Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Fitoremediasi Kangkung Air

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Tanaman Kangkung

Air sebagai Agen


Fitoremediasi
Kelompok 4
Anggota kelompok 4

• Vika Ena M 230210160005


• Fahira Nuril M 230210160024
• Nabila Rahmawati 230210160025
• Anisa Nurnaningsih 230210160048
• M Boy Adiluhung 230210160056
• Elizabeth Cristina Sitorus 230210160061
• Asia Salsabila 230210160063
• Ghinna Al Husna 230210160082
Deskripsi Kangkung Air
• Kangkung merupakan tanaman yang mempunyai daya adaptasi yang
cukup luas terhadap kondisi iklim dan tanah di daerah tropis.Kangkung
juga merupakan tanaman yang tidak selektif terhadap unsur hara
tertentu, sehingga dapat menyerap semua unsur yang terkandung di
dalam tanah. Kangkung dapat tumbuh dengan baik pada badan air yang
tidak terlalu dalam atau bantaran sungai, danau, dan selokan.

• Kangkung juga salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat
dari media tumbuhnya (Seregeg dan Saeni, 1995). Akibat pencemaran
yang terjadi pada air, udara maupun tanah yang digunakan sebagai media
tanamnya, maka besar kemungkinan terjadi penyerapan logam berat pada
tanaman kangkung tersebut. Salah satu logam berat yang banyak
mencemari air sungai adalah timbal (Pb).
Morfologi Kangkung Air

Akar (Radix)

Batang
(Caulis)
Daun (Folium)

Bunga (Flow)
Buah
(Fructus)
kingdom Plantae

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Solanales

Family Convolvulaceae

Genus Ipomoea

Species Ipomoea aquatica Forssk

• Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan


cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat
menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm.
Herbaseus (banyak mengandung air), bulat, kompak atau
berongga, tumbuh menjalar, membelit, condong atau tegak.
herbaseus (banyak mengandung air), bulat, kompak atau
berongga, tumbuh menjalar, membelit, condong atau tegak.
• Buah kangkung berbentuk
bulat telur yang didalamnya
berisi tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti
melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika sudah
tua dan hijau ketika muda.
Buah kangkung berukuran
kecil sekitar 10 mm, dan umur
buah kangkung tidak lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-
segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan
termasuk biji berkeping dua

• Bentuk bunga kangkung


umumnya berbentuk
“terompet” dan daun
mahkota bunga berwarna
putih atau merah lembayung
Etnobotani

• Menurut Soekarman dan Riswan 1992 dalam Hidayat dkk 2010, etnobotani
adalah ilmu yang mengkaji hubungan langsung antara manusia dengan
tumbuhan dalam pemanfaatan secara tradisional. Kearifan tradisional dapat
berupa pengetahuan dan wawasan yang ada dalam masyarakat yang terjadi
secara turun-temurun dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya tanpa
terputus, sedangkan kearifan tradisional adalah semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang
menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis.
Tradisi bersifat tidak tertulis tetapi senantiasa dijalankan oleh masyarakat.
• Kangkung Air (Ipomea aquatic) sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
bahan pangan. Bagian tumbuhan yang paling sering dimanfaatkan adalah
bagian daun ( Hidayat dkk, 2010). Pada daerah Rawa, Kalimantan Selatan,
Kangkung Air juga dimanfaatkan sebagai sayuran lokal yang berpotensi sebagai
sayuran berkhasiat obat karena mengandung beberapa senyawa bioaktif
khususnya antioksidan yang dapat menghilangkan radikal bebas pada sel tubuh
(Susanti 2015). Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa kangkung air
memiliki kandungan bioaktif yang berupa alkaloid, steroid, fenol, dan
hidrokuinon sehingga bisa dimanfaatkan sebagai obat (Nurjanah et al, 2014).
Aktivitas Tanaman kangkung dalam kegiatan bioremediasi

• Kangkung berfungsi sebagai biofilter karena kangkung air


mempunyai kemampuan untuk mengurai benda organik dan
anorganik di sekitar akarnyaPada batang dan akar tanaman
kangkung air mempunyai jaringan yang khas yang disebut
parenkim yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen
ke perakaran. Dengan adanya jaringan parenkim, maka
unsur hara dari tanah dan air dapat diserap dengan cepat.
• tanaman ini mampu mengakumulasi logam berat seperti Zn,
Cu dan Pb pada konsentrasi tinggi
• Penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan
dibagi menjadi tiga proses, yaitu penyerapan logam oleh
akar, translokasi logam dari akar ke bagian tumbuhan lain,
dan lokalisasi logam pada bagian jaringan tertentu untuk
menjaga agar metabolisme tidak terhambat.
Ada enam tahapan proses yang terjadi ketika fitoremedisasi berlangsung, yaitu:
1. Phytoacumulation merupakan proses dimana tumbuhan menarik zat pencemar
dari media sehingga terkumpul pada bagian akar tumbuhan
2. Rhizofiltration yaitu penyerapan zat pencemar dan membuatnya mengendap di
akar tumbuhan
3. Phytostabilization yaitu menstabilkan zat – zat yang tidak dapat terserap masuk
ke dalam akar tumbuhan
4. Rhyzodegradation merupakan tahapan penguraian zat pencemar oleh mikroba
yang terdapat pada bagian akar tumbuhan
5. Phytodegradation yaitu menguraikan zat pencemar yang memiliki rantai molekul
yang kompleks menjadi rantai yang lebih sederhana sehingga dapat dimanfaatkan
bagi pertumbuhan hidup tanaman itu sendiri
6. Phytopvolatization yaitu menguapkan zat pencemar yang telah diurai ke atmosfer.

• Fitoremediasi dengan tanaman kangkung air juga telah diteliti dapat menurunkan
pH menjadi netral (6-9), dapat menurunkan kekeruhan perairan dan dapat
menurunkan kandungan fosfat yang berlebih dalam suatu perairan.

Anda mungkin juga menyukai