Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Lompat ke isi

Wisnupurana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wisnupurana adalah nama kitab dalam agama Hindu, salah satu dari delapan belas Purana. Wisnupurana ini dianggap sebagai salah satu Purana yang paling penting dan telah diberi nama "Puranaratna" (permata dari Purana). Wisnupurana berisi dialog antara Parasara dan muridnya Maitreya dan dibagi menjadi enam bagian, topik utama yang dibahas meliputi mitos penciptaan, kisah-kisah pertempuran terjadi antara asura dan dewa, para awatara (penjelmaan ilahi) dari Wisnu dan silsilah dan kisah-kisah raja-raja dalam legenda.

Mengandung sekitar 23.000 sloka, meskipun jumlah sebenarnya ayat-ayat yang terdapat kurang dari tujuh ribu. Berisi kisah tentang Rudra, sebuah kisah tentang Samudra Manthana, atau "pengadukan lautan", cerita Druwa — seorang pemuja Wisnu yang bersemangat — dan kisah-kisah tentang raja-raja kuno — Wena dan Pertu — juga dibahas dalam bagian pertama. Kisah yang terkenal tentang Hiranyakasipu dan Prahlada, beberapa rincian topologi dunia dengan menyebutkan tanah, suku, gunung-gunung dan sungai-sungai, konsep alam semesta, dan kisah-kisah dari banyak kelahiran Jadabharata adalah topik utama yang dibahas dalam buku berikutnya.

Bagian ketiga membahas kisah awatara (siklus penciptaan dan penghancuran), Resi Byasa dan Yajnyawalkya, Surya (dewa matahari), Yama (dewa kematian), Satadanu dan Saibya, empat kelas (Catur Warna) dan empat tahap kehidupan (Catur Asrama) dan rincian tentang berbagai ritual.

Bagian keempat memberikan laporan lengkap atas semua raja terkenal dari dinasti Surya dan Candra pada zaman India Kuno, dan juga daftar nama-nama raja yang 'akan muncul' di zaman Kali. Daftar kedua berisi nama raja-raja historis Magadha, termasuk raja-raja dari Shishunaga, Nanda dan Dinasti Maurya.

Bagian berikutnya merinci berbagai aktivitas dalam kehidupan Sri Krishna, mulai dari kelahirannya, melalui masa kanak-kanak dan sampai kepulangannya ke kediamannya, Vaikuntha dan kehancuran Wangsa Yadawa.

Bagian keenam dan terutama bagian terakhir membahas usia menjelang zaman Kali, konsep universal kehancuran yang akhirnya akan mengikuti dan menjelaskan pentingnya Purana pada umumnya.

Vishnudharmottara Purana, kitab terpisah yang didedikasikan untuk seni, adalah sebuah tambahan atau lampiran Wisnupurana.

HH Wilson menganggap itu salah satu Purana tertua.

Referensi

[sunting | sunting sumber]