Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Calsium Laktat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRAKTIKUM KIMA FARMASI KUANTITATIF

Penetapan Kadar Total dari Kalsium Laktat+ MgSO4 Menggunakan Metode


Kompleksometri Campuran

Dosen Pengapu: Yulianis, S.Farm, Apt.

Disusun Oleh:

Sift 2 Kelompok 15 dan 12

Anggota Kelompok:

1. Vina shalsabina (1748201125)

2. Vira sri wulan damayanti (1748201126)

3. Tia Meilita. (1748201118)

4. Tiwi Jaya Mariana. (1748201119)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

PRODI FARMASI

2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kompleksometri adalah cara analisis yang memungkinkan kita untuk
mengukur jumlah yang pasti dari suatu larutan dengan mereaksikan dengan satu
larutan yang konsentrasinya dikethui. Analisis semacam ini menggunakan
pengukuran volume pereaksi larutan disebut analisis volumetri. Pada titrasi suatu
larutan dimasukan kedalam buret atau disebut dengan titan, sedangkan larutan
lainnya dimasukan dalam labu erlemeyer yang disebut dengan titrat, larutan titran
dicampurkan dengan titrat sampai seluruh reaksi selesai yang dinyatakan dengan
perubahan warna indikator pH, yang merupakan suatu zat yang pada umunya
ditambahkan kedalamm larutan titrat dan mengalami semacam perubahan warna.
Perubahan warna menandakan bahwa reaksi telah selesai dan merupakan titik
akhir titrasi, kemudian volume titran yang telah digunakan dicata.
1.2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menetukan kadar total dari suatu senyawa .


2. Dapat megetahui metoda dari komplesometri campuran.

1.3 Manfaat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam pembelajaran
pratikum kimia farmasi kuantitatif.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Umum ( Kompleksometri )

Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling


mengompleks, sehingga dapat membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi
pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan
penerapannya juga banyak tidak hanya dalam titrasi, karena penggatian yang
cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama tetapkan pada titrasi.

Salah satu tipe reaksi kimia berlaku sebagai dasar penetuan titrimetrik
melibatkan pembentukan (formosi) kompleks atau ionkompleks yang larut namun
sedikit terdisosiasi. Komplek yang bermaksud disni adalah kompleks yang
dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau
molekul netral.

Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan


sejumah besar ion logam, sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif.
Dalam larutan yang sedikit asam, dapat terjadi protonasi persial EDTA tanpa
pematahan sempurna kompleks logam yang menghasilkan secara spesies seperti
CuHY. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka
titrasi dengan EDTA akan mnujukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam
larutn tersebut.

Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks adalah tinggat kelarutan tinggi,


selain titrasi kompleksometri yang dikenal sebagai kompleksometri seperti yang
menyambut penggunaan EDTA. Gugs yang terikat pada ion pusat, disebut ligan
(polidentat) . aktivitas kompleks dapat diukur dengan pengendalian pH =10
EDTA. Sebagai besr titrasi komleksometri mempergunakan indikator yang juga

3
bertindak sebagai pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator
metalokromat (khopar,2012)

2.1 Tinjauan khusus ( Kalsium Laktat)

Rumus :C6H10Ca06.5H2O

Pemerian : serbuk putih, bau lemah, tidak enak, rasa lemah

Kelarutan : pada suhu 25°C larut dalam 20 bagian air, larut dalam air panas

Identifikasi : a. Asamkan larutan dengan asam sulfat P, hangatkan dengan kalium


permanganat P terjadi bau asetalhidehida.

b.Menunjukkan reaksi kalsium yang tertera pada reaksi identifikasi.

Khasiat dan penggunaan : Sumber ion kalsium

BM : 308,30

Massa jenis : 1,494 g/ cm3

Titik lebur : 240 °C

Pka : 6 – 8,5

4
BAB III
PROSEDUR

3.1. Alat Dan Bahan

Alat :

1. Tabung Reaksi 7. Kaki 3


2. Rak tabung 8. Kasa
3. Pipet volume 9. Spirtus
4. Gelas beker 10. Pipet tetes
5. Erlenmeyer
6. Batang pengaduk

Bahan :

1. Kalsium laktat
2. MgSO4 0,05 M
3. Indicator EBT
4. Na2 EDTA 0.05 N
5. NaOH 1 N
6. Buffer salmiak
7. Aquadest
8. Indikator mureksid

3.2 Prosedur Kerja

1. Pembakuan dari Na2EDTA dengan Mgso4

10 ml larutan MgSO4 7 H2O atur pH 9-10 + 2 ml

salmiak

5
+++ 50 mg indikator EBT. Titrasi dengan Na2EDTA 0,05

M →warna merah jadi biru

2. Penetapan kadar calsium laktat

Sa Sampel dilarutkan dengan 20 ml air + NaOH 4 N →pH

> 12 + 50 mg ind. Mureksid .

Titrasi dengan larutan kompleson III 0,05 M → warna

violet

3. Penetapan kadar total kalsium laktat + MgSO4

Ss sampel dilarutkan dalam 10 ml air + NaOH 1 N → 9-10

+ 3 ml bufer salmiak + 50 mg EBT

Titrasi dengan Na2EDTA → warna biru . catat

volume + 10 ml kompleson III . titrasi dengan larutan

baku MgSO4 →ungu

6
3.3 Simulasi dan Perhitungan

1. Pembakuan dari Na2EDTA dengan Mgso4

v. v. v.
No Bobot
Awal Akhir Terpakai
1 10 ml 0 ml 1,9 ml 1,9 ml
2 10 ml 1,9 ml 3,7 ml 1,8 ml
3 10 ml 3,7 ml 5,6 ml 1,9 ml
rata rata 1,8 ml

M . V (MgSO4) = M . V (Na2EDTA)

0,05 x 10 ml = M x 1,8 ml

0,05 = M x 1,8 ml

M = 0,09

2. Penetapan kadar kalsium laktat

v. v. v.
No Bobot
Awal Akhir Terpakai
1 140 mg 0 ml 2,8 ml 2,8 ml
2 140 mg 2,8 ml 5,5 ml 2,7ml
rata rata 2,7 ml
g
( ) ca.laktat = M . V (Na2EDTA)
Mr

g/218,22(ca.laktat) = 0,09 . 2,7 ml

g = 53,02 mg

% kadar 53,02 / 140 x 100% = 37,87 %

7
3. Penetapan kadar total kalsium laktat dengan MgSo4

v. v.
No Bobot v. Akhir
Awal Terpakai
1 140 mg 0 ml 5,2 ml 5,2 ml
2 140 mg 5,2 ml 10,2 ml 5 ml
rata rata 5,1 ml

4. Penetapan kadar total kalsium laktat dengan Na2EDTA

v. v.
No Bobot v. Akhir
Awal Terpakai
1 140 mg 0 ml 6 ml 6 ml
2 140 mg 6 ml 11,8 ml 5,8 ml
rata rata 5,9 ml

Mgrek Total = Mgrek Na2EDTA + Mgrek MgSO4

= (M x V)Na2EDTA + (M x V) MgSO4

= (0,05 x 5,9 +10) Na2EDTA + (5,1 x 0,05) Mgso4

= 10,29 + 0,255

Mgrek = 10,54

Mgrek total = Mgrek kalsium laktat +Mgrek MgSO4

10,54 mgrek = 0,243mgrek kalsium laktat +mgrek MgSO4

Mgrek Mgso4 =10,54mgrek total – 0,243mgrek kal. laktat

= 10, 287 mgrek

8
% kadar = 10,287 / 140 x 100%

=7, 34 %

3.4 Perhitungan reagen

1. NaOH 4 N
4 N = g/ml x 1000/ V
4 N = g/40 x 1000/100ml
= 16 gram yang ditimbang ad 100ml
2. NaOH 1 N
1 N = g/40 x 1000/500ml
= 20 gram yang ditimbang ad 500 ml
3. MgSO4. 7H2O
M = g/ mr x 1/V(L)
M = 12,398 g/246 x 1/1 liter
= 0,05 M

9
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM .1979.Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI.

Dirjen POM, (1994), “Farmakope Indonesia”, edisi IV, Depatemen Kesehatan RI.,

Jakarta.

Haeria. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Makassar: UIN Alauddin.2011.

Khopkar,S.M.2012. Konsep Dasdar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.

Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Underwood.A.L dan Day.A.2002. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta:


Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai