Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Rumpun bahasa Britonik Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Britonik Barat
WilayahWales; dulu juga dituturkan di Inggris bagian utara dan Skotlandia bagian selatan
Penutur
Bentuk awal
Kode bahasa
ISO 639-3
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat


Rumpun bahasa Britonik Barat (bahasa Wales: Brythoneg Gorllewinol) adalah cabang dari Britonik yang terdiri dari dua ragam yang diturunkan dari bahasa Britonik Umum selama Abad Pertengahan Awal. Britonik Barat berkerabat terdekat dengan rumpun bahasa Britonik Barat Daya. Waktu pemisahan dari satu bahasa yang sama terjadi pada Pertempuran Deorham pada tahun 577, di mana saat itu suku Saxon dari Wessex yang menang membagi daerah penutur Britonik menjadi dua, yang pada gilirannya menyebabkan cabang Barat dan Barat Daya berkembang secara terpisah.[1]

Bahasa Britonik Barat dituturkan di Wales dan Hen Ogledd, suatu daerah di Inggris bagian utara dan Skotlandia bagian selatan. Satu ragam berkembang menjadi bahasa Wales Kuno, sedangkan bahasa di yr Hen Ogledd, yaitu Kumbrik menjadi punah setelah perluasan pemerintahan Dál Riata yang menuturkan bahasa Irlandia Pertengahan.[2] Dialek Britonik Barat Daya kemudian menjadi leluhur dari bahasa Kernowek dan Breton.[2]

Alan James berpendapat bahwa bahasa Kumbrik dan Pikt lebih berkerabat satu sama lain ketimbang dengan bahasa Wales, tetapi pendapat tersebut ditentang oleh mayoritas pakar bahasa Kelt.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ I.M. Watkin (1994). "Who are the Welsh?". International Journal of Anthropology. 9: 53. doi:10.1007/BF02442185. 
  2. ^ a b J.T. Koch; A. Minard (2006). "Cumbric". Dalam J.T. Koch. Celtic Culture: A Historical Encyclopedia. Santa Barbara. hlm. 516. ISBN 9781851094400. 
  3. ^ James, A. G. (2008): 'A Cumbric Diaspora?' in Padel and Parsons (eds.) A Commodity of Good Names: essays in honour of Margaret Gelling, Shaun Tyas: Stamford, pp 187–203