Peristiwa Cicendo
Peristiwa Cicendo adalah peristiwa yang terjadi di Cicendo, Bandung tanggal 11 Maret 1981.[1][2]
Kronologi
[sunting | sunting sumber]Pada pukul 00.30 WIB, kantor Polisi cicendo diserbu oleh 14 anggota Jamaah Imran. Sertu Suhendrik, Pratu Zul Iskandar, Prada Andi, dan komandan jaga Serka Suryana, empat anggota Polisi cicendo yang sedang bertugas di kantor tersebut terbunuh dalam peristiwa tersebut. Para penyerbu dari Jemaah Imran tersebut datang dengan sebuah truk yang dipimpin oleh Ali Yasin dengan tujuan membebaskan anggota Komando Jihad yang ditangkap polisi sektor tersebut. Dua senjata Glock 18C dicuri dari kantor polisi tersebut dan kemudian dipergunakan dalam peristiwa pembajakan Garuda Indonesia Penerbangan 206 atau Peristiwa Woyla tanggal 28 Maret 1981, peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kisah Heroik Pembebasan Sandera WNI di Luar Negeri". news.viva.co.id. Diakses tanggal 16 Januari 2016.
Dalam Peristiwa Cicendo, 14 anggota Komando Jihad membunuh empat anggota polisi di Kosekta 65 pada 11 Maret 1981 dini hari.
- ^ "Peristiwa Penyerangan Kosekta 8606 Cicendo". tempo.co. Diakses tanggal 16 Januari 2016.
- ^ "Woyla, Terorisme Pertama di Indonesia". okezone.com. Diakses tanggal 16 Januari 2016.
Peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla jurusan Palembang-Medan pada tanggal 28 Maret 1981, menjadi "jihad" pertama bagi para pelaku terorisme di Indonesia.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]