Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Universitas Lambung Mangkurat

Koordinat: 3°17′51″S 114°35′10″E / 3.29763°S 114.58604°E / -3.29763; 114.58604
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

3°17′51″S 114°35′10″E / 3.29763°S 114.58604°E / -3.29763; 114.58604

Universitas Lambung Mangkurat


Lambang Resmi Universitas Lambung Mangkurat

 
Map
 
Map
Map
Informasi
MotoWaja Sampai Kaputing
JenisUniversitas Negeri
Didirikan1 November 1960
Lembaga induk
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
RektorProf. Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si.
Staf akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Hukum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Teknik Fakultas Pertanian Fakultas Kehutanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Pascasarjana.
Jumlah mahasiswa32.201 orang (Mei 2024) [1]
Lokasi, ,
Kampus
  • Kampus Banjarmasin Kayu Tangi : Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan - 70123
  • Kampus Banjarmasin Veteran : Jl. Veteran Sungai Bilu No.128, Melayu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan - 70122
  • Kampus Banjarbaru : Jl. Jend. Achmad Yani KM 35,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan - 70714
WarnaKuning  
Nama julukan
  • ULM (Akronim)
    Universitas Perjuangan (Slogan)
Situs webulm.ac.id/id/

Universitas Lambung Mangkurat yang disingkat ULM adalah suatu perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Banjarmasin dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Universitas ini didirikan pada tanggal 21 September 1958 dan diresmikan pada tanggal 1 November 1960. Nama universitas ini diambil dari nama Lambung Mangkurat, seorang patih dari Kerajaan Negara Dipa yang tak terpisahkan dari sejarah Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan.

Berdirinya Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berawal dari yayasan Akademi Perniagaan Kalimantan dengan Akta Notaris Nomor 24 tanggal 21 September 1956. Akademi Perniagaan Kalimantan (APK) yang kemudian didirikan atas prakarsa Milono selaku Gubernur Kalimantan pada tahun 1957, APK sendiri didirikan dengan tujuan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan dan menyebarkan luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang berkemampuan akademik dan profesional, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa terutama di daerah Kalimantan.[2]

Selanjutnya atas inisiatif dan prakarsa dari para tokoh masyarakat serta pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di Kalimantan Selatan yang pada tanggal 3 Maret - 10 Maret 1957 mengadakan reuni Kesatuan Tentara Nasional Indonesia Divisi Lambung Mangkurat di desa Niih, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Reuni ini bertujuan untuk memperingati Proklamasi Gubernur Militer ALRI Divisi IV Kalimantan, sekaligus membicarakan pembangunan daerah Kalimantan. Salah satu hasil dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya Dewan Lambung Mangkurat yang di antara beberapa rencana kerjanya mendirikan sebuah perguruan tinggi di Kalimantan dengan nama Universitas Lambung Mangkurat.[3]

Sebagai realisasi dari rencana Dewan Lambung Mangkurat tersebut, pada pertengahan tahun 1958 dibentuklah Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat. Dan pada tanggal 21 September 1958, Panitia dapat meresmikan berdirinya Universitas Lambung Mangkurat (dulu disingkat Unlam, sekarang disingkat ULM) dengan Presiden Universitas (sekarang, rektor) adalah Letkol. H. Hasan Basry, Wakil Presiden adalah Abdul Wabab Syahranie, dan Sekretaris Drs. Aspul Anwar. Pada mula berdirinya Universitas Lambung Mangkurat masih berstatus swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Lambung Mangkurat yang pada waktu itu diketuai oleh H. Maksid (Mantan Gubernur KDH Kalimantan Selatan). Awalnya Universitas Lambung Mangkurat hanya terdiri atas Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Islamologi, serta Kursus-kursus B I dan B II. Dengan terbentuknya Universitas Lambung Mangkurat, maka tugas Panitia yang dibentuk oleh Dewan Lambung Mangkurat sudah berakhir dan selanjutnya diserahterimakan kepada Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat yang didirikan dengan Akta Notaris Nomor 57 tanggal 12 Februari 1959. Serah terima ini diketahui oleh H. Maksid (Kepala Daswati I Kalimantan Selatan).

Setelah berjalan kurang lebih 2 tahun, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor: 41 tahun 1960 tertanggal 29 Oktober 1960, meresmikan Unlam sebagai Universitas Negeri pada tanggal 1 November 1960 yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (dulu, sekarang bernama Kementerian Pendidikan Dan Kebudayan. Pada saat peresmian itu Universitas Lambung Mangkurat memiliki 4 fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik (dulu, sekarang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Pertanian. Fakultas Pertanian itu sendiri baru berdiri pada tanggal 3 Oktober 1961 di Banjarbaru. Fakultas Pertanian sendiri berdiri berkat kerjasama antara Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat dan Pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor (sekarang Institut Pertanian Bogor (IPB). Sedangkan Fakultas Islamologi diserahkan kepada Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta pada tanggal 15 Januari 1961, yang membuka cabang di Banjarmasin. Pada perkembangannya Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta berubah menjadi IAIN Antasari. Kursus-kursus B I dan B II sendiri, melalui pertimbangan oleh Kepala Perwakilan Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Kalimantan Selatan pada waktu itu kepada Presiden ULM (sekarang Rektor ULM) pada tanggal 4 November 1961 ditingkatkan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Meski Universitas Lambung Mangkurat sudah ditingkatkan statusnya menjadi Universitas Negeri, Pembiayaan untuk penyelenggaraan perkuliahan dan administrasinya tetap didanai oleh Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat. Dengan bantuan tersebut banyak didatangkan dosen-dosen dari Surabaya dan Yogyakarta. Selain itu, Yayasan juga membangun gedung baru pada tahun 1960 yang berlokasi di Banjarbaru. Rencananya bangunan tersebut ditempati oleh Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sosial dan Politik, dan Fakultas Pertanian. Namun hanya Fakultas Pertanian yang menempati gedung baru tersebut, sedangkan Fakultas yang lain menyelenggarakan perkuliahan di gedung lama di Banjarmasin.

Pada tahun 1964 dibentuk fakultas baru, yaitu Fakultas Kehutanan dan Fakultas Perikanan dan Kelautan yang berlokasi di Banjarbaru. Sedangkan baru pada tahun 1965 dibentuklah Fakultas Teknik di lokasi yang sama.

Sampai pada tahun 1965, ULM didanai oleh Yayasan. Dan sampai pada tahun ini pula tenaga pengajar yang diterbangkan. Setelah tahun 1965 Yayasan tidak lagi mendanai ULM, dikarenakan mengalami masalah keuangan. Kemudian ULM diambil alih oleh Pemerintah Daerah Tingkat I.

Dalam perkembangannya hingga sekarang ini, Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 fakultas dan 1 Program Pascasarjana, yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Program Pascasarjana.

Secara implisit oleh para pendirinya, ULM dicita-citakan menjadi faktor penggerak pembangunan (agent of development) di kawasan Kalimantan, baik dari konsepsi/wawasan pembangunan maupun penyedia sumber daya manusia. Dengan Cita-cita tersebut maka Universitas Lambung Mangkurat tidak terpisahkan dari hasrat masyarakat Kalimantan untuk pembangunan Pulau Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia, agar segala potensi yang di miliki pulau ini dapat menjadi sumber kemakmuran bangsa. Berdasar hal tersebutlah maka ULM dapat dikatakan sebagai "Universitas Perjuangan".

Rektor merupakan pimpinan lembaga perguruan tinggi, sebagaimana Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2009, Rektor adalah pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang berkewajiban memajukan ilmu pengetahuan di masing-masing institusi melalui pendidikan dan penelitian, serta memberikan kontribusi maksimal kepada hal layak luas.

Pada tahun 1950-an dipakai istilah Presiden Universitas untuk menyebut pemimpin universitas namun Presiden RI saat itu, Soekarno, merasa keberatan karena menurutnya hanya ada satu Presiden di Indonesia, yakni Presiden RI sehingga kemudian istilah yang dipakai secara umum adalah Rektor.

Berikut adalah Pimpinan ULM, sejak dari berdirinya sampai dengan sekarang:

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan Ref.
1. Letkol. H. Hasan Basry 1960 1963  
2. Milono 1963 1967  
3. Drs. H. A.A. Malik 1967 1971  
4. Prof. Anwari Dilmy 1971 1979  
5. Prof. H. M. Kustan Basri 1979 1987  
6. Prof. Ir. H. Supardi 1987 1996  
7. Prof. Ir. H. Yus'a Anward, MS 6 Februari 24 Mei 1996  
8. Prof. H. Alfian Noor 24 Mei 1996 2005 24 Mei 1996 - 8 Maret 1997 menjadi Pejabat Sementara, sedangkan baru pada periode 1997 - 2001 dan 2001 - 2005 menjadi Rektor
9. Prof. Ir. H. Muhammad Rasmadi, MS 2005 2010  
10. Prof. Dr. Ir. Yusuf Sudo Hadi, M.Agr 2010 2010 menjadi Pejabat Sementara
11. Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ruslan, M.S. 2010 2014  
12. Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc 2014 2022  
13. Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E, M.Si, 2022 2026  
Rektorat ULM di Banjarmasin

Banjarmasin kayu tangi (Kampus utama)

[sunting | sunting sumber]

Kampus Banjarmasin Kayu Tangi merupakan Kampus Utama dari Universitas Lambung Mangkurat yang terletak di Jl. Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Disamping Fakultas tersebut ada pula beberapa Program Pascasarjana di Kampus Banjarmasin.

Banjarmasin veteran

[sunting | sunting sumber]

Kampus Banjarmasin Veteran (gedung baru pada tahun 2011) dari Universitas Lambung Mangkurat yang terletak di Jl. Veteran Sungai Bilu No.128, Melayu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi

Banjarbaru

[sunting | sunting sumber]

Kampus Banjarbaru merupakan Kampus kedua dari Universitas Lambung Mangkurat yang terletak di Jl. Jend. Achmad Yani Km. 35,5 Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Fakultas, program pascasarjana dan lembaga

[sunting | sunting sumber]

Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 fakultas, yaitu:

Selain Fakultas Universitas Lambung Mangkurat juga memiliki 15 Program Pascasarjana, yaitu:

Lambang dan atribut

[sunting | sunting sumber]
  • Burung Enggang; Dalam fauna Indonesia burung Enggang Kalimantan bersifat dan berbeda paruhnya dengan burung-burung Enggang yang berada di Sulawesi. Hidupnya di pohon-pohon besar, di tengah pulau dan bersarang pada pucuk pohon-pohon tersebut. Sayapnya kuat dan berbulu hitam serta berkilau yang terkadang tampak kebiru-biruan ketika terkenas sinar matahari. Kiasan dari burung Enggang ini adalah kekuasaan, dapat memandang jauh dan hitam yang mencerminkan kejiwaan.
  • Gong; Di seluruh nusantara, sejak zaman dahulu Gong tergolong sebagai alat pelengkap istana raja, disamping dipergunakan sebagai salah satu bunyi-bunyian (terutama dalam pasangan gamelan). Sebagai alat bunyi-bunyian yang bersifat memberi irama. Dizaman masa kerajaan-kerajaan dulu, gong digunakan juga sebagai alat penghimbau, alat mengelu-elukan rakyat dan alat untuk memberi alamat. Dimasa Lambung Mangkurat, Pangeran Suryanata keluar dari laut dalam pertapaan dilakukan dengan sikap duduk diatas gong emas yang berlukiskan naga. Kiasan dari gong ini adalah alat hubungan dengan sejarah dan riwayat, alat kemegahan, dan alat memberi alamat (tanda-tanda).
  • Lipan; Lukisan lipan pada gong menandakan lambang dan simbol-sombol raja-raja Kalimantan dimasa terakhirnya kebanyakan adalah lipan.
  • Sinar; Dengan tidak menyimpangi arti lahir dan fungsi dari sinar, yakni pemberi kebahagiaan jiwa dan penerangan atau penyebaran ilmu kepada masyarakat. Kiasan dari sinar ini adalah sinar menimbulkan penerangan, penerangan menimbulkan ilmu dan akal, serta ilmu dan akal untuk kebahagiaan Nusa dan Bangsa.
  • Lingkaran berarti kebahagiaan.
  • Warna; Merah dan Putih melambangkan Nasionalisme; Kuning keemasan melambangkan kemegahan; dan Hitam melambangkan kejiwaan
  • Motto yang digunakan adalah motto Kalimantan Selatan, yakni Waja Sampai Kaputing yang berarti usaha sampai akhir (Volharding). Moto ini merupakan semboyan yang pernah digenderangkan oleh Pangeran Antasari dalam perjuangannya melawan penjajah.

Universitas Lambung Mangkurat memiliki panji berbentuk bendera yang di tengah-tengah bendera tersebut terdapat lambang Universitas Lambung Mangkurat dengan warna dasar kuning (untuk tingkat universitas). Pembuat sekaligus penjahit Panji Universitas Lambung Mangkurat dilakukan oleh Hj. Aniah, istri dari salah satu perdiri ULM Prof. H. Abdoel Rivai. Dikarenakan usia Panji ini sudah cukup tua dan dinilai sangat bersejarah, maka akhirnya diabadikan di salah satu museum yang ada di Kalimantan Selatan, tepatnya di Museum Lambung Mangkurat di Kota Banjarbaru sebagai salah satu arsip daerah Kalimantan Selatan. Setiap fakultas yang terdapat di Universitas Lambung Mangkurat memiliki warna panji yang berbeda-beda, yaitu:

Jaket almamater

[sunting | sunting sumber]

Jaket almamater ULM memiliki warna dasar kuning dengan gambar lambang ULM yang terpasang di dada sebelah kiri serta disebelah kanan memuat tulisan fakultas yang bersangkutan.

Unit kegiatan mahasiswa

[sunting | sunting sumber]

UKM yang terdapat di tingkat universitas adalah

  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ULM
  • Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ULM
  • Racana Hasanuddin HM (putera) dan Ratu Zaleha (puteri), merupakan bagian dari organisasi Pramuka
  • Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) ULM
  • Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dan Seni (Kompas) Borneo
  • Kampoeng Seni Boedaja ULM (KSB ULM)
  • Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kinday ULM
  • Koperasi Mahasiswa (Kopma) ULM
  • Resimen Mahasiswa Suryanata Satuan 601/Nagarunting ULM
  • Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim [UKMM] ULM
  • Penalaran dan Penelitian Forum Inovasi Mahasiswa (PP FIM) ULM
  • Lambung Mangkurat Debate Society (LMDS)

Sedangkan UKM yang terdapat pada fakultas adalah

  • Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
  • Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
  • Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala)

Unit pelaksana teknis

[sunting | sunting sumber]
  • UPT Perpustakaan
  • UPT P3AI
  • UPT Badan Penjamin Mutu
  • UPT Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi
  • UPT Laboratorium Bahasa
  • UPT Pusat Studi Korea
  • UPT MKU
  • UPT Sumber Belajar
  • UPT Bantuan Hukum, yakni bernama Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum disingkat LKBH ULM.
  • UPT P4
  • UPT Penerbitan dan Percetakan ULM Press

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]
  • Open Space (Kampus Banjarmasin)
  • Sport Center (Kampus FKIP JPOK Banjarbaru)
  • Auditorium (Kampus Banjarbaru)
  • General Building (Library, Student Activity Centre, Lecture Theater) (Kampus Banjarmasin)

Berikut daftar alumni Universitas Lambung Mangkurat, yang diantaranya adalah :

  1. Gusti Muhammad Hatta, Menteri Lingkungan Hidup di Kabinet Indonesia Bersatu II. (Alumni Fakultas Kehutanan ULM)
  2. Rudy Ariffin, Gubernur Kalimantan Selatan periode 2005 - 2010 dan 2010 - 2015, Bupati Kab. Banjar periode 2000 - 2005. (Alumni FISIP ULM Jurusan Administrasi Negara Angkatan 1980).
  3. Mahyudin, Wakil Ketua MPR
  4. Desmond Junaidi Mahesa, Wakil Ketua Komisi III DPR
  5. Syaifullah Tamliha, Anggota DPR
  6. Aditya Mufti Ariffin, Anggota DPR
  7. H. Gusti Rusdi Effendi AR., Pimpinan Banjarmasin Post Group.
  8. Pangeran Haji Khairul Saleh, Bupati Banjar periode 2005 - 2010 dan periode 2010 - sekarang. (Alumni Fakultas Teknik ULM Angkatan 1989).
  9. Mardani H. Maming, Bupati Tanah Bumbu Periode ini.
  10. Tajuddin Noor Ganie, S.Pd., M.Pd., Sastrawa dan Budayawan Banjar, Penulis dan Penerbit buku-buku puisi, cerpen, dan biografi tokoh. (Alumni Program Pascasarjana PBSID lulusan 2005).
  11. Drs. H. Syamsiar Seman, Sastrawan dan Budayawan Banjar. (Alumni FISIP ULM Angkatan 1987)
  12. Ir. Willy Midel Yoseph, bupati Murung Raya, Kalimantan Tengah pada periode 2003 - 2008 dan periode 2008 - sekarang. (Alumni Fakultas Kehutanan ULM Program Studi Teknologi Hasil Hutan Angkatan 1985).
  13. Ananda, presenter dan model. (Alumni Fakultas Kedokteran ULM).

Dua lagu yang dijadikan lagu wajib di Unlam berjudul Waja Sampai Kaputing (Hymne Unlam) dan Mars Unlam. Lagu-lagu ini biasa dinyanyikan pada acara-acara resmi universitas, penyambutan mahasiswa baru, dan wisuda. Lagu Hymne Unlam diciptakan oleh Prof.H. Abdussamad Noor, MPA.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Sumber: Website resmi ULM
  2. ^ Sumber: Prof. Drs. M. Asfandi Adul, dkk. 1985. Dua Puluh Lima Tahun Universitas Lambung Mangkurat.
  3. ^ Sejarah Universitas Lambung Mangkurat di Situs Resmi http://www.unlam.ac.id/about/sejarah/ Diarsipkan 2011-01-23 di Wayback Machine.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]