Tupai tanah
Tupai Tanah | |
---|---|
Pelat identifikasi menurut Joseph Smit (1836–1929) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. tana
|
Nama binomial | |
Tupaia tana |
Tupai tanah[3] (Tupaia tana) atau tupai puwar adalah sejenis tupai yang memiliki tubuh paling besar di antara jenisnya.[3][4][5] Tupai ini diketahui menyebar terbatas di Sumatra dan Kalimantan.[3][6]
Pengenalan
[sunting | sunting sumber]Tupai tanah memiliki panjang kepala dan badan antara 165–321 mm; ekor 130–220 mm; dan kaki belakang 43–57 mm.[3] Rambut di badannya berwarna lurik dengan pangkal hitam dan ujung berwarna cokelat kemerahan, sehingga memberi kesan warna punggung cokelat kemerahan.[4] Bagian depan (kepala dan bahu) berwarna lebih pucat, biasanya bungalan (abu-abu kekuningan); sementara di sepanjang tengah-tengah punggung terdapat garis cokelat kemerahan yang semakin gelap dan hitam ke arah pantat.[3][4] Sisi bawah tubuh (perut) berwarna bungalan kemerahan.[3]
Ekologi
[sunting | sunting sumber]Tupai puwar aktif mencari makan pada siang hari (diurnal), terutama di atas tanah (terestrial).[3][4] Hewan ini hidup berpasangan.[4]
Makanan utamanya berupa serangga, seperti larva kumbang, kutu, semut, rayap, cacing tanah dan buah-buahan.[4] Tupai puwar bergerak aktif di atas tanah pada kayu-kayu tumbang yang membusuk atau di atas humus.[4] Tupai ini bergerak sangat aktif sehingga terlihat seperti gelisah.
Tupai ini hidup di dataran rendah dan perbukitan di Sumatra dan Borneo, terutama di bawah ketinggian 1.000 m, walaupun kadang-kadang ditemukan hingga 1.500 m dpl. Jarang didapati di luar hutan tinggi atau daerah yang lebat dan teduh di hutan sekunder.[3]
Anak jenis dan kerabat dekat
[sunting | sunting sumber]Sejauh ini tercatat 15 anak jenisnya yang diakui dunia ilmiah:[7]
- Tupaia t. tana
- Tupaia tana banguei, endemik di P. Banggi (Sabah)
- Tupaia tana besara
- Tupaia tana bunoae
- Tupaia tana cervicalis
- Tupaia tana chrysura
- Tupaia tana kelabit
- Tupaia tana kretami
- Tupaia tana lingae, endemik P. Lingga (Riau)
- Tupaia tana masae
- Tupaia tana nitida
- Tupaia tana paitana
- Tupaia tana speciosa
- Tupaia tana sirhassenensis
- Tupaia tana utara
Penelitian molekuler terbaru dengan perpaduan kajian DNA dan morfometrik, memperlihatkan bahwa tupai tanah dan tupai gunung (T. montana) merupakan kerabat dekat, termasuk dalam satu clade dengan tupai kecil (T. minor).[5]
Jenis serupa
[sunting | sunting sumber]- Tupai bercat (T. picta) memiliki pola warna serupa dengan beberapa anak jenis tupai tanah; akan tetapi tubuhnya relatif lebih kecil (kepala dan badan s/d 240 mm) dan moncongnya relatif lebih pendek.[3]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Han, K. H., Stuebing, R. (2008). "Tupaia tana". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.1. International Union for Conservation of Nature.
- ^ Raffles, T.S. 1821. "Descriptive Catalogue of a Zoological Collection, made on account of the Honourable East India Company, in the Island of Sumatra and its Vicinity, ..." Transactions of the Linnean Society of London. Volume XIII: 257. London :[The Society], 1791-1875.
- ^ a b c d e f g h i Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam: 172-3, LG. 4 & 5. Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.
- ^ a b c d e f g Shadily, H. 1984. Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-6: 3657. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects.
- ^ a b Emmons, L. 2000. Tupai: A Field Study of Bornean Treeshrews. Berkeley and Los Angeles: University of California Press, hal. 23
- ^ Corbet, G.B. & J.E. Hill. 1992. The Mammals of Indomalayan Region: a systematic review: 51-2. Oxford: Nat. Hist. Mus. Publ. & Oxford Univ. Press.
- ^ Reeder's Mammals Species of the World: Tupaia tana Raffless, 1821.