Fitoremediasi Kangkung Air
Fitoremediasi Kangkung Air
Fitoremediasi Kangkung Air
• Kangkung juga salah satu tanaman yang mudah menyerap logam berat
dari media tumbuhnya (Seregeg dan Saeni, 1995). Akibat pencemaran
yang terjadi pada air, udara maupun tanah yang digunakan sebagai media
tanamnya, maka besar kemungkinan terjadi penyerapan logam berat pada
tanaman kangkung tersebut. Salah satu logam berat yang banyak
mencemari air sungai adalah timbal (Pb).
Morfologi Kangkung Air
Akar (Radix)
Batang
(Caulis)
Daun (Folium)
Bunga (Flow)
Buah
(Fructus)
kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Solanales
Family Convolvulaceae
Genus Ipomoea
• Menurut Soekarman dan Riswan 1992 dalam Hidayat dkk 2010, etnobotani
adalah ilmu yang mengkaji hubungan langsung antara manusia dengan
tumbuhan dalam pemanfaatan secara tradisional. Kearifan tradisional dapat
berupa pengetahuan dan wawasan yang ada dalam masyarakat yang terjadi
secara turun-temurun dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya tanpa
terputus, sedangkan kearifan tradisional adalah semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman, wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang
menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis.
Tradisi bersifat tidak tertulis tetapi senantiasa dijalankan oleh masyarakat.
• Kangkung Air (Ipomea aquatic) sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
bahan pangan. Bagian tumbuhan yang paling sering dimanfaatkan adalah
bagian daun ( Hidayat dkk, 2010). Pada daerah Rawa, Kalimantan Selatan,
Kangkung Air juga dimanfaatkan sebagai sayuran lokal yang berpotensi sebagai
sayuran berkhasiat obat karena mengandung beberapa senyawa bioaktif
khususnya antioksidan yang dapat menghilangkan radikal bebas pada sel tubuh
(Susanti 2015). Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa kangkung air
memiliki kandungan bioaktif yang berupa alkaloid, steroid, fenol, dan
hidrokuinon sehingga bisa dimanfaatkan sebagai obat (Nurjanah et al, 2014).
Aktivitas Tanaman kangkung dalam kegiatan bioremediasi
• Fitoremediasi dengan tanaman kangkung air juga telah diteliti dapat menurunkan
pH menjadi netral (6-9), dapat menurunkan kekeruhan perairan dan dapat
menurunkan kandungan fosfat yang berlebih dalam suatu perairan.