Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Legion (roh jahat)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yesus menyembuhkan orang dari Gadara. lukisan abad pertengahan

Legion adalah nama sekelompok roh jahat yang merasuki seorang pria yang tinggal di Gadara, daerah Gerasa, dan kemudian diusir ke luar dari orang itu oleh Yesus Kristus menurut Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Peristiwa ini dicatat dalam 3 Injil sinoptik dan menarik karena setelah melibatkan 2000 ekor lebih babi yang kemudian dirasuki roh-roh jahat yang ke luar itu sehingga terjun dari tebing ke dalam danau Galilea.

Kejadiannya adalah sebagai berikut:

  • Yesus selesai mengajar di Kapernaum dan ketika petang mengajak murid-muridnya berlayar dengan perahu ke seberang danau Galilea. Di tengah jalan mereka diterpa angin ribut, yang kemudian diredakan oleh Yesus Kristus dengan satu hardikan saja.[1][2][3]
  • Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah atau tanah orang Gerasa (menurut Injil Markus dan Lukas, atau "orang Gadara", menurut Injil Matius)[4][5] yang terletak di seberang Galilea.[6]
  • Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya. (Injil Matius mencatat ada 2 orang yang kerasukan, tetapi diduga roh-roh jahat itu berbicara hanya melalui 1 orang.)
  • Orang itu diam di pekuburan itu. Sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk menjaganya, ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia memutuskan segala pengikat itu. Tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu dan ia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi. Dianggap sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
  • Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
  • Dengan keras orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." (Injil Matius mencatat: "Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?")
  • Maka Yesus bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." (Injil Lukas: karena ia kerasukan banyak setan) Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut. Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari 'daerah' (bahasa Yunani: χωρα 'khora') itu.
  • Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: ""Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
  • Yesus mengabulkan permintaan mereka, Ia berkata kepada mereka: "Pergilah!". Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira 2000 jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
  • Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang dari seluruh kota untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk di kaki Yesus, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
  • Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Di sini ditunjukkan kekuasaan Yesus, di mana setan-setan takut kepada-Nya dan mereka mematuhi perintah-Nya.

Kata Yunani khora (χωρα) dalam teks asli di Injil Markus (Markus 5:10) diterjemahkan menjadi "daerah" dalam versi bahasa Indonesia, tetapi juga dapat berarti "rongga di antara 2 tempat atau batasan" atau "tanah lapang kosong".[7]

Dalam (Lukas 8:31), kata Yunani abyssos (αβυσσος) digunakan yang berarti, "lubang tanpa ujung", diterjemahkan menjadi "jurang maut".[8]

Meskipun tidak ada dari kata-kata itu yang dapat diterjemahkan menjadi "neraka", di mana kata-kata Yunaninya di Alkitab adalah sheol, gehenna, haides, tartaros, ditafsirkan bahwa roh-roh jahat itu meminta dengan sangat untuk tidak dikirimkan kembali ke neraka.

Dekapolis dengan perkiraan lokasi kota Gadara dan Gerasa.

Sesuai catatan Injil, di lokasi mukjizat ini ada dermaga, kuburan tempat orang itu tinggal, tanah lapang tempat babi-babi merumput, sebuah kampung/kota di dekatnya tempat orang berasal, dan yang terpenting, ada satu tebing curam tempat babi-babi itu terjun ke danau. Sejumlah pakar menduga reruntuhan Umm Qais sebagai lokasi kota Gadara. tetapi ini terletak 10 km di selatan danau Galilea.

Pada tahun 1985, karena turunnya permukaan air danau, bekas dermaga ditemukan di selatan Tel Samra. Dermaga ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi timur danau, lebih besar dari Hippos (Susita), kota Dekapolis lain di tepi danau. Panjang dermaganya sekitar 250 meter dengan 5 meter lebar landasan. Tempat kapal berlabuh, sekitar 200 meter panjangnya. Juga ada jalanan pantai sepanjang 500 meter.[9] Mendel Nun, seorang nelayan dari Kibbutz Ein Gev dan pakar terkenal mengenai Danau Galilea menyimpulkan: "Orang dapat menduga bahwa pelabuhan bagus semacam ini bukan hanya untuk populasi yang sedikit. Mungkin sekali inilah dermaga utama Gadara, yang terletak di atas pengunungan Gilead di hulu sungai Yarmuk, kota Yunani terbesar dan paling megah di antara kota-kota yang mengelilingi Danau Galilea[10][11] Di tempat ini, di dekat dermaga, ada bukit-bukit di mana salah satunya menjorok ke danau. Tepian ini sekarang menjadi tempat bernama Tell es S’alib, dekat daerah es-Samrah.[12] Gambaran visual lokasi ini dapat dilihat di karya Mendel Nun The Land of the Gadarenes.[13] Penggalian oleh B. De Vries yang diselesaikan tahun 1973 menemukan kuburan Romawi dari zaman Yesus, di lembah dekat es-Samrah.[14] Di sinilah orang itu mungkin pernah tinggal saat masih kerasukan roh jahat. Juga di dekat sana ada lembah luas untuk ribuan babi dengan pohon-pohon ek yang menyediakan biji-bijian makanan babi. Dengan demikian tampaknya lokasi pendaratan di daerah Gerasa atau Gadara ini telah dapat dipastikan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Matius 8:23–27
  2. ^ Markus 4:35–41
  3. ^ Lukas 8:22–25
  4. ^ Matius 8:28–34
  5. ^ Markus 5:1–20
  6. ^ Lukas 8:26–39
  7. ^ "Chora - Greek Lexicon". Studylight.org. Diakses tanggal 2010-08-07. 
  8. ^ [http://www.studylight.org/lex/grk/view.cgi?number=12 Abussos - Greek Lexicon (penerbit Studylight.org)
  9. ^ Nun, Mendel. Sea of Galilee. Newly Discovered Harbours From the New Testament Days. 1989. Kibbutz Ein Gev: Kinnereth Sailing. halaman 16-18
  10. ^ Nun, Mendel. Sea of Galilee. Newly Discovered Harbours From the New Testament Days. 1989. Kibbutz Ein Gev: Kinnereth Sailing. halaman 17
  11. ^ Gordon Franz. The Demoniacs of Gadara
  12. ^ Laney, J. Carl Geographical Aspects of the Life of Christ, p. 141, Th.D. dissertation, Dallas Theological Seminary, 1977
  13. ^ Nun, Mendel Gergesa (Kursi), p. 5, Kibbutz Ein Gev, 1989
  14. ^ Holm-Nielson, Svend, Gadarenes in Anchor Bible Dictionary vol. 2, p. 867, ed. D.N. Freedman. New York: Doubleday, 1992

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]