Pendingin termoelektrik
Pendingin termoelektrik atau pendingin Peltier adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi kalor dengan menggunakan efek termoelektrik.[1] Jenis efek termoelektrik pada pendingin termoelektrik adalah efek Peltier.[2] Komponen pendingin termoelektrik hanya terdiri dari penyerap panas dan pembuang panas. Bagian pembuang panas berperan sebagai pompa kalor, sementara bagian penyerap panas berperan sebagai pendingin. Pendingin termoelektrik tidak memiliki kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Prinsip kerja dari pendingin termeoelektrik pertama kali ditemukan oleh Jean Charles Athanase Peltier pada tahun 1834 M. Karenanya, pendingin termoelektrik disebut pula pendingin Peltier. Peltier mengamati bahwa efek pemanasan dan efek pendinginan dapat dihasilkan pada dua buah penghantar listrik yang dialiri arus listrik dengan sifat semikonduktor yang berbeda jenis.[2]
Prinsip
[sunting | sunting sumber]Pendingin termoelektrik dapat bekerja dengan menerapkan efek termoelektrik. Efek termoelektrik adalah suatu fenomena fisika yang dapat mengadakan transformasi energi dari energi listrik menjadi energi kalor dan sebaliknya pula. Dalam pendingin termolektrik, efek termoelektrik dihasilkan dalam suatu modul pendinginan yang berbentuk segi empat dengan ketebalan tertentu. Efek termoelektrik mengubah tegangan listrik arus searah untuk menghasilkan perbedaan temperatur. Sebaliknya, perbedaan temperatur akibat efek termoelektrik dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan listrik arus searah. Keluaran modul termoelektrik terbagi menjadi dua sisi yang temperatur yang tinggi (panas) dan temperatur yang rendah (dingin).[1]
Pendingin termoelektrik bekerja dengan memanfaatkan efek termoelektrik khususnya efek Peltier. Arus searah yang mengalir melalui elemen termoelektrik menyebabkan kondisi dingin akibat penyerapan kalor di salah satu sisi dan efek panas akibat pelepasan kalor di sisi yang lainnya. Efek dingin ini dapat terjadi karena pemasangan beberpa sel semikonduktor yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah (tipe-p) dan sel semikonduktor yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi (tipe-n).[4]
Sistem
[sunting | sunting sumber]Sistem termoelektrik terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu peltier, pembuang panas dan kipas. Pembuang panas dipasang di dalam satu modul termoelektrik. Fungsi modul ini untuk menyerap kalor pada sisi dingin elemen peltier serta membuang kalor pada sisi panas peltier. Susunan dasar pendingin termoelektrik di sisi panas maupun dingin terdiri dari elemen peltier dan pembuang panas.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 2.
- ^ a b Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 34.
- ^ Mirmanto, Syahrul dan Wirawan 2021, hlm. 33.
- ^ Wati 2021, hlm. 75-76.
- ^ Wati 2021, hlm. 74-75.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Mirmanto, Syahrul dan Wirawan, M. (2021). Teori Dasar dan Aplikasi Pendingin Termoelektrik (Pendingin Tanpa Freon). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-02-3320-3.
- Wati, Erna Kusuma (2021). Perpindahan Kalor dan Massa: Konsep dan Aplikasi (PDF). Jakarta Selatan: LP UNAS. ISBN 978-623-7273-08-0.