Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

TELAAH KURIKULUM Kel. 7

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Sistem Penilaian pada Pembelajaran Matematika SMP pada KMB

Dan

Analisis Ulangan Harian, Pengajaran Remedial dan Pengayaan


Pembelajaran
Matematika SMP pada KMB
Kelompok 7 :
1. Nadia Nurhaliza (19510056)
2. Ratnasari Pujianti (19510023)
3. Sheilla Zalzabilla Al-Jabar (19510210)
4. Tia Nurjiah (19510214)
5. Yayang Pebriyanti (19510047)
Kurikulum Merdeka
belajar?
Kurikulum Medeka belajar itu kan kepanjangan dari program yang dari presiden . Mentri kita yang
sekarang menggulirkan program baru yaitu program merdeka belajar tahun 2019. Yang seperti kita
ketahui mengenai KBM ada 6 episode. Yang berhubungan langsung dengan guru lakukan sekarang
adalah episode pertama yaitu sejalan dengan kebutuhan dunia saat ini yang tentang industry 4.0
pertama yang kita ketahui mengedepankan kognitif dari siswa latar belakangnya kepada industri 4.0
dan visa yang salalu digaungkan. Indonesia itu mendapatkan peringkat 93 dari 97 peserta pada visa
terakhir tahun 2019. Jadi kemampuannya masih dibawah jadi merdeka belajar itu menerapkan
beberapa point, yaiu :
1. Meniadakan ujian nasional
2. Meniadakan USBN
3. Penyederhanaan adminisrtrasi (RPP 1 Lembar)
4. Mengenai penerimaan siswa baru ada kuota untuk jalur prestasi dan PPDB system zonasi.
Namun secara materoi kurikulum 2013 dengan kurikulum sekarang tidak ada perbedaan Signifikan
hanya mungkin perbedaaannya pada penilaian yang dulu bertujuan kepada penilaian akhir (UN) untuk
sekarang tidak ada. Kita lihat dari KI/KD Permendikbud no.37 tahun 2018. Untuk matematik tidak ada
perubahan dalam segi materi. Begitu yang ibu ketahui mengenai Kurikulum Merdeka Belajar Kenapa
disebut merdeka belajar jadi guru dan siswa merasakan merdeka dalam belajar guru merdeka karena
adanya penyerderhanaan administrasi jadi guru tidak terpaku disitu. Dan juga siswa belajarnya tidak
ada tujuan penilaian akhir jadi guru lebih leluasa untuk mengeksplor kemampuan murid tidak terpaku
pada nilai akhir.
Di KMB tidak ada Ujian Nasional, diganti dengan Asesmen Nasional.
Dikutip dari website Kemdikbud, Asesmen Nasional 2020 merupakan
pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program
keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Perubahan mendasar
pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara
individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input,
proses, dan hasil.

Asesmen Nasional dirancang tidak hanya sebagai pengganti ujian nasional


dan ujian sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan
paradigma tentang evaluasi pendidikan. AKM juga merupakan langkah dari
memerdekakan siswa dengan bebasnya peserta didik dari diskriminasi
sistemik yang berdampak pada pembelajaran atau pemerolehan materi.
3 aspek yang diujikan:
1. AKM ( Asesmen Kompetensi Minimum )
Diukur capaian peserta didik melalui pembelajarannya di ranah kognitif, seperti literasi
dan juga numerasi.
❖ Literasi adalah kemampuan yang lebih dari sekedar membaca dan menulis, tetapi
mendorong agar peserta didik mampu menganalisis dengan membaca situasi atau
hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dengan pemecahan masalah berdasarkan dari apa
yang dipelajarinya.
❖ Numerasi, secara umum diartikan sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan
seseorang dalam menggunakan berbagai macam angka serta simbol-simbol, yang
terkait dengan matematika dasar.
2. Survey karakter 3. Survey Lingkungan Belajar
Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk Survei ini digunakan untuk mengevaluasi dan
mengukur capaian peserta didik berdasarkan hasil memetakan aspek-aspek pendukung kualitas
belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter pembelajaran di lingkungan sekolah. Jadi, tidak
untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. hanya peserta didik saja nantinya yang akan
Ada 6 indikator: dinilai, melainkan seluruh aspek yang
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mendukung pembelajaran juga. Dengan begitu,
berakhlak mulia, dapat dengan mulai mengevaluasi apa yang
2) Berkebhinekaan global, seharusnya dapat ditingkatkan, dan sejauh
3) Mandiri, mana capaian yang sudah dilakukan.
4) Bergotong Royong,
5) Bernalar kritis,
6) Kreatif.
Adakah perbedaan dalam sistem penilaian pada kurikulum
2013 revisi terbaru dengan kurikulum merdeka belajar?
Penilaian masih sama seperti kurikulum sebelumnya, terdapat penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Yang berbeda mungkin yang sebelumnya siswa
dituntut mengejar pada nilai standar, sehingga pada penilaian lebih kepada
pengetahuan. Kalau di kurikulum merdeka belajar itu sekarang lebih dinilai
kepada proses.
Pada mata pelajaran Matematika pada kurikulum yang sebelum-sebelumnya
pun dalam penilaian sudah dilihat proses. Contohnya saat pemberian materi
rumus luas persegi panjang, guru tidak langsung memberitahunya tapi diberitahu
bagaimana proses terbentuknya rumus.
Kesimpulan, tetap sama.
1. Sikap
❖ Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati adalah menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya.
❖ Sikap Sosial
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati mencakup perilaku antara lain : jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangga, dan negara. Penilaian sikap terdiri atas penilaian utama dan penilaian penunjang.

Dalam pembelajaran tidak semua sikap kita langsung nilai di satu pertemuan, tapi dalam proses
belajar kita pilih pada KD ini sikap apa yang mau kita nilai. Contoh, pada saat pembelajaran jarak
jauh saat ini, kita nilai sikap disiplin dan tanggung jawabnya dari tugas-tugas yang dikumpulkan.
Pertemuan berikutnya kreatif, dilihat dalam penyelesaian soal. Tantangan, agak sulit menilai
kejujuran.

2. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik
yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam
berbagai tingkatan proses berpikir.
Teknik penilaian pengetahuan menggunakan tes
tertulis, lisan, dan penugasan.
1. Tes Tertulis 2. Tes Lisan
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis
secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, yang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik
isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan
Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat,
mengikuti langkah-langkah berikut. mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan
• Melakukan analisis KD. pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan
• Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD. berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah
• Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
pada kaidah-kaidah penulisan soal. • Melakukan analisis KD.
• Menyusun pedoman penskoran. • Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
• Melakukan penskoran berdasarkan pedoman • Membuat pertanyaan atau perintah.
penskoran. • Menyusun pedoman penilaian
• Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi
peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di sekolah, di rumah, atau di luar
sekolah.
3. Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, penilaian proyek,
dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai
dengan 100, predikat, dan deskripsi.
Pada pembelajaran matematika dilihat dari cara dalam penyelesaian soal.Misalkan dalam bangun
ruang , KD pengetahuan : dapat menentukan luas dan volume tabung KD keterampilan : dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan volume tabung.
Ulangan Harian

Dalam 1 KD ulangan dilakukan di akhir, atau kalo pada saat pertemuan bisa
dilakukan di akhir pertemuan dengan memberikan soal/kuis. Kalo pada saat
pandemi seperti ini biasa diberikannya melalui google form untuk kuis dan soalnya,
dalam keadaan normal itu biasanya sesuai dengan kisi2 yg memiliki tingkat
kesukarannya masing2 ada yg mudah sedang dan sukar. Dan untuk poinnya pun
berbeda. Biasanya untuk persentase nya diambil 20% yg mudah, 50% yg sedang
dan 30% untuk yg sukar. Dengan memperhatikan kemampuan siswa atas dasar
pengalaman kita sebagai guru.
Apakah ada batasan nilai pencapaian?

Ada, kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan dinamakan kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM harus diterapkan di awal tahun ajaran dimulai, melalui
musyawarah dengan guru pada satu sekolah. Penerapan KKM pada satuan pendidikan ada dua
model yaitu :
1. Lebih dari satu KKM
Satuan pendidkan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya,
KKM Matematika (75), Agama (75), Bahasa Indonesia (70), dan seterusnya.
2. Satu KKM
Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Misalkan diambil rata-
rata 11 mata pelajaran atau diambil KKM mata pelajaran yang paling kecil saja misalkan nilainya
70. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
denggan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran.
Jika nilai standar itu tidak tercapai
bagaimana?

Ada yang disebut dengan program


remedial, jika anak nilainya belum
mencapai itu guru wajib
memberikan kesempatan siswa
Jika ada berapa? Dan mengapa untuk remedial. Remedialnya itu
ada nilai standar pencapaian? seperti bisa mengulang pelajaran
itu diberikan kembali atau siswa
Jika ada anak yang nilainya disuruh mengerjakan soal soal
dibawah KKM dia nanti tidak latihan.
tuntas mata pelajaran itu. Salah
satu kriteria kenaikan kelas itu
sebelumnya adalah tidak boleh
lebih dari 2 mata pelajaran yang
tidak tuntas. Jika ada 3 mata
pelajaaran yang tidak tuntas maka
dia tidak akan naik dari segi nilai,
Sistem Remedial Dalam Pembelajaran Matematika SMP
Untuk sistem remedial yang berlaku itu menggunakan soal yang sama seperti soal
ulangan sebelumnya. Untuk media remedialnya menggunaka Google Classroom dan
Google Form ( pembelajaran daring).
Untuk pengambilan nilai dari hasil remedial akan di ambil nilai nilai minimum atau nilai
kkm ny, serta untuk banyaknya jumlah remedial yang diberikan itu sebanyak-
banyaknya hingga siswa tersebut mencapai nilai kkm.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai