Da Bo Gong
Da Bo Gong (Hanzi: 大伯公; Pinyin: Dàbó Gōng Hakka: Thai phak kung: Fujian/Hokkian: Tuā-peh-kong) merupakan Dewa Air yang dikenal di wilayah Malaya dan Indonesia. Dia dipuja semenjak zaman Dinasti Song oleh para pelaut demi keamanan pelayaran. Para imigran China yang bekerja di perkebunan lada di Semenanjung Malaya mulai memuja dia pada awal abad 19. Diyakini bahwa keberadaan Da Bo Gong di Penang adalah 40 tahun sebelum kedatangan Kapten Francis Light pada tahun 1746.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Da memiliki arti Besar/Tertua. Bo memiliki arti Kakak. Gong memiliki arti Kakek. Pengertian Da Bo Gong secara keseluruhan adalah Kakak Tertua dari Kakek atau Paman Buyut. Sebutan tersebut merupakan sebutan paling terhormat karena kultur masyarakat China menghormati orang yang lebih tua.
Asal usul
[sunting | sunting sumber]Terdapat beberapa versi sejarah tentang kehidupan Da Bo Gong sebelum diangkat menjadi Dewa. Kisah pertama menyebutkan bahwa dia adalah seorang pelaut dari Fujian yang memperoleh mimpi bahwa di tengah laut terdapat seseorang yang mengapung dalam kondisi keracunan. Ia menemukan dan menyedot racun dari mulut korban sehingga selamat, tetapi dirinya sendiri meninggal. Masyarakat kemudian memujanya untuk mengenang keberanian serta pengorbanan dia. Kisah lain menyebutkan bahwa dia adalah seorang pelajar Fujian yang lari ke Malaysia pada masa pemerintahan Kaisar Qian Long (1736-1790). Ia digambarkan sebagai pria yang jujur, berbudi, ramah, dan berjenggot panjang.[1]
Masyarakat Penang mengenang dia bernama asli Zhang Li (张理) dari suku Hakka. Suatu ketika dalam perjalanannya menuju Sumatra, kapal dia dihempas badai dan karam di Pulau Penang, Malaysia, yang pada saat itu baru dihuni sekitar 50 orang penduduk saja. Masyarakat membangun sebuah kuil untuknya setelah dia meninggal.
Daftar Klenteng
[sunting | sunting sumber]Malaysia
[sunting | sunting sumber]- Haichu-yu Tua Pek Kong Temple di Tanjung Tokong, Penang.
- Tua Pek Kong Temple, Sibu. Terkenal akan pagoda 7 tingkatnya yang menjadi simbol bagi Sibu.
Singapura
[sunting | sunting sumber]Klenteng utama yang memuja Da Bo Gong adalah Klenteng Fo Shan Ting Da Bo Gong yang terletak di Pulau Kusu, Singapura.
Indonesia
[sunting | sunting sumber]Kultus
[sunting | sunting sumber]Da Bo Gong merupakan Dewa Air yang melindungi keselamatan dalam pelayaran. Dia juga dipuja para imigran China yang bekerja di Perkebunan Lada dikarenakan banyak yang meninggal akibat malaria serta penyakit iklim tropis lainnya. Masyarakat menyebut dia sebagai Dewa Perdagangan dan Kekayaan.
Banyak yang mengira bahwa Da Bo Gong merupakan Dewa Rezeki. Sebenarnya, Da Bo Gong merupakan pelindung para pekerja keras dari sakit dan kecelakaan sehingga mereka dapat memperoleh kekayaan. Dia akan memberkahi umat orang-orang yang berhati serta banyak melakukan perbuatan mulia.[2]
Umat Tridharma dan Taoisme sering kali mengira Da Bo Gong merupakan nama lain dari Tu Di Gong karena penampilan mereka yang serupa.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan Kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Dewa-Dewi Kelenteng, Penerbit: Kelenteng Sam Po Kong, Semarang.
- ^ Bryan Lao Shi. 2009. Da Bo Gong
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Tua Pek Kong 大伯公与华族民间信仰 Diarsipkan 2007-03-10 di Wayback Machine.
- 海珠屿大伯公庙创神话 Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.