SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
KOMUNITAS
KELAS APOTEKER A
KELOMPOK 2
Swamedikasi
Annisa Nurfiatul Aini (1941012003)
Annisa Fitri Febrianti (1941012019)
Mutia Rahma Yunita (1941012035)
Ridho Aulia Sanur (1941012051)
Nurmayra Amriza (1941013007)
SWAMEDIKASI
Pelayanan sendiri didefinisikan sebagai suatu sumber
kesehatan masyarakat yang utama di dalam sistem
pelayanan kesehatan. Termasuk di dalam cakupan
pelayanan sendiri adalah swamedikasi, pengobatan sendiri
adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan
pengobatan sakit ringan, tanpa resep atau intervensi dokter
Umum
Swamedikasi boleh
dilakukan untuk
kondisi penyakit
Dosis Indikasi
Lima komponen
informasi yang yang
diperlukan untuk
swamedikasi yang
tepat menggunakan
obat modern
Efek
Kontraindikasi samping
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
SWAMEDIKASI
Mengenali kondisi saat akan swamedikasi
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan
dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan
dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis
tepi berwarna hitam. Contoh obat dari golongan ini adalah
parasetamol.
PENGGOLONGAN OBAT UNTUK
SWAMEDIKASI
Salah minum
obat atau salah
dosis obat
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan KEKURANGAN
• Aman apabila digunakan sesuai • Obat dapat membahayakan
dengan petunjuk (efek samping kesehatan apabila tidak digunakan
dapat diperkirakan), sesuai dengan aturan
• Biaya pembelian obat relatif lebih • Pemborosan biaya dan waktu
murah daripada biaya pelayanan apabila salah menggunakan obat
kesehatan • Kemungkinan kecil dapat timbul
• Hemat waktu karena tidak perlu reaksi obat yang tidak diinginkan
menggunakan fasilitas atau profesi • Efek samping atau resistensi
kesehatan kepuasan karena ikut • Penggunaan obat yang salah akibat
berperan serta dalam sistem salah diagnosis dan pemilihan obat
pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh pengalaman
• Membantu pemerintah untuk menggunakan obat di masa lalu
mengatasi keterbatasan jumlah dan lingkungan sosialnya
tenaga kesehatan pada masyarakat
LATAR BELAKANG
• Menurut word health organization (WHO) swamedikasi adalah
pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat
tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan
gejalanya
• Berdasarkan hasil susenas tahun 2011, BPS mencatat bahwa
terdapat 66,82% orang sakit di indonesia yang melakukan
swamedikasi
• Pada tahun 2001 ,vedrana melakukan penelitian tentang
penggunaan obat AINS secara swamedikasi di lingkungan keluarga
mahasiswa kesehatan universitas zagrep, dan didapatkan 88%
responden pernah menggunakan obat AINS secara swamedikasi
TUJUAN PENELITIAN
• Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengetahuan terhadap perilaku menggunakan
obat AINS secara swamedikasi pada etnis arab.
• Sebagaireferensi oleh apoteker sebagai acuan
untuk memberikan informasi yang benar
tentang penggunaan obat ains secara
swamedikasi khususnya pada etnis arab
METODE PENELITIAN
• Rancangan survey cross-sectional
• Lokasi penelitian : ampel, surabaya dan sekitarnya
• Populasi : etnis arab di surabaya
• Sampel : sebagian etnis arab di surabaya
• Pengambilan sampel : purposive, dilakukan menggunakan
kuisioner ke 100 responden
• Variabel independen : variabel pengetahuan
• Variabel dependen : variabel perilaku
• Analisis dengan regresi liniear.
HASIL PENELITIAN
Sebaran mayoritas populasi
• Usia 18-40tahun (62%)
• Jenis kelamin laki laki (61%)
• Pendidikan terakhir adalah tamat SMA/sederajat (62%)
• Pekerjaan terbanyak wiraswasta (46%)
• Obat AINS paling banyak digunakan adalah asam mefenamat
(82%), digunakan untuk mengobati keluhan nyeri (76%).
• Sumber informasi penggunaan berasal dari keluarga (33%)
• AINS diperoleh paling banyak dari apotek (93%)
HASIL PENELITIAN
HASIL : PENGARUH PENGETAHUAN
TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI
OBAT AINS ORAL • Sig 0,001<0,05 = ha diterima, adanya
pengaruh perilaku terhadaap penggunaan
AINS secara swamedikasi