Objek 1-4
Objek 1-4
Objek 1-4
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa dapat membedakan polisakarida terhadap monosakarida dan
disakarida
3. Mahasiswa dapat menentukan adanya gula pereduksi dalam larutan uji
2. Uji Bennedict
Beberapa jenis karbohidrat yang memiliki gugus aldehid dan keton bebas
memiliki sifat dapat
3
Cara Uji Bennedict
a. Ke dalam masing-masing tabung reaksi dimasukkan 2 ml pereaksi benedict
dan satu jenis larutan karbohidrat sebanyak 1ml
b. Kedua larutan dicampur dengan cara menggoyangkan tabung reaksi.
c. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung reaksi diatas
pembakar spirtus secara hati-hati sampai mendidih, atau dalam penangas air
mendidih selama 5 menit.
d. Amati perubahan warna yang terjadi.
IV. Evaluasi
1. Apa perbedaan monosakarida dan polisakarida ?
2. Bagaimana hasil pengamatan saudara ? Jelaskan !
V. Referensi
Linder, Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis, 2006,
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
4
OBJEK 2
UJI SENYAWA PROTEIN
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Menunjukkan adanya asam amino tirosin
3. Menentukan adanya protein dalam suatu larutan uji
1. Uji Millon
Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan putih yang akan berubah
menjadi warna merah bila dipanaskan
2. Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptide dalam suatu
polipeptida. Reaksi positif ditandai dengan ditandai terjadinya perubahan warna
menjadi biru, ungu, atau kemerah-merahan pada larutan.
6
3.2 Prosedur Kerja
Uji Millon
1. Ke dalam tiap tabung reaksi dimasukkan1jenis protein sebanyak 3 ml dan
5 tetes pereaksi millon. Campur sampai homogen
2. Larutan dipanaskan dengan hati-hati, dan amati perubahan warna yang
terjadi
Uji Biuret
1. Ke dalam 2 buah tabung reaksi bersih dimasukkan 2 ml NaOH dan 2 tetes
CuSO4, campur sampai homogen.
2. Ke dalam masing-masing tabung, tambahkan 1 jenis protein sebanyak
1ml. campur sampai homogen.
3. Amati perubahan warna yang terjadi.
IV. Evaluasi
1. Apakah uji biuret dapat dilakukan untuk menguji semua jenis protein ?
2. Asam amino tirosin termasuk ke dalam jenis asam amino esensial ataukah non
esensial ? Jelaskan perbedaannya!
V. Referensi
Linder. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis. 2006.
Universitas Indonesia, Jakarta.
7
OBJEK 3
UJI KELARUTAN LIPID
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa dapat membuktikan bahwa lemak dapat larut dalam larutan non
polar (pelarut organik)
8
3. Prekursor dan derivate lipid, mencakup asam lemak, gliserol, steroid,
senyawa alcohol selain gliserol dan sterol, aldehid lemak, badan keton,
hidrokarbon, vitamin dan berbagai hormone.
Proses pencernaan utama lemak terjadi pada usus, melalui emulsifikasi oleh
garam empedu dan melalui hidrolisis (lipolisis) oleh enzim lipase yang diproduksi
pancreas. Hasil hidrolisis berupa gliserol dan asam lemak dapat diserap melalui vili
usus. Kemudian masuk ke sirkulasi portal atau system limfe dan sebagian lagi
mengalami proses reesterifikasi dalam sel usus dengan gliserol membentuk
trigliserida.
Karena lipid tidak dapat larut dalam air, maka tubuh menciptakan mekanisme
khusus untuk dapat mentransportasikan lipid dengan membentuk misel. Misel lipid
adalah gumpalan lipid yang bergabung dengan protein khusus (lipoprotein), tersebar
dalam plasma dan dapat diangkut keseluruh tubuh. Namun karena misel tidak dapat
melalui membrane ekapiler maka dilakukan hidrolisis terlebih dahulu dengan
bantuan enzim lipase.
Dalam tubuh, meskipun kolesterol memiliki efek buruk, namun secara fisiologis
berfungsi sebagai bahan sintesis hormone esteroid, asam empedu juga bahan
pembentukan membrane sel. Efek buruk kolesterol adalah mempercepat proses
atherosclerosis di pembuluh darah sehingga darah akan menebal, kaku, mudah
tersumbat, dan mudah pecah.
Suatu keadaan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah antara lain pada
perokok, seorang yang mengalami stress, peminum kopi, konsumsi minyak jenuh
berlebih, kurang olahraga atau pada penyakit tertentu seperti diabetes.
9
3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Pipet tetes 1. Minyak kelapa
2. Pipet ukur 5ml 2. Alkohol70%
3. Pipet ukur 10ml 3. Alkohol95%
4. Tabung reaksi 4. Natrium bikarbonat
5. Rak tabung 5. Akuades
6. Penjepit tabung 6. Kloroform
7. Lampu spirtus
IV. Evaluasi
1. Mengapa minyak tidak dapat larut dalam air?
2. Tuliskan kesimpulan anda mengenai percobaan daya larut lemak !
V. Referensi
Linder. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis. 2006.
Universitas Indonesia, Jakarta.
10
OBJEK 4
ANALISIS ENZIM
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa memahami konsep dasar reaksi biokimia dalam tubuh
2. Mahasiswa memahami cara kerja enzim
3. Mahasiswa mengetahui pengaruh konsentrasi enzim, konsentrasi substrat
serta pH terhadap aktivitas enzim amilase
4. Mahasiswa mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim amilase
5. Mahasiswa mengetahui dan dapat menentukan besar suhu optimum yang
mempengaruhi kerja enzim amilase.
Gambar1.MekanismeLockandKey
13
Dalam bidang industri, enzim telah dimanfaatkan secara luas. Misalnya enzim
amilase yang terdapat dalam cairan pencuci piring berfungsi untuk mengangkatr
esidu atau sisa-sisa makanan berupa karbohidrat yang menempel pada alat makan.
Kemudian protease yang digunakan untuk mengangkat protein yang menempel pada
lensa kontak untuk mencegah infeksi pada mata,serta enzim ligninase yang
digunakan untuk mengangkat atau membersihkan kandungan lignin yang terdapat
dalam limbah bahan bakar.
14
3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan amilum 1%
2. Pipet ukur 1ml, 5ml 2. NaCl 1%
3. Thermometer air 3. HCl 1N
4. Stopwatch 4. NaOH1N
5. Kulkas 5. Larutan iodium encer
6. Raktabung 6. Air liur
7. Waskom 7. Air es
8. Beaker glass 8. akuades
9. Corong
10.Kakitiga
11.Kawatkasa
3.2 ProsedurKerja
IV. Evaluasi
1. Berdasarkan hasil pengamatan saudara, berapa besar suhu optimum yang
memungkinkan enzim amilase dapa tbekerja efektif ?
2. Pada menit ke berapa terjadi titik akromatis ? Faktor yang menyebabkan hal
tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara kenaikan dan penurunan suhu lingkungan
terhadap aktivitas enzim?
15
V. Referensi
Linder. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan pemakaian secara klinis. 2006.
Universitas Indonesia, Jakarta.
16