Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Materi Pert. 4 Tuna Wicara

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

DEFINISI TUNA WICARA

 Sedangkan menurut Menurut Frieda Mangunsong,dkk


dalam Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa,
tuna wicara atau kelainan bicara adalah hambatan
dalam komunikasi verbal yang efektif.
 Kemudian menurut Dr. Muljono Abdurrachman dan
Drs.Sudjadi S dalam Pendidikan Luar Biasa Umum
(1994) gangguan wicara atau tunawicara adalah suatu
kerusakan atau gangguan dari suara, artikulasi dari
bunyi bicara, dan atau kelancaran berbicara.
 tunawicara adalah individu yang mengalami gangguan
atau hambatan dalam dalam komunikasi verbal
sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
Definisi (hallahan, Kauffman,
2006)
Kelainan KOMUNIKASI
 Kelainan bicara, yaitu
 Kelainan suara: kualitas suara pembicara (terlalu)
 Kelainan artikulasi: kesalahan/distorsi penyebutan kata.cenang-senang, sulit
shulit, ider ide
 Gg. Kelancaran Bahasa: sulit control pnafasan saat bicara:gagap, pengulangan,
tersendat, panjang
 Kelainan Bahasa:
 Bentuk Bahasa:
 fonem: satuan terkecil bunyi yg membedakan:lagu – ragu
 Sintaks : aturan pd saat menggabungkan katakalimat : SPOK
 Isi Bahasa (semantik): makna kata
 Fungsi Bahasa:prakmatik penerapan.
 VARIASI komunikasi: bukan masalah wicara
 Perbedaan Bahasa/dialek: bdsr asal daerah,lingk sosial
 Komunikasi tambahan
GANGGUAN BICARA DAN
BAHASA
GANGGUAN BICARA DAN
BAHASA
Faktor Penyebab Tuna Wicara
 1.Gangguan pre natal
Hereditas (keturunan): Yaitu apabila anak tunawicara sejak dalam
kandungan karena diantara keluarga terdapat tunawicara atau membawa
gen tunawicara sehingga ketika lahir anak tersebut memiliki gangguan
tunawicara. Ini disebut dengan tuli genetis. Perbedaan rhesus ayah dan ibu
juga dapat menyebabkan abnormalitas pada kelahiran
Anoxia: Kekurangan oksigen dalam janin dapat menyebabkan kerusakan
pada otak dan syaraf yang menyebabkan ketidaksempurnaan organ salah
satunya aorgan bicara seperti pita suara,tenggorokan,lidah,dan mulut.
 2.    Gangguan neo natal
Bayi-bayi prematur yang lahir dengan berat badan tidak normal dan lahir
dengan organ tubuh yang belum sempurna dapat mengakibatkan kebisuan
yang kadang disertai ketulian. Kurangnya berat pada ketika lahir
 3. Gangguan pos natal
Infeksi: Sesudah dilahirkan anak menderita infeksi
misalnya campak yang menyebabkan tuli preseftik,virus
akan mennyerang cairan koklea,menyebabkan anak
menderita otitis media (koken). Akibat yang sama akan
terjadi bila anak menderita scaerlet fever,dipteri, batuk
hejang atau tertular sifilis.
meningitis(radang selaput otak): Penderita akan
mengalami kelainan pada pusat syraf pendengaran dan
akan mengalami ketulian perseptif.
infeksi alat pernafasan: Seseorang dapat menjadi tuna
wicara apabila terjadi gangguan pada organ pernafasan
seperti paru-paru, laring, atau gangguan pada mulut dan
lidah
MANGUNSONG (2009)
 FAKTOR SENTRAL
 Susunan saraf pusat, ketidakmampuan Bahasa spesifik, RM,
autism, adhd, luka otak
 FAKTOR PERIFERAL
 Gg.sensorimotorik
 Gg. Pdengaran, fisik, penglihatan
 FAKTOR LINGK EMOSIONAL
 Penelantaran, pengabaian, penganiayaan
 Mslh perk, perilaku & emosi
 KOMBINASI factor di atas
SEBAB (Mangunsong, 2009)
KELAINAN KELAINAN GG.KELANCAR KELAINAN
SUARA ARTIKULASI AN BAHASA BAHASA

Laryngitis Kesalahan produksi gg.Emosi RM, spectrum autis


suara

Tumor pita suara Luka otak Kerusakan otak & Kerusakan


saraf pendengaran

Masalah Kerusakan sist.saraf Kecelakaan otak


psikologi(aphonia) traumatis

Kerusakan otak Defisiensi dlm Tidak biasa Bahasa


belajar verbal.
Klasifikasi Tunawicara
 Keterlambatan bicara (Delayed speech ):Yaitu seseorang
yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan
bicaranya jika dibandingkan dengan anak seusianya.
 Gagap (stuttering): Yaitu kelainan dalam memulai
pembicaraan dapat berupa,
a. Pemanjangan fonem atau suku kata depan (prolongation),
b. Pengulangan suku kata depan ( repetition ),
c. Gerak mulut berbicara namun tidak keluar suara ( silent
struggle )
d. Anak dengan kekacauan dalam berbicara (cluttering),
biasanya berupa bicara terlalu cepat, struktur kalimat tidak
karuan, repitisi berlebihan.
 kehilangan kemampuan berbahasa(disphasia): Yaitu
kehilangan kemampuan berbahasa mulai dari kesalahan
dalam inti pembicaraan sampai tidak dapat bebicara sama
sekali.
 Kelainan suara(voice disorder): Ditandai dengan
perbedaan suara dengan anak normal. Adapun kelainan
suara berupa
a. Kelainan nada(pitch): Kelainan nada bicara dapat berupa
nada terlalu tinggi, terlalu rendah, atau monoton.
b. Kelainan kualitas suara: Kelainan kualitas atau warna
suara berupa serak, lemah, atau desah.
c. Kelainan keras lembutnya suara: Kelainan ini dapat
berupa suara keras ataupun suara lembut
Karakteristik tuna wicara
 Karakteristik bahasa dan wicara: Pada umumnya anak tunawicara
memiliki kelambatan dalam perkembangan bahasa wicara bila
dibandingkan dengan perkembangan bicara anak-anak normal.
 Kemampuan intelegensi:Kemamapuan intelegensi (IQ) tidak berbeda
dengan anak-anak normal, hanya pada skor IQ verbalnya akan lebih
rendah dari IQ performanya
 Penyesuaian emosi,sosial dan perilaku: Dalam melakukan interaksi
sosial di masyarakat banyak mengandalkan komunikasi verbal, hal ini
yang menyebabkan tuna wicara mengalami kesulitan dalam penyesuaian
sosialnya.Sehingga anak tunawicara terkesan agak eksklusif atau terisolasi
dari kehidupan masyarakat normal.
 ciri-ciri fisik dan psikis : Berbicara keras dan tidak jelas, Suka melihat
gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya, Telinga mengeluarkan
cairan, Biasanya Menggunakan alat bantu dengar, Bibir sumbing, Suka
melakukan gerakan tubuh, Cenderung pendiam, Suara sengau, Cadel     ,
memiliki kebiasaan menunduk karena mewaspadai adanya hambatan saat
berjalan dan/atau rasa rendah diri dalam pergaulan. Dalam upaya untuk
dapat mendengar dengan lebih jelas, umumnya anak tuna wicara
memiringkan kepalanya mendekati sumber suara
Hambatan yang dialami anak
tunawicara
 Sulit berkomunikasi dengan orang lain
 Sulit bersosialisasi.
 Sulit mengutarakan apa yang diinginkannya.
 Perkembangan pskis terganggu karena merasa
berbeda atau minder.
 mengalami gangguan dalam perkembangan
intelektual, kepribadian, dan kematangan sosial.
IDENTIFIKASI
 Bandingkan dg perk. Bicara anak seusia yg normal
 Tes standar/skala perkembangan Bahasa anak

 Observasi.

 Tes bercakap-cakap : evaluasi kelancaran Bicara &

kualitas suara
Dari berbagai disiplin ilmu.
Intervensi pada anak tuna
wicara
 Latihan Artikulasi: gerakan otot-otot dari langit-langit, rahang lidah
dan bibir yang perlu untuk bicara.
 Terapi Wicara (speech therapy): melatih pengucapan oral ( mulut ).
 Speech development: Yaitu pengembangan kemampuan bicara. Anak
tunawicara dapat diajar berbicara. Dalam masyarakat masih banyak
orang yang berfikir bahwa anak tuna wicara tidak dapat membawa
suara. Pendapat ini salah sebab anak tuna wicara dapat bersuara. Hal
ini tergantung melatih suara tersebut untuk berbicara.
 speech Improvement: Yaitu segala macam usaha yang berhubungan
dengan pengembangan kemampuan bicara. Contoh : grammar,
spelling, reading, dam comprehension. Setelah anak terbiasa
mengucapkan kata-kata dengan baik maka perlu peningkatan bicara
dengan menambah beberapa perbendaharaan kata.
 Speech correction: Yaitu suatu pembetulan bicara yang brbau terapi,
dengan cara membetulkan dan mengoreksi istilah-istilah yang tidak
benar.
 Speech education: Yaitu pendidikan bicara dan berbahasa.
INTERVENSI (Mangunsong,
2009)
 Secara MEDIS
 Oleh dr. THT, operasi
 Secara PSIKOLOGIS
 Pada kasus gagap tidak cemas,  dapat menyesuaikan diri
 Secara PENDIDIKAN
 Intensif ajarkan bunyi2 spesifik dg tepat
 kegaitan bermain pada anak2, mll cerita & menceritakan
kembali, sesuai minat anak, pelan, jelas, dikoreksi, waktu
cukup.
 INKLUSIF:
 terimakasih

Anda mungkin juga menyukai