Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Trauma

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 89

TRAUMA

TRAUMA
Trauma adalah keadaan yang disebabkan oleh luka / cidra
Penyebab kematian no. 4 di indonesia
Pada kelompok usia produktif 15 25 th

Patofisiologi :
Trauma Aktifitas hipotelamus Neuro Humoral Lipolysis perifir
peningkatan glukosa darah, asam amino , asam laktat.
Hepar Glucogenesis dan glikogenolysispeniingkatan Kadar glukosa oleh
Rangsangan glukagon dan Cortisol
Penyebab Trauma
1. Fisik
Benda tajam
Benda tumpul
Peluru
2. Kimia / bahan korosive / oksidator
Asam sulfat ( H2SO4 )
Asam klorida / HCL
dll
3. Termis
Api
Air panas
Benda2 panas
4. Elektrik
Listrik
Petir / Halilintar

5. Ledakan
Ledakan Petasan
Ledakan Boom

Luka yang ditimbulkan berupa

Luka Sayat / iris ( Vulnus Scisum )


Luka Tusuk ( Vulnus punctum )
Luka Robek ( Vulnus Laceratum )
Luka Babras ( Abrasi )
Luka Memar
Luka Tembak ( Vulnus ictum )
Luka Bakar ( Combusio )
dll
Penilaian Derajat Trauma
Variabel yang dinilai :
Pernafasan
Pendarahan
Kesadaran

Nilai kumulatif 0 12

Pernafasan ( Freg / Menit )

10 29 nilai 4
> 29 nilai 3
69 nilai 2
15 nilai 1
0 nilai 0
Tekanan Sistolik ( mmHg )
> 89 nilai 4
76 89 nilai 3
50 75 nilai 2
1 49 nilai 1
0 nilai 0

Kesadaran / Glasgow Come Scale ( G C S )


13 15 nilai 4
9 12 nilai 3
6 8 nilai 2
4 5 nilai 1
3 nilai 0
Trauma Abdomen
1. Trauma Tumpul
2. Trauma Tajam
3. Trauma Peluru

1. Trauma Tumpul

a)
Rusaknya organ padat, liver, limpa, dll
Perdarahan dalam rongga perut
Gejala radang, infeksi, peritonitis, dll
Gejala umum perdarahan bergantung pada jumlah darah
yang keluar
b) Lambung
a) Timbul nyeri hebat dan segera
b) Peritonitis kimiawi, karena asam lambung merangsang
peritonium
c) Usus halus
Timbul gejala lambat 10 jam
Kontraksi usus memperlambat kontaminasi isi usus ke
peritonium
d) Usus besar ( COLON )
Kuman kuman amat patogen
Timbul gejala2 6 jam
Pemeriksaan :
Inspeksi :
Jejas kanan ( Rupture hepar )
Jejas kiri (Rupture limpa )
Jejas tengan (Rupture usus / lambung )
Kembung / tidak

Palpasi
Defanse musculer
Nyeri tekan abdomen ( pada peritonitis )

Perkusi
Apa ada cairan bebas
Nyeri pada perkusi

Auscultasi
Bising usus melemah ( Peritonitis cairan darah )
2. Trauma Tajam Abdomen
Timbul pendarah dan peritonitis
Perlu segera tindakan bedah
Luka tusuk baru ( Belum sampai facia)
Eksplorasi dgn lokal Anestesi
Luka tusuk dgn prolaps organ
Laparatomi
Luka lebih 24 jam, tidak ada tanda2 kelainan abdomen,
cukup di observasi
3. trauma tembak / peluru
segera dilakukan tindakan bedah / laparatomy
Dugaan Perdarahan intra Abdomen
Periksa tanda2 vital
Tekanan darah
Frekuensi nadi
Frekuensi nafas
Kesadaran
Akral
Tempratur
Lingkar abdomen
Parasentesis
Laboratorium
Hemoglobin

Penanganan
pasang infus ( resusitasi cairan / darah )
pasang chateter
tindakan bedah / laparatomy
Untuk mengetahui tingkat perdarahan digunakan teori TS ( Traumatic score
Giesecke )
Cara memperkirakan defisit pada perdarahan
EBV : Estimasi Blood Volume
Perkiraan jumlah darah seseorang 70 ml / kg BB
BB 50 kg = 70 x 50 = 3500 ml
Cara I

% EBV GEJALA
10 15 % Minimal
15 25 % Pre shock, Acral dingin
25 35 % Shock, Perfusi menurun tensi < 90 , Nadi > 120
> 35 50 % Shock berat, perfusi buruk, tensi tidak teratur, nadi
ttb, gangguan kesadaran
Cara II
Trauma Status dari Giesecke
Klas Lost EBV Tekanan Darah Nadi Tanda lain

I > 15 % Masih normal Kurang Agak gelisah nafas


( < 10 ml/kg ) Hipotensi postural 100/menit 14 20
R/R 14 20
II 15 30 % Systole tetap > 100/menit Agak gelisah
( 10 20 ml/kg ) Diastole naik R/R 20 30
Nadi turun / melemah
Hipotensi postural

III 30 40 % Sistolik turun > 120 x/menit Oligurie


( 20 30 ml/kg ) Gelisah/binggung
R/R 30 - 40

IV > 40 % Sistolik sangat > 140 / menit Acral dingin


( > 30 ml/kg ) menurun Anuria,
Binggung,
lethargia
Cidera Kepala

0leh :
Cidera Kepala
Cidera Primer
Langsung terjadi akibat dari trauma

Kulit :
o Fulnus
o Laserasi
o Hematom sub kutan
o Hematom sub galeal

Tulang :
Fraktur basis cranii
Fraktur linear
Fraktur impresi tertutup
Fraktur impresi terbuka
Otak :
Cidra Otak Primer
Local :
Hematum Sub Dural
Hematum Epidural
Hematum Intra Cerebral
Difuse :
Comosio cerebri
Contusio cerebri
Cidra otak sekunder
o Infeksi
o Tekanan intra cranial meningkat
Cidra Sekunder
Cidra yang disebabkan komplikasi
al
Oedema otak
Hypoksi otak
Hyper tensi syok
Kelainan pernafasan / saluran nafas
Hematoma intra cranial
Peneomo cepalus
Kejang kejang syok
Infeksi
dll
I. Pertolongan pertama :
A. Airway = Saluran nafas
Bebaskan jalan nafas
Hati hati pada patah tulang leher (Servical)
Semua px tidak sadar sebaiknya di anggap ada cidra tulang leher
B. Breathing = Fungsi pernafasan
Suara nafas / Hembusan nafas
Gerakan dada
Bila negative
Beri nafas buatan
Neri oksigenasi
C. Circulation = Peredaran darah
Denyut jantung = nadi carotis
Negative Lakukan pijat jantung
Shock tekanan darah systolik < 90 mmhg
Nadi > 100 x/ mnt

Maka infus cairan isotonis (RL)


Cari sumber perdarahan, al
Thorax, abdomen, pelvis, dll
Ingat
Luka di kepala pada dewasa hamper tidak pernah sebabkan syok
Bila tekanan darah systolic < 90 mmhg
Nadi < 90 x / mnt
Kemungkinan : Spinal shock batasi cairan
D. Disability = Kelainan neurologi
Periksa kesadaran
GCS ( Glasgow Coma Scale )
Pupil : Isokor / Tidak
Bentuk pupil
Reflex cahaya
Periksa bagian tubuh lainnya dengan segerea
Gerakan motorik, kelemahan, dll
Rangsang nyeri ( Respons )
II. Pemeriksaan khusus
Glasgow coma scal (GCS)

Parametris yang di ukur adl


a) Reaksi bola mata ( E = eyes )
b) Reaksi berbicara ( V = voice )
c) Reaksi gerakan bagian / tungkai ( M = motor )

a) Reaksi membuka mata ( E )


Nilai 4 : buka mata spontan
Nilai 3 : buka mata, bila ada rangsangan suara, bila ada suara /
dipanggil
Nilai 2 : buka mata, bila di beri rangsangan nyeri
Nilai 1 : tidak buka mata dengan rangsangan apapun
b) Reaksi berbicara ( V )
Niali 5 : Komunikasi baik,jawaban Tepat
Niai 4 : Binggung, disor ientasi waktu,tempat,orang
Nilai 3 : Dengan rangsangan hanya ada kata kata ( Bukan berbentuk kalimat )
Nilai 2 : Dengan rangsangan hanya ada suara tak berbentuk kata
Nilai 1 : Tidak ada suara dengan rangsangan apapun

c) Reaksi gerakan bagian / tungkai ( M )


Nilai 6 : Mengikuti perintah
Niali 5 : Mengetahui tempat rangsangan nyeri dengan menolak
rangsangan
Nilai 4 : Hanya menarik bagian tubuhnya bila ada rangsangan nyeri
Nilai 3 : Timbul fleksi abnormal bila ada rangsangan nyeri
Nilai 2 : Timbul ekstensi abnormal bila ada rangsangan nyeri
Nilai 1 : Tidak ada gerakan / respona apapun terhadap rangsangan
nyeri
Penilaian
Ringan : GCS 13 15
Sedang : GCS 9 12
Berat : GCS 8
Penilaian GCS tidak bisa dipakai pada anak2 usia 5 th

Cidera kepala yang harus opname / MRS


1. Gangguan kesadaran GCS < 15
2. Gejala vocal neurologis
3. Hemiparese, an isocore, kejang dll
4. Nyeri kepala, muntah terus menerus
5. Fraktur basis cranii
6. Luka tusuk, luka tembak, corpus alienum disertai kelainan spt:
7. DM
8. Post trepanasi
9. Gangguang pembekuan darah
10.Dll

Indikasi rontgen / foto polos kepala


Jejas > 5 cm , hematom, vulnus
Luka tusuk / luka tembak
Corpus alienum peluru
Fraktur terbuka
Deformitas kepala
Nyeri menetap
Gejala voral neurologis
Gangguan kesadaran GCS < 15
Idikasi CT-Scan kepala
Nyeri kepala, muntah muntah menetap
Kejang kejang
Corpusalienum / luka tembak kepala
Penurunan GCS > 1 poin
GCS < 15 & selama pengobatan konserfatif tidak membaik
timbul bradicardia
Hemiparese & pupil an isocore
Pada kondisi pasien cepat memburuk, curiga hematom perlu dipertimbangkan
eksplorasi BOR HOLE tanpa melalai pemeriksaan ST- SCAN kepala
Faraktur basis Cranii
Robekan dura mater
Timbul liquore
Perdarahan telinga, blooding otorhoe
Perdarahan hidung, blooding rhinorrhoe
Battle sign
o Brill hematom
o Lesi nerves I ( gangguan pembauan )
o Lesi nerves VII
o Lesi nerves VIII ( gangguan pendengaran )
Komplikasi : Menginitis Encephalitis
Komusio Cerebri
Gangguan fungsi otak tanpa disertai gangguan anatomi
Pernah ada gangguan kesadaran < 15 menit
Observasi 2x 24 jam
Bila tidak mual/ boleh rawat jalan

Contusion Cerebri
Gangguan fungsi otak sebagai akibat dari ganggguan anatomi
Pernah tidak sadar > 15 menit
Ada laterasi
dll
Trauma Thorax

oleh
Trauma Thorax
1. Kecelakaan Lalu lintas
2. Rusaknya organ2n dalam rongga thorax
Jantung
Paru
Pembulu darah
Trachea
Oesophagus
Diafragma robek
Organ vicera masuk ke rongga thorax
3. Cara kejadian
Cidra tumpul ( KLL )
Cidra tajam ( kriminal )
4. 90 % cindra thorx tidak di[erlukan tindakan bedah
Cidra thorax yang perlu tindakan bedah
Obstruksi jalan nafas
Hematothoraxmasiv / profuse
Tamponade jantung
Tension peneumo thorax
Flailchest
Open peneumo thorax

Tanda2 khusus cidera thorax


1. Nyeri dada
2. Sesak nafas
3. Gerakan nafas tetinggal di banding sisi lainnya
4. Gereakan nafas paradoxal ( flailchest )
5. Emphysemakutis / krepitasi ( kebocoran udara dari thracheo
bronchial ke rongga mediastinum ke kulit )
6. Anemis dan sesak nafas ( Hemathotorax Pasif )
7. Chyanosis hebat, pada thension peneumo thorax
8. Patah tulang chosta / tulang iga tunggal / majemuk

Sarana penunjang
Radiologi : Thorax foto
Laboratorium : DL / Hemoglobin
Fisik / tanda2 vital
1. Tekanan darah
2. Frekuensi nadi
3. Frekuensi nafas
4. Kesadaran / keadaan umum
5. Acral dingin / hangat
6. Produksi usin , dll
Manifestasi pada trauma thorax
1. Peneumo thorax
Robekan pleura / dada terluka akibat tusukan tulang iga (costa shg udara
luar masuk kedalam rongga pleura)
Peneumo thorax terbuka
Peneumo thorax tertutup
Tension peneumo thorax
Umumnya di ikuti robek pembulu darah kemudian terjadi hemato
thorax
2. Hemato thorax :
Timbunan darah dalam Ronggga Pleura, akibat robeknya
pembulu darah.
Ringan : Darah keluar 300 ml
Sedang : Darah keluar 300 800 ml
Berat : Darah keluar > 800 ml
Segera dilakukan tindakan Thorachotomy Eksplorative
3. Kerusakan paru :
Darah berkumpul di jaringa Parenchyma Paru kemudian
menjadi Fluido Thorax / Hematothorax
Klinis : kegagalan fentilasi
4. Kerusakan :
Thrachea
Bronchus
Thracheo bronchial
Pengelolahan Cidera Thorax
1. Pemasangan plester lebar
Patah tulang iga jamak maupun tunggal
Flailchest
2. Pemasang Tabung Drainage
Peneumo thorax > 30 %
Hemato thorax
Fluido thorax
Pasca thorachotomy
Pemasangan respirator
3. Indikasi Thorachotomy
Hemathotoraxmasiv > 800 ml
Laserasi paru dengan konser patif gagal
Kebocoran hebat dari sistim thracheobonsial
dll
kompilasi
1. Patah Tulang Iga
Osteomylitis
Retensi Sputum
Nyeri berkepanjangan
2. Luka dan Memar Paru
Infiltrate dan Efusi Pleura
Empyema
Peneumonia
Fisteltrachobnsial
3. Di Luar Paru
Radang Mediastinum / Mediastinitis
Fistula Oisopagus
Henia Diaphragmatic

Ringkasan
1. Cidera Thorax pada umumnya tidak perlu tindakan Bedah ( 90 % )
2. Tindakan awal Cidra Thorax dgn Hematho / Peneumo Thorax perlu
Pemasangan Drainage Itecostal
3. Tindakan bedah dilakukan bila tindakan konserfatif gagal
4. Pemberian anti biotic yang optimal pada kasus tertentu akan
menurunkan mortalitas kematian
TRAUMA
PADA MATA
Trauma Pada Mata
Merupakan salah satu kegawat daruratan mata
Perlu tindakan segera, cepat, cermat

Klasifikasi kedaruratan mata


I. Sangat gawat ( True Emergency )
Trauma Kimia
Trauma tajam / tembus ( Kruptura Bola Mata )
Hilangnya / berkurangnya tajam penglihatan scr mendadak
II. Gawat ( urgent )
Erosi cornea
Benda asing pada cornea & kelopak mata
Trauma fisik, termis, radiasi,
Trauma tumpul ( hypoema )
Glucom akut

III. Semi gawat ( semi urgent )


Konjungtifitis
Hardeolum
Katarak
Tumor mata
dLL
1. Trauma Kimia ,tergantung pada :
Konsentrasi Bahan Kimia
Jumlah Bahan Kimia
Kecepatan Pertolongan
contoh ,
Zat kimia biasa
Ammonia
Bahan pembersih rumah tangga
Soda, kapur
Gips, gamping, tiner, lem
Zat Kimia Asam
Asam Sulfat (H2SO4)
Air Accu
Asam Sulfat (Pengawet Buah & Sayur)
Zat Pemutih

Gejala
Nyeri
Epifora (Air Mata Nerocoh)
Kabur
Silau
Tanda Tanda
Kelopak Mata Bengkak
Hyperemi Konjungfitis
Erosi Cornea (+) /(-)

Penanganan
Anestesi Local Tetra Cain 0,5%
Irigasi / disempor air bersih / cairan fisiology sebanyak2nya
Selama - 1 jam
Gunakan Kapas dan Lidi
Ruju
Kedokter Mata
2. Trauma Tajam / Tembus Mata & Rupture Bola Mata
Mengenai :

Cornea,sclera,konjungtifa, dll
gx :
Kabur, nyeri, perdarahan,
Tanda-tanda

Perdarahan hebat pada sub konjungtifa


Hypema
Prolaps isi bola mata
Bola mata tampak gembos
3. Erosi Cornea / Lecet /Abrasi
penyebab

Tergores kuku
Ranting daun
Benda beda kecil yang melayang
gejala

Terasa ada benda asing


Mata berair (Epifora)
Silau
Photo Pobia
Brepharo Spasme (Kelopak mata sakit dibuka)
4. Benda asing Pada corenea
Penyebab :

Serbuk besi / gram, saat mengelas /menggerenda


gx :
Mata berair (epifora)
Rasa ada benda asing
Silau / photo phobia
Blepharospasme

5. Benda Asing Di Bawah Kelopak Mata


penyebab :

Kelilipan debu, pasir, abu rokok, bulu mata dll


gx :
Sama seperti benda asing di cornea
Nyeri bila berkedip2
6. Trauma Thermos
penyebab :
Api, Air Panas
mengenai :
Kelopak Mata, Corne , Konjungtifa
gx :
Kelopak Mata Bengkak, Merah Bulu Mata Terbakar , Alis Terbakar
7. Trauma Radiasi
Photo elektrik
Sinar ultra violet
Lampu karbon
Sinar las
dll
Gx :
Nyeri, silau pd mata, terasa ada benda asing, epifora (mata berair terocoh)
Tanda-tanda konjungtifa hyperemi
Bengkak kelopak mata
Odema
Erosi corne, bulatan bulatan kecil

8. Trauma Tumpul
penyebab :
Bola tenis (shotle cock)
Terlempar batu
Dipukul pada petinju
Dll

gx :
Hematum kelopak mata
Robek kelopak mata
Pendarahan selaput lender mata ( Kojungtifa )
Hyperemis di dalam rongga cornea (Hypaema)
Trauma Thorax

oleh
Trauma Thorax
1. Kecelakaan Lalu lintas
2. Rusaknya organ2n dalam rongga thorax
Jantung
Paru
Pembulu darah
Trachea
Oesophagus
Diafragma robek
Organ vicera masuk ke rongga thorax
3. Cara kejadian
Cidera tumpul ( KLL )
Cidera tajam ( kriminal )
4. 90 % cindra thorx tidak di[erlukan tindakan bedah
Cidera thorax yang perlu tindakan bedah
Obstruksi jalan nafas
Hematothoraxmasiv / profuse
Tamponade jantung
Tension pneumo thorax
Flailchest
Open pneumo thorax

Tanda2 khusus cidera thorax


1. Nyeri dada
2. Sesak nafas
3. Gerakan nafas tetinggal di banding sisi lainnya
4. Gerakan nafas paradoxal ( flailchest )
5. Emphysemakutis / krepitasi ( kebocoran udara dari tracheo
bronchial ke rongga mediastinum ke kulit )
6. Anemis dan sesak nafas ( Hemathotorax Pasif )
7. Chyanosis hebat, pada thension peneumo thorax
8. Patah tulang chosta / tulang iga tunggal / majemuk

Sarana penunjang
Radiologi : Thorax foto
Laboratorium : DL / Hemoglobin
Fisik / tanda2 vital
1. Tekanan darah
2. Frekuensi nadi
3. Frekuensi nafas
4. Kesadaran / keadaan umum
5. Acral dingin / hangat
6. Produksi usin , dll
Manifestasi pada trauma thorax
1. Peneumo thorax
Robekan pleura / dada terluka akibat tusukan tulang iga (costa shg udara
luar masuk kedalam rongga pleura)
Peneumo thorax terbuka
Peneumo thorax tertutup
Tension peneumo thorax
Umumnya di ikuti robek pembulu darah kemudian terjadi hemato
thorax
2. Hemato thorax :
Timbunan darah dalam Rongga Pleura, akibat robeknya
pembuluh darah.
Ringan : Darah keluar 300 ml
Sedang : Darah keluar 300 800 ml
Berat : Darah keluar > 800 ml
Segera dilakukan tindakan Thorachotomy Eksplorative
3. Kerusakan paru :
Darah berkumpul di jaringan Parenchym Paru kemudian
menjadi Fluido Thorax / Hematothorax
Klinis : kegagalan ventilasi
4. Kerusakan :
Trachea
Bronchus
Tracheo bronchial
Pengelolahan Cidera Thorax
1. Pemasangan plester lebar
Patah tulang iga jamak maupun tunggal
Flailchest
2. Pemasang Tabung Drainage
Pneumo thorax > 30 %
Hemato thorax
Fluido thorax
Pasca thorachotomy
Pemasangan respirator
3. Indikasi Thorachotomy
Hematothorax masiv > 800 ml
Laserasi paru dengan konservatif gagal
Kebocoran hebat dari sistem tracheobronchial
dll
komplikasi
1. Patah Tulang Iga
Osteomyelitis
Retensi Sputum
Nyeri berkepanjangan
2. Luka dan Memar Paru
Infiltrate dan Efusi Pleura
Empyema
Pneumonia
Fisteltracheobronchial
3. Di Luar Paru
Radang Mediastinum / Mediastinitis
Fistula Oesophagus
Hernia Diaphragmatica

Ringkasan
1. Cidera Thorax pada umumnya tidak perlu tindakan Bedah ( 90 % )
2. Tindakan awal Cidera Thorax dgn Hemato / Pneumo Thorax perlu
Pemasangan Drainage Intercostal
3. Tindakan bedah dilakukan bila tindakan konservatif gagal
4. Pemberian anti biotic yang optimal pada kasus tertentu akan
menurunkan mortalitas / kematian
TRAUMA
PADA MATA
Trauma Pada Mata
Merupakan salah satu kegawat daruratan mata
Perlu tindakan segera, cepat, cermat

Klasifikasi kedaruratan mata


I. Sangat gawat ( True Emergency )
Trauma Kimia
Trauma tajam / tembus ( Ruptura Bola Mata )
Hilangnya / berkurangnya tajam penglihatan secara
mendadak
II. Gawat ( urgent )
Erosi cornea
Benda asing pada cornea & kelopak mata
Trauma fisik, termis, radiasi,
Trauma tumpul ( hypaema )
Glaucoma akut

III. Semi gawat ( semi urgent )


Konjungtifitis
Hardeolum
Katarak
Tumor mata
dLL
1. Trauma Kimia ,tergantung pada :
Konsentrasi Bahan Kimia
Jumlah Bahan Kimia
Kecepatan Pertolongan
contoh ,
Zat kimia biasa
Ammonia
Bahan pembersih rumah tangga
Soda, kapur
Gips, gamping, tinner, lem
Zat Kimia Asam
Asam Sulfat (H2SO4)
Air Accu
Asam Sulfat (Pengawet Buah & Sayur)
Zat Pemutih

Gejala
Nyeri
Epifora (Air Mata Nerocoh)
Kabur
Silau
Tanda Tanda
Kelopak Mata Bengkak
Hyperemi Konjungtivitis
Erosi Cornea (+) /(-)

Penanganan
Anestesi Local Tetra Cain 0,5%
Irigasi / disemprot air bersih / cairan fisiology sebanyak2nya
Selama - 1 jam
Gunakan Kapas dan Lidi
Rujuk
Kedokter Mata
2. Trauma Tajam / Tembus Mata & Rupture Bola Mata
Mengenai :

Cornea,sclera,konjungtiva, dll
gx :
Kabur, nyeri, perdarahan,
Tanda-tanda

Perdarahan hebat pada sub konjungtiva


Hypaema
Prolaps isi bola mata
Bola mata tampak gembos
3. Erosi Cornea / Lecet /Abrasi
penyebab

Tergores kuku
Ranting daun
Benda beda kecil yang melayang
gejala

Terasa ada benda asing


Mata berair (Epifora)
Silau
Photo Pobia
Brepharo Spasme (Kelopak mata sakit dibuka)
4. Benda asing Pada cornea
Penyebab :

Serbuk besi / gram, saat mengelas /menggerenda


gx :
Mata berair (epifora)
Rasa ada benda asing
Silau / photo phobia
Blepharospasme

5. Benda Asing Di Bawah Kelopak Mata


penyebab :

Kelilipan debu, pasir, abu rokok, bulu mata dll


gx :
Sama seperti benda asing di cornea
Nyeri bila berkedip2
6. Trauma Thermis
penyebab :
Api dan Air Panas
mengenai :
Kelopak Mata, Cornea , Konjungtiva
gx :
Kelopak Mata Bengkak, Merah Bulu Mata Terbakar , Alis Terbakar
7. Trauma Radiasi
Photo elektrik
Sinar ultra violet
Lampu karbon
Sinar las
dll
Gx :
Nyeri, silau pd mata, terasa ada benda asing, epifora (mata berair nerocoh)
Tanda-tanda konjungtiva hyperemi
Bengkak kelopak mata
Odema
Erosi cornea, bulatan bulatan kecil

8. Trauma Tumpul
penyebab :

Bola tenis (shutle cock)


Terlempar batu
Pukulan petinju
Dll

gx :
Hematum kelopak mata
Robek kelopak mata
Pendarahan selaput lendir mata ( Kojungtiva )
Hyperemis di dalam rongga cornea (Hypaema)

Anda mungkin juga menyukai