Putri Sion, Nyanyilah
Putri Sion, Nyanyilah adalah kidung yang termuat dalam buku nyanyian Kristen "Kidung Jemaat" Nomor 91, yang diterbitkan oleh Yamuger. Kidung ini biasa dinyanyikan pada minggu ketiga advent (Gaudette) di gereja - gereja Protestan Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kidung ini berasal dari teks liturgi bahasa Jerman yang berjudul asli Tochter Zion, Freue dich. Digubah oleh Friedrich Heinrich Ranke (1798-1876) Wakil dari Tarekat Yahudi Handel Oratorio Yudas Makabe dan Joshua. Bentuk Teks yang dikenal saat ini muncul pada tahun 1820 di Erlangen, diterjemahkan teolog Protestan disesuaikan untuk paduan suara oleh George Frederick Handel yang menempatkan dua bait dan tertutup dengan menambahkan eskatologi mengenai kerajaan kekal datang damai Yesus Kristus.[1]
Penerjemahan di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Kidung ini masuk di Indonesia dan populer dibawa oleh Misi Zending Jerman yang masuk dan melayani umat - umat pribumi di Sumatra dan Kalimantan. Lagu yang menggambarkan pengharapan akan kedatangan Kristus kali kedua sebagai Raja (Eskatologi) menjadikan kidung ini populer digunakan saat Minggu - Minggu Advent. Teks Indonesia dari kidung ini diterjemahkan oleh Yamuger pada tahun 1980.
Kesamaan Nada dengan KJ 194
[sunting | sunting sumber]Kidung ini menggunakan nada yang sama dengan Kidung Paskah yang dimuat KJ 194 - Dikau yang Bangkit, Maha Mulia.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Anne Gidion: Tochter Zion, freue dich - EG 13. In: Jochen Arnold, Klaus-Martin Bresgott (Hg.): Kirche klingt. 77 Lieder für das Kirchenjahr. (= Gemeinsam Gottesdienst gestalten, Bd. 19) Lutherisches Verlagshaus, Hannover 2011. ISBN 978-3-7859-1065-8. S. 291-293.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]http://www.gkiharapanindah.org/nyanyian-jemaat/kidung-jemaat/kj-091-putri-sion-nyanyilah/