Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Ulangan 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ulangan 6
Bagian gulungan 4Q41 yang memuat Ulangan 5:1-6:1 termasuk Sepuluh Perintah Allah, dari antara Gulungan Laut Mati yang berasal dari abad ke-1 SM.
KitabKitab Ulangan
KategoriTaurat
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
5
pasal 5
pasal 7

Ulangan 6 (disingkat Ul 6) adalah pasal keenam Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen; kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Sepuluh perintah Allah dan Shema dalam bahasa Ibrani pada Papirus Nash, diperkirakan dibuat pada abad ke-2 SM.

Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)

Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Parandengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (TB)[6]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri) שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה ׀ אחד ׃
transliterasi bahasa Ibrani: she·ma yis·ra·'el YHWH e·lo·hei·nu YHWH e·khad.
bahasa Latin (Vulgata): audi Israhel Dominus Deus noster Dominus unus est

Ayat ini merupakan doa Shema dan dasar pengakuan percaya orang Yahudi. Kata pertama "shema" merupakan perintah untuk bagi umat untuk men-"dengar" dan mematuhi. Tuhan Allah itu esa. Hanya ada satu Allah. Ini merupakan keyakinan penuh orang Yahudi dan orang Kristen.[7]

Rabbi Menachem dari Recanati menulis dalam karyanya "Commentary on the Pentateuch" tentang ayat ini demikian:

Ayat ini adalah akar iman kita, karenanya Musa mencatatnya setelah Sepuluh Perintah Allah. Alasannya (bahwa dikatakan YHWH, Allah kita, YHWH) adalah karena kata "Shema" di sini tidak menyatakan "Dengarlah"; tetapi "mengumpulkan bersama, menyatukan" seperti pada 1 Samuel 15:4, "Saul mengumpulkan orang-orang bersama-sama." Arti yang tersirat Sang Inheren (jamak) sangat bersatu, satu sama lain tanpa akhir, mereka adalah Allah yang ditinggikan. Ia menyebut tiga nama secara mistik untuk mengindikasikan tiga Esa yang asli.[8]
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (TB)[9]
bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri) ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך׃
transliterasi bahasa Ibrani: we·'a·hab·ta et YHWH e·lo·hei·kha be·kol-le·ba·be·kha u·be·kol-naf·sye·kha u·we·kol-me·'o·de·kha.
bahasa Latin (Vulgata): diliges Dominum Deum tuum ex toto corde tuo et ex tota anima tua et ex tota fortitudine tua.

Yesus Kristus menyebut ayat ini sebagai hukum yang terutama dalam kitab Taurat, seperti yang dicatat dalam kitab-kitab Injil di Alkitab bagian Perjanjian Baru pada Matius 22:37, Markus 12:29-30, Lukas 10:27. Mengasihi Allah adalah dengan "segenap" ("בכל", be kol) hati ("לבב", lebab), jiwa ("נפש", nafasy) dan kekuatan ("מאד", me'od(e)'). Hati kita harus dipadukan dalam kasih-Nya. Dan seluruh aliran kasih kita harus dialirkan kepada-Nya.[10]

Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah (TB)[11]
Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa. (TB)[12]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Ulangan 1:1
  4. ^ Ulangan 1:3
  5. ^ Ulangan 1:1–2
  6. ^ Ulangan 6:4 - Sabda.org
  7. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  8. ^ Rabbi Menachem, Commentary on the Pentateuch, Venice edition. 267.
  9. ^ Ulangan 6:5 - Sabda.org
  10. ^ John Wesley. Wesley's Explanatory Notes.
  11. ^ Ulangan 6:13 - Sabda.org
  12. ^ Ulangan 6:16 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]