Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Rhizobia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rhizobia merupakan jenis bakteri yang memiliki kemampuan untuk membentuk bintil akar penambat nitrogen pada tanaman legum[1]. Bakteri ini membentuk bintil akar dengan cara menginfeksi akar tanaman. Bintil akar khusus yang terbentuk menjadi inang bagi mikrosimbion pengikat nitrogen yang disebut bakteroid.[2] Hubungan antara tanaman kacang-kacangan dengan bakteri Rhizobia yang ada di tanah merupakan simbosis yang saling menguntungkan.[3] Asosiasi antara Rhizobia dan tanaman legum disebut sebagai Legume Nodulating Bacteria (LNB). Asosiasi ini kemudian memunculkan istilah cross inoculation group yaitu kelompok rhizobia yang hanya mampu membentuk bintil akar pada tanaman legum tertentu[4].

Sebagian besar spesies dari bakteri Rhizobia masuk dalam genus Rhizobium, Mesorhizobium, Ensifer, atau Bradyrhizobium[5]. Secara taksonomi, rhizobia mewakili beberapa garis keturunan dalam Alpha dan Betaproteobacteria, dan oleh karena itu istilah “rhizobia” tidak mewakili satu takson, tetapi mengacu pada kumpulan polifiletik garis keturunan bakteri yang memiliki fungsi serupa.[6] Rhizobia termasuk bakteri Gram-negatif. Jumlah spesies yang tepat dalam Rhizobia tidak pasti, karena spesies baru terus-menerus ditemukan dan dideskripsikan[7].

Sejarah Penemuan Rhizobia

[sunting | sunting sumber]

Spesies Rhizobia pertama yang diindentifikasi adalah Rhizobium leguminosarum. Bakteri ini diidentifikasi oleh Martinus Willem Beijerinck pada tahun 1888. Pada saat itu ia mengelompokkan mikroorganisme pengikat nitrogen yang diisolasi yaitu Bacillus radicicola yang kemudian belakangan dikenal sebagai Rhizobium[8].

Manfaat Bagi Tanaman

[sunting | sunting sumber]

Manfaat utama rhizobia bagi tanaman yaitu menjadi pupuk alami bagi tanaman sekaligus mengurangi pupuk kimia. Fiksasi nitrogen (menyerap nitrogen bebas dari lingkungan dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman) oleh rhizobia yang terkait dengan legum dapat memasok kebutuhan zat ini bagi tanaman.

Bagi tanaman, selain membutuhkan nitrogen juga membutuhkan fosfor. Dalam beberapa penelitian, Rhizobia memiliki peran dalam meningkatkan pemanfaatan fosfat oleh tanaman. Hal ini dipicu oleh enzim fosfatase yang dihasilkan oleh Rhizobia yang memfasilitasi penyerapan fosfat oleh tanaman. Rhizobia memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat yang terikat pada partikel tanah, sehingga meningkatkan ketersediaan  fosfor untuk tanaman. [9].

Hubungan simbiotik dengan Rhizobia juga meningkatkan jumlah dan aktivitas akar tanaman. Hal ini disebabkan karena bakteri ini menghasilkan senyawa-senyawa kimiawi  seperti fitohormon, yang merangsang  pertumbuhan akar tanaman. Akar yang lebih kuat dan lebih berkembang memiliki kapasitas penyerapan  yang lebih baik, termasuk penyerapan fosfor.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bait, Misbakhul, dkk (Oktober 2022). "Identifikasi dan Kekerabatan Rhizobia Pohon Mangium dan Sengon Berdasarkan nodD1 dan nifH". Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). Vol. 27 (4) 2022. doi:10.18343/jipi.27.4.627.  line feed character di |title= pada posisi 63 (bantuan)
  2. ^ Ledermann, Raphael; Schulte, Carolin C. M.; Poole, Philip S. (2021-05-20). Margolin, William, ed. "How Rhizobia Adapt to the Nodule Environment". Journal of Bacteriology (dalam bahasa Inggris). 203 (12). doi:10.1128/JB.00539-20. ISSN 0021-9193. PMC PMC8315917alt=Dapat diakses gratis Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 33526611 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  3. ^ "Plant-Rhizobia Relationship | Crop Science US". www.cropscience.bayer.us (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
  4. ^ Amalia, Prenaly. Karakterisasi Isolat Bakteri Pembintil Akar Legum dari beberapa Agroekosistem di Lampung Barat. Yogyakarta: UGM. 
  5. ^ "The current taxonomy of rhizobia | NZ Rhizobia". rhizobia.nz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
  6. ^ "Taxonomy of rhizobia & agrobacteria". sites.google.com. Diakses tanggal 2024-10-03. 
  7. ^ Fahde, Sara; Boughribil, Said; Sijilmassi, Badreddine; Amri, Ahmed (2023-06-21). "Rhizobia: A Promising Source of Plant Growth-Promoting Molecules and Their Non-Legume Interactions: Examining Applications and Mechanisms". Agriculture (dalam bahasa Inggris). 13 (7): 1279. doi:10.3390/agriculture13071279. ISSN 2077-0472. 
  8. ^ "Martinus W. Beijerinck | Biography, Virology, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-03. 
  9. ^ Alfikri, M. R (2023-10-05). "Uji Pemanfaatan Rhizobia Sp. Dalam Meningkatkan Kadar Fosfat Tanah Dan Serapan Fosfat Tanaman Kedelai". doi:10.5281/ZENODO.8409419. 
  10. ^ Alfikri, M. R (2023-10-05). "Uji Pemanfaatan Rhizobia Sp. Dalam Meningkatkan Kadar Fosfat Tanah Dan Serapan Fosfat Tanaman Kedelai". doi:10.5281/ZENODO.8409419.