A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata... more A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata Tarekat (Arab: Tarîqah) berarti: 1. jalan, cara; 2. keadaan; 3. mazhab, aliran; 4.goresan/garis pada sesuatu; 5. tiang tempat berteduh, tongkat payung; atau 6. yang terkenal dari suatu kaum.1 Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Adapun tarekat secara terminologis (pengertian) ulama sufi; yang dalam hal ini akan saya ambil definisi tarekat menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-Naqsyabandi, dalam kitab Tanwir al-Qulub-nya adalah; "Tarekat adalah beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih yang azimah (berat) daripada yang rukhshoh (ringan); menjauhkan diri dari mengambil pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah; menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan sunah; yang semuanya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi seorang Syekh/Mursyid)." Adapun definisi tarekat lainnya adalah "jalan" yang ditempuh para sufi, dan digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar' sedangkan anak jalan disebut tariq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari ajaran Ilahi, tempat berpijak setiap muslim.2 Dalam konteks ini syariat mengacu pada aspek lahiriah dan tarekat pada laku batiniah/ sufisme. Dapat diketahui dari definisi ini tarekat merupakan sebuah jalan yang berbeda atau dapat dikatakan jalan yang tidak umum ditempuh oleh sebahagian umat muslim. Selanjutnya, dijelaskan bahwa tariq atau jalan itu lebih sempit dan lebih sulit dijalani serta membawa santri-disebut salik atau pengembara dalam suluk atau pengembaraannya melalui berbagai persinggahan (maqam), sampai cepat atau lambat akhirnya ia mencapai tujuannya, yaitu tauhid sempurna; yaitu pengakuan berdasarkan pengalaman bahwa Tuhan adalah Esa. Mengenai tarekat lebih lanjut, secara harfiah berarti jalan yang mengacu pada suatu sistem latihan meditasi maupun amalan-amalan (muraqabah, wirid, zikir, dan sebagainya) yang dihubungkan dengan sederet guru sufi. Tarekat juga berarti organisasi yang tumbuh seputar metode sufi yang khas. Pada masa permulaan, setiap guru sufi dikelilingi oleh lingkaran murid mereka dan beberapa dari murid ini kelak akan menjadi guru pula. Boleh dikatakan bahwa tarekat itu mensistemsikan ajaran dan metode-metode tasawuf. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka semakin jelaslah perbedaan antara tasawuf dan tarekat itu sendiri. Sebagai gambaran sederhana, tasawuf adalah konsep yang dianut seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat adalah konsep tasawuf yang melembaga. Perlu dipahami bahwa dalam ajaran tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama. Oleh karena itu, melakukan tarekat tidak bisa sembarangan. Orang yang bertarekat haruslah dibimbing oleh seorang guru yang disebut mursyid (pembimbing) atau syekh. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya yang melakukan tarekat. Ia mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriah serta rohaniah dan pergaulan sehari-hari. Bahkan ia menjadi "perantara" antara murid dengan Tuhan dalam beribadah. Karena itu, seorang syekh haruslah sempurna suluknya dalam syariat dan hakikat menurut al-Qur'an, al-Hadits dan ijma'.3 Menjalankan tarekat haruslah ada seorang guru yang terpercaya, ibaratnya hadits haruslah ada rawi atau sanad yang jelas kredibilitasnya.
A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata... more A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata Tarekat (Arab: Tarîqah) berarti: 1. jalan, cara; 2. keadaan; 3. mazhab, aliran; 4.goresan/garis pada sesuatu; 5. tiang tempat berteduh, tongkat payung; atau 6. yang terkenal dari suatu kaum. 1 Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Adapun tarekat secara terminologis (pengertian) ulama sufi; yang dalam hal ini akan saya ambil definisi tarekat menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-Naqsyabandi, dalam kitab Tanwir al-Qulub-nya adalah; "Tarekat adalah beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih yang azimah (berat) daripada yang rukhshoh (ringan); menjauhkan diri dari mengambil pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah; menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan sunah; yang semuanya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi seorang Syekh/Mursyid)." Adapun definisi tarekat lainnya adalah "jalan" yang ditempuh para sufi, dan digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar' sedangkan anak jalan disebut tariq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari ajaran Ilahi, tempat berpijak setiap muslim. 2 Dalam konteks ini syariat mengacu pada aspek lahiriah dan tarekat pada laku batiniah/ sufisme. Dapat diketahui dari definisi ini tarekat merupakan sebuah jalan yang berbeda atau dapat dikatakan jalan yang tidak umum ditempuh oleh sebahagian umat muslim. Selanjutnya, dijelaskan bahwa tariq atau jalan itu lebih sempit dan lebih sulit dijalani serta membawa santri-disebut salik atau pengembara dalam suluk atau pengembaraannya melalui berbagai persinggahan (maqam), sampai cepat atau lambat akhirnya ia mencapai tujuannya, yaitu tauhid sempurna; yaitu pengakuan berdasarkan pengalaman bahwa Tuhan adalah Esa. Mengenai tarekat lebih lanjut, secara harfiah berarti jalan yang mengacu pada suatu sistem latihan meditasi maupun amalan-amalan (muraqabah, wirid, zikir, dan sebagainya) yang dihubungkan dengan sederet guru sufi. Tarekat juga berarti organisasi yang tumbuh seputar metode sufi yang khas. Pada masa permulaan, setiap guru sufi dikelilingi oleh lingkaran murid mereka dan beberapa dari murid ini kelak akan menjadi guru pula. Boleh dikatakan bahwa tarekat itu mensistemsikan ajaran dan metode-metode tasawuf. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka semakin jelaslah perbedaan antara tasawuf dan tarekat itu sendiri. Sebagai gambaran sederhana, tasawuf adalah konsep yang dianut seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat adalah konsep tasawuf yang melembaga. Perlu dipahami bahwa dalam ajaran tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama. Oleh karena itu, melakukan tarekat tidak bisa sembarangan. Orang yang bertarekat haruslah dibimbing oleh seorang guru yang disebut mursyid (pembimbing) atau syekh. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya yang melakukan tarekat. Ia mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriah serta rohaniah dan pergaulan sehari-hari. Bahkan ia menjadi "perantara" antara murid dengan Tuhan dalam beribadah. Karena itu, seorang syekh haruslah sempurna suluknya dalam syariat dan hakikat menurut al-Qur'an, al-Hadits dan ijma'. 3
A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata... more A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata Tarekat (Arab: Tarîqah) berarti: 1. jalan, cara; 2. keadaan; 3. mazhab, aliran; 4.goresan/garis pada sesuatu; 5. tiang tempat berteduh, tongkat payung; atau 6. yang terkenal dari suatu kaum.1 Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Adapun tarekat secara terminologis (pengertian) ulama sufi; yang dalam hal ini akan saya ambil definisi tarekat menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-Naqsyabandi, dalam kitab Tanwir al-Qulub-nya adalah; "Tarekat adalah beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih yang azimah (berat) daripada yang rukhshoh (ringan); menjauhkan diri dari mengambil pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah; menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan sunah; yang semuanya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi seorang Syekh/Mursyid)." Adapun definisi tarekat lainnya adalah "jalan" yang ditempuh para sufi, dan digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar' sedangkan anak jalan disebut tariq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari ajaran Ilahi, tempat berpijak setiap muslim.2 Dalam konteks ini syariat mengacu pada aspek lahiriah dan tarekat pada laku batiniah/ sufisme. Dapat diketahui dari definisi ini tarekat merupakan sebuah jalan yang berbeda atau dapat dikatakan jalan yang tidak umum ditempuh oleh sebahagian umat muslim. Selanjutnya, dijelaskan bahwa tariq atau jalan itu lebih sempit dan lebih sulit dijalani serta membawa santri-disebut salik atau pengembara dalam suluk atau pengembaraannya melalui berbagai persinggahan (maqam), sampai cepat atau lambat akhirnya ia mencapai tujuannya, yaitu tauhid sempurna; yaitu pengakuan berdasarkan pengalaman bahwa Tuhan adalah Esa. Mengenai tarekat lebih lanjut, secara harfiah berarti jalan yang mengacu pada suatu sistem latihan meditasi maupun amalan-amalan (muraqabah, wirid, zikir, dan sebagainya) yang dihubungkan dengan sederet guru sufi. Tarekat juga berarti organisasi yang tumbuh seputar metode sufi yang khas. Pada masa permulaan, setiap guru sufi dikelilingi oleh lingkaran murid mereka dan beberapa dari murid ini kelak akan menjadi guru pula. Boleh dikatakan bahwa tarekat itu mensistemsikan ajaran dan metode-metode tasawuf. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka semakin jelaslah perbedaan antara tasawuf dan tarekat itu sendiri. Sebagai gambaran sederhana, tasawuf adalah konsep yang dianut seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat adalah konsep tasawuf yang melembaga. Perlu dipahami bahwa dalam ajaran tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama. Oleh karena itu, melakukan tarekat tidak bisa sembarangan. Orang yang bertarekat haruslah dibimbing oleh seorang guru yang disebut mursyid (pembimbing) atau syekh. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya yang melakukan tarekat. Ia mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriah serta rohaniah dan pergaulan sehari-hari. Bahkan ia menjadi "perantara" antara murid dengan Tuhan dalam beribadah. Karena itu, seorang syekh haruslah sempurna suluknya dalam syariat dan hakikat menurut al-Qur'an, al-Hadits dan ijma'.3 Menjalankan tarekat haruslah ada seorang guru yang terpercaya, ibaratnya hadits haruslah ada rawi atau sanad yang jelas kredibilitasnya.
A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata... more A. Pengertian dan aspek tarekat Definisi atau pengertian mengenai tarekat. Secara etimologis kata Tarekat (Arab: Tarîqah) berarti: 1. jalan, cara; 2. keadaan; 3. mazhab, aliran; 4.goresan/garis pada sesuatu; 5. tiang tempat berteduh, tongkat payung; atau 6. yang terkenal dari suatu kaum. 1 Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan. Adapun tarekat secara terminologis (pengertian) ulama sufi; yang dalam hal ini akan saya ambil definisi tarekat menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi al-Naqsyabandi, dalam kitab Tanwir al-Qulub-nya adalah; "Tarekat adalah beramal dengan syariat dengan mengambil/memilih yang azimah (berat) daripada yang rukhshoh (ringan); menjauhkan diri dari mengambil pendapat yang mudah pada amal ibadah yang tidak sebaiknya dipermudah; menjauhkan diri dari semua larangan syariat lahir dan batin; melaksanakan semua perintah Allah SWT semampunya; meninggalkan semua larangan-Nya baik yang haram, makruh atau mubah yang sia-sia; melaksanakan semua ibadah fardlu dan sunah; yang semuanya ini di bawah arahan, naungan dan bimbingan seorang guru/syekh/mursyid yang arif yang telah mencapai maqamnya (layak menjadi seorang Syekh/Mursyid)." Adapun definisi tarekat lainnya adalah "jalan" yang ditempuh para sufi, dan digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar' sedangkan anak jalan disebut tariq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari ajaran Ilahi, tempat berpijak setiap muslim. 2 Dalam konteks ini syariat mengacu pada aspek lahiriah dan tarekat pada laku batiniah/ sufisme. Dapat diketahui dari definisi ini tarekat merupakan sebuah jalan yang berbeda atau dapat dikatakan jalan yang tidak umum ditempuh oleh sebahagian umat muslim. Selanjutnya, dijelaskan bahwa tariq atau jalan itu lebih sempit dan lebih sulit dijalani serta membawa santri-disebut salik atau pengembara dalam suluk atau pengembaraannya melalui berbagai persinggahan (maqam), sampai cepat atau lambat akhirnya ia mencapai tujuannya, yaitu tauhid sempurna; yaitu pengakuan berdasarkan pengalaman bahwa Tuhan adalah Esa. Mengenai tarekat lebih lanjut, secara harfiah berarti jalan yang mengacu pada suatu sistem latihan meditasi maupun amalan-amalan (muraqabah, wirid, zikir, dan sebagainya) yang dihubungkan dengan sederet guru sufi. Tarekat juga berarti organisasi yang tumbuh seputar metode sufi yang khas. Pada masa permulaan, setiap guru sufi dikelilingi oleh lingkaran murid mereka dan beberapa dari murid ini kelak akan menjadi guru pula. Boleh dikatakan bahwa tarekat itu mensistemsikan ajaran dan metode-metode tasawuf. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka semakin jelaslah perbedaan antara tasawuf dan tarekat itu sendiri. Sebagai gambaran sederhana, tasawuf adalah konsep yang dianut seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat adalah konsep tasawuf yang melembaga. Perlu dipahami bahwa dalam ajaran tarekat tidak dibenarkan meninggalkan syariat, bahkan pelaksanaan tarekat merupakan pelaksanaan syariat agama. Oleh karena itu, melakukan tarekat tidak bisa sembarangan. Orang yang bertarekat haruslah dibimbing oleh seorang guru yang disebut mursyid (pembimbing) atau syekh. Syekh inilah yang bertanggung jawab terhadap murid-muridnya yang melakukan tarekat. Ia mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahiriah serta rohaniah dan pergaulan sehari-hari. Bahkan ia menjadi "perantara" antara murid dengan Tuhan dalam beribadah. Karena itu, seorang syekh haruslah sempurna suluknya dalam syariat dan hakikat menurut al-Qur'an, al-Hadits dan ijma'. 3
Uploads
Papers by Naufal Arib
Drafts by Naufal Arib