Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Taman Nasional Wakatobi

Koordinat: 5°41′S 124°0′E / 5.683°S 124.000°E / -5.683; 124.000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Juni 2024 01.58 oleh Alzena2nd (bicara | kontrib) (Perbaikan akurasi peta lokasi Taman Nasional.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Taman Nasional Wakatobi
IUCN Kategori II (Taman Nasional)
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Wakatobi
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Wakatobi
Wakatobi NP
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Wakatobi
Peta memperlihatkan letak Taman Nasional Wakatobi
Wakatobi NP
Letak Taman Nasional Wakatobi
LetakSulawesi, Indonesia
Kota terdekatBau-Bau
Koordinat5°41′S 124°0′E / 5.683°S 124.000°E / -5.683; 124.000
Luas13.900 km²
Didirikan2002
Pihak pengelolaKementerian Kehutanan
Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional Wakatobi adalah salah satu taman nasional di Indonesia. Letaknya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tanggal 19 Agustus tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan Menteri kehutanan Nomor 7661/Kpts-II/2002. Lahan yang dipakai seluas 1,39 juta hektare. Sebelumnya, taman nasional ini juga telah ditetapkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 393/Kpts-V/1996. Taman Nasional Wakatobi terdiri dari 25 gugusan terumbu karang sepanjang 600 km. Wakatobi merupakan akronim dari nama empat pulau besar, yaitu Pulau Wangi-wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau Binongko. Perairan lautnya beragam mulai dari yang datar, melandai ke arah laut, dan bertubir curam. Kedalaman airnya bervariasi dengan bagian terdalam 1.044 meter. Permukaan laut ini berpasir dan berkarang. Di taman nasional ini ada 112 jenis karang dari 13 famili. Selain itu terdapat 93 jenis ikan hias dan beberapa jenis penyu. Ada pula beberapa jenis burung laut seperti angsa-batu coklat, cerek melayu dan raja udang erasia. Taman Nasional Wakatobi berbatasan dengan Laut Banda di utara dan timur. Di bagian selatan berbatasan dengan Laut Flores, sedangkan bagian baratnya berbatasan dengan Pulau Buton.[1]

Kondisi geografi

[sunting | sunting sumber]

Taman Nasional Wakatobi berada di anatar segitiga koral. Di dalam kawasannya terdapat beragam jenis koral, ikan, moluska, dan spesies tanaman laut terbesar di dunia. Empat pulau terbesar yang masuk dalam wilayahnya adalah Pulau Wangi-wangi, Pulau Kadelupia, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Selain itu ada 39 pulau kecil dan beberapa pulau karang berukuran besar. Keempat pulau terbesar dikelilingi oleh terumbu karang dan pulau karang besar. Taman Nasional Wakatobi juga dikelilingi oleh selat-selat. Keberadaan selat menjadi jalan masuk bagi penyu dan paus. Taman Nasional Wakatobi juga dihuni oleh penduduk lokal dengan jumlah lebih dari 100.000 jiwa.[2]

Terumbu karang

[sunting | sunting sumber]

Kondisi terumbu karang di Taman Nasional Wakatobi masih normal. Kelimpahan dan biomassa ikan selalu meningkat sedangkan ikan ekonomis penting cenderung menurun. Terumbu karang dimasukkan dalam zona bentik. Terumbu karang di Taman Nasional Wakatobi dibedakan menjadi karang keras dan karang lunak.[3]

Di taman ini terdapat panorama keindahan alam bawah laut yang memiliki 25 buah gugusan terumbu karang. Gugusan terumbu karang dapat dijumpai sekitar 112 jenis dari 13 famili yang terletak pada 25 titik di sepanjang 600 km garis pantai. Adapun jenis karang tersebut di antaranya:

  • Acropora formosa
  • Hyacinthus
  • Psammocora profundasafla
  • Pavona cactus
  • Leptoseris yabei
  • Fungia molucensis
  • Lobophyllia robusta
  • Merulina ampliata
  • Platygyra versifora
  • Euphyllia glabrescens
  • Tubastraea frondes
  • Stylophora pistillata
  • Sarcophyton throchelliophorum
  • Sinularia spp.

Di samping keindahan yang disajikan oleh beraneka ragam terumbu karang, taman tersebut juga memiliki ragam spesies ikan. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan hias di antaranya:

  • Argus bintik (Cephalopholus argus)
  • Takhasang (Naso unicornis)
  • Pogo-pogo (Balistoides viridescens)
  • Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)
  • Ikan merah (Lutjanus biguttatus)
  • Baronang (Siganus guttatus)
  • Amphiprion melanopus
  • Chaetodon specullum
  • Chelmon rostratus
  • Heniochus acuminatus
  • Kelalah (Lutjanus monostigma)
  • Caesio caerularea

Satwa lain

[sunting | sunting sumber]

Di Taman Nasional Wakatobi, terdapat juga beberapa jenis burung laut seperti:An gsa-batu coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek melayu (Charadrius peronii), dan Raja udang Erasia (Alcedo atthis). Terdapat juga tiga jenis penyu yang sering mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Keistimewaan

[sunting | sunting sumber]

Bagi para wisatawan yang menyukai keindahan alam bawah laut dapat melakukan beberapa kegiatan di Taman Nasional Wakatobi, seperti menyelam, selam permukaan dan berenang untuk melihat gugusan terumbu karang yang indah dan berbagai hewan bawah laut dan juga menyaksikan berbagai kebudayaan masyarakat setempat.

Pulau Hoga

[sunting | sunting sumber]

Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, selam permukaan, wisata bahari, berenang, berkemah, dan wisata budaya.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Data Kawasan Konservasi Taman Nasional Laut Wakatobi". kkji.kp3k.kkp.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-25. Diakses tanggal 2021-06-16. 
  2. ^ Lamptey, dkk. (2012). Komunitas Nelayan Tomia (KOMUNTO) Indonesia: Studi Kasus Equator Initiative Terhadap Pengembangan Solusi yang Berkelanjutan untuk Masyarakat, Alam dan Ketahanan Suatu Komunitas (PDF). New York: United Nations Development Programme. hlm. 4. 
  3. ^ Firmansyah, dkk. (2016). Satu Dekade Pengelolaan Taman Nasional Wakatobi: Keberhasilan dan Tantangan Konservasi Laut (PDF). WWF Indonesia. hlm. 7.