Monolatrisme
Tampilan
Monolatrisme atau monolatri (Yunani: μόνος (monos) = tunggal, dan λατρεία (latreia) = pemujaan) adalah suatu bentuk kepercayaan yang mengakui keberadaan banyak dewa atau ilah, tetapi secara konsisten hanya menyembah satu dewa.[1] Istilah ini mungkin pertama kali dicetuskan oleh Julius Wellhausen.
Monolatrisme dibedakan dari monoteisme, yang teguh pada keyakinan akan keberadaan Tuhan yang tunggal, dan henoteisme, yaitu sebuah sistem keagamaan di mana seseorang yang percaya memuja satu dewa tertentu tanpa menyangkal bahwa yang lain mungkin memuja dewa lain dengan nilai kebenaran yang setara.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Frank E. Eakin, Jr. The Religion and Culture of Israel (Boston: Allyn and Bacon, 1971), 70.
- ^ McConkie, Bruce R. (1979), Mormon Doctrine (edisi ke-2nd), Salt Lake City, Utah: Bookcraft, hlm. 351
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Robert Needham Cust (1895). Essay on the Common Features which Appear in All Forms of Religious Belief. Luzac & Co.
- Robert Wright (journalist), The Evolution of God (2009) (esp. pages 132 et seq discussing conflict between Elijah and Jezebel).
- Mike Schroeder, author of 85 Pages In The Bible; Llumina Press 2005
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Musa dan Monoteisme Diarsipkan 2006-11-06 di Wayback Machine.
- Gagasan Alkitab mengenai Pemujaan Berhala Diarsipkan 2008-07-20 di Wayback Machine. karya Jose Faur, membedakan antara monolatri seperti yang disebutkan dalam Alkitab dengan pemujaan berhala yang disebutkan didalamnya