Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Dedy Arianto

    Dedy Arianto

    Merak Port of Java and Bakauheni Port of Sumatera are connected by ferry lines. However, the number of ferry ships and facilities of the two ports are not able to accommodate the number of vehicles that cross. Queues of vehicles often... more
    Merak Port of Java and Bakauheni Port of Sumatera are connected by ferry lines. However, the number of ferry ships and facilities of the two ports are not able to accommodate the number of vehicles that cross. Queues of vehicles often occur and waiting times at the port are very high and have an impact on the accumulation of vehicles on the road to the port. Anticipating these conditions, it is possible to open a short sea shipping (SSS) route from Ciwandan port to Panjang port as an alternative route for shifting some of the vehicles served by those ferry ships. This research aims to analyze the efficiency of opening the Ciwandan–Panjang SSS route in terms of benefits for stakeholders, cost efficiency for vehicle users, and the potential for CO2 reduction from exhaust gases. We use a descriptive quantitative method. The analytical techniques used include port cost analysis, benefit analysis (for the government and ship operators), comparative analysis of transportation costs, and a...
    Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian standar pelayanan di pelabuhan Balikpapan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis regresi dan analisis trend. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil... more
    Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian standar pelayanan di pelabuhan Balikpapan. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis regresi dan analisis trend. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil analisis terhadap standar pelayanan (level of service) kapal, khususnya terkait dengan : sistem dan prosedur pelayanan kapal masuk; sistem dan prosedur perubahan dan pembatalan kedatangan kapal; sistem dan prosedur kapal pindah tambatan (shifting); sistem dan prosedur perpanjangan dan pengurangan waktu tambat; serta sistem dan prosedur pelayanan kapal keluar, secara berturut-turut rata-rata lama waktu pelayanan adalah sebesar : 69.61 menit; 15.45 menit; 83.87 menit; 51.41 menit; dan 86.24 menit, yang semuanya dalam kategori pelayanannya mengandung makna pelayanan yang biasa saja, tidak cepat dan juga tidak lambat, upaya peningkatan pelayanan dapat dilakukan dengan konsekuensi perlunya penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan kapal.
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel yang prioritas diperbaiki dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di terminal penumpang Pelabuhan Ambon melalui pendekatan analisis regresi linier. Hasil analisis menunjukkan bahwa... more
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel yang prioritas diperbaiki dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di terminal penumpang Pelabuhan Ambon melalui pendekatan analisis regresi linier. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan nilai koefisien korelasi R sebesar 80.7%. Hasil Uji F menunjukkan bahwa variabel V1–V16 secara serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi secara parsial, berdasarkan hasil Uji t, variabel V4, V5 dan V11yang berpengaruh secara signifikan.Dengan asumsi bahwa variabel lain tidak berubah, maka peningkatan 1 point nilai variabel V4 akan meningkatkan nilai Y sebesar 0,769.Prioritas perbaikan terjadi pada layanan : Keselamatan di lokasi pemberhentian, halte, atau terminal angkutan umum, di sekitar pelabuhan (terganggu oleh lalulintas kendaraan, dan lain sebagainya).
    Arus penumpang di Pelabuhan Ambon, secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup tajam, oleh karena itu perlu diantisipasi melalui perbaikan kualitas pelayanan kepada para penumpang. Penelitian ini bertujuan... more
    Arus penumpang di Pelabuhan Ambon, secara rata-rata dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup tajam, oleh karena itu perlu diantisipasi melalui perbaikan kualitas pelayanan kepada para penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan di Pelabuhan Ambon melalui pendekatan analisis CSI. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada 4 hal pokok dalam pelayanan yang harus diperbaiki yaitu : aspek kenyamanan dilokasi pemberhentian, halte atau terminal angkutan umum, disekitar pelabuhan dan kenyamanan ruang terminal penumpang; aspek keselamatan di lokasi pemberhentian, halte, atau terminal angkutan umum, disekitar pelabuhan dan keselamatan berjalan kaki dari lokasi pemberhentian, halte, atauterminal angkutan umum, di sekitar pelabuhan, menuju lokasi terminal penumpang di pelabuhan, atau sebaliknya; aspek keamanan berjalan kaki dari lokasi pemberhentian, halte, atau terminal angkutan umum, di sekitar pelabuhan, menuju lokasi terminal penumpang di pelabuhan, at...
    Transportation is the main component that ensures the optimal distribution of goods in the maritime logistics system of small Islands. Therefore, this research developed a Floating Logistics Supporting Facility (FLSF) to overcome the... more
    Transportation is the main component that ensures the optimal distribution of goods in the maritime logistics system of small Islands. Therefore, this research developed a Floating Logistics Supporting Facility (FLSF) to overcome the logistics problems on small Islands by implementing sustainable operational systems. The research samples used were Nias, Kisar, and Sangihe Islands in Indonesia, with dimension, propulsion, operation, and mooring utilized as the four primary considerations. An FLSF was applied as a floating terminal capable of accommodating loading and unloading operations, ship mooring, cargo storage, stacking, and dooring services. The result showed that an FLSF can be applied to logistics activities while considering the safety aspects and related regulations. Based on the results, the FLSF can improve the quality of sustainable logistics operations and increase economic growth in remote islands.