Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skripsi BBLR

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP

KEJADIAN BBLR DI RSUD KARDINAH KOTA TEGAL

Rima Karthesa Rini


NPM. 111170061
Ketua Penguji : dr.Soejoto,PAK,Sp.KK
Penguji : Dr.Ir.H.Harwan Sutomo,MP
Pembimbing 1 : Prof.dr.Kabulrachman,Sp.KK
Pembimbing 2 : M.Duddy Satrianugraha,S.Si.,M.Si.Med

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (Kosim,2010).
 Di Indonesia insiden BBLR bervariasi, dari hasil studi di 7 wilayah (Aceh,
Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Ujung Pandang, Manado),
prevalensi BBLR berkisar antara 2,1 % - 17,2 % (Setyowati,2003).
 Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung (Zulhaeda,2003).
 Pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil diharapkan dapat dilakukan
untuk mengetahui risiko ibu melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) (Supariasa,2002).
Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara status gizi ibu


hamil terhadap kejadian BBLR ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu
hamil terhadap kejadian BBLR.

2. Tujuan Khusus
• Mengetahui status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran LILA
• Mengetahui insiden BBLR
• Mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil terhadap kejadian
BBLR
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan
Menjelaskan Hubungan Ukuran LILA ibu hamil terhadap kejadian BBLR.
2. Manfaat Untuk Pelayanan Kesehatan
Memberikan informasi atau masukan pada instansi dan petugas pelayanan
kesehatan.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Membantu memberikan informasi atau masukan terhadap masyarakat tentang
pentingnya gizi pada ibu hamil.
4. Manfaat Untuk Penelitian
Peneliti dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama
pendidikan dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
penelitian ilmiah.
Orisinalitas Penelitian
Miftahani Leo Choirunnisa (2010)
Judul Penelitian :
Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian BBLR di Kota
Surakarta
Metode Penelitian :
Menggunakan pendekatan desain case control study
Hasil Penelitian :
Terdapat pengaruh yang sangat bermakna antara kenaikan berat badan ibu,
lingkar lengan atas ibu dan kadar hemoglobin ibu selama trimester III
terhadap berat badan lahir bayi
Elka Nurhajimah Pratiwi (2013)

Judul Penelitian :
Karakteristik Ibu Dengan Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Padang
Sidempuan
Metode Penelitian :
Analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
Hasil Penelitian :
Ada hubungan umur ibu, pendidikan ibu, jarak kelahiran, paritas ibu
dengan BBLR di RSUD Padang Sidempuan Tahun 2013
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Berat Badan Lahir Rendah
2.1.1.1 Definisi Berat Badan Lahir Rendah
2.1.1.2 Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah
2.1.1.3 Penyebab Berat Badan Lahir Rendah
2.1.1.4 Komplikasi Berat Badan Lahir Rendah
2.1.2 Kebutuhan Gizi Selama Hamil
2.1.3 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
2.1.3.1 Pengukuran Status Gizi menggunakan LILA
2.1.3.2 Pengukuran Status Gizi dengan memantau Pertambahan
Berat Badan Ibu Selama Hamil
2.1.3.3 Pengukuran Status Gizi dengan Mengukur Kadar Hemoglobin
2.1.4 Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil
KERANGKA TEORI
Faktor-faktor yang Pertumbuhan
mempengaruhi status janin yang
gizi ibu hamil: lambat
• Sosial dan ekonomi
• Derajat pekerjaan Cacat Bawaan
fisik
• Asupan makanan Anemia Pada
• Penyakit infeksi Bayi
Kematian
Parameter
Neonatal
pengukuran status
gizi ibu hamil: Status Gizi Ibu BBLR
• Lingkar Lengan Hamil
Atas (LILA)
• Body Mass Asfiksia
Indeks (BMI) Intrapartum
• Kadar
Hemoglobin Abortus
KERANGKA KONSEP

Variabel Bebas Variabel Terikat

Status Gizi Ibu


BBLR
Hamil
Hipotesis

Terdapat hubungan antara status gizi ibu hamil terhadap


kejadian BBLR.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup tiga bidang keilmuan yaitu Ilmu gizi,
Ilmu kebidanan dan penyakit kandungan serta Ilmu kesehatan anak.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Kota Tegal


pada bulan Oktober-Desember tahun 2014.

3. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan


menggunakan studi cross sectional untuk menilai adakah hubungan gizi ibu
hamil terhadap kejadian BBLR.
4. Populasi dan sampel

• Populasi target

Pada penelitian ini populasi target yang digunakan adalah ibu yang melahirkan
bayi hidup dan dirawat di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Kota Tegal.

• Populasi terjangkau

Pada penelitian ini populasi terjangkau yang digunakan adalah ibu yang
melahirkan bayi hidup dan dirawat di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Kota
Tegal pada bulan Oktober-Desember tahun 2014.

Sampel penelitian

• Kriteria inklusi

• Kriteria eksklusi
• Cara Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah


purposive sampling
Cara menentukan ukuran sampelnya dengan rumus slovin sebagai berikut:

N
n=
1 + N (d2)

Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
d = derajat penyimpangan (presisi) terhadap populasi yang diinginkan
10% (0,1)
• Besar Sampel

1800
n=
1 + 1800 (0,12)

1800
n=
19

n = 95
5. Variabel Penelitian

a) Variabel Bebas (Independent Variable)

Status Gizi Ibu Hamil

b) Variabel Terikat (Dependent Variable)

BBLR
6. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Kriteria


1 Status Gizi Ibu Suatu keadaan keseimbangan LILA Ordinal 1: Status gizi baik :
Hamil dalam tubuh ibu hamil sebagai LILA ≥ 23,5 cm
akibat pemasukan konsumsi
2: Status gizi buruk :
makanan dan penggunaan zat-
LILA < 23,5 cm
zat gizi yang digunakan oleh
tubuh untuk kelangsungan
hidup dalam mempertahankan
fungsi-fungsi organ tubuh

2 BBLR Bayi dengan berat lahir kurang Rekam Medik Ordinal 1: BBLR : 1600-2500
gram
dari 2500 gram tanpa Pasien
memandang masa gestasi 2: BBLSR : 1000-1500
gram

3: BBLER : < 1000


gram
7. Cara Pengumpulan Data

a) Bahan dan Alat

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer dalam penelitian ini yaitu mengukur LILA ibu. Sedangkan data
sekunder dalam penelitian ini diambil dari rekam medik ibu dan rekam
medik bayi. Data yang diambil adalah identitas ibu, Hb ibu, tekanan darah
ibu, cara persalinan ibu dan riwayat kehamilan ibu serta berat badan lahir
bayi, panjang badan bayi dan jenis kelamin bayi.

b) Prosedur Penelitian

Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Penyelesaian
8. Alur Penelitian

Pengesahan Pengambilan sampel


Membuat
Usulan Proposal dengan cara
Usulan Proposal
purposive sampling

Mengumpulkan data
Pengolahan dan rekam medik ibu dan
Analisis data bayi serta mengukur
LILA ibu
9. Analisis Data

a) Editing
b) Coding
c) Processing
d) Cleaning Data (Pembersihan Data)
 Data disajikan melalui analisis univariat dan analisis bivariat dengan
menggunakan uji Spearman correlation

10. Etika Penelitian

1. Informed Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Jumlah Sampel (Ibu yang Melahirkan)
Menurut Umur di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Tahun 2014

Umur Ibu Jumlah Presentase (%)

20-25 Tahun 28 29,5

26-30 Tahun 37 38,9

31-35 Tahun 30 31,6

Total 95 100,0
Tabel 2. Distribusi Jumlah Sampel (Ibu yang Melahirkan)
Menurut Jumlah Paritas di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah
Tahun 2014

Jumlah Paritas Jumlah Presentase (%)

Primipara 44 46,3

Multipara 51 53,7

Total 95 100,0
Tabel 3. Distribusi Jumlah Sampel Ibu Menurut Status Gizi Ibu
Hamil di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Tahun 2014

Status Gizi Jumlah Presentase (%)

Status Gizi Baik 53 55,8

Status Gizi Buruk 42 44,2

Total 95 100,0
Tabel 4. Distribusi Jumlah Sampel Bayi Menurut Berat Badan
Lahir Bayi di Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Tahun 2014

Berat Badan Lahir Jumlah Presentase (%)

Normal 52 54,7

BBLR 40 42,1

BBLSR 3 3,2

BBLER 0 0

Total 95 100,0
Tabel 5. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Terhadap BBLR di
Ruang Kebidanan RSUD Kardinah Tahun 2014

Status Gizi Berat Badan Lahir Bayi Total

Normal BBLR BBLSR

N % n % n % n %

Status Gizi Baik 48 50,5% 5 5,3% 0 0 53 55,8%

Status Gizi Buruk 4 4,2% 35 36,8% 3 3,2% 42 44,2%

Total 52 54,7% 40 42,1% 3 3,2% 95 100,0%


Tabel 6. Hasil Uji Korelasi Status Gizi Ibu Hamil dengan BBLR

BBLR
Status Gizi Korelasi (r) 0,806

Uji Kemaknaan (p) 0,000


Jumlah Responden (n) 95
BAB V
PEMBAHASAN
Umur Ibu
• Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden terbanyak
adalah kelompok umur 26-30 tahun yang berjumlah 37 orang
dengan presentase 38,9% dan yang paling sedikit adalah umur 20-
25 tahun yang berjumlah 28 orang dengan presentase 29,5%

• Hasil ini didukung dengan penelitian Santi (2002) di Rumah Sakit


Ibu dan Anak Sri Ratu Medan yang memperoleh proporsi ibu yang
melahirkan bayi pada kelompok umur 20-35 tahun karena pada
kelompok umur tersebut yang tergolong aman untuk melahirkan
Jumlah Paritas Ibu
• Hasil penelitian ini didapatkan bahwa jumlah paritas responden
multipara lebih banyak daripada primipara. Responden multipara
berjumlah 51 orang dengan presentase 53,7% sedangkan primipara
berjumlah 44 orang dengan presentase 46,3

• Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian Hidayah (2002)


terdapat hubungan dan besar risiko paritas ibu dengan kejadian
komplikasi yaitu 3 kali untuk mengalami komplikasi persalinan jika
dibanding dengan paritas 1-3
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil
Terhadap Kejadian BBLR
• Responden yang memiliki status gizi baik yaitu ukuran LILA ≥23,5
cm ditemukan sebanyak 53 orang dengan presentase 55,8% dan
responden yang memiliki status gizi buruk yaitu ukuran LILA <23,5
cm sebanyak 42 orang dengan presentase 44,2%

• Berat badan lahir bayi menunjukkan bahwa sebagian banyak bayi


memiliki berat lahir normal yang berjumlah 52 orang dengan
presentase 54,7 %, BBLR berjumlah 40 orang dengan presentase
42,1 %, BBLSR berjumlah 3 orang dengan presentase 3,2 % dan
tidak terdapat bayi dengan BBLER
• Hasil pengujian hipotesis dengan uji analisis Spearman pada
penelitian ini didapatkan nilai koefisien korelasi +0,806 yang berarti
kuatnya korelasi antara status gizi ibu hamil terhadap kejadian BBLR

• Dari analisis ini juga didapat nilai p = 0,000 artinya nilai p-value
<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara status gizi ibu hamil terhadap kejadian BBLR di RSUD
Kardinah Kota Tegal

• Kekuatan korelasinya bernilai positif yang berarti searah, hal itu


berarti semakin baik status gizi ibu hamil maka semakin baik pula
berat badan lahir bayi
• Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian Budiyanto
(2000) di Madiun Jawa Timur yang menemukan kenyataan bahwa
ukuran LILA ibu hamil merupakan faktor risiko yang menyebabkan
bayi berat lahir rendah

• Hasil tersebut didukung pula oleh penelitian Yulinar (2010) di


Surakarta yang juga menemukan hubungan LILA ibu dengan berat
badan lahir bayi, bahwa ibu dengan lingkar lengan <23,5 cm
memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
berat badan rendah daripada ibu dengan lingkar lengan ≥ 23,5 cm
Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti
• Keterbatasan waktu untuk dapat mengumpulkan seluruh data
rekam medik responden di ruang kebidanan RSUD Kardinah
• Banyak data rekam medik responden yang tidak lengkap
2. Responden
• Ada beberapa responden yang tidak ingin di ukur LILA nya karena
buru-buru ingin pulang ke rumah setelah di rawat di ruang
kebidanan RSUD Kardinah Kota Tegal
3. Instrumen/ Alat
• Kemungkinan kesalahan pada pengambilan data ukuran LILA ibu
yaitu kurangnya ketelitian dalam membaca angka pita ukur
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
• Sebagian besar status gizi ibu hamil di RSUD Kardinah kota Tegal
sudah baik yaitu sebesar 55,8%, namun masih ada ibu hamil yang
memiliki status gizi buruk yaitu sebesar 44,2%

• Masih ditemukan bayi dengan BBLR yaitu sebesar 42,1%, bahkan


masih ditemukan bayi dengan BBLSR yaitu sebesar 3,2 % di RSUD
Kardinah Kota Tegal

• Semakin baik status gizi ibu hamil maka semakin baik pula berat
badan lahir bayi
SARAN
1. Bagi Ibu Hamil

Agar menyadari pentingnya akan status gizi, karena status gizi sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Sehingga pada masa kehamilan sebaiknya dilakukan pengukuran LILA
untuk mengetahui resiko KEK

2. Bagi Petugas Kesehatan

Bagi petugas kesehatan terutama bidan dan ahli gizi agar senantiasa
mengontrol perkembangan status gizi ibu hamil di wilayah kerja nya
dan senantiasa memberikan edukasi kepada seluruh kalangan
masyarakat tentang pentingnya status gizi
3. Bagi Peneliti Lain

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang


mempengaruhi status gizi ibu hamil terhadap BBLR serta pengukuran
status gizi hamil dengan cakupan lebih meluas mengingat bahwa
penelitian ini baru membahas mengenai salah satu pengukuran status
gizi ibu hamil yakni dengan mengukur LILA ibu menggunakan pita ukur.

Anda mungkin juga menyukai