Korosi Dan Hukum Faraday
Korosi Dan Hukum Faraday
Korosi Dan Hukum Faraday
ANGGOTA KELOMPOK
1. ANGGI YULIANDA SEVIRA
2. FAUZAN FITRA MULYADI
3. HERU SEPTRIA WAHYUDI
4. NAUFAL SYAFIQ MAULANA
5. RIEZKA PUTRI UTAMI
6. ULTRI JAFRIAMI PUTRI
Sumber :
https://www.academia.edu/8316389/MAKALAH_KOROSI
https://blog.ruangguru.com//pengertian-korosi-dan-faktor-penyebabnya
https://jagad.id/defenisi-korosi-faktor-penyebab-pencegahan-dan-contohnya/
https://www.artikelsian.com/2017/08/pengertian-korosi-jenis-faktor-penyebab.html
https://rumus.co.id/hukum-faraday/
https://www.nafiun.com/2013/07/bunyi-hukum-faraday-1-dan-2-tentang-
elektrolisis.html?m=1
https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/peta-konsep-hukum-faraday/
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-kimia/hukum-faraday-pada-reaksi-sel-elektrokimia-
elektrolisis/
Korosi
sebelum masuk ke materi korosi mari kita simak video berikut ini :
PENGERTIAN
Pada umumnya, reaksi reduksi yang terjadi adalah reaksi reduksi oksigen dengan H+, sebagaimana
medium terjadinya korosi cenderung bersifat asam dan reaksi reduksi dalam suasana asam cenderung
lebih spontan, sebagaimana potensial reduksinya lebih besar (+1,23 V). Ion H+ berasal dari asam
H2CO3 yang terbentuk dari reaksi pelarutan karbon dioksida dalam uap air di udara.
Jadi, keseluruhan reaksi hilangnya besi, tanpa reaksi pembentukan karat, yaitu:
c
:
Q=n.f
Dengan n = jumlah mol elektron (mol), F = muatan listrik per 1 mol
elektron (coulomb /mol).
Dari penjelasan di atas, kita sekarang dapat mengaitkan
hubungan antara massa zat yang terbentuk pada elektrode
dengan jumlah listrik yang digunakan
Hukum Faraday 1
Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama proses elektrolisis
berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan.Kita sudah mengetahui
bahwa massa zat (w) yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan
jumlah molelektron. Sementara, jumlah mol elektron berbanding lurus dengan
muatan listrik (Q) dalam elektron. Jadi, dapat disimpulkan:
Dengan Q menunjukan besarnya muatan listrik di suatu titik di kawat jika arus listrik I ampere
melewatinya selama t detik. Secara matematis:
Dengan I = arus listrik (ampere) dan t = waktu (detik). Sehingga, persamaan di atas dapat ditulis
menjadi:
Hukum Faraday 2
Massa zat yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.
Di dalam hukum Faraday 2 dinyatakan bahwa massa yang dihasilkan pada elektrode
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.
Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan perubahan bilangan
oksidasinya atau muatan ionnya.
ME = Ar/biloks atau muatan ion
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL) Induksi