Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Darah (Biologi)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

DARAH

Kelompok 1 :
• Amelia Poya
• Ariel Lombe Papalangi
• Bregitha Mychelin
• Vilci Pakelo Kurung
• Yasinta Elsa Ropi’
Table of contents

01 Plasma Darah

02 Sel Darah Merah

03 Sel Darah Putih


Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah,
keping darah, dan matriks yang berbentuk cairan (plasma).
Darah memiliki karakteristik yaitu:
1. Darah lebih berat dan kental daripada air, berbau khas, dan
memiliki pH berkisar 7,35-7,45.
2. Warna darah bervariasi, mulai dari merah terang hingga merah tua
kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel
darah merah.
3. Volume darah yang beredar dalam tubuh adalah 8% dari berat
badan.Biasanya, vokume darah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan.
01
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berawarna bening kekuningan,
mengandung 92% air, 7% protein plasma, serta 1% bahan
campuran kompleks organic, anorganik, dan gas merah.
a. Protein Plasma
Ada tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu albumin, globulin, fibrinogen:
1. Albumin merupakan protein plasma yang terbanyak, sekitar 55-60% dari jumlah protein
plasma, disintesis di hati, bermuatan negatif yang sangat kuat untuk mengikat molekul kecil
agar ah.
2. Globulin membentuk sekitar 35% protein plasma.
3. Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati, dan berfungsi pada
mekanisme pembekuan darah.

b. Bahan Campuran Komleks


Plasma darah mengandung bahan organic, antara lain glukosa, lemak, urea, keratin,
kolesterol, dan asam amino. Garam mineral pada plasma darah, antara lain natrium, klorida, natrium
bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium, besi, dan sulfat. Plasma darah juga mengandung gas
darah (oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen), enzim, antigen, dan hormon zim, antigen, dan
hormon
02
Sel Darah Merah
a. Karakteristik Eritrosit
Sel darah merah merupakan
kepingan darah yang memiliki
bentuk seperti cakram dengan
lekukan pada bagian sentralnya
(bikonkaf), berdiameter 7,65
mikrometer, dan dibungkus oleh
membrane sel dengan
permeabilitas yang tinggi .
Eritrosit berbentuk serupa
dengan kue donat. Eritrosit
dibuat di sumsum melalui proses
erythropoiesis. Bentuk sel darah
berwarna merah sangat elastis
dan bisa menyesuaikan bentuk
saat mengalir melewati
pembuluh kapiler yang
ukurannya sangat kecil. Sifatnya
yang elastis tersebut membuat
eritrosit mudah menyebar ke
seluruh bagian tubuh kita.
Hemoglobin (Hb) dalam eritrosit adalah kandungan yang membuat sel darah merah
memiliki warna merah. Hemoglobin berfungsi untuk membentuk kepingan darah dan
kemudian mengalirkannya ke seluruh tubuh.
b. Jumlah Eritrosit
Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat sekitar 4,2-5,4 juta sel/ mm3 darah, sedangkan
pada perempuan sehat sekitar 3,8-4,8 juta sel/mm3 darah . Satu tetes darah kira-kira setara
dengan 50mm3 atau 50 mikroliter. Nilai sampel darah dinyatakan dalam persentase. Hematokrit
laki-laki, yaitu 42%-54%, sedangkan hematokrit Perempuan, yaitu 37%-47%.
c. Fungsi Eritrosit
1. Membentuk oksihemoglobin, yang akan selanjutnya akan beredar ke seluruh tubuh.
Selanjutnya, oksigen akan dilepaskan pada sel-sel jaringan tubuh agar bisa
dipergunakan untuk proses oksidasi, sehingga hemoglobin (Hb) bebas kembali.
2. Mengangkut gas karbondioksida yang berasal dari jaringan tubuh ke paru-paru.
3. Memelihara tingkat keseimbangan kadar asam dan basa di dalam tubuh manusia.
4. Mengandung karbonik anhidrase dalam jumlah banyak. Anhidrase adalah zat yang
bertugas mengatalisis reaksi yang terjadi antara karbon dioksida dan air.(M-4).
d. Pengaturan Produksi Eritrosit
Pembentukan eritrosit dibentuk eritropoiesis, terjadi di sumsum merah tulang, dan
diatur
oleh hormon eritropoietin. Kecepatan produksi eritropoietin berbanding terbalik
dengan
pesedian oksigen di dalam jaringan. Jika penerimaan oksigen pada jaringan
berkurang
(anoksia), akan menyebabkan peningkatan produksi eritropoietin sehinnga produksi
sel
darah merah (erotrosit) makin meningkat.
Peningkatan produksi eritrosit dapat terjadi dalam keadaan sebagai berikut:
• Tinggal di daratan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu
yang lama.
• Gagal jantung yang mengurangi aliran darah ke jaringan.
• Penyakit paru-paru yang mengurangi absorpsi oksigen oleh darah.
• Kehilangan darah akibat hemoragik (keluarnya darah dari sistem pembuluh darah
sebagai akibat adanya lika atau infeksi, misalnya demam berdarah)
Faktor diet (jumlah makanan yang dikonsumsi) yang memengaruhi produksi
eritrosit,yaitu:
• .Zat besi yang disimpan di berbagai jaringan, terutama hati, penting untuk menyintesis
hemoglobin.
• Vitamin, yaitu asam folat, vitamin C, dan vitamin B12.
• Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+)
menjadi besi fero (Fe2+).
e. Umur dan destruksi eritrosit
Sel eritrosit hidup dan beredar dalam darah tepi (life span) rata-rata selama 120
hari,setelah 120 hari sel eritrosit mengalami penuaan (senescence) kemudian
dikeluarkan dari sirkulasi oleh sistem retikulo endotelial (RES), yaitu lien dan hati.
03
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih atau leukosit
adalah salah satu komponen
sel darah yang mengandung
sedikit hemoglobin, sehingga
warnanya lebih pucat.
Leukosit diproduksi oleh sel
induk di sumsum tulang (bone
marrow), di mana sumsum itu
sendiri selain memproduksi
sel darah merah dan keping
darah, juga memproduksi sel
darah putih.
a.Karakteristik Leukosit
• Jumlah normal leukosit di dalam darah manusia sekitar 5.000-10.000 sel/mm3
darah. Infeksi atau kerusakan jaringan dapat menyebabkan peningkatan jumlah total
leukosit.
• Leukosit lebih banyak beraktivitas di dalam jaringan, bukan di dalam pembuluh
darah.Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benda asing, virus, dan
bakteri.
• Setelah diproduksi di sumsum merah tulang ataupun sumsum kuning tukang,
leukosit bertahan di dalam sirkulasi darah hanya sehari sebelum masuk ke dalam
jaringan. Leukosit di dalam jaringan mampu bertahan selama beberapa hari hingga
beberapa bulan bergantung pada jenis leukositnya.
• Sifat-sifat leukosit, yaitu : Diapedesis, yaitu mampu keluar menembus pori-pori
membran kapiler menuju ke jaringan. Bergerak ameboid, yaitu mampu bergerak
seperti Amoeba sehingga sel menjadi lebih panjang hingga mencapai tiga kali
panjang sel awal dalam waktu satu menit.
b. Jenis Leukosit
Berdasarkan ada atau tudaknya granula di daloam sitoplasma, leukosit
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu granulosit dan agranulosit.
a) Granulosit dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan warna granulosit setelah
diberikan pewarna Wringht, yaitu neutrophil, eosinophil dan basophil.
1. Neutrofil, berjumlah 60% dari jumlah sel darah putih, berdiameter 9-12
mikrometer memiliki granula kecil berwarna merah muda, dan memiliki
nukleus dengan 3-5 lobus yang dihubungkan oleh benang-benang kromatin
tipis.Neutrofil berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif untuk menyerang
dan menghancurkan bakteri, virus, dan agen penyebab cedera lainnya.
2. Eosinofil berjumlah 1-3% dari jumlah sel darah putih, berdiameter
12-15 mikrometer, memiliki granula yang kasar dan besar
berwarna jingga kemerahan, dan memilikI nukleus dengan dua
lobus.Berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan berperan dalam
pembuangan racun penyebab radang pada jaringan yang cedera.
3. Basofil berjumlah kurang dari 1% dari jumlah sel putih,berdiameter 12-15
mikrometer, bergranula besar, tidak beraturan, berwarna keunguan hingga membentuk
seperti huruf S. Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk meningkatkan
aliran darah ke jaringan yang cedera dan antikoagulan heparin untuk membantu
mencegah penggumpalan darah intraveskuler.
b. Agranulosit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limfosit dan monosit
1. Limfosit berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih, memiliki nukleus bulat
berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma denagan ukuran
yang bervariasi (5-15 mikrometer). Berfungsi dalam reaksi imunologis
(kekebalan tubuh).
Terdapat dua jenis limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T.
1. Limfosit B memproduksi antibodi untuk merespons antigen tertentu.
2. Limfosit T tidak memproduksi antibodi.

.
2. Monosit berjumlah 3-5% dari jumlah sel darah putih, monosit merupakan sel darah
terbesar, berdiameter 12-18 mikrometer, dan memiliki nukleus besar berbentuk seperti telur
atau ginjal yang dikelilingi oleh sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. Berfungsi sebagai
fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui prmbuluh darah menjadi histiosit
(makrofag) yang berumur Panjang di dala jaringan.
Sekian dan trimakasih

Anda mungkin juga menyukai