Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Gerbang Domba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gerbang Singa)
Gerbang Singa
(dahulu: Pintu Gerbang Domba)
Pintu Gerbang Singa (modern). Dibangun pada tahun 1538-1539 pada lokasi kuno Pintu Gerbang Domba.
Gerbang Domba di Jerusalem
Gerbang Domba
Lokasi di Yerusalem Kuno
Informasi umum
KotaYerusalem

Gerbang Domba atau Pintu Gerbang Domba (sekarang: Gerbang Singa; bahasa Inggris: Lion's Gate) adalah salah satu pintu gerbang kuno di tembok pertahanan Yerusalem bagian timur laut, sebelah utara Bait Allah.[1] Disebut "pintu gerbang domba" karena melalui pintu gerbang inilah domba-domba untuk korban penebus dosa digiring menuju ke Bait Allah.[1]

Zaman Perjanjian Lama

[sunting | sunting sumber]

Pada zaman Nehemia, pembangunan kembali tembok pertahanan Yerusalem dimulai dari gerbang ini, yang merupakan satu-satunya pintu gerbang yang ditahbiskan, dan berakhir di pintu gerbang ini pula:[2]

Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba. Mereka mentahbiskannya dan memasang pintu-pintunya. Mereka mentahbiskannya sampai menara Mea, menara Hananeel.[3]
Lalu antara kamar atas di penjuru dan pintu gerbang Domba para tukang emas dan para pedagang mengadakan perbaikan.[4]

Pada pentahbisan tembok Yerusalem orang-orang Lewi dipanggil dari segala tempat mereka dan dibawa ke Yerusalem untuk mengadakan pentahbisan yang meriah dengan ucapan syukur dan kidung, dengan ceracap, gambus dan kecapi. Nehemia turut serta dalam arak-arakan salah satu paduan suara dan rombongan imam untuk mentahirkan setiap bagian tembok dan gerbang:[5]

Lalu kami melalui pintu gerbang Efraim, pintu gerbang Lama, pintu gerbang Ikan, menara Hananeel dan menara Mea sampai pintu gerbang Domba. Mereka berhenti di pintu gerbang Penjagaan.[6]

Zaman Perjanjian Baru

[sunting | sunting sumber]
Kolam Betesda di Yerusalem pada zaman Bait Suci Kedua - sebuah model di Museum Israel. Gerbang di sebelah kiri atas foto ini adalah "Pintu Gerbang Domba".

Pada abad pertama Masehi di dekat pintu gerbang ini terdapat sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya. Di kolam ini Yesus Kristus melakukan mukjizat penyembuhan seorang lumpuh.[7]

Zaman modern

[sunting | sunting sumber]
Detail ukiran Pintu Gerbang Singa, sebenarnya lebih mirip dengan macan tutul (leopard)[8]

Sekarang dikenal sebagai "Pintu Gerbang Santo Stefanus" ("St. Stephen's Gate"), karena di dekat sini Stefanus mati syahid dirajam batu,[9] atau "Pintu Gerbang Singa" ("Lions Gate"; 31°46′51″N 35°14′13″E / 31.78083°N 35.23694°E / 31.78083; 35.23694), karena menurut alkisah, Sultan Suleiman, seorang pemimpin Muslim yang berhasil merebut Yerusalem, membangun gerbang ini pada tahun 1538-1539 (ada sumber yang menyebut tahun 1517) dengan gambar-gambar singa (atau sebenarnya macan tutul) menghiasinya, untuk menjaga kota Yerusalem, setelah bermimpi (atau menurut sumber lain, ayahnya, Sultan Selim I, bermimpi) sejumlah singa menyerangnya karena tadinya ia bermaksud menghancurkan kota itu.[1][10] Dalam bahasa setempat, nama gerbang ini adalah "Sha'ar HaArayot" (bahasa Ibrani: שער האריות‎) atau "Bab al-Asbatt" (bahasa Arab: باب الأسباط) /"Bab Sittna Maryam". Nama lainnya dalam bahasa Inggris: "Gate of Yehoshafat, Gate of the Tribes". Merupakan salah satu dari tujuh gerbang yang dibuka pada tembok Yerusalem kuno.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Gates of Jerusalem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 2017-09-11. 
  2. ^ Study on Nehemiah 3 Diarsipkan 2020-02-20 di Wayback Machine. - "The meaning of the ten gates of Jerusalem." (Studi mengenai Nehemia 3: Makna 10 pintu gerbang Yerusalem)
  3. ^ Nehemia 3:1
  4. ^ Nehemia 3:32
  5. ^ Nehemia 12:27, 30–31, 38
  6. ^ Nehemia 12:39
  7. ^ Yohanes 5:2–9
  8. ^ Jerusalem municipality website
  9. ^ Kisah Para Rasul 7: Kisah Para Rasul 7:58
  10. ^ Jerome Murphy-O'Connor, The Holy Land: an Oxford archaeological guide from earliest times to 1700, 2008, p. 21, ISBN 978-0-19-923666-4

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]