Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Eklesiologi Katolik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jendela kaca patri di gereja Katolik yang menggambarkan St. Basilika Petrus di Roma terletak "Di atas batu karang ini," referensi ke Matius 16:18. Kebanyakan umat Katolik masa kini menafsirkan Yesus dengan mengatakan bahwa Ia membangun gereja-Nya di atas batu karang Rasul Petrus dan suksesi Paus yang mengklaim suksesi Apostolik darinya.
Sebuah ilustrasi abad ke-17 tentang Artikel VII: Tentang Gereja dari Pengakuan Iman Augsburg, yang menyatakan "Gereja yang satu dan kudus akan tetap ada selamanya. Gereja adalah perkumpulan orang-orang kudus, di mana Injil diajarkan dengan benar dan Sakramen-sakramen dilaksanakan dengan benar.” Di sini batu karang dari Matius 16:18 mengacu pada khotbah dan pelayanan Yesus sebagai Kristus, sebuah pandangan yang dibahas panjang lebar dalam Risalah tahun 1537..[1]

Eklesiologi Katolik adalah studi teologis tentang Gereja Katolik, sifat, organisasinya, dan "tempat khasnya dalam perekonomian keselamatan melalui Kristus."[2] Kajian tersebut menunjukkan perkembangan progresif dari waktu ke waktu yang dijelaskan lebih lanjut dalam wahyu atau dalam filsafat. Di sini fokusnya adalah pada masa menjelang dan sejak Konsili Vatikan Kedua (1962–1965).

Communitas Perfecta

[sunting | sunting sumber]

Doktrin Communitas Perfecta (“Komunitas Sempurna”) atau Societas Perfecta (“Masyarakat Sempurna”) mengajarkan bahwa Gereja adalah masyarakat yang mandiri atau mandiri yang telah memiliki semua sumber daya dan kondisi yang diperlukan untuk mencapai tujuan keseluruhannya (tujuan akhir) yaitu keselamatan universal semua orang. Secara historis, istilah ini digunakan untuk mendefinisikan hubungan Gereja-Negara dengan sebaik-baiknya. Asal usulnya berasal dari filsafat politik Aristotelian,[3] meskipun adaptasinya terhadap eklesiologi dilakukan oleh kaum Skolastik. Doktrin ini digunakan secara luas di kalangan Neoskolastik sebelum Konsili Vatikan Kedua.[4]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Treatise on the Power and Primacy of the Pope, paragraph 22 Diarsipkan 2008-09-24 di Wayback Machine. and following
  2. ^ Frank K. Flinn. (2007). “eklesiologi”. Ensiklopedia Katolik. New York: Fakta dalam File. P. 247. Seri:Ensiklopedia agama-agama dunia. ISBN 9780816054558.
  3. ^ Aristoteles, Politics, Bk. saya, Ch. 1
  4. ^ Leo XIII, "Immortale Dei", Human and Community Christlicher review, Freiburg (1945), hal. 571–602, paragraf 852, 857.