Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Korosi Dan Hukum Faraday

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Korosi dan Hukum Faraday

ANGGOTA KELOMPOK
1. ANGGI YULIANDA SEVIRA
2. FAUZAN FITRA MULYADI
3. HERU SEPTRIA WAHYUDI
4. NAUFAL SYAFIQ MAULANA
5. RIEZKA PUTRI UTAMI
6. ULTRI JAFRIAMI PUTRI
Sumber :
https://www.academia.edu/8316389/MAKALAH_KOROSI
https://blog.ruangguru.com//pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya
https://jagad.id/defenisi-korosi-faktor-penyebab-pencegahan-dan-contohnya/
https://www.artikelsian.com/2017/08/pengertian-korosi-jenis-faktor-penyebab.html
https://rumus.co.id/hukum-faraday/
https://www.nafiun.com/2013/07/bunyi-hukum-faraday-1-dan-2-tentang-
elektrolisis.html?m=1
https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/peta-konsep-hukum-faraday/
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/hukum-faraday-pada-reaksi-sel-elektrokimia-
elektrolisis/
Korosi
sebelum masuk ke materi korosi mari kita simak video berikut ini :
PENGERTIAN

 Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya


reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya
membentuk senyawa yang tak dikehendaki.

 Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya


warna mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan
pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses
elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk
senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.
Korosi pada
Besi
(Perkaratan)
Proses korosi pada besi dapat dibagi menjadi dua reaksi
redoks terpisah, antara lain:

 1. Proses hilangnya besi


 Bagian besi yang hilang umumnya adalah bagian besi yang
mengalami kontak dengan air. Bagian ini disebut daerah anode,
sebagaimana reaksi oksidasi besi terjadi:
Ketika atom-atom Fe kehilangan elektron, terbentuklah cekungan di
bagian hilangnya besi tersebut. Selanjutnya, elektron-elektron yang
terlepas tersebut akan mengalir ke bagian dengan konsentrasi oksigen
tinggi yang umumnya terletak di tepi tetesan air tempat terbentuknya
cekungan. Bagian ini disebut daerah katode, di mana elektron yang
terlepas dari atom besi mereduksi O2:
:

Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen dengan H+, sebagaimana
medium terjadinya korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam suasana asam cenderung
lebih spontan, sebagaimana potensial reduksinya lebih besar (+1,23 V). Ion H+ berasal dari asam
H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon dioksida dalam uap air di udara.
Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi pembentukan karat, yaitu:
c
:

2. Proses pembentukan karat

 Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang


berwarna coklat kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks yang
berbeda dengan reaksi sebelumnya. Ion-ion Fe2+ yang terbentuk
pada daerah anode terdispersi dalam air dan bereaksi dengan
O2 membentuk Fe3+ dalam karat. Keseluruhan reaksi pada proses ini
adalah:

 Secara keseluruhan, jika persamaan reaksi hilangnya besi dengan


reaksi pembentukan karat dijumlahkan maka diperoleh:

Faktor Penyebab Korosi Pada Besi (Faktor-faktor yang
Mempengaruhi)

 1. Konsentrasi H2O dan O2


 2. pH
 3. Keberadaan elektrolit
 4. Suhu
 5. Galvanic coupling
Cara Mencegah Korosi pada Besi
 1. Menggunakan lapisan pelindung untuk mencegah kontak
langsung dengan H2O dan O2
 2. Menggunakan perlindungan katode
 a. Menggunakan logam lain yang lebih reaktif sebagai anode
korban
 b. Menyuplai listrik dari luar
HUKUM FARADAY

“GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu


loop penghantar berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”

Q=n.f
 Dengan n = jumlah mol elektron (mol), F = muatan listrik per 1 mol
elektron (coulomb /mol).
 Dari penjelasan di atas, kita sekarang dapat mengaitkan
hubungan antara massa zat yang terbentuk pada elektrode
dengan jumlah listrik yang digunakan
Hukum Faraday 1
 Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama proses elektrolisis
berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan.Kita sudah mengetahui
bahwa massa zat (w) yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan
jumlah molelektron. Sementara, jumlah mol elektron berbanding lurus dengan
muatan listrik (Q) dalam elektron. Jadi, dapat disimpulkan:

Dengan Q menunjukan besarnya muatan listrik di suatu titik di kawat jika arus listrik I ampere
melewatinya selama t detik. Secara matematis:

Dengan I = arus listrik (ampere) dan t = waktu (detik). Sehingga, persamaan di atas dapat ditulis
menjadi:
Hukum Faraday 2
Massa zat yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.
Di dalam hukum Faraday 2 dinyatakan bahwa massa yang dihasilkan pada elektrode
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.

Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan perubahan bilangan
oksidasinya atau muatan ionnya.
ME = Ar/biloks atau muatan ion
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL) Induksi

 Faraday dan Henry mengambil kesimpulan bahwa perubahan


medan magnetiklah yang menimbulkan arus listrik, bukan hanya
medan magnet. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung
kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik).GGLyang terjadi di
ujung-ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Arus listrik hanya
timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam
kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik. Fenomena
perubahan medan magnet yang menimbulkan arus listrik ini
dinamakan Induksi Elektromagnetik.
Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu :
 Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet (fluks magnetik)
 jumlah lilitan
 medan magnet

Anda mungkin juga menyukai