United States Rangers

Pasukan Rangers di Pointe du Hoc

United States Rengers atau biasa disebut dengan U.S. Rangers adalah sebuah unit pasukan elit infanteri ringan yang berafilisasi dengan Angkatan Darat Amerika Serikat atau U.S. Army selama Perang Dunia II sampai saat ini.

Sejarah

U.S. Rangers sendiri sebenarnya telah ada sejak abad 17, dan awalnya merupakan unit kavaleri ringan yang tugasnya adalah memburu suku asli Amerika, yaitu Suku Indian, seperti Apache, Navajo, Lakota, Iroquois, dan sebagainya. Cara kerja pasukan ini adalah mengintai dari satu tempat ke tempat lain (ranging), tujuannya adalah untuk mengidentifikasi target dan ancaman yang potensial dari musuh, sejak saat itulah pasukan ini disebut sebagai "Rangers". Nama ini juga sebenarnya merujuk pada unit polisi pegunungan Amerika Serikat.

Dalam Perang Kemerdekaan Amerika dalam mengusir tentara kolonial Britania Raya, ada dua unit pasukan Rangers yang paling terkenal, yaitu Knowlton's Rangers dan Whitcomb's Rangers. Knowlton's Rangers dipimpin oleh Letnan Kolonel Thomas Knowlton yang tugasnya sebagai unit infanteri ringan untuk menghadapi Pasukan Inggris di dataran tinggi, sementara Whitcomb's Rangers dipimpin oleh Benjamin Whitcomb yang tugasnya sebagai unit gerak cepat spionase dan sabotase.

Dalam Perang Saudara Amerika, unit Rangers juga berkontribusi, tetapi Rangers kali ini dimiliki oleh kedua pihak yang bertempur, yaitu Union dan juga Konfederasi. Masing-masing pihak memiliki unit Rangersnya sendiri. Pemimpin Rangers Konfederasi bernama John S. Mosby dan unit yang dipimpinnya bernama Batalyon Rangers 43rd, unit ini ditakuti oleh pihak Union karena mereka sering melakukan serbuan secara mendadak terhadap kereta-kereta milik pasukan Union. Sebagai tandingan dari Rangers milik Konfederasi, Union juga memiliki Rangers yang bernama Mean's Rangers yang dipimpin oleh Kapten Samuel C. Means.

Perang Dunia II

Saat Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt memutuskan untuk terlibat dalam Perang Dunia II, setelah Pearl Harbor diserang oleh Kekaisaran Jepang pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat mulai secara aktif dan bahkan menjadi salah satu negara Sekutu yang paling aktif, baik di Front Eropa menghadapi Jerman Nazi dan juga di Asia-Pasifik menghadapi Kekaisaran Jepang.

Sebagai bentuk kontribusi aktif Amerika Serikat, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, George C. Marshall mengutus Kolonel Lucian King Truscott ke London, Inggris untuk mengatur koordinasi pasukan Amerika yang akan berangkat ke Eropa untuk menyerbu wilayah yang diduduki oleh Jerman. Awalnya unit yang diusulkan akan berangkat ke Eropa adalah para personil terbaik dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dari semua angkatan dan dari masing-masing satuan yang ada. Namun, kemudian, saat Kolonel Lucian K. Truscott dipromosikan menjadi Brigadir Jenderal, ia memeinta kepada atasanya, George C. Marshall agar membentuk sebuah unit khusus dari Angkatan Darat Amerika Serikat saja, yang struktur komandonya mencontoh British Commando, sebuah unit pasukan elit milik Kerajaan Inggris.

Truscott kemudian menghubungi Panglima Pasukan Amerika di Irlandia Utara, Mayor Jenderal Russel P. Hartle, dengan judul surat "Commando Organization" yang isinya adalah untuk menginstruksikan pembentukan pasukan komando secepatnya. Pasukan ini kemudian akan berada di bawah struktur komando British Commando - dan jika sudah menjadi unit komando yang mapan, mereka akan ditarik kembali ke struktur komando Angkatan Darat Amerika Serikat.

Setelah unit komando ini mapan, tugas baru lainnya bagi Mayjen Russel adalah memilih pemimpin unit ini, dan pilihan jatuh pada Letnan kolonel William Orlando Darby, yang kemudian pangkatnya langsung naik menjadi Mayor. Namun, kemudian datang masukan lainnya dari Mayor Jenderal Dwight D. Eisenhower, ia tidak ingin ada kata "commando", dia ingin sesuatu yang khas dari Amerika, karena nama "commando" sudah menjadi ciri khas Tentara Inggris, maka kemudian dipilih kembali nama "Rangers". Sejak saat itu nama United States Rangers resmi digunakan, tepatnya pada Juni 1942.