul warna hijau, biru atau cokelat
mengindikasikan adanya sulfonamida
31

32

3. Tes KoppanyiZwikker
Larutan 1% (b/v) kobalt nitrat dalam etanol.
Metode
Larutkan sampel dalam 1 mL etanol,
tambahkan 1 tetes reagen diikuti dengan 10
mikroL larutan pirolidin dan campuran
diaduk.
Indikasi
Warna ungu

33

Warna ungu diberikan oleh senyawa yang


mengandung struktur berikut:

Imida, dimana C=O dan NH terikat dalam cincin (misalnya


barbiturat, glutetimida, oksipenisatin, dan sakarin)
Sulfonamida dan senyawa lain dengan gugus sulfamil (SO2NH2) bebas dalam cincin (misalnya klopamida,
furosemida, sulfanilamida, thiazida) atau dengan (-SO2NH2)
yang terikat pada cincin benzen dengan cincin yang lain
seperti pirazin, piradazin, piridin, atau pirimidin (misalnya
sulfafurazol, dan sulfametoksazol) struktur sulfadiazin dan
sulfadimetoksin memberikan warna pink atau merah-violet.
Tidak ada respon mengindikasikan adanya senyawa dengan
atom nitrogen yang tersubstitusi. Respon anomali diberikan
oleh parametadion dan theofilin (violet), dan tidak adanya
respon pada sikloserin, idoxuridin, mefenitoin, niridazol,
riboflavin.

34

Sulfonamida Short
Acting
1. Sulfonamid

Rumus Struktur C6H8N2O2S


Sinonim: Sulfamid, Streptocid, Sulfamimum
Nama Dagang: Astreptine;AVC;Azol;Prontosil album, Prontylin
Nama Kimia: Streptozid-4-Aminobenzensulfonamid
BM 172.2
Rumus Bangun

Pemerian: Serbuk kristal putih. Pada pemanasan serbuk kering dapat berubah menjadi
ungu-biru dan kadang memproduksi anilin dan amonia. Titik didih sekitar 165.
Kelarutan: 1:170 dalam air, 1:37 dalam etanol dan 1:5 dalam aseton, praktis tidak larut
dalam kloroform dan eter, larut dalam HCl dan larutan hidroksida alkali
Konstanta disosiasi: pKa10.6 (20).
Koefisien Partisi: Log P(oktanol/air), 0.6.
Reaksi
Reaksi Warna
Koniferil Alkoholoranye;
Tembaga Sulfat (Metode 1)biru;
KoppanyiZwikker Testbiru-ungu;

35

2. Sulfasomidin (Elkosin)

Rumus Struktur C12H14N4O2S


Sinonim: Sulfaisodimerazin; Sulfaisodimidin; Sulfasomidin; Sulfasomidin.
Sulfadimetilpirimidin yang biasa digunakan yaitu sulfasomidin dan
terkadang digunakan sulfadimidin.
Nama Dagang: Aristamid; Domain; Elkosin; Elkosil; Elkosin(e).
Nama Kimia:4-Amino-N-(2,6dimetil4pirimidinil)benzensulfonamid
BM 278.3
Rumus Bangun
Pemerian: kristal atau hablur putih atau krem-putih yang lambat laun
menjadi gelap jika terpapar cahaya.
Titik Lebur: 243C
Kelarutan: larut dalam air, kloroform dan eter, sukar larut dalam etanol dan
aseton, larut dan asam mineral encer dan larutan hidroksi alkali.
Konstanta Disosiasi: pKa 7,5 (27).
Koefisien Partisi: Log P (oktanol/air) 0.3

36

Reaksi
a. Reaksi Warna
Koniferil alkoholoranye
Tembaga (Metode 1)hijau
KoppanyiZwikker Testbiru-violet (transient)
Merkuri nitrathitam
Asam Nitratkuning
b. Reaksi Roux
Pereaksi dan cara pereaksi lihat di atas.
Hasil: ungu coklat hitam hitam kotor
c. Reaksi Erlich
Pereaksi dan cara reaksi lihat di atas.
Hasil: Kuning (+) Elkosin
d. Reaksi korek api
Zat + HCl encer lalu kedalamnya dicelupkan korek
api, maka timbul warna jingga sampai jingga
kuning. Asam sulfanilat : Kuning
e. Indofenol

Pereaksi dan cara reaksi:


lihat di atas
Hasil: Coklat
f. Reaksi Vanilin
Cara reaksi: lihat di atas
Hasil: kuning atau hijau muda
g. Reaksi dengan CuSO4
Pereaksi dan cara reaksi lihat
di atas
Hasil: hijau (terang).
h. Reaksi Kristal
Sublimasi
Mayer
Etanol-air
Dragendorf
Aceton-air
37

3. Sulfadiazin

Sulfadiazin, sulfamezhatin, sulfamerazin, sulfametoksazol, sulfafenazol

Rumus Bangun
Pemerian
Putih, putih kekuningan, atau pink hampir putih berbentuk kristal atau hablur,
lambat laun menjadi gelap jika terpapar cahaya.

Reaksi Warna :
Koniferil alkohol Jingga
Cuprum sulfat (metode 1) Violet-Coklat
Reaksi Koppanyi-Zwikker Violet-Pink
Merkuri nitrat Hitam

Reaksi Kristal
Asam Pikrat, bouchardat, dragendorf, aseton air

38

4. Sulfamethoksazol

Rumus Bangun

Pemerian
.Kristal putih sampai putih-kekuningan.
Reaksi Warna
Koniferil alkohol jingga
tembaga sulfat hijau
Tes Koppanyi-Zwikker biru-violet
merkuri nitrat hitam
Reaksi Kristal
Fe complex, sublimasi ,aseton-air, asam pikrat
39

Sulfonamida Long
Acting

1. Sulfamethoksipiridazin
Rumus Bangun
Pemerian
Serbuk Kristal putih sampai kekuningan, tidak berbau, tidak berasa.
Reaksi
Reaksi warna
Reaksi dengan CuSO4
Caranya: zat dalam tabung reaksi +2ml air dipanaskan sampai mendidih +
NaOH 2 tetes, setelah dingin + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer ad
netral atau asam lemah (indicator congored, tetap warna merah) coklat
kehijauan
Reaksi dengan AgNO3 hitam
Reaksi dengan HNO3kuning

40

2. Sulfametoprazin
Rumus Bangun
Pemerian
Serbuk kristal putih sampai kekuningan.

Reaksi
Reaksi warna
Reaksi dengan CuSO4 hijau
Reaksi dengan AgNO3 hitam
Reaksi dengan HNO3kuning
41

Sulfonamida Penggunaan
Lokal

1. Sulfasetamid
Rumus Bangun
Pemerian
Bubuk Kristal putih, kuning muda, tak berbau, rasa asam keasinan lemah
Reaksi
a. Reaksi Roux
Sulfacetamid (di atas plat tetes) + 1 tetes pereaksi Roux, aduk dengan
batang pengaduk warna hijau zamrud
b. Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl
Sulfacetamid (di atas plat tetes) + 1-2 tetes p-DAB-HCl warna hijau tua
segera menjadi kuning jingga
c. Reaksi dengan KBrO3
Sulfacetamid + 1mL H2SO4 4N + 1 tetes KBrO3 jenuh kuning jinggacoklat tua
d. Reaksi Indophenol

42

Esterifikasi
Zat + etanol + H2SO4 pekat etil asetat (bau cutex)
f. Reaksi dengan CuSO4
Zat dalam tabung reaksi + 2 mL air dipanaskan hingga mendidih + 2 tetes NaOH,
setelah dingin + 1 tetes CuSO4 + 1 tetes HCl encer sampai netral atau asam
lemah (indicator congo red, tetap merah) negatif (tidak terbentuk endapan)
g. Pyrolisa
Zat warna kuning, bau aniline + NH3
Zat + HCl sulfanilamide (lakukan tes sulfanilamide)

h. Reaksi Kristal
v 10mg zat + 1ml HCL 0,5N + CuO ammoniak lihat mikroskop
v Dengan p-DAB-HCl
v Dengan aseton-air
v Dengan asam pikrat
v Sublimasi

43

Sekian thank you..!

44

Reaksi Khusus untuk beberapa


sulfanilamid
1. SULFAGUANIDIN
Zat uji + DAB HCl warna orange, ada kristal agak putih
Zat uji + reagen Parri warna hijau biru
Zat uji + Cu asetat + aseton warna biru muda
Reaksi kuprifil warna biru muda
Zat uji + H2SO4 + KCl warna orange yang lama-lama
hilang
Zat uji + 5 ml NaOH didihkan untuk melarutkan bau
amonia
Reaksi kristal dengan aseton-air amati di bawah mikroskop
(bandingkan sulfa lain)
Zat uji + 1-2 tetes benzaldehide amati kristal di bawah
mikroskop
45

2. SULFAMEZATIN

Zat uji + DAB HCl warna ungu lama-lama


orange muda
Zat uji + reagen Parri warna ungu
Zat uji + Cu asetat + aseton warna hijau
lama-lama coklat
Zat uji + 10 ml akuades + 1 ml NaOH 0,1N +
0,5 ml CuSO4 endapan hijau zaitun
diamkan kelabu tua
Reaksi kristal dengan aseton-air amati di
bawah mikroskop
46

3. SULFAMERAZIN

Zat uji + DAB HCl warna kuning lamalama orange merah


Zat uji + reagen Parri warna ungu
Zat uji + Cu asetat + aseton warna coklat
hitam
Zat uji + 10 ml akuades + 1 ml NaOH 0,1N +
0,5 ml CuSO4 endapan hijau zaitun
diamkan kelabu tua
Reaksi kristal dengan aseton-air amati di
bawah mikroskop
47

4. SULFATIAZOL

Zat uji + 10 ml akuades + 1 ml NaOH


0,1N + 0,5 ml CuSO4 endapan biru
hijau
Reaksi kristal dengan aseton-air
amati di bawah mikroskop

48

5. PTALIL SULFATIAZOL

Zat uji + DAB HCl warna kuning


Zat uji + reagen Parri warna ungu
merah
Zat uji + 10 ml akuades + 1 ml NaOH
0,1N + 0,5 ml CuSO4 endapan biru
hijau
Reaksi kristal dengan aseton-air
amati di bawah mikroskop

49

NEXT...

50

Anda mungkin juga menyukai