Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Daftar khalifah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Khalīfah (Caliph)
خَليفة
koin Dirham perak khalifah Umar II dari Dinasti Umayyah.
Gelarkhalīfat rasulullāh (masa Abu Bakar)
Amirul Mukminin (sejak masa Umar)
Kediaman
Ditunjuk olehSyurā (masa kekhalifahan Rasyidin)
Turun-temurun (sejak 661)
Dibentuk8 Juni 632
Pejabat pertamaAbu Bakar
Pejabat terakhirAbdul Mejid II
Jabatan dihapus3 Maret 1924

Ini adalah daftar orang-orang yang pernah menyandang gelar Khalifah, pemimpin agama dan politik tertinggi dari sebuah negara Islam yang dikenal sebagai Khilafah, dan gelar penguasa Umat Islam, sebagai penerus politik Muhammad. Semua tahun menurut Masehi. Beberapa Muslim percaya bahwa, setelah meninggalnya Muhammad pada tahun 632, krisis suksesi muncul karena Muhammad tidak meninggalkan ahli waris yang diakui secara umum.

Penunjukan Khalifah

[sunting | sunting sumber]

Pada umumnya, khalifah utama ini diakui oleh hampir semua dunia Islam. Ketersambungan kepemimpinan ini setidaknya terdapat beberapa macam:

  • Penunjukkan. Seorang khalifah menunjuk seseorang untuk menjadi penerusnya. Hal ini seperti yang dilakukan Abu Bakar kepada 'Umar bin Khattab, Mu'awiyah kepada Yazid, dan Sulaiman bin 'Abdul Malik kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz. Dalam cara ini, seseorang yang telah ditunjuk akan menjadi khalifah setelah khalifah lama mangkat.
  • Pengangkatan. Seorang khalifah baru diangkat oleh dewan musyawarah, majelis negara, atau pihak berwenang lain yang merupakan bagian dari pemerintahan khalifah sebelumnya. Bila tidak, tokoh berpengaruh yang semula berada di luar lingkaran dalam khalifah lama dapat menunjuk seseorang calon dan disetujui para pemuka dari anggota pemerintahan khalifah sebelumnya. Contoh kasusnya adalah pengangkatan 'Ali bin Abi Thalib dan Marwan bin al-Hakam.
  • Pewarisan. Metode ini biasanya dilakukan dalam sistem monarki dinasti yang menunjuk anggota keluarga besar penguasa lama sebagai penerus. Sistem pewarisan ini tidak harus menurunkan jabatan yang bersangkutan dari orang tua kepada anak, tapi bisa juga kepada kerabat lain yang masih dipandang sebagai satu keluarga besar dengan penguasa lama. Di masa Abbasiyah sendiri, tampuk kekhalifahan sering diwariskan dari penguasa lama ke saudaranya, sepupunya, atau keponakannya.
  • Penyerahan. Seorang khalifah lama menyerahkan kedudukannya kepada orang yang dia tunjuk. Berbeda dengan metode penunjukkan, penyerahan berarti khalifah lama masih hidup dan turun takhta sehingga khalifah baru dilantik saat pendahulunya masih hidup dalam keadaan sudah bukan merupakan khalifah lagi. Hal ini pernah dilakukan Hasan bin 'Ali yang menyerahkan kedudukannya kepada Mu'awiyah dan Muhammad al-Mutawakkil III kepada Selim I.
  • Penggulingan. Khalifah baru mendapat kedudukannya setelah menggulingkan khalifah sebelumnya. Hal ini terjadi pada Wangsa Abbasiyah yang menggulingkan Wangsa Umayyah.

Selain lima metode tersebut, ada juga beberapa kasus khusus.

  • Pemilihan 'Utsman menjadi khalifah merupakan gabungan dari metode penunjukkan dan pengangkatan. Di ranjang kematian, 'Umar menunjuk enam orang untuk memilih salah satu di antara mereka menjadi khalifah.
  • Wangsa Abbasiyah mulai abad kesembilan secara praktik menggunakan gabungan pewarisan dan pengangkatan. Khalifah harus merupakan keluarga Abbasiyah, tapi para tokoh militer berpengaruh kerap campur tangan secara terbuka. Pada masa-masa Khalifah Abbasiyah kehilangan sebagian besar pengaruhnya, para pemuka militer ini bahkan memiliki kekuatan untuk menurunkan khalifah yang sudah dipandang tidak layak.

Kekhalifahan dimulai sejak Abu Bakar dilantik menjadi khalifah pada 632 dan pembubaran kekhalifahan pada 3 Maret 1924. Sesuai latar belakang masing-masing khalifah, kekhalifahan dibagi menjadi beberapa masa.

  • Khulafaur Rasyidin
  • Wangsa Umayyah
  • Wangsa Abbasiyah
  • Wangsa Utsmaniyah

Khulafaur Rasyidin (632–661)

[sunting | sunting sumber]
# Nama
Rentang usia
Kaligrafi Berkuasa Catatan
1 'Abdullah
Abu Bakar

أبو بكر
573 – 22 Agustus 634
8 Juni 632 (11 H) –
22 Agustus 634 (13 H)
(2 tahun, 76 hari)
2 ʿUmar
bin Khattab

عمر بن الخطاب
584 – 3 November 644
23 Agustus 634 (13 H) –
3 November 644 (23 H)
(10 tahun, 73 hari)
  • Bergelar Al-Faruq (pembeda (yang baik dan buruk))
  • Berasal dari Bani 'Adi
  • Ayah: Khattab bin Nufayl
  • Ibu: Hantamah binti Hisyam
  • Ayah dari Hafshah, istri Muhammad
3 'Utsman
bin 'Affan

عثمان بن عفان
579 – 20 Juni 656
11 November 644 (23 H) –
20 Juni 656 (35 H)
(11 tahun, 223 hari)
  • Bergelar Dzun Nurrain (dua cahaya) karena menikahi dua putri Muhammad
  • Anggota Bani Umayyah pertama yang menjadi khalifah. Meski begitu, 'Utsman tidak dimasukkan dalam daftar khalifah dari Dinasti Umayyah karena Bani Umayyah bukan sebuah dinasti pada masanya.
  • Ayah: 'Affan bin Abi al-'Ash
  • Ibu: Arwa binti Kuraiz
  • Suami dari putri Muhammad, Ruqayyah, kemudian Ummu Kultsum
  • Cucu Ummu Hakim binti Abdul Muttalib, bibi Muhammad
4 'Ali
bin Abi Thalib

علي بن أبي طالب
15 September 601 – 29 Januari 661
20 Juni 656 (35 H) –
29 Januari 661 (40 H)
(4 tahun, 224 hari)

Kekhalifahan sementara Hasan bin Ali (661)

[sunting | sunting sumber]
# Nama
Rentang usia
Kaligrafi Koin Berkuasa Catatan
5 Ḥasan
bin 'Ali

الحسن بن علي
1 Desember 624 – 1 April 670
661
(enam atau tujuh bulan)

Wangsa Umayyah (661–750)

[sunting | sunting sumber]

Secara silsilah, khalifah dari Wangsa Umayyah dibagi menjadi dua:

  • Kelompok Sufyani, yakni yang merupakan keturunan dari Abu Sufyan bin Harb. Ada tiga orang khalifah yang berasal dari garis Sufyani.
  • Kelompok Marwani, merujuk kepada Marwan bin al-Hakam dan keturunannya. Ada sebelas orang khalifah yang berasal dari garis Marwani.

Abu Sufyan dan Al-Hakam (ayah Marwan) adalah cucu dari Umayyah bin 'Abd asy-Syams dan dari sini nama Bani Umayyah ditetapkan.

# Nama
Rentang usia
Kaligrafi Berkuasa Catatan
6 Mu'awiyah
bin Abu Sufyan

معاوية بن أبي سفيان
602 – 26 April 680
661 –
26 April 680 (60 H)
7 Yazid
bin Mu'awiyah

زيد بن معاوية
647 – 11 November 683
26 April 680 –
11 November 683
(3 tahun, 200 hari)
8 Mu'awiyah
bin Yazid

معاوية بن يزيد
sekitar 664 – sekitar 684
11 November 683 –
684
9 Marwan
bin al-Hakam

مروان بن الحكم
623 atau 626 – April 685
Juni 684 –
12 April 685
10 'Abdul Malik
bin Marwan

عبد الملك ابن مروان
646 – 8 Oktober 705
12 April 685 –
8 Oktober 705
(20 tahun, 180 hari)
11 Al-Walid
bin 'Abdul Malik

الوليد بن عبد الملك
668 – 23 Februari 715
8 Oktober 705 –
23 Februari 715
(9 tahun, 139 hari)
12 Sulaiman
bin 'Abdul Malik

سليمان بن عبد الملك
674 – 22 September 717
23 Februari 715 –
22 September 717
(2 tahun, 212 hari)
13 'Umar
bin 'Abdul 'Aziz

عمر بن عبد العزيز
2 November 682 – 4 Februari 720
22 September 717 –
4 Februari 720
(2 tahun, 137 hari)
14 Yazid
bin 'Abdul Malik

يزيد بن عبد الملك
687 – 26 Januari 724
5 Februari 720 –
26 Januari 724
(3 tahun, 356 hari)
15 Hisyam
bin 'Abdul Malik

هشام بن عبد الملك
691 – 6 Februari 743
26 Januari 724 –
6 Februari 743
(19 tahun, 12 hari)
16 Al-Walid
bin Yazid

الوليد بن يزيد
709 –17 April 744
6 Februari 743 –
17 April 744
(1 tahun, 72 hari)
17 Yazid
bin Al-Walid bin 'Abdul Malik

يزيد بن الوليد
701 – 4 Oktober 744
17 April 744 –
4 Oktober 744
(171 hari)
18 Ibrahim
bin Al-Walid bin 'Abdul Malik

ابراهيم ابن الوليد
mangkat 25 Januari 750
4 Oktober 744 –
4 Desember 744
(62 hari)
19 Marwan
bin Muhammad

مروان بن محمد
mangkat 6 Agustus 750
4 Desember 744 –
25 Januari 750
(5 tahun, 53 hari)

Wangsa Abbasiyah (750-1258, 1261–1517)

[sunting | sunting sumber]

Wangsa Abbasiyah adalah keluarga besar yang merupakan keturunan dari 'Abbas bin Abdul-Muththalib, paman Nabi Muhammad. Silsilah dari ayah dari dua khalifah Bani Abbasiyah pertama adalah Muhammad bin 'Ali bin 'Abdullah bin 'Abbas. Masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah dibagi ke dalam dua periode. Periode pertama adalah sebelum jatuhnya Baghdad pada 1258 dan periode kedua adalah setelah penaklukan Baghdad.

Periode pertama (750-1258)

[sunting | sunting sumber]

Pada masa ini, khalifah tidak lagi memiliki kendali langsung atas semua wilayah negara Islam. Gelar sultan mulai digunakan untuk merujuk pada penguasa Muslim yang menguasai wilayah tertentu di dunia Islam, berbeda dengan khalifah yang merupakan pemimpin seluruh dunia Islam. Namun dalam praktiknya, daerah kekuasaan beberapa sultan lebih luas daripada wilayah yang dipimpin langsung oleh khalifah. Meski sepenuhnya mandiri dari campur tangan khalifah dalam memerintah wilayah kekuasaannya, para sultan ini tetap menyatakan ketundukannya kepada khalifah meski hanya secara simbolis. Terdapat 37 khalifah pada masa ini, terhitung dari 'Abdullah as-Saffah naik takhta sampai terbunuhnya 'Abdullah al-Musta'shim pada 1258 saat Baghdad jatuh ke tangan Mongol.

# Nama
Rentang usia
Gambar Berkuasa Catatan
20 'Abdullah
As-Saffah

عبد الله السفاح
721 − 10 Juni 754
25 Januari 750 – 10 Juni 754
(4 tahun, 137 hari)
21 'Abdullah
Al-Manshur

عبد الله المنصور
714 – 6 Oktober 775
10 Juni 754 – 6 Oktober 775
(21 tahun, 119 hari)
22 Muhammad
Al-Mahdi

محمد المهدي
744 atau 745 – 24 Juli 785
6 Oktober 775 – 24 Juli 785
(9 tahun, 262 hari)
  • Ayah: (21) 'Abdullah Al-Manshur
  • Ibu: Arwa binti Manshur al-Himyariyah
23 Musa
Al-Hadi

موسى الهادي
26 April 764 – 14 September 786
24 Juli 785 – 14 September 786
(1 tahun, 83 hari)
  • Ayah: (22) Muhammad Al-Mahdi
  • Ibu: Al-Khayzuran binti 'Atta
24 Harun
Ar-Rasyid

هَارُون الرَشِيد
17 Maret 766 – 24 Maret 809
14 September 786 – 24 Maret 809
(22 tahun, 192 hari)
  • Ayah: (22) Muhammad Al-Mahdi
  • Ibu: Al-Khayzuran binti 'Atta
25 Muhammad
Al-Amin

محمد الأمين
787 – 27 September 813
24 Maret 809 – 27 September 813
(4 tahun, 188 hari)
  • Ayah: (24) Harun Ar-Rasyid
  • Ibu: Zubaidah, putri Ja'far bin (21) 'Abdullah Al-Manshur dan Salsal, saudari Al-Khayzuran binti 'Atta
  • Satu-satunya Khalifah 'Abbasiyyah yang merupakan anggota Wangsa 'Abbasiyyah dari jalur ayah dan ibu
26 'Abdullah
Al-Ma'mun

عبد الله المأمون
14 September 786 – 7 Agustus 833
27 September 813 – 7 Agustus 833
(19 tahun, 315 hari)
  • Ayah: (24) Harun Ar-Rasyid
  • Ibu: Marajil, budak-selir
27 Muhammad
Al-Mu'tashim Billah

محمد المعتصم بالله
Oktober 796 – 5 Januari 842
9 Agustus 833 – 5 Januari 842
(8 tahun, 150 hari)
  • Ayah: (24) Harun Ar-Rasyid
  • Ibu: Marida, budak-selir
28 Harun
Al-Watsiq Billah

هارون الواثق باللہ
18 April 812 – 10 Agustus 847
5 Januari 842 – 10 Agustus 847
(5 tahun, 218 hari)
  • Ayah: (27) Muhammad Al-Mu'tashim
  • Ibu: Qarathis, budak-selir
29 Ja'far
Al-Mutawakkil 'Alallah

جعفر المتوكل على الله
31 Maret 822 – 11 Desember 861
10 Agustus 847 – 11 Desember 861
(14 tahun, 124 hari)
  • Ayah: (27) Muhammad Al-Mu'tashim
  • Ibu: Syuja', budak-selir dari Khwarezmia
30 Muhammad
Al-Muntashir Billah

محمد المنتصر بالله
November 837 – 7 Juni 862
11 Desember 861 – 7 Juni 862
(179 hari)
  • Ayah: (29) Ja'far Al-Mutawakkil
  • Ibu: Hubsyiya, budak-selir dari Yunani
31 Ahmad
Al-Musta'in Billah

أحمد المستعين بالله
834/836 – 866
8 Juni 862 – Januari 866
(sekitar 3 tahun 7 bulan)
  • Ayah: Muhammad bin (27) Muhammad Al-Mu'tashim
  • Ibu: Makhariq, budak-selir dari Sisilia
32 Muhammad
Al-Mu'tazz Billah

محمد المعتز بالله
847 – Juli/Agustus 869
25 Januari 866 – 13 Juli 869
(3 tahun, 170 hari)
  • Ayah: (29) Ja'far Al-Mutawakkil
  • Ibu: Qabihah, budak-selir dari Yunani
33 Muhammad
Al-Muhtadi Billah

محمد المهتدي بالله
833 – 21 Juni 870
21 Juli 869 – 17 Juni 870
(332 hari)
  • Ayah: (28) Harun Al-Watsiq
  • Ibu: Qurb, budak-selir dari Yunani
34 Ahmad
Al-Mu'tamid 'Alallah

أحمد المعتمد على الله
sekitar 842 – 15 Oktober 892
19 Juni 870 – 15 Oktober 892
(22 tahun, 119 hari)
  • Ayah: (29) Ja'far Al-Mutawakkil
  • Ibu: Fityan, budak-selir dari Kufah
35 Ahmad
Al-Mu'tadhid Billah

أحمد المعتضد بالله
857 – 5 April 902
15 Oktober 892 – 5 April 902
(9 tahun, 173 hari)
  • Ayah: Thalhah bin (29) Ja'far Al-Mutawakkil
  • Ibu: Dhirar, budak-selir
36 'Ali
Al-Muktafi Billah

علي المكتفي بالله
877 – 13 Agustus 908
5 April 902 - 13 Agustus 908
(6 tahun, 131 hari)
  • Ayah: (35) Ahmad Al-Mu'tadhid
  • Ibu: Čiček (Jijak), budak-selir Turki
37 Ja'far
Al-Muqtadir Billah

جعفر المقتدر بالله
13 November 895 – 31 Oktober 932
13 Agustus 908 – 31 Oktober 932
(24 tahun, 80 hari)
  • Ayah: (35) Ahmad Al-Mu'tadhid
  • Ibu: Syaghab, budak-selir dari Rûm
  • Saudara 'Ali Al-Muktafi
38 Muhammad
Al-Qahir Billah

محمد القاهر بالله
899 – 950
31 Oktober 932 – 19 April 934
(1 tahun, 171 hari)
  • Ayah: (35) Ahmad Al-Mu'tadhid
  • Ibu: Qatul, budak-selir Berber
  • Saudara 'Ali Al-Muktafi dan Ja'far Al-Muqtadir
39 Muhammad
Ar-Radhi Billah

محمد الراضي بالله
Desember 909 – 12 Desember 940
24 April 934 – 12 Desember 940
(6 tahun, 233 hari)
  • Ayah: (37) Ja'far Al-Muqtadir
  • Ibu: Zhalum, budak-selir
40 Ibrahim
Al-Muttaqi Lillah

إبراهيم المتقي لله
908 – Juli 968
15 Desember 940 – 26 Agustus 944
(3 tahun, 256 hari)
  • Ayah: (37) Ja'far Al-Muqtadir
  • Ibu: Khalub atau Zahrah, budak-selir
  • Saudara Muhammad Ar-Radhi
41 'Abdullah
Al-Mustakfi Billah

عبد الله المستكفي بالله
905 – September/Oktober 949
>26 Agustus 944 – 28 Januari 946
(1 tahun, 156 hari)
  • Ayah: (36) 'Ali Al-Muktafi
  • Ibu: Ghusn, budak-selir
42 Fadhl
Al-Muthi' Lillah

فضل المطيع لله
914 – September/Oktober 974
28 Januari 946 – 4 Agustus 974
(28 tahun, 189 hari)
  • Ayah: (37) Ja'far Al-Muqtadir
  • Ibu: Syaghla, budak-selir dari Sisilia
43 'Abdul Karim
Ath-Tha'i Lillah

عبد الكريم الطائع لله
932 – 3 Agustus 1003
4 Agustus 974 – 30 Oktober 991
(17 tahun, 88 hari)
  • Ayah: (42) Fadhl Al-Muthi'
  • Ibu: Hazar atau Atab, budak-selir
44 Ahmad
Al-Qadir Billah

أحمد القادر بالله
947 – 29 November 1031
1 November 991 – 29 November 1031
(40 tahun, 31 hari)
  • Ayah: Ishaq bin (37) Ja'far Al-Muqtadir
  • Ibu: Tumna atau Damnah, budak-selir
45 'Abdullah
Al-Qa'im Bi Amrillah

عبد الله القائم بأمر الله
1001 – 2 April 1075
29 November 1031 – 2 April 1075
(43 tahun, 125 hari)
  • Ayah: (44) Ahmad Al-Qadir
46 'Abdullah
Al-Muqtadi Bi Amrillah

عبد الله المقتدي بأمر الله
1056 – 3 Februari 1094
2 April 1075 – 3 Februari 1094
(18 tahun, 308 hari)
  • Ayah: Muhammad adz-Dzakirah bin (45) 'Abdullah Al-Qa'im
  • Ibu: Arjuan atau Urjuwan, budak-selir Armenia
47 Ahmad
Al-Mustazh'hir Billah

أحمد المستظهر بالله
April/Mei 1078 – 6 Agustus 1118
3 Februari 1094 – 6 Agustus 1118
(24 tahun, 185 hari)
  • Ayah: (46) 'Abdullah Al-Muqtadi
  • Ibu: Altın, budak-selir Turki
48 Al-Fadhl
Al-Mustarsyid Billah

الفضل المسترشد بالله
April/Mei 1092 – 29 Agustus 1135
6 Agustus 1118 – 29 Agustus 1135
(17 tahun, 24 hari)
  • Ayah: (47) Ahmad Al-Mustazh'hir
  • Ibu: Lubaba, budak-selir Turki
49 Manshur
Ar-Rasyid Billah

منصور الراشد بالله
1109 – 6 Juni 1138
29 Agustus 1135 – 17 Agustus 1136
(355 hari)
  • Ayah: (48) Al-Fadhl Al-Mustarsyid
  • Ibu: Ummu as-Sada, budak-selir dari Habasyah
50 Muhammad
Al-Muqtafi Li Amrillah

محمد المقتفي لأمر الله
9 Maret 1096 – 12 Maret 1160
17 Agustus 1136 – 12 Maret 1160
(23 tahun, 209 hari)
  • Ayah: (47) Ahmad Al-Mustazh'hir
  • Ibu: Nasim, budak-selir dari Habasyah
51 Yusuf
Al-Mustanjid Billah

يوسف المستنجد بالله
1124 – 20 Desember 1170
12 Maret 1160 – 20 Desember 1170
(10 tahun, 284 hari)
  • Ayah: (50) Muhammad Al-Muqtafi
  • Ibu: Thawus, budak-selir dari Romawi
52 Hasan
Al-Mustadhi' Bi Amrillah

حسن المستضيء بأمر الله
1124 – 30 Maret 1180
20 Desember 1170 – 30 Maret 1180
(9 tahun, 102 hari)
  • Ayah: (51) Yusuf Al-Mustanjid
  • Ibu: Ghaddah, budak-selir Armenia
53 Ahmad
An-Nashir Li Dinillah

أحمد الناصر لدين الله
6 Agustus 1158 – 5 Oktober 1225
30 Maret 1180 – 5 Oktober 1225
(45 tahun, 190 hari)
  • Ayah: (52) Hasan Al-Mustadhi'
  • Ibu: Zumurrud, budak-selir Turki
54 Muhammad
Azh-Zhahir Bi Amrillah

محمد الظاهر بأمر الله
1176 – 10 Juli 1226
5 Oktober 1225 – 10 Juli 1226
(279 hari)
  • Ayah: (53) Ahmad An-Nashir
55 Manshur
Al-Mustanshir Billah

منصور المستنصر بالله
17 Februari 1192 – 5 Desember 1242
10 Juli 1226 – 5 Desember 1242
(16 tahun, 149 hari)
  • Ayah: (54) Muhammad Azh-Zhahir
  • Ibu: Zahra, budak-selir Turki
56 'Abdullah
Al-Musta'shim Billah

عبد الله المستعصم بالله
1213 – 20 Februari 1258
5 Desember 1242 – 20 Februari 1258
(15 tahun, 78 hari)
  • Ayah: (55) Manshur Al-Mustanshir
  • Ibu: Hajir, budak-selir Habasyah
  • Khalifah Abbasiyah periode pertama yang terakhir.
  • Setelah kehancuran Baghdad oleh tentara Mongol pada 1258, sebagian anggota Wangsa 'Abbasiyah berlindung di Mesir dan melanjutkan garis kekhalifahan di sana

Periode kedua (1261–1517)

[sunting | sunting sumber]

Setelah Baghdad runtuh, Wangsa Abbasiyah mengungsi ke Mesir yang saat itu dikuasai Kesultanan Mamluk dan melanjutkan tampuk kekhalifahan di sana. Berbeda saat sebelum kejatuhan Baghdad, Khalifah Abbasiyah di Mesir sama sekali tidak memiliki wilayah kekuasaan dan hanya berperan sebagai simbol pemersatu dunia Islam. Kekurangan dalam memiliki kekuatan politik menjadikan khalifah pada masa ini kerap terombang-ambing saat terjadi pergolakan di pemerintahan Mesir, membuat khalifah pada periode ini juga disebut dengan "khalifah bayangan." Sultan Mamluk bahkan mampu menunjuk khalifah yang baru atau menggulingkan khalifah yang sedang berkuasa.

Terdapat 17 khalifah pada periode ini. Di antara mereka, tiga khalifah menjabat sebanyak dua kali dan seorang khalifah menjabat sebanyak tiga kali. Periode kedua Wangsa Abbasiyah berakhir setelah Kesultanan Mamluk ditaklukan oleh Kesultanan Utsmaniyah pada 1517.

# Nama
Rentang usia
Berkuasa Catatan
57 Ahmad
Al-Mustanshir Billah II

أحمد المسنتصر بالله الثاني
Mangkat 28 November 1261
13 Juni 1261 – 28 November 1261
(169 hari)
  • Ayah: (54) Muhammad Azh-Zhahir
  • Saudara (55) Manshur Al-Mustanshir
  • Dinobatkan sebagai khalifah oleh Sultan Mesir
58 Ahmad
Al-Hakim Bi Amrillah

أحمد الحاكم بأمر الله
Mangkat 19 Januari 1302
21 November 1262 – 19 Januari 1302
(39 tahun, 60 hari)
  • Ayah: Hasan bin Abu Bakar bin Hasan bin 'Ali bin (48) Al-Fadhl Al-Mustarsyid
  • Sebagian meragukan klaimnya sebagai anggota Wangsa 'Abbasiyah lantaran jauhnya Al-Hakim dari garis utama keluarga besar tersebut
59 Sulaiman
Al-Mustakfi Billah II

سليمان المستكفي بالله الثاني
Mangkat Februari 1340
20 Januari 1302 – Februari 1340
(sekitar 38 tahun)
  • Ayah: (58) Ahmad Al-Hakim
60 Ibrahim
Al-Watsiq Billah II

إبراهيم الواثق بالله الثاني
Mangkat setelah 1341
Februari 1340 – 16 Juni 1341
  • Ayah: Muhammad bin (58) Ahmad Al-Hakim
61 Ahmad
Al-Hakim Bi Amrillah II

أحمد الحاكم بأمر الله الثاني
Mangkat 1352
16 Juni 1341 – 1352
  • Ayah: (59) Sulaiman Al-Mustakfi II
62 Abu Bakar
Al-Mu'tadhid Billah II
أبو بكر المعتضد بالله الثاني
Mangkat 1362
1352 – 1362
  • Ayah: (59) Sulaiman Al-Mustakfi II
63 Muhammad
Al-Mutawakkil 'Alallah

محمد المتوكل على الله
Mangkat 9 Januari 1406
1362 – 1377
(periode pertama)
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mu'tadhid II
  • Masa kekuasaan pertama
64 Zakariyya
Al-Musta'shim Billah II

زكريا المستعصم بالله الثاني
Mangkat 1389
1377
(periode pertama)
  • Ayah: (60) Ibrahim Al-Watsiq II
  • Masa kekuasaan pertama
Muhammad
Al-Mutawakkil 'Alallah
محمد المتوكل على الله
1377 – 1383
(periode kedua)
  • Masa kekuasaan kedua
65 'Umar
Al-Watsiq Billah III

عمر الواثق بالله الثالث
Mangkat 13 November 1386
September 1383 – 13 November 1386
  • Ayah: (60) Ibrahim Al-Watsiq II
Zakariyya
Al-Musta'shim Billah II
زكريا المستعصم بالله الثاني
November 1386 – 1389
(periode kedua)
  • Masa kekuasaan kedua
Muhammad
Al-Mutawakkil 'Alallah
محمد المتوكل على الله
1389 – 9 Januari 1406
(periode ketiga)
  • Masa kekuasaan ketiga
66 Al-'Abbas
Al-Musta'in Billah II
العباس المستعين بالله الثاني
Mangkat 1430
22 Januari 1406 – 9 Maret 1414
(8 tahun, 47 hari)
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mutawakkil
  • Ibu: Bay Khatun, budak-selir Turki
  • Juga berkuasa sebagai Sultan Mesir selama enam bulan pada tahun 1412
67 Dawud
Al-Mu'tadhid Billah III

داود المعتضد بالله الثالث
Mangkat 23 Juli 1441
9 Maret 1414 – 23 Juli 1441
(27 tahun, 137 hari)
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mutawakkil
  • Ibu: Kazal, budak-selir Turki
68 Sulaiman
Al-Mustakfi Billah III

سليمان المستكفي بالله الثالث
Mangkat 29 Januari 1451
23 Juli 1441 – 29 Januari 1451
(9 tahun, 191 hari)
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mutawakkil
  • Ibu: Bay Khatun, budak-selir Turki
69 Hamzah
Al-Qa'im Bi Amrillah

حمزة القائم بأمر الله
Mangkat 1458
1451 – 1455
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mutawakkil
  • Ibu: Bay Khatun, budak-selir Turki
70 Yusuf
Al-Mustanjid Billah II

يوسف المستنجد بالله الثاني
Mangkat 7 April 1479
1455 – 7 April 1479
  • Ayah: (62) Abu Bakar Al-Mutawakkil
  • Ibu: Bay Khatun, budak-selir Turki
71 'Abdul 'Aziz
Al-Mutawakkil 'Alallah II

عبد العزيز المتوكل على الله الثاني
Mangkat 27 September 1497
8 April 1479 – 27 September 1497
(18 tahun, 173 hari)
  • Ayah: Ya'qub bin (62) Muhammad Al-Mutawakkil
  • Ibu: Haj al-Malik, putri tentara
72 Ya'qub
Al-Mustamsik Billah

يعقوب المستمسك بالله
Mangkat 1521
27 September 1497 – 1508
(periode pertama)
  • Ayah: (71) 'Abdul 'Aziz Al-Mutawakkil II
  • Masa kekuasaan pertama
73 Muhammad
Al-Mutawakkil 'Alallah III

محمد المتوكل على الله الثالث
Mangkat 1543
1508 – 1516
(periode pertama)
  • Ayah: (72) Ya'qub Al-Mustamsik
  • Masa kekuasaan pertama
Ya'qub
Al-Mustamsik Billah
يعقوب المستمسك بالله
1516 – 1517
(periode kedua)
  • Masa kekuasaan kedua
Muhammad
Al-Mutawakkil 'Alallah III
محمد المتوكل على الله الثالث
1517
(periode kedua)

Kekhalifahan Utsmaniyah (1517–1924)

[sunting | sunting sumber]

Sebelum penaklukan Mesir, para penguasa Utsmani menyandang beberapa gelar, di antaranya adalah sultan dan padisyah. Penguasa Utsmani menyandang gelar sultan atas kedudukan mereka sebagai kepala negara Muslim. Padisyah merupakan kaisar atau maharaja dalam bahasa Persia dan penguasa Utsmani menyandang gelar ini untuk menegaskan kedudukan mereka di atas para raja. Penguasa Utsmani resmi menyandang gelar khalifah setelah penaklukan Mesir, meski beberapa penguasa Utsmani sebelumnya sudah mulai mengklaim dirinya sebagai khalifah.

Gelar khalifah kehilangan kekuasaannya sebagai kepala negara sejak jatuhnya Baghdad pada 1258 dan hanya berperan menjadi pemimpin simbolis dunia Islam. Hal itu tetap tidak berubah pada masa Utsmani. Para penguasa Utsmani memiliki kekuasaan karena kedudukan mereka sebagai sultan dan padisyah, bukan karena status mereka sebagai khalifah. Pada praktiknya, para penguasa Utsmani terbilang sangat jarang menggunakan gelar khalifah mereka dalam perpolitikan dalam dan luar negeri. Gelar khalifah mulai digunakan penguasa Utsmani pada saat Perjanjian Küçük Kaynarca, untuk menegaskan kedudukannya sebagai pelindung umat Islam di Rusia. Sultan Abdül Hamid II merupakan penguasa Utsmani yang paling sering menggunakan gelar khalifah dalam upayanya menggalang persatuan di dunia Islam untuk menghadapi imperialisme Barat.

Pada November 1922, Majelis Agung Nasional Turki membubarkan Kesultanan Utsmani dan sultan terakhirnya, Mehmed VI, diasingkan ke Malta. Meski begitu, Mustafa Kemal (Atatürk) belum berani membubarkan kekhalifahan demi menjaga dukungan masyarakat, juga karena kekhalifahan adalah lambang pemersatu umat Islam Sunni seluruh dunia, berbeda dengan Kesultanan Utsmani yang merupakan sebatas negara. Majelis Agung Nasional Turki kemudian mengangkat sepupu Mehmed VI sebagai Khalifah Abdül Mejid II pada 19 November 1922. Abdül Mejid II merupakan satu-satunya khalifah dari Wangsa Utsmani yang tidak merangkap sebagai sultan. Namun karena khawatir Abdül Mejid II akan menggunakan statusnya sebagai khalifah untuk campur tangan dalam urusan dalam dan luar negeri Turki sebagaimana yang dilakukan para Sultan Utsmani terdahulu, Majelis Agung Nasional Turki akhirnya membubarkan kekhalifahan pada 3 Maret 1924, menjadikan Abdül Mejid II sebagai khalifah terakhir. Negara-negara Muslim mempertanyakan keabsahan pembubaran kekhalifahan oleh pihak Turki dan terdapat beberapa pertemuan para tokoh Muslim terkait keberlangsungan kekhalifahan, tetapi tidak ada kesepakatan bersama yang dapat dicapai.

# Nama
Berkuasa
Gambar Tughra Rentang usia Catatan
74 Selim I
سليم اول
1517 – 22 September 1520
1470/1

22 September 1520
  • Ayah: Bayezid II
  • Ibu: Ayşe Gülbahar Hatun, budak-selir Yunani atau putri Kadipaten Dulkadir
  • Juga berkuasa sebagai Sultan Utsmani sejak 1512
  • Menjadi khalifah setelah menaklukkan Kesultanan Mamluk Mesir
75 Süleyman I
سليمان اول
30 September 1520 – 6 September 1566
(45 tahun, 342 hari)
6 November 1494

6 September 1566(1566-09-06) (umur 71)
76 Selim II
سليم ثانى
7 September 1566 – 15 Desember 1574
(8 tahun, 100 hari)
28 Mei 1524

15 Desember 1574(1574-12-15) (umur 50)
77 Murad III
مراد ثالث
15 Desember 1574 – 16 Januari 1595
(20 tahun, 33 hari)
4 Juli 1546

16 Januari 1595(1595-01-16) (umur 48)
78 Mehmed III
محمد ثالث
16 Januari 1595 – 22 Desember 1603
(8 tahun, 341 hari)
26 Mei 1566

22 Desember 1603(1603-12-22) (umur 37)
79 Ahmed I
احمد اول
22 Desember 1603 – 22 November 1617
(13 tahun, 336 hari)
April 1590

22 November 1617(1617-11-22) (umur 27)
80 Mustafa I
مصطفى اول
22 November 1617 – 26 Februari 1618
(97 hari)
(periode pertama)
24 Juni 1591

20 Januari 1639(1639-01-20) (umur 47)
  • Ayah: (78) Mehmed III
  • Ibu: Halime Valide Sultan, budak-selir Abkhaz
  • Saudara dari (79) Ahmed I
  • Masa kekuasaan pertama
81 Osman II
عثمان ثانى
26 Februari 1618 – 20 Mei 1622
(4 tahun, 84 hari)
3 November 1604

20 Mei 1622(1622-05-20) (umur 17)
  • Ayah: (79) Ahmed I
  • Ibu: Mahfiruz Hatice Hatun, budak-selir
  • Keponakan dari (80) Mustafa I
Mustafa I
مصطفى اول
20 Mei 1622 – 10 September 1623
(356 hari)
(periode kedua)
  • Masa kekuasaan kedua
82 Murad IV
مراد رابع
10 September 1623 - 8 Februari 1640
(16 tahun, 152 hari)
27 Juli 1612

8 Februari 1640(1640-02-08) (umur 27)
83 Ibrahim
ابراهيم
9 Februari 1640 – 8 Agustus 1648
(8 tahun, 182 hari)
5 November 1615

18 Agustus 1648(1648-08-18) (umur 32)
84 Mehmed IV
محمد رابع
8 Agustus 1648 – 8 November 1687
(39 tahun, 93 hari)
2 Januari 1642

6 Januari 1693(1693-01-06) (umur 51)
  • Ayah: (83) Ibrahim
  • Ibu: Turhan Hatice Valide Sultan, budak-selir
85 Süleyman II
سليمان ثانى
8 November 1687 – 22 Juni 1691
(3 tahun, 227 hari)
15 April 1642

22 Juni 1691(1691-06-22) (umur 49)
  • Ayah: (83) Ibrahim
  • Ibu: Saliha Dil-aşub Valide Sultan, budak-selir
  • Saudara dari (84) Mehmed IV
86 Ahmed II
احمد ثانى
22 Juni 1691 – 6 Februari 1695
(3 tahun, 230 hari)
25 Februari 1643

6 Februari 1695(1695-02-06) (umur 51)
  • Ayah: (83) Ibrahim
  • Ibu: Hatice Muazzez Haseki Sultan, budak-selir
  • Saudara dari (84) Mehmed IV dan (85) Süleyman II
87 Mustafa II
مصطفى ثانى
6 Februari 1695 – 22 Agustus 1703
(8 tahun, 198 hari)
6 Februari 1664

30 Desember 1703(1703-12-30) (umur 39)
  • Ayah: (84) Mehmed IV
  • Ibu: Gülnuş Valide Sultan, putri pendeta Ortodoks di Yunani
  • Keponakan dari (86) Ahmed II
88 Ahmed III
احمد ثالث
22 Agustus 1703 – 1 Oktober 1730
(27 tahun, 41 hari)
30/31 Desember 1673

1 Juli 1736(1736-07-01) (umur 62)
  • Ayah: (84) Mehmed IV
  • Ibu: Gülnuş Valide Sultan, putri pendeta Ortodoks di Yunani
  • Saudara dari (87) Mustafa II
89 Mahmud I
محمود اول
1 Oktober 1730 – 13 Desember 1754
(24 tahun, 74 hari)
2 Agustus 1696

13 Desember 1754(1754-12-13) (umur 58)
  • Ayah: (87) Mustafa II
  • Ibu: Saliha Sabkati Valide Sultan, budak-selir Yunani
  • Keponakan dari (88) Ahmed III
90 Osman III
عثمان ثالث
13 Desember 1754 – 30 Oktober 1757
(2 tahun, 322 hari)
2/3 Januari 1699

30 Oktober 1757(1757-10-30) (umur 58)
  • Ayah: (87) Mustafa II
  • Ibu: Şehsuvar Valide Sultan, budak-selir Serbia
  • Saudara dari (89) Mahmud I
91 Mustafa III
مصطفى ثالث
30 Oktober 1757 – 24 Desember 1773
(16 tahun, 56 hari)
28 Januari 1717

24 Desember 1773(1773-12-24) (umur 56)
  • Ayah: (88) Ahmed III
  • Ibu: Mihrişah Kadın
  • Sepupu dari (90) Osman III
92 'Abdül Hamid I
عبد الحميد الاول
24 Desember 1773 – 7 April 1789
(15 tahun, 105 hari)
20 Maret 1725

7 April 1789(1789-04-07) (umur 64)
  • Ayah: (88) Ahmed III
  • Ibu: Şermi Kadın
  • Saudara dari (91) Mustafa III
93 Selim III
سليم ثالث
7 April 1789 – 29 Mei 1807
(18 tahun, 53 hari)
24 Desember 1761

28 Juli 1808(1808-07-28) (umur 46)
  • Ayah: (91) Mustafa III
  • Ibu: Mihrişah Valide Sultan, putri pendeta Ortodoks Georgia
  • Keponakan dari (92) 'Abdül Hamid I
94 Mustafa IV
مصطفى رابع
29 Mei 1807 – 28 Juli 1808
(1 tahun, 61 hari)
8 September 1779

17 November 1808(1808-11-17) (umur 29)
  • Ayah: (92) 'Abdül Hamid I
  • Ibu: Sineperver Valide Sultan
  • Sepupu dari (93) Selim III
95 Mahmud II
محمود ثانى
28 Juli 1808 – 1 Juli 1839
(30 tahun, 339 hari)
20 Juli 1784

1 Juli 1839(1839-07-01) (umur 54)
  • Ayah: (92) 'Abdul Hamid I
  • Ibu: Nakşidil Valide Sultan
  • Saudara dari (94) Mustafa IV
96 'Abdül Mejid I
عبد المجيد اول
2 Juli 1839 – 25 Juni 1861
(21 tahun, 360 hari)
25 April 1823

25 Juni 1861(1861-06-25) (umur 38)
  • Ayah: (95) Mahmud II
  • Ibu: Bezmiâlem Valide Sultan dari Georgia
97 'Abdül 'Aziz
عبد العزيز
25 Juni 1861 – 30 Mei 1876
(14 tahun, 341 hari)
8 Februari 1830

4 Juni 1876(1876-06-04) (umur 46)
  • Ayah: (95) Mahmud II
  • Ibu: Pertevniyal Valide Sultan
  • Saudara dari (96) 'Abdül Mejid I
98 Murad V
مراد خامس
30 Mei 1876 – 31 Agustus 1876
(94 hari)
21 September 1840

29 Agustus 1904(1904-08-29) (umur 63)
  • Ayah: (96) 'Abdül Mejid I
  • Ibu: Şevkefza Valide Sultan
  • Keponakan dari (97) 'Abdül 'Aziz
99 'Abdül Hamid II
عبد الحميد ثانی
31 Agustus 1876 – 27 April 1909
(32 tahun, 240 hari)
21 September 1842

10 Februari 1918(1918-02-10) (umur 75)
  • Ayah: (96) 'Abdül Mejid I
  • Ibu: Tirimüjgan Kadın dari Kaukasus Utara
  • Saudara dari (98) Murad V
  • Ibu tiri dan angkatnya, Rahime Perestu, menjadi valide sultan pada masa kekuasaannya
100 Mehmed V
محمد خامس
27 April 1909 – 3 Juli 1918
(9 tahun, 68 hari)
2 November 1844

3 Juli 1918(1918-07-03) (umur 73)
  • Ayah: (96) 'Abdül Mejid I
  • Ibu: Gülcemal Kadın dari Bosnia
  • Saudara dari (98) Murad V dan (99) 'Abdül Hamid II
101 Mehmed VI
محمد السادس
4 Juli 1918 – 1 November 1922
(4 tahun, 121 hari)
(1861-01-14)14 Januari 1861

16 Mei 1926(1926-05-16) (umur 65)
  • Ayah: (96) 'Abdül Mejid I
  • Ibu: Gülüstü Hanım dari keluarga bangsawan Abkhaz, Syervasyidze (Chachba)
  • Saudara dari (98) Murad V, (99) 'Abdül Hamid II, dan (100) Mehmed V
  • Kesultanan Utsmaniyah dibubarkan pada 1 November 1922 oleh Majelis Agung Nasional Turki, menjadikan Mehmed VI sebagai Sultan Utsmaniyah terakhir
102 'Abdül Mejid II
عبد المجید الثانی
19 November 1922 – 3 Maret 1924
(1 tahun, 106 hari)
29/30 Mei 1868

23 Agustus 1944(1944-08-23) (umur 76)
  • Ayah: (97) 'Abdül 'Aziz
  • Ibu: Hayranidil Kadın dari Kaukasus
  • Sepupu dari (101) Mehmed VI
  • Satu-satunya khalifah dari Wangsa Utsmani yang tidak merangkap sebagai sultan, karena Kesultanan Utsmaniyah sudah dibubarkan pada tahun 1922
  • Khalifah terakhir

Kekhalifahan pendek

[sunting | sunting sumber]

Idealnya, kedudukan khalifah hanya diisi satu orang setiap satu masa. Namun pada keberjalanannya, beberapa pihak menyatakan diri sebagai khalifah saat masih ada khalifah yang sedang berkuasa. Sebagai catatan, saat pihak-pihak tersebut menyatakan dirinya sebagai khalifah, itu tidak berarti bahwa dia menyejajarkan dirinya dengan khalifah utama. Khalifah adalah gelar bagi pemimpin dunia Islam dan normalnya, hanya ada satu khalifah setiap masa, sehingga pernyataan diri sebagai khalifah bermakna bahwa pihak tersebut secara prinsip mengklaim sebagai pemimpin tunggal seluruh dunia Islam (terlepas wilayah kekuasaan yang sebenarnya) dan menganggap khalifah lainnya sebagai khalifah yang tidak sah.[1]

Bagian ini memuat daftar pihak-pihak yang melakukan pernyataan diri sebagai khalifah, tanpa ketersambungan kepemimpinan dengan khalifah sebelumnya.

Kekhalifahan Abdullah bin Zubair (684–692)

[sunting | sunting sumber]

'Abdullah bin Zubair menolak upaya Mu'awiyah bin Abu Sufyan menetapkan putranya sendiri, Yazid, sebagai khalifah sepeninggalnya. Saat Yazid kemudian mangkat pada 683, 'Abdullah bin Zubair menyatakan diri sebagai khalifah. Wilayah kekuasaannya berada di kawasan Hijaz. Ibnu Zubair akhirnya terbunuh pada Pengepungan Makkah tahun 692 oleh komandan Umayyah al-Hajjaj bin Yusuf.[2]

Coin Nama (dan gelar) Kelahiran Mulai menjabat Akhir Jabatan Kematian Orangtua Suku
Dirham perak Abdullah bin Zubair Abdullah bin Zubair
(عبد الله ابن الزبير)
Mei, 624 M November 683 M November 692 M November 692 M Bani Asad

Wangsa Fatimiyah (909–1171)

[sunting | sunting sumber]
Kekhalifahan Fatimiyah (hijau) pada puncaknya, tahun 969.

Fatimiyah berasal dari Ismaili yang merupakan cabang dari Syi'ah, oleh karena itu kekhalifahan ini tidak diakui oleh sebagian besar Sunni, baik dalam wilayah kekuasaan mereka maupun negara tetangga.[3][4] Para penguasa Fatimiyah mengklaim sebagai keturunan dari nama putri Muhammad, Fatimah, yang mana menjadi dasar bagi penamaan Fatimiyah.

Nama Pribadi Nama Takhta Berkuasa
'Abdullah Al-Mahdi Billah
المهدي بالله
November 909 – 3 April 934
Muhammad Al-Qa'im Bi Amrillah
القائم بأمر الله
3 April 934 – 17 Mei 946
Isma'il Al-Manshur Billah
المنصور بالله
17 Mei 946 – 19 Maret 953
Ma'ad Al-Mu'izz Li Dinillah
المعز لدين الله
19 Maret 953– 21 Desember 975
Nizar Al-'Aziz Billah
العزيز بالله
21 Desember 975 – 13 Oktober 996
Manshur Al-Hakim Bi Amrillah
الحاكم بأمر الله
14 Oktober 996 – 13 Februari 1021
'Ali Azh-Zhahir
الظاهر لإعزاز دين الله
13 Februari 1021 – 13 Juni 1036
Ma'ad Al-Mustanshir Billah
المستنصر بالله
13 Juni 1036 – 10 Januari 1094
Ahmad Al-Musta'li Billah
المستعلي بالله
10 Januari 1094 – 12 Desember 1101
Manshur Al-Amir Bi Ahkami'l-Lah
الآمر بأحكام الله
12 Desember 1101 – 7 Oktober 1130
'Abdul Majid Al-Hafizh Li Dinillah
الحافظ لدين الله
7 Oktober 1130 – 8 Oktober 1149
Isma'il Azh-Zhafir Bi Amrillah
الظافر بأمر الله
8 Oktober 1149 – April 1154
'Isa Al-Fa'iz Bi Nasrillah
الفائز بيناصر الله
April 1154 – 1160
'Abdullah Al-Adhid Li Dinillah
العاضد لدين الله
1160 – 1171

Khalifah di Kordoba (929–1031)

[sunting | sunting sumber]

Setelah Wangsa Umayyah yang berkuasa di Damaskus digulingkan oleh Wangsa Abbasiyah pada tahun 750, keturunan mereka yang tersisa meninggalkan tempat kekuasaan lama mereka dan berkuasa di semenanjung Iberia (kawasan Spanyol dan Portugal modern). Meski 'Abdurrahman III sebagai khalifah pertama di Kordoba merupakan keturunan para Khalifah Umayyah yang berkuasa di Syam, para khalifah Kordoba tidak dimasukkan dalam daftar khalifah utama. Hal ini karena dari berakhirnya kekuasaan Umayyah di Damaskus sampai tahun 929, anggota Wangsa Umayyah pada umumnya mengakui Wangsa Abbasiyah sebagai pemimpin dunia Islam yang sah.[5] Mereka sendiri awalnya menggunakan gelar 'amir' atau 'sultan' saat berkuasa di Andalusia. Namun pada tahun 929 (hampir dua abad setelah kekuasaan Umayyah di Damaskus runtuh), 'Abdurrahman III baru menyatakan dirinya sebagai khalifah, sehingga klaimnya tidak tersambung dengan para khalifah leluhurnya. Sebagaimana khalifah lain, Khalifah di Kordoba juga mengklaim kepemimpinan atas seluruh dunia Islam, meski secara de facto kekuasaannya hanya berkisar di Andalusia dan Maghrib.

Khalifah di Kordoba hanya bertahan selama satu abad. Selama rentang waktu tersebut, tampuk kekhalifahan dipegang oleh Wangsa Umayyah dan Wangsa Hammud.

Nama Masa kekuasaan Dinasti
'Abdurrahman III
عبد الرحمن الثالث
16 Januari 929 – 15 Oktober 961 Umayyah
Al-Hakam II
الْحُكْمِ
15 Oktober 961 – 16 Oktober 976 Umayyah
Hisyam II
ھشام
(periode pertama)
16 Oktober 976–1009 Umayyah
Muhammad II
محمد الثاني
1009 Umayyah
Sulaiman II
سلیمان الثاني
(periode pertama)
1009–1010 Umayyah
Hisyam II
ھشام
(periode kedua)
1010 – 19 April 1013 Umayyah
Sulaiman II
سلیمان الثاني
(periode kedua)
1013–1016 Umayyah
'Ali bin Hammud an-Nasir
علي بن حمودالناصر
1016 — 22 Maret 1018 Hammud
'Abdurrahman IV
عبد الرحمن
1018 Ummayah
Al-Qasim al-Ma'mun
القاسم المعمون
(periode pertama)
1018–1021 Hammud
Yahya bin 'Ali
يحي بن علي
(periode pertama)
1021–1023 Hammud
Al-Qasim al-Ma'mun
القاسم المعمون
(periode kedua)
1023 Hammud
'Abdurrahman V
عبدالرحمٰن الخامس
1023–1024 Umayyah
Muhammad III
محمد الثالث
1024–1025 Umayyah
Yahya bin 'Ali
يحي بن علي
(periode kedua)
1025–1026 Hammud
Hisyam III
هشام الثالث
1026–1031 Umayyah

Wangsa Muwahhidun (1145–1269)

[sunting | sunting sumber]
Dinasti Muwahhidun (hijau) pada tahun 1200

(Tidak diterima secara luas, kekuasaan yang sebenarnya adalah bagian dari Afrika Utara dan Semenanjung Iberia)[6][7]

Kekhalifahan setelahnya

[sunting | sunting sumber]

Kekhalifahan Syarif (1924)

[sunting | sunting sumber]
Peta dengan wilayah kekhalifahan berwarna hijau dan wilayah hijaz saat ini berwarna merah.

Upaya terakhir untuk mengembalikan kekhalifahan dengan pengakuan ekumenis dilakukan oleh Syarif Husain dari Hijaz dan Syarif Makkah, yang memimpin pada 11 Maret 1924 sampai 3 Oktober 1924, ketika ia meninggal dan tahta tersebut turun kepada anaknya Ali bin Husain, tetapi anaknya tidak ingin menerapkan kekhalifahan.[8]

Negara Islam Irak dan Syam

[sunting | sunting sumber]

Pada 29 Juni 2014, Negara Islam memproklamirkan kembalinya kekhalifahan Islam, dengan khalifah pertamanya sebagai Amirul Mukminin Abu Bakr Ibrahim bin Awwad Al-Badri Al-Husaini Al-Hashimi Al-Quraishi As-sammera' i al-Baghdadi.[9][10] Wilayah yang diklaim kekhalifahan pada puncaknya menguasai 12 juta orang. Pada puncaknya, Negara Islam menguasai wilayah di berbagai negara termasuk Irak, Suriah, Lebanon, Nigeria, Libya, Filipina, Afghanistan, Kongo, Yaman, dan wilayah Sinai di Mesir. Selain itu, mereka menjalankan sel gerilya di banyak negara lain.[11][12]

Pada 2014-15, lusinan kelompok Salafi Jihadi [13] dan ulama[14] di seluruh dunia berjanji setia kepada ISIL mengklaim Kekhalifahan.

Pada awal tahun 2022, ISIS menempati beberapa wilayah di Nigeria dan memiliki 3 juta orang di bawah kekuasaannya;[15] terus mempertahankan kendali atas 5 kantong gurun tak berpenghuni di Suriah Tengah.[13] and scholars[14]

No. Gambar Khalifah Tanggal kelahiran berkuasa mulai berkuasa sampai
1 Abu Bakar al-Baghdadi 28 Juli 1971 29 Juni 2014 27 Oktober 2019
2 Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi Oktober 1976 31 Oktober 2019 3 Februari 2022
3 Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi Tidak diketahui 4 Februari 2022 Oktober 2022
4 Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi Tidak diketahui Oktober 2022 29 April 2023
5 Abu Hafs al-Hashimi al-Qurashi Tidak diketahui 29 April 2023 sekarang

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Wasserstein, David (1993). The Caliphate in the West: An Islamic Political Institution in the Iberian Peninsula (snippet view). Oxford: Clarendon Press. hlm. 11. ISBN 978-0-19-820301-8. Diakses tanggal 5 September 2010. 
  2. ^ Dictionary of Battles and Sieges: F-O edited by Tony Jacques
  3. ^ Lane-Poole 2004, p. 71
  4. ^ Bosworth 2004, p. 63
  5. ^ O'Callaghan, J. F. (1983). A History of Medieval Spain. Ithaca: Cornell University Press. hlm. 119. 
  6. ^ Lane-Poole 2004, p. 47
  7. ^ Bosworth 2004, p. 39
  8. ^ Bosworth 2004, p. 118
  9. ^ Adam Withnall (2014-06-30). "Iraq crisis: Isis declares its territories a new Islamic state with 'restoration of caliphate' in Middle East – Middle East – World". The Independent. Diakses tanggal 2014-07-04. 
  10. ^ "ISIS Spokesman Declares Caliphate, Rebrands Group as "Islamic State"". SITE Institute. 29 June 2014. Diakses tanggal 29 June 2014. 
  11. ^ "Islamic State-controlled parts of Syria, Iraq largely out of reach: Red Cross". Reuters. 13 March 2015. 
  12. ^ Yusuf al-Qaradawi stated: "[The] declaration issued by the Islamic State is void under sharia and has dangerous consequences for the Sunnis in Iraq and for the revolt in Syria", adding that the title of caliph can "only be given by the entire Muslim nation", not by a single group. Strange, Hannah (5 July 2014). "Islamic State leader Abu Bakr al-Baghdadi addresses Muslims in Mosul". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 2022-01-12. Diakses tanggal 6 July 2014. 
  13. ^ a b http://jihadology.net/2015/04/19/aq-is-power-rankings-april-2015/[pranala nonaktif permanen]
  14. ^ a b "A Jihadi Civil War of Words: The Ghuraba' Media Foundation and Minbar al-Tawhid wa'l-Jihad". 
  15. ^ Trump TV Network (2018-05-10), FULL EVENT: President Donald Trump MASSIVE Rally in Elkhart, Indiana – May 10, 2018, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-10, diakses tanggal 2018-05-12  . See 6:00

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]