Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan ternak sapi bali yang berada di TPA Desa... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan ternak sapi bali yang berada di TPA Desa Pedungan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan kuantitatif dengan survey. Analisis data disajikan dengan descriptive statistik. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah waktu makan, lama makan, frekwensi makan, frekwensi minum, lama ruminasi dan frekuensi ruminasi. Lama makan ternak di TPA lebih lama 39,25% yakni 74,82 ± 2,84. Untuk frekwensi makan per 12 jam pengamatan di TPA Desa Pedungan lebih jarang 8,01% yakni 3,33 ± 0,78, frekwensi ternak minum di TPA Desa Pedungan lebih jarang 41,5% yakni 1,17 ± 0,72. Lama ruminasi ternak di TPA Desa Pedungan lebih singkat 18,78% yakni 32,08 ± 3,60, dan frekuensi ruminasi ternak sapi di TPA Desa Pedungan lebih jarang 14,5% yakni 3,42 ± 0,52. Secara umum tingkah laku makan ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan mengalami perbedaan dengan tingkah laku makan ternak yang dipelihara di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Ternak sapi di TPA Pedungan memerlukan waktu makan yang lebih lama 39,25% daripada sapi yang di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Sementara untuk frekuensi makan lebih sering 8,01%, frekuensi minum sering 41,5%, lama ternak sekali ruminasi lebih lama 18,78% dan frekuensi ruminasi lebih sering 14,5% dari pada ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan.
This study to determine the effect of substitution and addition pollard duck mix in the commercia... more This study to determine the effect of substitution and addition pollard duck mix in the commercial ration, the weight cut and the external offal of ducks Bali age of ten weeks. Ducks fed 100% commercial as treatment A (control), ducks fed commercial pollard 85% + 15% + 0.3% duck mix as treatment B, ducks fed a commercial 70% + 30% + pollard "Duck Mix "0.3% as treatment C, and the ducks are fed a commercial 55% + 45% + pollard" Duck Mix '0.3% as treatment D. The results weight cut duck who gives 100% commercial ration as control 1558.60 tail, whereas treatment B, C, D has a 2.09% cut weight, 5.09%, 5.08% was not significant (P> 0, 05) lower than the control. Heavy duck head on the perpetrator A 5.30%, while B 5.28% C 2.45% D 2.45%, 1.70% D unreal, lower than the control. Heavy neck duck on treatment A 8,, 09% while B 4.57%, C 10.26%, 0.37% D unreal, higher than the control. Heavy duck leg on treatment A 2.49%, 6.83%, while B, C 10.04% D 12.45% is not real, lower than the control. Treatment duck feather weight at a 6.71%, while 6.71% B, while B 0.60%, 7.30% and D is not significantly higher and 1.04% C handles not significant lower than the control. Based on the results of the study concluded that administration pollard 15%, 30% and 45% as a substitute as feed additives commercial with "Duck Mix" produce weight cut and the external offal Bali male ducks were not different from control.
The purposes of this research were to determine the microbial profile and storability of beef whi... more The purposes of this research were to determine the microbial profile and storability of beef which cattle grazing at landfill area (T 1 ). The object of this research was bali cattle that looked after at TPA Pedungan Village, South Denpasar. This research was carried out for 2 months, in Wayan Sija’s traditional abatoar located at Banjar Bersih, Darmasaba Village and microbiology test in Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Science, Udayana University. This research used a Completely Randomized Design (CRD) by two treatments with six repitations. The results of the research showed that microbial profile TPC unsignificant difference (P>0.05), Coliform and E.coli bacteria showed a significant difference (P 0.05), but observations next 2 hours, 4 hours, 6 hours, 8 hours and 10 hours showed a significant difference (P<0.05) , Conclusions of this research showed that the microbial profile TPC between T i and T 0 is higher but still at the threshold of food safety, while Coliform and E.coli between T 0 and T 1 is same contamine of patoghen microbial. Storability of T 1 is only 10 hours while T 0 is12 hours.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level sekam padi sebagai sumber serat pada ran... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum mengandung limbah hotel terhadap recahan komersial karkas pada ternak babi. Materi yang digunakan adalah babi persilangan Landrace x Yorkshire berjenis kelamin jantan kastrasi 24 ekor dengan umur 2 bulan dan berat badan 26,15±0,73 kg. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yaitu ransum tanpa sekam padi (R0), ransum mengandung 10% sekam padi (R1), ransum mengandung 20% sekam padi (R2) dan ransum mengandung 30% sekam padi (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum yang mengandung limbah hotel berpengaruh (P 0,05) daripada R0, R1, dan R2 sebesar 9,52%, 15,78 % dan 5,85%. Persentase ham (HM) R0 adalah 31,170% lebih rendah (P>0,05) daripada R1,R2,dan R3 sebesar 3,10 %, 2,72 % dan 1,60%,. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10% sekam padi dalam ransum mengandung limbah hotel (R1) berpengaruh tidak nyata dibandingkan perlakuan ransum yang tanpa sekam padi (R0).
DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Dec 1, 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber d... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber diseputaran Kodya Denpasar sebagai pakan terhadap kualitas kimia daging sapi bali. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu: kelompok sapi yang diberi pakan sampah (S1)dan kelompok yang tidak diberi pakan sampah (Kontrol=S0), dengan enam ulangan pada setiap perlakuan. Parameter yang dicari adalah a) kadar abu, protein, dan kadar lemak daging, b) kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda. Data yang diperoleh diuji dengan "T-tes". Hasil penelitian, pada daging loin sapi yang diberi pakan sampah diperoleh kadar lemak 14% nyata lebih tinggi, kadar protein dan abu masing-masing 1,9% dan 4% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Daging paha belakang didapatkan kadar lemak 22% nyata lebih tinggi dari kontrol, tetapi kadar protein dan abunya masing-masing 34% dan33% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Kadar lemak daging pada bagian paha depan adalah 12% nyata lebih rendah, tetapi kadar proteinnya 13% nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Kadar abu daging pada paha depan ditemukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kualitas kimia untuk kadar lemak daging pada loin daging sapi yang diberi pakan sampah ditemukan lebih tinggi, kadar proteinnya hampir sama jika dibandingkan dengan kadar lemak pada daging paha depan dan paha belakang. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dengan pemberian sampah sebagai pakan utama untuk sapi bali dapat menyebabkan penurunan kualitas kimia daging pada bagian loin dan paha belakang. Kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda dan pada perlakuan yang sama diperoleh kualitas kimia daging yang berbeda pula.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan ternak sapi bali yang berada di TPA Desa... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkah laku makan ternak sapi bali yang berada di TPA Desa Pedungan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan kuantitatif dengan survey. Analisis data disajikan dengan descriptive statistik. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah waktu makan, lama makan, frekwensi makan, frekwensi minum, lama ruminasi dan frekuensi ruminasi. Lama makan ternak di TPA lebih lama 39,25% yakni 74,82 ± 2,84. Untuk frekwensi makan per 12 jam pengamatan di TPA Desa Pedungan lebih jarang 8,01% yakni 3,33 ± 0,78, frekwensi ternak minum di TPA Desa Pedungan lebih jarang 41,5% yakni 1,17 ± 0,72. Lama ruminasi ternak di TPA Desa Pedungan lebih singkat 18,78% yakni 32,08 ± 3,60, dan frekuensi ruminasi ternak sapi di TPA Desa Pedungan lebih jarang 14,5% yakni 3,42 ± 0,52. Secara umum tingkah laku makan ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan mengalami perbedaan dengan tingkah laku makan ternak yang dipelihara di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Ternak sapi di TPA Pedungan memerlukan waktu makan yang lebih lama 39,25% daripada sapi yang di Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Sementara untuk frekuensi makan lebih sering 8,01%, frekuensi minum sering 41,5%, lama ternak sekali ruminasi lebih lama 18,78% dan frekuensi ruminasi lebih sering 14,5% dari pada ternak yang dipelihara di TPA Desa Pedungan.
This study to determine the effect of substitution and addition pollard duck mix in the commercia... more This study to determine the effect of substitution and addition pollard duck mix in the commercial ration, the weight cut and the external offal of ducks Bali age of ten weeks. Ducks fed 100% commercial as treatment A (control), ducks fed commercial pollard 85% + 15% + 0.3% duck mix as treatment B, ducks fed a commercial 70% + 30% + pollard "Duck Mix "0.3% as treatment C, and the ducks are fed a commercial 55% + 45% + pollard" Duck Mix '0.3% as treatment D. The results weight cut duck who gives 100% commercial ration as control 1558.60 tail, whereas treatment B, C, D has a 2.09% cut weight, 5.09%, 5.08% was not significant (P> 0, 05) lower than the control. Heavy duck head on the perpetrator A 5.30%, while B 5.28% C 2.45% D 2.45%, 1.70% D unreal, lower than the control. Heavy neck duck on treatment A 8,, 09% while B 4.57%, C 10.26%, 0.37% D unreal, higher than the control. Heavy duck leg on treatment A 2.49%, 6.83%, while B, C 10.04% D 12.45% is not real, lower than the control. Treatment duck feather weight at a 6.71%, while 6.71% B, while B 0.60%, 7.30% and D is not significantly higher and 1.04% C handles not significant lower than the control. Based on the results of the study concluded that administration pollard 15%, 30% and 45% as a substitute as feed additives commercial with "Duck Mix" produce weight cut and the external offal Bali male ducks were not different from control.
The purposes of this research were to determine the microbial profile and storability of beef whi... more The purposes of this research were to determine the microbial profile and storability of beef which cattle grazing at landfill area (T 1 ). The object of this research was bali cattle that looked after at TPA Pedungan Village, South Denpasar. This research was carried out for 2 months, in Wayan Sija’s traditional abatoar located at Banjar Bersih, Darmasaba Village and microbiology test in Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Science, Udayana University. This research used a Completely Randomized Design (CRD) by two treatments with six repitations. The results of the research showed that microbial profile TPC unsignificant difference (P>0.05), Coliform and E.coli bacteria showed a significant difference (P 0.05), but observations next 2 hours, 4 hours, 6 hours, 8 hours and 10 hours showed a significant difference (P<0.05) , Conclusions of this research showed that the microbial profile TPC between T i and T 0 is higher but still at the threshold of food safety, while Coliform and E.coli between T 0 and T 1 is same contamine of patoghen microbial. Storability of T 1 is only 10 hours while T 0 is12 hours.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level sekam padi sebagai sumber serat pada ran... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum mengandung limbah hotel terhadap recahan komersial karkas pada ternak babi. Materi yang digunakan adalah babi persilangan Landrace x Yorkshire berjenis kelamin jantan kastrasi 24 ekor dengan umur 2 bulan dan berat badan 26,15±0,73 kg. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yaitu ransum tanpa sekam padi (R0), ransum mengandung 10% sekam padi (R1), ransum mengandung 20% sekam padi (R2) dan ransum mengandung 30% sekam padi (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa level sekam padi sebagai sumber serat pada ransum yang mengandung limbah hotel berpengaruh (P 0,05) daripada R0, R1, dan R2 sebesar 9,52%, 15,78 % dan 5,85%. Persentase ham (HM) R0 adalah 31,170% lebih rendah (P>0,05) daripada R1,R2,dan R3 sebesar 3,10 %, 2,72 % dan 1,60%,. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10% sekam padi dalam ransum mengandung limbah hotel (R1) berpengaruh tidak nyata dibandingkan perlakuan ransum yang tanpa sekam padi (R0).
DOAJ (DOAJ: Directory of Open Access Journals), Dec 1, 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber d... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sampah yang berasal dari berbagai sumber diseputaran Kodya Denpasar sebagai pakan terhadap kualitas kimia daging sapi bali. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu: kelompok sapi yang diberi pakan sampah (S1)dan kelompok yang tidak diberi pakan sampah (Kontrol=S0), dengan enam ulangan pada setiap perlakuan. Parameter yang dicari adalah a) kadar abu, protein, dan kadar lemak daging, b) kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda. Data yang diperoleh diuji dengan "T-tes". Hasil penelitian, pada daging loin sapi yang diberi pakan sampah diperoleh kadar lemak 14% nyata lebih tinggi, kadar protein dan abu masing-masing 1,9% dan 4% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Daging paha belakang didapatkan kadar lemak 22% nyata lebih tinggi dari kontrol, tetapi kadar protein dan abunya masing-masing 34% dan33% nyata lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Kadar lemak daging pada bagian paha depan adalah 12% nyata lebih rendah, tetapi kadar proteinnya 13% nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Kadar abu daging pada paha depan ditemukan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kualitas kimia untuk kadar lemak daging pada loin daging sapi yang diberi pakan sampah ditemukan lebih tinggi, kadar proteinnya hampir sama jika dibandingkan dengan kadar lemak pada daging paha depan dan paha belakang. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa dengan pemberian sampah sebagai pakan utama untuk sapi bali dapat menyebabkan penurunan kualitas kimia daging pada bagian loin dan paha belakang. Kualitas kimia pada lokasi daging yang berbeda dan pada perlakuan yang sama diperoleh kualitas kimia daging yang berbeda pula.
Uploads