Sahriani PDF Farmakokinetik
Sahriani PDF Farmakokinetik
Sahriani PDF Farmakokinetik
Abstrak
Ginjal merupakan salah satu organ vital tubuh yang berperan dalam
proses eliminasi (metabolisme dan ekskresi) suatu obat. Jika terjadi
gangguan fungsi ginjal maka akan mengakibatkan perubahan pada
farmakokinetika obat tersebut sehingga mengubah potensinya atau bahkan
dapat menimbulkan efek toksik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat profil
farmakokinetika sulfasetamid pada tikus gagal ginjal yang diinduksi dengan
uranil nitrat.
Pada penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap pola searah
dengan tikus putih galur Wistar umur 2-2,5 bulan berat 150-250 g sebagai
binatang percobaan, yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama
(sebagai kelompok kontrol) yaitu pemberian dosis tunggal sodium
sulfasetamid 100,0 mg/kg BB peroral dan kelompok kedua yaitu
praperlakuan uranil nitrat dosis tunggal 5,0 mg/kg BB secara injeksi
intravena 3 hari sebelum pemberian sulfasetamid (sebagai kelompok
perlakuan). Kadar sulfasetamid utuh dalam darah setelah dicuplik pada
waktu tertentu ditetapkan dengan spektrofotometer UV-Vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi gagal ginjal akut akibat
perlakuan uranil nitrat mampu menurunkan parameter primer sulfasetamid
yaitu klirens total (ClT) dan volume distribusi (Vd/F) secara bermakna
(P<0,05). Konsekuensinya, penurunan harga tersebut mengubah parameter
farmakokinetika sulfasetamid sekunder dan turunannya yaitu menaikkan
Cmaks, tmaks, AUC0-240, AUC0-inf, MRT, dan t1/2 eliminasi dan menurunkan harga
K secara bermakna (P<0,05) . Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kondisi
patologi gagal ginjal akibat praperlakuan uranil nitrat dapat mempengaruhi
profil farmakokinetika sulfasetamid, yang akibatnya menaikkan kadar
sulfasetamid dalam darah.
Kata kunci : sulfasetamid, farmakokinetika, gagal ginjal, uranil nitrat
Abstract
Kidney is a vital organ which has main function to maintain the body
homeostasis. The role of kidney is the excretion (elimination) of waste
product, and if there is pathologically a renal failure so will change the drug
pharmacokinetics and in turn change it’s potency. The present study
evaluated the effect of uranyl nitrate-induced renal failure on the
pharmacokinetics profiles of sulphacetamide in rats.
The study was conducted by employing a completely randomized
design in male Wistar in bred rat (aged 2-2.5 months, 150-250 g). The
animals in group I were given sulphacetamide sodium with an oral single
dose 100.0 mg/kg BW (control group) and in group II were given
pretreatment with uranyl nitrate at 3 days before sulphacetamide
administration.
mid dengan menggunakan hewan percobaan ditambahkan TCA 5 % sebanyak 2,0 mL; setelah itu,
tikus yang mengalami gagal ginjal akut yang campuran tersebut disentrifugasi dengan kecepatan
dipacu oleh uranil nitrat. 2500 rpm selama 5 menit; ambil supernatan
sebanyak 1,5 mL dan encerkan dengan akuades
sampai dengan 2,0 mL, kemudian tambahkan
Metodologi natrium nitrit 0,1 mL 0,1 % dan diamkan selama 3
Subyek uji
menit. Selanjutnya tambahkan amonium sulfamat
Subyek uji pada penelitian ini adalah tikus
0,5 % sebanyak 0,2 mL dan diamkan selama 2
jantan Wistar dewasa (umur 2-2,5 bulan) dengan
menit, kemudian tambahkan N(1-naftil) etilendiamin
berat badan sekitar 150-250 gram, yang diperoleh
0,1 % 0,2 mL dan diamkan 5 menit ditempat gelap;
dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi,
intensitas warna yang terjadi dibaca pada
Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas
spektrofotometer pada panjang gelombang
Farmasi UGM.
maksimum (545 nm) terhadap blanko darah sebagai
kontrol yang diproses dengan cara yang sama. Kadar
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam sulfasetamid diukur menggunakan kurva baku yang
penelitian ini adalah sodium sulfasetamid (Sigma- telah diuji liniearitas dengan menggunakan kadar 1-
Aldrich, Singapore Scince Park II, Singapore) 50 µg/mL darah.
sebagai bahan utama, uranil nitrat (Sigma-Aldrich,
Singapore Scince Park II, Singapore) sebagai Analisis hasil
pemacu kerusakan ginjal secara akut, Heparin Data yang diperoleh dari kedua kelompok
Sodium Injection 5000 IU/mL (B. Braun, yaitu kadar sulfasetamid utuh dalam darah (µg/mL)
Melsungen, Germany) sebagai antikoagulan, dan terhadap waktu, dianalisis menggunakan piranti
untuk analisis sulfasetamid dalam darah digunakan lunak STRIPE (Johnston dan Woollard, 1983) yang
asam trikloroasetat pa, natrium nitrit pa, amonium dimodifikasi oleh Jung (1984) untuk menghitung
sulfamat pa, dan N(1-naftil) etilendiamin pa (Merck, parameter farmakokinetika sulfasetamid. Hasil
Darmstadt, Germany). perhitungan harga-harga parameter farmakokinetika
sulfasetamid dari kedua kelompok dibandingkan
Alat secara statistika dengan menggunakan uji t dengan
Alat-alat utama yang digunakan dalam taraf kepercayaan 95 %. Perhitungan tersebut
penelitian adalah alat pemusing (Kokusan H-100 menggunakan piranti lunak SPSS versi 13.00.
BC, Tokyo, Japan), neraca analitik elektrik (Chyo
Jupiter C3-100 MD, USA), dan Spektrofotometer Hasil Dan Pembahasan
uv/vis (Hitachi, Tokyo, Japan). Penelitian bertujuan untuk mempelajari
pengaruh kondisi patologi dalam hal ini adalah
Prosedur penelitian gagal ginjal akut terhadap profil kadar obat
Penelitian ini menggunakan rancangan acak
lengkap pola searah dengan tikus sebagai hewan
dalam darah. Dalam percobaan ini digunakan
percobaan dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing sulfasetamid sebagai obat model, karena
terdiri dari 6 ekor. Sebelum perlakuan, hewan uji termasuk obat yang diekskresi lewat ginjal
dipuasakan (12-18 jam) terlebih dahulu. Pada dalam jumlah besar masih dalam bentuk utuh
kelompok pertama (kelompok kontrol), hewan uji (Dollery, 1991), dan uranil nitrat sebagai
diberi sodium sulfasetamid secara oral dengan dosis nefrotoksin yang dapat menghasilkan gagal
100,0 mg/kg BB. Kelompok kedua (kelompok ginjal akut pada hewan percobaan (Sun et al.,
perlakuan), kepada hewan uji diberikan sodium 2000).
sulfasetamid secara oral dengan dosis yang sama Penetapan kadar sulfasetamid utuh
seperti kelompok kontrol, tetapi 3 hari sebelumnya dalam darah mengacu pada metoda Bratton-
diberi praperlakuan uranil nitrat dengan dosis
tunggal 5,0 mg/kg BB secara injeksi intravena
Marshall (Annino, 1964). Metode ini
(Sun et al., 2000) merupakan metode yang sederhana yang sudah
Setelah perlakuan, darah disampling melalui dianggap sebagai standar dalam penetapan
vena lateralis ekor pada waktu–waktu tertentu golongan sulfonamid dalam darah (Benedetti,
(menit ke 05, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 1987) dan telah diuji selektvitas metodanya
210, dan 240), kemudian kadar sulfasetamid utuh (Klimowicz, 1988).
dalam darah ditetapkan dengan metoda Bratton- Data kadar sulfasetamid utuh dalam darah
Marshall (Annino, 1964) : dalam 250 µL cuplikan untuk kelompok kontrol dan perlakuan
darah yang mengandung antikoagulan heparin disajikan pada Tabel I, sedangkan pola kurva
Tabel I. Kadar purata sulfasetamid utuh dalam darah setelah pemberian obat tersebut dosis 100,0 mg/kg bb
secara oral pada tikus tanpa (kelompok kontrol) dan dengan perlakuan uranil nitrat dosis tunggal
5,0 mg/kg bb secara injeksi intravena tiga hari sebelumnya (kelompok perlakuan).
100
(ug/ml)
10
kontrol
Perlakuan
1
0 100 200 300
waktu (menit)
farmakokinetika sulfasetamid utuh dalam darah yang nyata akibat praperlakuan uranil nitrat
terhadap waktu (Gambar 1). mulai terlihat jelas setelah menit ke.15
Pada Tabel I terlihat bahwa kadar (Gambar 1 dan Tabel I).
sulfasetamid dari waktu ke waktu, setelah Telah disebutkan bahwa uranil nitrat
perlakuan uranil nitrat dosis tunggal 5,0 mg/kg merupakan senyawa nefrotoksik yang dapat
bb secara oral tiga hari sebelumnya, lebih besar merusak sel-sel nefron secara akut. Harga
dibandingkan kontrolnya. Demikian juga profil parameter farmakokinetika primer (Vd/F dan
kurva kadar sulfasetamid dalam darah terhadap ClT) sulfasetamid dengan dan tanpa praper-
waktu setelah praperlakuan uranil nitrat berada lakuan uranil nitrat (Tabel II ).
di atas kurva kontrolnya (Gambar 1). Kenaikan
Tabel II. Harga parameter farmakokinetika disposisi primer (distribusi dan eliminasi) sulfasetamid (purata ±
SE) setelah pemberian obat tersebut dosis 100,0 mg/kg BB secara oral pada tikus tanpa
(Kelompok Kontrol) dan dengan perlakuan uranil nitrat dosis tunggal 5,0 mg/kg BB secara injeksi
intravena tiga hari sebelumnya (Kelompok Perlakuan).
Parameter farmakokinetika Kelompok Kelompok % Beda
primer sulfasetamid kontrol perlakuan
Vd/F(mL/kg) 2944,27 ± 326,58 1278,06 ± 202,49 -56,59*
ClT (mL/ menit/kg) 23,23 ± 2,91 4,08 ± 0,37 -82,44*
* berbeda bermakna dengan kontrol (p<0,05)
Tabel III. Harga parameter farmakokinetika sekunder sulfasetamid (purata ± SE) setelah pemberian obat
tersebut dosis 100,0 mg/kg BB secara oral pada tikus tanpa (Kelompok Kontrol) dan dengan
perlakuan uranil nitrat dosis tunggal 5,0 mg/kg BB secara injeksi intravena tiga hari sebelumnya
(Kelompok Perlakuan).
Parameter farmakokinetika
Kelompok kontrol Kelompok perlakuan
primer sulfasetamid
Cmaks (µg/mL) 32,35 ± 3,05 74,02 ± 4,56 *
tmaks (menit) 35,07 ± 2,09 67,38 ± 3,46 *
t1/2 eliminasi (menit) 81,93 ± 2,46 222,62 ± 50,48 *
K (menit-1) 0,008 ± 0,001 0,004 ± 0,001 *
MRT (menit) 134,74 ± 20,38 333,14 ± 66,62 *
AUC0-240 (µg.menit/mL) 3904,82 ± 338,06 13920,39 ± 1096,11 *
AUC0-inf (µg.menit/mL) 4660,20 ± 610,07 25788,77 ± 2827,28 *
* Berbeda bermakna dengan kontrol (p<0,05)
Daftar Pustaka
Annino, J. S., 1964, An Observation Concerning the Bratton-Marshall Diazo Reaction in
Sulfonamide-free Urine, Clinical Chemistry, 10, 370-371.
Atkinson, J. A, Daniels, E. C., Dedrick L. R., Grudzinskas, V. C., and Markey, P. S.,2001, Principles
of Clinical Pharmacology, San Diego, California.
Brody, T. M., Larner, J. L., Minneman, K. P., and Neu, H. C. (Ed.), 1994, Human Pharmacology, 2nd
Ed., Mosby, Sydney.
Benedetti P. G., 1987, Structure-activity relationships and mechanism of action of antibacterial
sulphanilamides and solphones, dalam : Testa B. (ed), Advances in drug research, vol. 16,
Academic Press, Harcourt Brace Jovanovich Publisher, London.
Brunton L. L., 2006, Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th Ed., McGraw-
Hill, New York.
Dollery C., 1999, Therapeutic Drugs, 2st ed., vol. II, s124-s126, Churchill Livingstone, Edinburg.
Evaria, and Salomon E., 2004, MIMS Indonesia petunjuk konsultasi, PT. InfoMaster, Jakarta.
Johnston, A., and Woollard, R. C., 1983, STRIPE: A Computer Program for Pharmacokinetics,
J. Pharmacol. Meth., 9: 193-200
Jung, D. T., 1984, Stripe, College of Pharmacy University of Illinois, Chicago.
Klimowicz A., 1988, Comparison of four methods for the determination of sulphonamide
concentration in human plasma, Meth. Find. Clin. Pharmacol. 10(5) : 331-336
Lee A. K., Kim E. J., and Lee M. G., 2003, Effects of acute renal failure induced by uranyl nitrate
on the pharmacokinetics of intravenous torasemide in rats, Res. Commun. Mol. Pathol.
Pharmacol., 113-114 : 193-200.
Lee A. K., Lee J. H., Kwon J. W., Kim W. B., Kim S. G., Kim S. H., and Lee M. G., 2004,
Pharmacokinetics of clarithromycin in rats with acute renal failure induced by uranyl
nitrate, Biopharm. Drug Dispos., 25(6) : 273-282
Mueller B. A., 2005, Acute Renal Failure, dalam Dipiro J. T., Talbert R.. L., Yee G. C., Matzke G. R.,
Wells B. G., Posey L. M., Pharmacoterapy A Pathophysiologic Approach, 6th ed.,
McGraw-Hill, New York.
Rowland, M. and Tozer., T. M., 1989, Clinical Pharmacokinetics : Concept and Application, 2nd Ed.,
9-65, 246-266, Lea and Febiger, Philadelphia.
Shargel, L. and Yu, A. B. C., 1993, Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, 3rd Ed, Appleton and
Lange, Norwalk, Connecticut, New York.
Sun, D. F., Fujigaki, Y., Fujimoto, T., Yonemura, K., and Hishida, A., 2000, Possible involvement
of myofibroblasts in cellular recovery of uranyl acetate-induced acute renal failure in rats,
Am. J., Pathol., 157(4) : 1321-1335
Wilson, L. M., 1992, Gagal Ginjal Kronik, dalam Price, S. A. dan Wilson, L. M., Patofisiologi,
diterjemahkan oleh Peter A., Buku II, ed. IV, 812-845, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakara.
Williams R.. L., Brater D. C., and Mordenti J., 1990, Rational therapy, Marcell Dekker Inc.,
New York.
Yoshitani T., Yagi H., Inotsume N., and Yasuhara M., 2002, Effect of experimental renal failure on
the pharmacokinetics of losartan in rats, Biol. Pharm. Bull., 25(8) : 1077-1083.
Yu S. Y., Chung H. C., Kim E. J., Lee I., Kim S. G., and Lee M. G., 2002, Effects of acute renal
failure induced by uranyl nitrate on the pharmacokinetics of intravenous theophylline in
rats : the role of CYP2E1 induction in 1,3-dimethyluric acid formation, J. Pharm.
Pharmacol., 54(12) : 1687-1692.